Iman Terwujud Dalam Perbuatan (Renungan Sabtu, 4 JUNI 2016: Peringatan Wajib Hati Tersuci Santa Perawan Maria Oleh Fr. Prian Doni Malau)
Iman Terwujud dalam Perbuatan
Sabtu, 4 Juni 2016
Peringatan Wajib Hati Tersuci SP Maria
2 Tim.4:1-8; Mzm.71:8-9,14-15a,16-17,22;
Mrk.12:38-44
Seringkali saya mendengarkan nasihat-nasihat injili bahwa iman yang saya miliki harus saya wujudkan dalam perbuatan yang nyata. Kadang, nasihat itu hanya menjadi ide indah yang terekam dalam memori otak saya. Mengapa pewartaan Injil yang indah itu terkadang begitu sulit untuk dilakukan? Bacaan Injil hari ini mengungkapkan kepada kita bagaimana sosok ahli-ahli Taurat menampilkan hal yang bertentangan dengan tugas dan perutusan mereka. Mengelabui pandangan orang dengan tindakan rohani yang kelihatan sebagai orang beriman saleh dan orang yang taat akan perintah Tuhan. Ahli-ahli taurat adalah gambaran negatif sosok orang yang beriman, mewujudkan iman mereka dengan tidak benar. Timotius dalam Surat Rasul Paulus yang kedua kepada Timotius adalah gambaran positif sebagai orang beriman dan utusan Tuhan, mewujudkan imannya seturut kehendak Tuhan.
Bapak – ibu – saudara-saudari yang terkasih. Adalah tugas dan perutusan kita untuk mewujudkan iman secara benar dalam hidup kita sehari-hari. Tidak ada alasan bagi kita untuk menunda-nunda untuk melaksanakan tindakan yang benar di hadapan Tuhan dan sesama kita. Secara sederhana memulai perwujudan iman kita adalah dari diri sendiri. Bersyukur atas hidup yang kita miliki, menghormati setiap orang yang kita jumpai, melaksanakan tugas dan tanggung jawab dengan baik. Kecenderungan kita untuk menampilkan diri demi pujian dari orang lain secara perlahan dapat kita tinggalkan. Kecenderungan lain seperti marah, membicarakan kelemahan orang lain, dan bersikap tidak peduli dengan orang lain adalah rintangan yang membuat kita semakin jauh untuk mewujudkan iman kita dalam perbuatan yang benar dan baik.
Hari ini juga kita memperingati hati tersuci Santa Perawan Maria. Marilah kita berdoa memohon kepada Tuhan agar kita juga diberikan hati yang suci agar mampu mewujudkan iman kita dengan benar dan baik. (Fr. Prian Doni Malau)