JUMAT 10 FEBRUARI 2017, PERINGATAN WAJIB SANTA SKOLASTIKA (perawan, 480-547)

St. Skolastika dan St. Benediktus adalah saudara kembar. Mereka dilahirkan di Nursia, Italia pada tahun 480. Skolastika adalah seorang gadis yang cerdas dan peramah. Ia juga seorang yang religius; sejak belia ia telah menyerahkan dirinya kepada Tuhan.

Ketika mereka berusia duapuluh tahun, Benediktus pergi mengasingkan diri sebagai pertapa dalam sebuah gua terpencil di Subiako. Di kemudian hari, ia pergi ke Monte Kasino dan mendirikan biara di sana. Skolastika menyusul saudaranya dan tinggal di Plombariola yang berjarak kurang lebih 5 mil dari biara Benediktus. Dengan bantuan dan petunjuk Benediktus, Skolastika mendirikan dan memimpin biara wanita.

Setahun sekali Skolastika mengunjungi saudaranya untuk membicarakan masalah-masalah rohani. Karena perempuan tidak diperbolehkan memasuki biara Monte Kasino, maka Benediktus ditemani dengan beberapa muridnya akan menemui Skolastika di sebuah rumah yang tidak jauh letaknya dari gerbang biara. Pada suatu hari Skolastika datang berkunjung dan Benediktus menemuinya bersama beberapa murid. Sepanjang hari itu mereka memuji Tuhan dan berbicara mengenai hal-hal rohani. Ketika malam tiba mereka makan malam bersama. Pembicaraan terus berlanjut sementara malam semakin larut. Berkatalah Skolastika kepada saudaranya,

“Jangan tinggalkan aku malam ini; mari kita berbicara mengenai sukacita kehidupan rohani sampai pagi.”

“Saudariku,” jawab Benediktus, “Apakah yang engkau katakan itu? Aku tidak boleh tinggal di luar biaraku.”

Ketika didengarnya bahwa Benediktus menolak permintaannya, perempuan kudus itu menangkupkan kedua tangannya di atas meja, menundukkan kepala dan berdoa. Sementara ia mengangkat kepalanya kembali, halilintar datang sambar-menyambar, gemuruh guntur bersahut-sahutan dan hujan badai membasahi bumi, sehingga baik Benediktus maupun murid-muridnya tidak dapat pulang. Karena sedih, Benediktus mengeluh:

“Semoga Tuhan mengampuni engkau, saudariku. Apa ini yang telah engkau lakukan?”

“Yah,” sahutnya, “aku mohon padamu tetapi engkau tidak mau mendengarkan aku; jadi aku mohon pada Tuhan-ku dan Ia sungguh mendengarkan aku. Sekarang pergilah jika engkau bisa, tinggalkan aku dan kembalilah ke biaramu.”

Jadi, demikianlah malam itu mereka tidak tidur semalaman, asyik dengan pembicaraan mereka tentang sukacita kehidupan rohani.

Tiga hari kemudian, Benediktus sedang berada di kamarnya di biara. Ketika ia menengadah menatap langit, ia melihat jiwa saudarinya meninggalkan jasadnya dalam rupa seekor burung merpati, dan terbang tinggi menuju suatu tempat rahasia di surga. Benediktus amat bersukacita, ia berterima kasih kepada Tuhan yang Mahakuasa dengan nyanyian serta puji-pujian. Kemudian ia memerintahkan para muridnya untuk menjemput jenasah saudarinya dan membawanya ke biara. Benediktus membaringkan jenasah Skolastika dalam kubur yang telah dipersiapkannya bagi dirinya sendiri; kubur di mana kelak tubuhnya pun dibaringkan. Skolastika wafat pada tahun 543. Pestanya dirayakan setiap tanggal 10 Februari.

St. Skolastika bantulah kami untuk menempuh hidup Kristiani yang saleh. Bantulah kami untuk menyerahkan diri kami dalam bimbingan Roh Kudus agar kami pun memiliki iman yang sempurna seperti yang engkau miliki. Amin.

Antifon Pembukaan – Mazmur 15:5-6 

  • Tuhan, Engkaulah milik pusaka dan warisanku,
    dalam tangan-Mulah nasibku.
    Tanah permai akan menjadi bagianku,
    milik pusakaku menyenangkan hatiku.

Pengantar

Orang sering menanyakan arti biara tertutup, “Mengapa orang-orang itu mengurung diri seumur hidup? Kan Tuhan tak dapat menuntut itur Jawaban tepat atas misteri panggilan ilahi dan jawaban insani sulit diberikan. Tetapi Skolastika, adik Santo Benediktus, telah menjawabnya. Baginya bukanlah pengurungan diri melainkan suatu pembebasan diri, suatu kebebasan yang dibaktikan kepada Tuhan.

Doa Pembukaan

Marilah bedoa:
Allah Bapa yang mahakudus,
pada hari ini kami memperingati Santa Skolastika.
Kami mohon, semoga kami meniru teladannya
dan mengabdi Engkau dengan cinta kasih,
sehingga dapat memperoleh hasil kasih sayang-Mu.
Demi Yesus Kristus…

Bacaan Pertama – Kejadian 3:1-8

Dengan gambaran sederhana penulis kisah ini memikirkan kemungkinan ganda bagi setiap keadaan. Setelah manusia diangkat menjadi raja seluruh ciptaan, kini si penggoda muncul di panggung. Manusia diajak meninggalkan Tuhan dan mencari jalan sendiri dengan bebas. Akan tetapi, lepas dari Tuhan, manusia akan mengalami kesepian.

Kamu akan menjadi seperti Allah,
tahu tentang yang baik dan yang jahat.

