JUMAT PEKAN BIASA XXIII, 11 SEPTEMBER 2015

Antifon Pembukaan – Mazmur 16:7-8

 Aku memuji Tuhan yang selalu menasihati aku,
bahkan waktu malam pun Ia berbicara dalam hatiku.
Aku selalu ingat akan Tuhan.
Aku tidak goyah karena Ia ada di sampingku.

Pengantar

Orang cenderung melihat segi-segi kekurangan orang lain yang kecil-kecil dengan tajam. Kesalahan sendiri dianggap enteng, bahkan minta orang lain memahaminya. Saulus berbuat pula demikian dengan orang-orang Kristen. Karena yakin akan suara hatinya maka ia mengejar mereka. Karena Kristus ia menyadari kesalahannya. Kini sikapnya menjadi longgar. Sebab ia mengalami memperoleh belas kasih, bahkan dari mereka yang dulu dikejar-kejarnya.

Doa Pembukaan

Marilah bedoa:
Allah Bapa maharahim,
Engkau amat sabar dan amat longgar belas kasih-Mu.
Semangatilah kiranya kami dengan Roh-Mu,
agar dapat saling memaafkan.
Demi Yesus Kristus Putra-Mu, ….

Bacaan Pertama – 1 Timotius 1:1-2.12-14
Paulus menulis kepada sahabatnya terkasih, rasa syukur kepada Tuhan diungkapkannya. Diakuinya, betapa jauh dahulu ia dari panggilannya. Dulu ia menganiaya pengikut Kristus. Tetapi kini berkat rahmat Allah ia terpilih menjadi rasul. Keadaan kita ini berkat belas kasih Tuhan.

“Tadinya aku seorang penghojat, tetapi kini dikasihani Allah.”

Pembacaan dari Surat Pertama Rasul Paulus kepada Timotius:

Dari Paulus, rasul Kristus Yesus atas perintah Allah, penyelamat kita, dan atas perintah Kristus Yesus, dasar pengharapan kita, kepada Timotius, anakku yang sah dalam iman. Kasih karunia, rahmat dan damai sejahtera dari Allah Bapa dan Kristus Yesus, Tuhan kita, menyertai engkau.

Aku bersyukur kepada Kristus Yesus, Tuhan kita, yang menguatkan daku, karena Ia menganggap aku setia, dan mempercayakan pelayanan ini kepadaku. Padahal tadinya aku seorang penghojat dan seorang penganiaya yang ganas. Tetapi kini aku telah dikasihani-Nya, karena semuanya itu telah kulakukan tanpa pengetahuan, yaitu di luar iman. Malahan kasih karunia Tuhan kita itu telah dilimpahkan bersama dengan iman dan kasih dalam Kristus Yesus.

Demikianlah sabda Tuhan.
Syukur kepada Allah.

Tanggapan – Mazmur 16:1-2a.5.7-8.11

Ref: Ya Tuhan, Engkaulah milik pusakaku.

Mazmur
 Jagalah aku, ya Allah,
sebab pada-Mu aku berlindung.
Aku berkata kepada Tuhan, “Engkaulah Tuhanku,
Ya Tuhan, Engkaulah bagian warisan dan pialaku,
Engkau sendirilah
yang meneguhkan bagian yang diundikan kepadaku.”

 Aku memuji Tuhan, yang telah memberi nasihat kepadaku,
pada waktu malam aku diajar oleh hati nuraniku.
Aku senantiasa memandang kepada Tuhan;
karena Ia berdiri di sebelah kananku, aku tidak goyah.

 Engkau memberitahukan kepadaku jalan kehidupan;
di hadapan-Mu ada sukacita berlimpah,
di tangan kanan-Mu ada nikmat yang abadi.

BAIT PENGANTAR INJIL Yoh 17:17b.a

S: Alleluya. U: Alleluya.
S: Sabda-Mu, ya Tuhan, adalah kebenaran.
Kuduskanlah kami dalam kebenaran.
U: Alleluya.

Bacaan Injil – Lukas 6:39-42
Seorang pemimpin harus waspada dan bijaksana. Itu berarti bahwa hati nuraninya harus didahulukan melebihi yang lahiriah dan munafik. Bila kita memiliki sabda Allah, tentu kita akan melimpahkan sabda itu, yang akan menjadi tuntutan dan cahaya bagi orang lain.

“Mungkinkah seorang buta membimbing orang buta?”

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas:

Pada suatu ketika Yesus menyampaikan perumpamaan ini kepada murid-muridnya, “Mungkinkah seorang buta membimbing orang buta? Bukankah keduanya akan jatuh ke dalam lubang? Seorang murid tidak melebihi gurunya, tetapi orang yang sudah tamat pelajarannya, akan menjadi sama dengan gurunya.

Mengapa engkau melihat selumbar dalam mata saudaramu, sedangkan balok dalam matamu sendiri tidak kauketahui? Bagaimana mungkin engkau berkata kepada saudaramu, ‘Saudara, biarlah aku mengeluarkan selumbar dalam matamu,’ padahal balok dalam matamu tidak kaulihat?

Hai orang munafik, keluarkanlah dahulu balok dari matamu, maka engkau akan melihat dengan jelas untuk mengeluarkan semumbar itu dari mata saudaramu.”

Demikianlah Injil Tuhan.
Terpujilah Kristus

Doa Persembahan

Allah Bapa kami, sumber segala rahmat,
kami mohon, berilah kami rahmat-Mu
dan hapuslah dosa-dosa kami berkat roti anggur ini,
berkat Yesus Putra-Mu terkasih,
yang ….

Antifon Komuni – Lukas 6:42

 Keluarkanlah lebih dulu balok dari matamu sendiri,
sehingga matamu menjadi cukup terang
untuk mengeluarkan serpih dari mata saudaramu.

Doa Sesudah Komuni

Marilah berdoa:
Allah Bapa, sumber segala rahmat,
semoga hati kami terbuka,
agar sanggup menghidupkan kebajikan.
Kami mohon, semoga dapat saling menaruh cinta kasih
dan dapat saling membantu membuat bahagia sesama.
Demi Kristus, Tuhan dan pengantara kami.

Tinggalkan Balasan