JANGAN (Renungan RABU ABU, 1 Maret 2017 Oleh Fr. Bonar Sinabariba)

Rabu, 1 Maret 2017
HR Rabu Abu
Yl 2:12-18; 2Kor 5:20-6:2; Mat 6:1-6; 16-18.

JANGAN

Dalam Mat 6:1-6, 16-18, yang menjadi bahan permenungan kita hari ini, dapat kita temukan kata larangan “Jangan” sebanyak kurang lebih lima kali. Lewat merenungkan larangan “jangan” ini, coba kita perhatikan apa yang dapat kita temukan:

  1. Jangan kamu melakukan kewajiban agamamu di hadapan orang (ay. 1): karena kita cenderung menganggap diri hebat;
  2. Janganlah mencanangkan sedekah (ay. 2): karena kita cenderung menganggap diri baik dan mengharuskan orang lain mengingat kebaikan kita;
  3. Janganlah diketahui tangan kiri apa yang diperbuat tangan kanan (ay. 3) : karena kita  cenderung ingin kebaikan kita diketahui banyak orang.
  4. Janganlah muram bila berpuasa (ay. 16):  karena kita cenderung memiliki kesombongan, bahkan dalam hal-hal rohani sekalipun.
  5. Jangan dilihat orang jika engkau sedang berpuasa (ay. 18): karena kita cenderung memanipulasi hal-hal rohani sebagai alat dan sarana untuk mendapat pengakuan publik.

Adapun kelima kata “jangan” di atas hampir sama isi, maksud, dan tujuannya satu dengan yang lain. Tujuannya ialah agar kita dapat melaksanakan ibadah dan kebaikan-kebaikan kita secara tulus dan jujur, tanpa ada maksud dan motivasi yang lain, yang justru bertentangan dengan kehendak Allah. Kecenderungan-kecenderungan buruk untuk menonjolkan kehebatan diri sendiri, serta merta telah menyangkal kebaikan Allah dan merendahkan martabat orang lain.

Di Hari Raya Rabu Abu ini, kita diajak dan diberi kesempatan lebih untuk melakukan kebaikan-kebaikan demi pertobatan diri. Masa Prapaskah yang akan kita masuki, menjadi momentum berahmat untuk melakukan doa, tapa, puasa, pantang, dan sedekah. Kiranya pesan Yesus dengan kata “jangan”, yang kita dengarkan hari ini, membimbing kita untuk melakukan karya amal kasih dan kesalehan selama masa Prapaskah ini dengan benar. Dengan demikian, kita semakin menyadari, bahwa kita hanyalah abu belaka, tetapi menjadi sungguh berarti di mata Tuhan yang begitu mengasihi kita. Selamat memasuki masa Prapaskah.  (Fr. Bonar Sinabariba)

Liturgi Hari ini: RABU ABU, 1 Maret 2017…. Klik disini!!

Tinggalkan Balasan