JUMAT BIASA X, 10 JUNI 2016

Antifon Pembukaan – Mazmur 27:7-8a

 Dengarkanlah, ya Tuhan, seruan yang kusampaikan,
kasihanilah aku dan jawablah aku!
Wajah-Mu kucari seturut sabda-Mu, ‘Carilah wajah-Ku!’

Pengantar

Tuhan tak pernah meninggalkan nabi-Nya. Pertemuannya dengan Tuhan memberi Elia kekuatan baru untuk melaksanakan tugasnya. Demikian pula perintah Yesus untuk menjaga kemurnian cinta kasih kita, hanya dapat kita pelihara dalam hubungan erat dengan Yesus sendiri.

Doa Pembukaan

Marilah bedoa:
Allah Bapa sumber kebahagiaan,
Tuntunlah kami ke alam hening untuk menemui Engkau
dan curahilah kami Roh Yesus
yang akan memperkenalkan kami dengan dikau,
sumber kehidupan kami.
Demi Yesus Kristus Putramu, ….

Bacaan I – I Raja-Raja 19:9a.11-16

Seorang nabi sering mengalami kemacetan, tidak menerima bisikan Tuhan dan imannya bimbang. Pada saat demikian itu sering Tuhan memberikan Ilham baru, bukan dengan badai atau api, tetapi dalam keheningan atau bersama berisik angin. Sang Nabi lalu menerima tugas baru: jalan menuju Allah lalu tampak lagi.

Elia berdiri di atas gunung, di hadapan Tuhan.

Pembacaan dari Kitab Pertama Raja-Raja:

Sekali peristiwa tibalah Elia di Gunung Horeb, gunung Allah. Maka bersabdalah Tuhan kepadanya, “Hai Elia, keluarlah, dan berdirilah di atas gunung, di hadapan Tuhan.” Lalu Tuhan lewat.

Angin besar dan kuat membelah gunung-gunung dan memecahkan bukit-bukit batu mendahului Tuhan. Namun Tuhan tidak berada dalam angin itu. Sesudah angin itu datanglah gempa. Namun dalam gempa pun Tuhan tak ada. Sesudah gempa menyusullah api. Namun Tuhan juga tidak berada dalam api itu. Api disusul bunyi angin sepoi-sepoi basa. Mendengar itu segeralah Elia menyelubungi wajahnya dengan jubah, lalu keluar dan berdiri di depan pintu gua. Maka terdengarlah suara yang berbunyi, “Apakah kerjamu di sini, Elia?” Jawabnya, “Aku bekerja segiat-giatnya bagi Tuhan, Allah semesta alam, karena orang Israel telah meninggalkan perjanjian-Mu; mereka telah meruntuhkan mezbah-mezbah-Mu, dan membunuh nabi-nabi-Mu dengan pedang. Hanya aku seorang dirilah yang masih hidup, dan mereka ingin mencabut nyawaku.”

Maka bersabdalah Tuhan kepadanya, “Pergilah, kembalilah ke jalan yang sama, melalui padang gurun ke Damsyik. Sesampai di sana, engkau harus mengurapi Hazzel menjadi raja atas Aram. Juga Yehu, cucu Nimsi, haruslah kauurapi menjadi raja atas Israel, dan Elisa bin Safat dari Abel-Mehola, harus kauurapi menjadi nabi menggantikan engkau.”

Demikianlah sabda Tuhan.
Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan – Mazmur 27:7-8a.8b-9abc.13-14

Refren: Wajah-Mu kucari, ya Tuhan.

Mazmur:
 Dengarlah, ya Tuhan, seruan yang kusampaikan,
kasihanilah aku dan jawablah aku!
Wajah-Mu kucari seturut firman-Mu,
“Carilah wajah-Ku!”

 Wajah-Mu kucari, ya Tuhan,
maka janganlah menyembunyikan wajah-Mu dari padaku,
janganlah menolak hamba-Mu ini dengan murka.
Engkaulah pertolonganku, ya Allah penyelamatku.

 Sungguh, aku percaya akan melihat kebaikan Tuhan
di negeri orang-orang yang hidup!
Nantikanlah Tuhan!
Kuatkanlah dan teguhkanlah hatimu!
Ya, nantikanlah Tuhan.

BAIT PENGANTAR INJIL – Flp 2:15-16

S: Alleluya.
U: Alleluya.
S: Hendaknya kalian bersinar di dunia seperti bintang-bintang
sambil berpegang pada sabda kehidupan.
U: Alleluya.

Bacaan Injil – Matius 5:27-32

Bukan hanya tindakannya, tetapi itikadnya juga ikut memberi nilai. Sudah bukan rahasia lagi bahwa itikad sering digunakan untuk membela perkaranya sendiri, padahal bila mengadili orang lain, yang dilihat hanyalah tindakannya. Sikap umum demikian di sini digambarkan dalam kesetiaan berkeluarga.

Barangsiapa memandang wanita dengan menginginkannya,
dia sudah berbuat zinah di dalam hatinya.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius:

Dalam khotbah di bukit, Yesus berkata, “Kalian telah mendengar sabda, ‘Jangan berzinah!’ Tetapi Aku berkata kepadamu, ‘Barangsiapa memandang seorang wanita dengan menginginkannya dia sudah berbuat zinah dalam hatinya.

Maka jika matamu yang kanan menyesatkan dikau, cungkillah dan buanglah, karena lebih baik bagimu satu anggota badanmu binasa daripada badanmu seutuhnya dicampakkan ke dalam neraka. Dan jika tangan kananmu menyesatkan dikau, penggallah dan buanglah, karena lebih baik bagimu satu anggota badanmu binasa daripada dengan badanmu seutuhnya masuk neraka.

Telah disabdakan juga, ‘Barangsiapa menceraikan isterinya harus memberi surat cerai kepadanya.’ Tetapi Aku berkata kepadamu, ‘Barangsiapa menceraikan isterinya, kecuali karena zinah, dia membuat isterinya berzinah. Dan barangsiapa kawin dengan wanita yang diceraikan, dia pun berbuat zinah.’

Demikianlah Injil Tuhan.
Terpujilah Kristus

 

Doa Persembahan

Allah Bapa mahakudus,
berkenanlah menerima roti anggur ini
sebagai tanda bakti kami kepada-Mu,
sebagai ucapan syukur
karena Engkau telah memelihara kehidupan kami.
Demi Kristus, Tuhan dan pengantara kami.

Antifon Komuni – Matius 27:8b-9abc

 Wajah-Mu kucari , ya Tuhan.
Janganlah menyembunyikan wajah-Mu daripadaku.
Janganlah menolak hamba-Mu ini dengan Murka.
Engkaulah pertolanganku, ya Allah penyelamatku.

Doa Sesudah Komuni

Marilah berdoa:
Allah Bapa maha pengasih,
berkenanlah tetap setia kepada semua orang
dan ingatkanlah kami akan perjanjian-Mu
dalam diri Yesus Mesias,
yang telah membuka jalan bagi kami menuju kepada-Mu.
Demi Kristus, ….

Renungan Hari ini: Kebebasan Hidup (Renungan JUMAT BIASA X, 10 JUNI 2016 Oleh Fr. Win Hendri)… Klik disini!!

Tinggalkan Balasan