JUMAT DALAM OKTAF PASKAH, 21 April 2017
Antifon Pembukaan – Mazmur 78:53
Tuhan mengantar umat-Nya dengan selamat
dan mencampakkan musuh mereka ke laut. Aleluya.
Pengantar
Yesuslah yang menyiapkan santapan dan membagikan rezeki kepada kita, seperti di dalam Injil hari ini dilakukan-Nya bersama para murid. Semoga perayaan Ekaristi ini merupakan ungkapan iman kita akan Yesus yang bangkit, yang hari ini mengajak kita memberi kesaksian, bahwa hanya pada-Nyalah orang memperoleh keselamatan.
Doa Pembukaan
Marilah bedoa:
Allah Bapa yang kekal dan kuasa,
Engkau telah menganugerahkan misteri Paskah
sebagai jaminan perjanjian damai
antara Engkau dan umat manusia.
Kuatkanlah kiranya hati kami,
supaya damai yang kami rayakan ini,
kami nyatakan pula dalam perbuatan.
Demi Yesus Kristus Putra-Mu, ….
Bacaan Pertama – Kisah Para Rasul 4:1-12
Petrus diajukan ke pengadilan Sanhedrin. Tetapi, kini bukan Petrus di kala Yesus menderita, melainkan benar-benar wadas. Tanpa rasa takut, ia memberi kesaksian. Tampak bagaimana pengalaman umat mengenai kebangkitan Kristus: iman memberi kebebasan, yang hanya terdapat pada Kristus.
“Keselamatan hanya ada di dalam Yesus.”
Pembacaan dari Kisah Para Rasul:
Sekali peristiwa, sesudah menyembuhkan seorang lumpuh, Petrus dan Yohanes berbicara kepada orang banyak. Tiba-tiba mereka didatangi imam-imam dan kepala pengawal Bait Allah serta orang-orang Saduki. Mereka ini sangat marah, karena Petrus dan Yohanes mengajar orang banyak dan memberitakan bahwa dalam Yesus ada kebangkitan dari antara orang mati. Maka mereka ditangkap, lalu diserahkan ke dalam tahanan sampai keesokkan harinya, karena hari telah malam. Tetapi di antara orang yang mendengar ajaran itu banyak yang menjadi percaya, sehingga jumlah mereka menjadi kira-kira lima ribu orang laki-laki.
Pada keesokan harinya pemimpin-pemimpin Yahudi serta tua-tua dan para ahli Taurat mengadakan sidang di Yerusalem dengan Imam Besar Hanas dan Kayafas, Yohanes dan Aleksander dan semua orang lain yang termasuk keturunan Imam Besar. Lalu Petrus dan Yohanes dihadapkan kepada sidang itu dan mulai diperiksa dengan pertanyaan ini: “Dengan kuasa manakah atau dalam nama siapakah kamu bertindak demikian itu?”
Maka jawab Petrus, penuh dengan Roh Kudus, “Hai pemimpin-pemimpin umat dan kaum tua-tua, jika sekarang kami harus diperiksa karena suatu kebajikan kepada seorang sakit, dan harus menerangkan dengan kuasa manakah orang itu disembuhkan, maka ketahuilah oleh kamu sekalian dan oleh seluruh umat Israel, bahwa semua itu kami lakukan dalam nama Yesus Kristus, orang Nazaret, yang telah kamu salibkan, tetapi dibangkitkan Allah dari antara orang mati; karena Yesus itulah orang ini sekarang berdiri dengan sehat di depan kamu. Yesus adalah batu yang dibuang oleh tukang-tukang bangunan, yaitu kami sendiri, namun Ia telah menjadi batu penjuru. Dan keselamatan tidak ada di dalam siapa pun juga selain di dalam Dia, sebab di bawah kolong langit ini tidak ada nama lain yang diberikan kepada manusia yang olehnya kita dapat diselamatkan.”
Demikianlah sabda Tuhan.
Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan – Mazmur 118:1-2.4.22-24.25-27a
Ref: Batu yang dibuang oleh tukang-tukang bangunan
telah menjadi batu penjuru.
Atau: Alleluya.
Mazmur:
Bersyukurlah kepada Tuhan, sebab Ia baik!
Kekal abadi kasih setia-Nya.
Biarlah Israel berkata,
“Kekal abadi kasih setia-Nya!”
Biarlah orang yang takwa pada Tuhan berkata,
“Kekal abadi kasih setia-Nya!”
Batu yang dibuang oleh tukang-tukang bangunan
telah menjadi batu penjuru.
Hal itu terjadi pada pihak Tuhan,
suatu perbuatan ajaib di mata kita.
Inilah hari yang dijadikan Tuhan,
marilah kita bersorak-sorai dan bersukacita karenanya!
