KAMIS, 6 AGUSTUS 2015 YESUS MENAMPAKKAN KEMULIAANNYA

Pada hari ini, kita mengenangkan dan merayakan peristiwa agung di Gunung Tabor ketika Tuhan Yesus berubah rupa menjadi sangat mulia dan menyinarkan cahaya. Peristiwa itu menggambarkan kenaikan-Nya ke surga serta kemuliaan-Nya sebagai Allah. Bagi para Rasul, kejadian ini meneguhkan iman mereka agar tidak agar tidak goncang bila nanti melihat Yesus menderita sengsara dan mati di kayu salib. Sebab justru melalui saliblah, Yesus menjadi Juru Selamat dunia. Kemuliaan yang ditunjukkan-Nya di atas gunung itu bukan hanya menjadi antisipasi untuk kebangkitan-Nya sendiri, melainkan memaklumkan juga kemuliaan yang kelak disediakan bagi seluruh umat beriman.

Dua macam orang yang menentukan aliran pemikiran. Yang pertama mereka yang hanya sanggup percaya akan hasil-hasil nyata penyelidikan ilmiah dalam bidang alamiah dan di luar itu tak mau menerima apa pun. Sedangkan yang kedua, mereka yang secara spontan terbuka terhadap segala yang tampak. Berkat naluri rohani, intuisi dan mistik mereka ini menangkap segala yang melampaui dunia yang serba Nampak. Tetapi sebagaimana biasa tiada orang yang memiliki salah satu ciri itu secara murni. Kita pun sedikit banyak memiliki keduanya.

————————————-

ANTIFON PEMBUKAAN

Roh Kudus Nampak dalam awan yang bercahaya, dan terdengarlah suara Bapa, sabda-Nya, “Inilah Putera-Ku yang terkasih, Dia berkenan di hati-Ku, dengarkanlah Dia!”

PENGANTAR

Sering kita mengalami kejadian yang lama kemudian baru kita ketahui maknanya. Demikian pula yang dialami tiga orang rasul terpilih: Petrus, Yakobus dan Yohanes di puncak Gunung Tabor. Cahaya yang menyinari wajah ilahi Kristus menyilaukan mereka, sehingga mereka terkesan benar oleh kejadian itu. Kini sudah sampailah mereka pada tujuan. Mengapa masih harus dilanjutkan lagi? Tanpa derita Jumat Agung mereka mau merayakan Paska! Di dalam lambang kebangkitan-Nya ini kita diperkenankan memandang sekilas hari depan kekal kita dari belakang layar. Tetapi bersama Dia kita masih harus menuju Yerusalem, jalan iman yang konsekwen sampai akhir.

DOA PEMBUKAAN

Marilah berdoa:
Allah Bapa yang mahaluhur dan mahamulia, ketika Yesus menampakkan kemuliaan-Nya di puncak Gunung Tabor, Engkau mengukuhkan misteri iman yang baku dengan kesaksian Nabi Musa dan Nabi Elia. Engkau menyatakan pula pengangkatan umat manusia menjadi putera-Mu. Semoga kami mendengarkan suara Putera-mu terkasih supaya layak menjadi sepewaris dengan-Nya.
Demi Yesus Kristus, …

BACAAN PERTAMA – Daniel 7:9-10.13-14
Daniel melihat Putera Manusia diarak menghadap Allah. Pribadi ajaib itu memastikan diri memperoleh kekuasaan dari Yang Mahatinggi. Berkat Dia tumbuhlah umat yang percaya, yang akan diperkenankan ikut serta dalam kemuliaan-Nya.

