Jumat Pekan Biasa III, 29 Januari 2016

Antifon Pembukaan – Mazmur 51:3

 Kasihanilah aku, ya Allah, menurut kasih setia-Mu,
menurut besarnya rahmat-Mu hapuskanlah pelanggaranku.

Pengantar

Kisah dosa Daud mengingatkan kita, bahwa setiap orang itu berdosa. Panggilan dan kewibawaan bukanlah kekebalan. Hal itu dapat mengecilkan hati dan mengecewakan kita. Tetapi pada Tuhan tiada yang tanpa harapan. Pada-Nya selalu ada jalan keluar. Tuhan berkarya diam-diam dan dalam-dalam, pun dengan orang berdosa.

Doa Pembukaan

Marilah bedoa:
Allah Bapa maharahim,
Engkau selalu penuh belas kasih terhadap siapa pun
yang menghadap Engkau dengan hati menyesal.
Janganlah memandang dosa kami,
tetapi terimalah niat kami yang baik,
mau mengikuti Putra-Mu dan hidup seturut sabda-Nya.
Sebab Dialah Putra-Mu, ….

Bacaan Pertama – II Samuel 11:1-2.4a.5-10a.13-17
Kisah Daud yang jatuh berdosa sudah terkenal. Istri salah seorang perwiranya direbut dan perwira itu sendiri diperintahkan maju ke medan pertempuran, agar tewas. Meski Daud terpilih secara khas dan sudah teruji kesetiaan-Nya, namun ia masih berbuat dosa. Ia mencari kepentingannya sendiri dan tidak segan menyalahgunakan kebebasan dan kekuasaannya dengan mengorbankan orang lain. Di situlah letak inti setiap dosa.

Daud menghina Allah dengan mengambil isteri Uria menjadi isterinya.

Pembacaan dari Kitab Kedua Samuel:
Pada pergantian tahun, raja-raja biasanya maju berperang. Pada waktu itu Daud menyuruh Yoab maju bersama orang-orangnya dan seluruh orang Israel. Mereka memusnahkan bangsa Amon dan mengepung kota Raba, Sedang Daud sendiri tinggal di Yerusalem.

Sekali peristiwa pada waktu petang, ketika Daud bangun dari tempat pembaringannya, ia berjalan-jalan di atas sotoh istana. Maka tampaklah kepadanya dari atas sotoh itu seorang wanita sedang mandi; wanita itu sangat elok rupanya. Lalu Daud menyuruh orang mengambil dia. Wanita itu datang kepadanya, lalu Daud tidur dengan dia. Kemudian pulanglah wanita itu ke rumahnya. Lalu mengandunglah wanita itu, dan disuruhnya orang memberitahukan kepada Daud: “Aku mengandung.”

Lalu Daud mengirim utusan kepada Yoab mengatakan, “Suruhlah Uria, orang Het itu, datang kepadaku.” Maka Yoab menyuruh Uria menghadap Daud. Ketika Uria masuk menghadap dia, bertanyalah Daud tentang keadaan Yoab dan tentara dan keadaan perang. Kemudian berkatalah Daud kepada Uria, “Pergilah ke rumahmu dan basuhlah kakimu.” Ketika Uria keluar dari istana, maka orang menyusul dia dengan membawa hadiah raja. Tetapi Uria membaringkan diri di depan pintu istana bersama hamba-hamba tuannya dan tidak pergi ke rumahnya.

Maka diberitahukanlah kepada Daud demikian: “Uria tidak pergi ke rumahnya.” Keesokan harinya Daud memanggil Uria untuk makan dan minum dengannya, dan Daud membuatnya mabuk. Pada waktu malam keluarlah Uria untuk berbaring di tempat tidurnya, bermasa hamba-hamba tuannya. Ia tidak pergi ke rumahnya.

Paginya Daud menulis surat kepada Yoab dan mengirimkannya dengan perantaraan Uria. Ditulisnya dalam surat itu, demikian: “Tempatkanlah Uria di barisan depan dalam pertempuran yang paling hebat, kemudian kamu mengundurkan diri dari padanya, Supaya ia terbunuh mati.”

Pada waktu Yoab mengepung kota Raba, ia menyuruh Uria pergi ke tempat yang diketahuinya ada lawan yang gagah perkasa. Ketika orang-orang kota itu keluar menyerang dan berperang melawan Yoab, gugurlah beberapa orang dari tentara, dari anak buah Daud; juga Uria, orang Het itu, mati.

Demikianlah sabda Tuhan.
Syukur kepada Allah.