Pembacaan dari Kitab Kejadian:

Ular adalah yang paling cerdik dari segala binatang di darat yang dijadikan Tuhan Allah. Ular itu berkata kepada wanita, “Tentulah Allah bersabda, ‘Semua pohon dalam taman ini jangan kamu makan buahnya,’ bukan?”

Wanita itu menjawab, “Buah pohon-pohonan dalam taman ini boleh kami makan. Tetapi tentang buah pohon yang ada di tengah taman, Allah bersabda: Jangan kamu makan ataupun raba buah itu, nanti kamu mati.” Tetapi ular itu berkata kepada wanita itu, kamu tidak akan mati! Tetapi Allah mengetahui, bahwa pada waktu kamu memakannya, matamu akan terbuka, dan kamu akan menjadi seperti Allah, tahu tentang yang baik dan yang jahat.” Perempuan itu melihat bahwa buah pohon itu baik untuk di makan dan sedap kelihatannya, lagipula pohon itu menarik hati karena memberi pengertian. Maka ia mengambil buah itu, lalu dimakan, dan diberikannya juga kepada suaminya yang bersama-sama dengan dia; dan suaminya pun memakannya. Maka terbukalah mata mereka berdua, dan mereka tahu, bahwa mereka telanjang; lalu mereka menyemat daun pohon ara, dan membuat cawat.

Ketika mereka mendengar bunyi langkah Tuhan Allah, yang berjalan-jalan dalam taman itu pada waktu hari sejuk, bersembunyilah manusia dan isterinya itu terhadap Tuhan Allah di antara pohon-pohonan dalam taman.

Demikianlah sabda Tuhan.
Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan – Mazmur 32:1-2.5. 6. 7

Ref: Berbahagialah orang yang pelanggarannya diampuni.

Mazmur:

 Berbahagialah orang yang pelanggarannya diampuni
    dan dosa-dosanya ditutupi!
    Berbahagialah orang
    yang kesalahannya tidak diperhitungkan Tuhan,
    dan tidak berjiwa penipu!

 Akhirnya dosa-dosaku kuungkapkan kepada-Mu
    dan kesalahanku tidaklah kusembunyikan;
    aku berkata, “Aku akan menghadap Tuhan,
    dan mengakui segala pelanggaranku.”
    Maka Engkau sudah mengampuni kesalahanku.

 Sebab itu hendaklah setiap orang saleh berdoa kepada-Mu,
    selagi ditimpa kesesakan;
    kendati banjir besar terjadi ia tidak akan terlanda.

 Engkaulah persembunyian bagiku, ya Tuhan!
    Engkau menjagaku terhadap kesesakan
    Engkau melindungi aku, sehingga aku luput dan bersorak.

BAIT PENGANTAR INJIL lh. – Kis 16:14b

S: Alleluya. U: Alleluya.
S: Ya Allah, bukalah hati kami, agar kami memperhatikan sabda Anak-Mu.
U: Alleluya.

Bacaan Injil – Markus 7:31-37

Bagi Markus, orang bisu tuli itu menggambarkan manusia yang menutup telinga, menolak mendengarkan sabda Tuhan dan tak sanggup lagi memuliakan Allah. Maka bertobatnya orang kafir itu mempunyai arti yang dalam. Umat terpilih enggan melihat dan mendengarkan. Manusia baru pada zaman Mesias akan mendengarkan dengan iman. Dan lidahnya yang bebas akan memberi kesaksian tentang kebenaran.

Yang tuli dijadikan-Nya mendengar, yang bisu dijadikan-Nya berbicara.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus:

Pada waktu itu Yesus meninggalkan daerah Tirus, dan lewat Sidon pergi ke Danau Galilea, di tengah-tengah daerah Dekapolis. Di situ orang membawa kepada-Nya seorang tuli dan gagap dan memohon supaya Yesus meletakkan tangan-Nya atas orang itu. Maka Yesus memisahkan dia dari orang banyak, sehingga mereka sendirian. Kemudian Ia memasukkan jari-Nya ke telinga orang itu, lalu meludah dan meraba lidah orang itu. Kemudian sambil menengadah ke langit Yesus menarik nafas dan berkata kepadanya, “Effata,” artinya: Terbukalah! Maka terbukalah telinga orang itu, dan seketika itu terlepas pulalah pengikat lidahnya, lalu ia berkata-kata dengan baik. Yesus berpesan kepada orang-orang yang ada di situ supaya jangan menceriterakannya kepada siapa pun juga. Tetapi makin dilarang-Nya mereka, makin luas mereka memberitakannya. Mereka takjub dan tercengang, dan berkata, “Ia menjadikan segala-galanya baik! Yang tuli dijadikan-Nya mendengar, yang bisu dijadikan-Nya berbicara.”

Demikianlah Injil Tuhan.
Terpujilah Kristus

Doa Persembahan

dalam diri Santa Skolastika
Kaulebur manusia lama
dan Kauciptakan manusia baru menurut citra-Mu.
Semoga kami pun Kauperbaharui,
sehingga Engkau berkenan menerima
kurban perdamaian yang kami rayakan ini.
Demi Kristus,…..

Antifon Komuni – lih. Mat 19:27-29

*Sungguh Aku bersabda kepadamu,
kalian telah meninggalkan semuanya
dan mengikuti Aku.
Kalian akan menerima ganjaran
seratus kali lipat dan menerima hidup abadi.

Doa Sesudah Komuni

Marilah berdoa:
Allah Bapa yang mahakuasa dan kekal,
semoga berkat sakramen cinta kasih ini
kami belajar dari teladan Santa Skolastika.
Kiranya kami mengutamakan Dikau di atas segalanya
dan di dunia ini hidup sebagai manusia baru
yang penuh cinta kasih.
Demi Kristus Tuhan dan pengantara kami.

Tinggalkan Balasan