“Pakaian-Nya putih seperti salju”

Pembacaan dari Nubuat Daniel:
Aku, Daniel, melihat takhta-takhta dipasang, lalu duduklah Yang Lanjut Usianya; pakaian-Nya putih seperti salju dan rambut-Nya bersih seperti bulu domba; kursi-Nya dari nyala api dengan roda-rodanya dari api yang berkobar-kobar; suatu sungai api timbul dan mengalir dari hadapan-Nya; seribu kali beribu-ribu melayani Dia, dan selaksa kali berlaksa-laksa berdiri di hadapan-Nya. Lalu duduklah Majelis Pengadilan dan dibukalah Kitab-kitab. Aku terus melihat dalam penglihatan malam itu, tampak datang dengan awan-awan dari langit seorang seperti anak manusia; datanglah ia kepada Yang Lanjut Usianya itu, dan ia dibawa ke hadapan-Nya.
Lalu diberikan kepadanya kekuasaan dan kemuliaan dan kekuasaan sebagai raja, maka orang-orang dari segala bangsa, suku bangsa dan bahasa mengabdi kepadanya. Kekuasaannya ialah kekuasaan yang kekal, yang tidak akan lenyap, dan kerajaannya ialah kerajaan yang tidak akan musnah.
Demikianlah Sabda Tuhan
Syukur kepada Allah

MAZMUR TANGGAPAN Mazmur 96:1-2.5-6.9

Segala bangsa bertepuk tanganlah berpekiklah untuk Allah Raja Semesta.

Tuhan adalah Raja! Biarlah bumi bersorak-sarai, biarlah banyak pulau bersukacita! Awan dan kekelaman ada di sekeliling-Nya, keadilan dan hukum adalah tumpuan takhta-Nya.

Gunung-gunung luluh laksana lilin di hadapan Tuhan semesta alam. Langit memberitakan keadilan-Nya dan segala bangsa melihat kemuliaan-Nya.

Sebab, ya Tuhan, Engkaulah Yang Mahatinggi di atas seluruh bumi. Engkau sangat dimuliakan di atas segala dewasa.

BACAAN KEDUA — 2Petrus 1:16-19
Petrus memberi kesaksian atas apa yang dilihatnya dengan mata kepala sendiri dan kesan apa yang diterimanya ketika mengalami peristiwa itu.

“Suara itu kami dengar datang dari surga”

Pembacaan dari Surat kedua Rasul Petrus:
Saudara-saudara, kami tidak mengikuti dongeng-dongeng isapan jempol manusia, ketika kami memberitahukan kepadamu kuasa dan kedatangan Tuhan kita, Yesus Kristus sebagai raja, tetapi kami adalah saksi mata dari kebesaran-Nya.
Kami menyaksikan, bagaimana Ia menerima kehormatan dan kemuliaan dari Allah Bapa, ketika datang kepada-Nya suara dari Yang Mahamulia, yang mengatakan: “Inilah Anak yang Kukasihi, kepada-Nyalah Aku berkenan.”
Suara itu kami dengar datang dari sorga, ketika kami bersama-sama dengan Dia di atas gunung yang kudus.
Dengan demikian kami makin diteguhkan oleh firman yang telah disampaikan oleh para nabi. Alangkah baiknya kalau kamu memperhatikannya sama seperti memperhatikan pelita yang bercahaya di tempat yang gelap sampai fajar menyingsing dan bintang timur terbit bersinar di dalam hatimu.
Demikianlah Sabda Tuhan
Syukur kepada Allah

BACAAN INJIL — Markus 9:2-10
Bagi markus penampakan kemuliaan Kristus itu pertama-tama adalah lambang kedatangan kembali Putera Manusia dalam kemuliaan. Suasananya mungkin mempunyai warna liturgy dan nasionalisme. Tetapi dimaksud pula menekankan kedatangan Kristus sebagai raja. Kita harus mendengarkan Dia sebagai Musa Baru. Ia didahului Elia. Sebagai Al Masih Ia minta kepada para murid-Nya untuk tidak membicarakannya. Mereka diperkenankan melihat sepintas misteri kebangkitan-Nya, tetapi sebaliknya mereka harus mengikuti Kristus melalui jalan penderitaan-Nya.