Ya Tuhan, berilah kiranya keselamatan!
Ya Tuhan, berilah kiranya kemujuran!
Diberkatilah dia yang datang dalam nama Tuhan!
Kami memberkati kamu dari dalam rumah Tuhan.
Tuhanlah Allah, Dia menerangi kita.
BAIT PENGANTAR INJIL Mzm 118:24
S: Alleluya. U: Alleluya.
S: Inilah hari yang dijadikan Tuhan,
marilah kita bersorak-sorai dan bersukacita karenanya.
U: Alleluya.
Bacaan Injil – Yohanes 21:1-14
Setelah Yesus wafat, para rasul kembali ke pekerjaan lama. Dalam kehidupan mereka, Yesus seakan-akan telah masuk masa lalu. Pandangan mereka tentang kerajaan-Nya memang lain. Kebangkitan dan penampakan Yesus tidak terhitung. Ketika mereka sedang bekerja dan ketika mereka makan, Yesus menampakkan diri. Yesus menampakkan diri dalam situasi harian, asalkan mata dan hati kita terbuka.
“Yesus mengambil roti dan memberikannya kepada para murid;
demikian juga ikan.”
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes:
Sesudah bangkit dari antara orang mati, Yesus menampakkan diri kepada murid-murid-Nya di pantai danau Tiberias. Ia menampakkan diri sebagai berikut:
Di pantai itu berkumpul Simon Petrus, Tomas yang disebut Didimus, Natanael dari Kana yang di Galilea, anak-anak Zebedeus dan dua orang murid Yesus yang lain. Kata Simon Petrus kepada mereka, “Aku pergi menangkap ikan.” Kata mereka kepadanya, “Kami pergi juga dengan engkau.” Mereka berangkat lalu naik ke perahu, tetapi malam itu mereka tidak menangkap apa-apa.
Ketika hari mulai siang, Yesus berdiri di pantai; akan tetapi murid-murid itu tidak tahu, bahwa itu adalah Yesus. Kata Yesus kepada mereka, “Hai anak-anak, adakah kamu mempunyai lauk pauk?” Jawab mereka, “Tidak ada!” Maka kata Yesus kepada mereka, “Tebarkanlah jalamu di sebelah kanan perahu, maka akan kamu peroleh.” Lalu mereka menebarkannya, dan mereka tidak dapat menariknya lagi karena banyaknya ikan.
Maka murid yang dikasihi Yesus berkata kepada Petrus, “Itu Tuhan!” Ketika Petrus mendengar bahwa itu adalah Tuhan, maka ia mengenakan pakaiannya, sebab ia tidak berpakaian, lalu terjun ke dalam danau. Murid-murid yang lain datang dengan perahu karena mereka tidak jauh dari darat, hanya kira-kira dua ratus hasta saja; dan mereka menghela jala yang penuh ikan itu.
Ketika tiba di darat, mereka melihat ada api arang, dan di atasnya ada ikan serta roti, Kata Yesus kepada mereka, “Bawalah beberapa ikan, yang baru kamu angkat itu.” Simon Petrus naik ke perahu, lalu menghela jala itu ke darat, penuh ikan-ikan besar: seratus lima puluh tiga ekor banyaknya; dan sungguhpun sebanyak itu ikannya, jala tidak koyak. Kata Yesus kepada mereka, “Marilah dan sarapanlah!” Tidak ada di antara murid-murid itu yang berani bertanya kepada-Nya, “Siapakah Engkau,” sebab mereka tahu bahwa Ia adalah Tuhan. Yesus maju ke depan, mengambil roti dan memberikannya kepada mereka; demikian juga ikan itu. Itulah ketiga kalinya Yesus menampakkan diri kepada murid-murid-Nya sesudah Ia bangkit dari antara orang mati.
Demikianlah Injil Tuhan.
Terpujilah Kristus
Doa Persembahan
Allah Bapa maharahim,
sempurnakanlah dalam diri kami
hubungan mesra dengan diri-Mu,
yang dilambangkan kurban Paskah ini.
Semoga kami Kaulepaskan
dari pengaruh jahat dunia
dan Kauberi kerinduan
akan kebahagiaan surgawi.
Demi Kristus, ….
Antifon Komuni – lih. Yohanes 21:12-13
Yesus berkata kepada para murid, “Mari, silakan makan!”
Lalu diambil-Nya roti dan diberikan-Nya kepada mereka.
Aleluya.
Doa Sesudah Komuni
Marilah berdoa:
Allah Bapa sumber sukacita,
kasihani dan jagalah selalu
umat yang sudah Kauselamatkan.
Kami sudah ditebus berkat derita Putra-Mu.
Semoga kami bergembira atas kebangkitan-Nya.
Sebab Dialah ….