Tanggapan – Mazmur 51:3-4.5-6a.6bc-7.10-11

Ref: Kasihanilah kami, ya Tuhan, karena kami orang berdosa.

Mazmur:
 Kasihanilah aku, ya Allah, menurut kasih setia-Mu,
menurut besarnya rahmat-Mu hapuskanlah pelanggaranku.
Bersihkanlah aku seluruhnya dari kesalahanku,
dan tahirkanlah aku dari dosaku!

 Sebab aku sadar akan pelanggaranku,
dosaku selalu terbayang di hadapanku.
Terhadap Engkau, terhadap Engkau sendirilah aku berdosa,
yang jahat dalam pandangan-Mu kulakukan.

 Maka, Engkau adil bila menghukum aku,
dan tepatlah penghukuman-Mu.
Sungguh, dalam kesalahan aku diperanakkan,
dalam dosa aku dikandung ibuku.

 Biarlah aku mendengar kegirangan dan sukacita,
biarlah tulang yang Kauremukkan bangkit menari-nari!
Palingkanlah wajah-Mu dari dosaku,
hapuskanlah segala kesalahanku!

BAIT PENGANTAR INJIL Lh. Mat 11:25

S: Alleluya. U: Alleluya.
S: Terpujilah Engkau, Bapa, Tuhan langit dan bumi,
sebab misteri kerajaan Kaunyatakan kepada kaum sederhana.
U: Alleluya.

Bacaan Injil – Markus 4:26-34
‘Kerajaan Allah sudah di tengah-tengahmu’ demikianlah jawaban Yesus yang mengherankan. Dalam kutipan ini diterangkan mengapa mengherankan. Sebab tumbuhnya tidak tampak seperti tumbuhnya sebutir biji yang lalu berkembang.

Kerajaan Surga seumpama orang yang menaburkan benih.
Benih itu tumbuh, namun orang itu tidak tahu.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus:
Pada suatu ketika Yesus berkata, “Beginilah halnya Kerajaan Allah: Kerajaan Allah itu seumpama orang menaburkan benih di tanah. Malam hari ia tidur, siang hari ia bangun, dan benih itu mengeluarkan tunas, dan tunas itu makin tinggi! Bagaimana terjadinya, orang itu tidak tahu! Bumi dengan sendirinya mengeluarkan buah, mu1a-mula tangkai, lalu bulir, kemudian butir-butir yang penuh isi pada bulir itu. Apabila buah itu sudah cukup masak, orang itu segera menyabit, sebab musim menuai sudah tiba.” Yesus berkata lagi, “Dengan apa hendak kita bandingkan Kerajaan Allah itu? Atau dengan perumpamaan manakah kita hendak menggambarkannya? Hal Kerajaan itu seumpama biji sesawi yang ditaburkan di tanah. Memang biji itu yang paling kecil daripada segala jenis benih yang ada di bumi. Tetapi apabila ditaburkan, ia tumbuh dan menjadi lebih besar daripada segala sayuran yang lain, dan mengeluarkan cabang-cabang yang besar, sehingga burung-burung di udara dapat bersarang dalam rimbunannya.”

Dalam banyak perumpamaan semacam itu Yesus memberitakan sabda kepada mereka sesuai dengan pengertian mereka, dan tanpa perumpamaan Ia tidak berkata-kata kepada mereka. Tetapi kepada murid-murid-Nya Ia menguraikan segala sesuatu secara tersendiri.

Demikianlah Injil Tuhan.
Terpujilah Kristus

Doa Persembahan

Allah Bapa Raja mahamulia,
semoga kerajaan-Mu berkembang subur
di tengah-tengah kami
setiap kali kami mengenangkan Putra-Mu
dalam roti anggur.
Demi Kristus, Tuhan dan pengantara kami.

Antifon Komuni – Markus 4:31

 Kerajaan Allah itu seumpama biji sesawi,
yang terkecil di antara semua benih di bumi.
Tetapi bila ditaburkan di tanah dan tumbuh,
maka jadilah yang terbesar di antara segala sayuran.

Doa Sesudah Komuni

Marilah berdoa:
Allah Bapa tumpuan segala harapan,
kami bersyukur kepada-Mu karena kami
telah menerima perumpamaan-perumpamaan,
sehingga kami dapat mengalami pemeliharaan-Mu.
Semoga semua sabda-Mu itu menumbuhkan harapan
akan mencapai cita-cita hidup kami,
serta mendatangkan kesehatan dan kedamaian
bagi semua orang.
Demi Kristus, Tuhan dan pengantara kami.


Tinggalkan Balasan