“Inilah Anak yang Kukasihi”

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus:
Sekali peristiwa, Yesus membawa Petrus, Yakobus dan Yohanes dan bersama-sama dengan mereka Ia naik ke sebuah gunung yang tinggi. Di situ mereka sendirian saja. Lalu Yesus berubah rupa di depan mata mereka, dan pakaian-Nya sangat putih berkilat-kilat. Tidak ada seorang pun di dunia ini yang dapat mengelantang pakaian seperti itu.
Maka nampaklah kepada mereka Elia bersama dengan Musa, keduanya sedang berbicara dengan Yesus.
Kata Petrus kepada Yesus: “Rabi, betapa bahagianya kami berada di tempat ini. Baiklah kami dirikan tiga kemah, satu untuk Engkau, satu untuk Musa dan satu untuk Elia.”
Ia berkata demikian, sebab tidak tahu apa yang harus dikatakannya, karena mereka sangat ketakutan. Maka datanglah awan menaungi mereka dan dari dalam awan itu terdengar suara: “Inilah Anak yang Kukasihi, dengarkanlah Dia.”
Dan sekonyong-konyong waktu mereka memandang sekeliling mereka, mereka tidak melihat seorang pun lagi bersama mereka, kecuali Yesus seorang diri. Pada waktu mereka turun dari gunung itu, Yesus berpesan kepada mereka, supaya mereka jangan menceriterakan kepada seorang pun apa yang telah mereka lihat itu, sebelum Anak Manusia bangkit dari antara orang mati.
Mereka memegang pesan tadi sambil mempersoalkan di antara mereka apa yang dimaksud dengan “bangkit dari antara orang mati.”

Demikianlah Injil Tuhan
Terpujilah Kristus

DOA UMAT

Yesus menjadi pengantara kita di hadapan Bapa. Bersama Dia dan melalui Dia kita dapat berdoa kepada Bapa:

Bagi mereka yang sudah dibaptis:
Semoga mereka hidup sesuai semangat pembaptisan mereka, yaitu penuh cinta kasih, suka cita dan kedamaian.
Marilah kita mohon,…

Bagi mereka yang melakukan karya ilmiah:
Semoga penemuan-penemuan baru menunjang peningkatan martabat manusia dan pembangunan dunia kita
Marilah kita mohon,…

Bagi para penderita:
Semoga mereka terhibur oleh penampakan kemuliaan Kristus, karena masih tetap terbuka kemungkinan-kemungkinan yang membawa harapan baru.
Marilah kita mohon,…

Bagi kita sendiri:
Semoga kita diperkenankan membawa kegembiraan dan harapan kepada sesama.
Marilah kita mohon,…

Allah Bapa yang maharahim, yang berkenan berada di tengah-tengah kami dalam diri Yesus Kristus, Putera-Mu. Engkau mengenal kami sedalam-dalamnya; Engkau tahu segala keinginan kami. Kami mohon, janganlah meninggalkan kami, tetapi dampingilah kami dalam diri Yesus Putera-Mu terkasih, yang hidup dan berkuasa kini dan sepanjang masa. Amin

DOA PERSEMBAHAN

Allah Bapa yang mahaagung, kuduskanlah kiranya persembahan kami ini, berkatilah kiranya tingkah laku kami berkat penampakan kemuliaan Putera-Mu. Usirlah kegelapan dari hidup kami, hapuskanlah segala noda dosa kami dengan memancarkan cahaya dunia, ialaha Yesus Kristus, …

ANTIFON KOMUNI

Bila Kristus kelak menampakkan diri, kita akan menyerupai Dia. Sebab kita akan melihat Dia dalam keadaan yang sebenarnya.

DOA PENUTUP

Marilah berdoa:
Allah Bapa yang mahamulia, kami telah menyambut santapan surgawi. Semoga kami semakin menjadi serupa dengan Putera-Mu yang sudah Kautampakkan kemuliaan-Nya dalam peristiwa gemilang di atas Gunung Tabor.
Demi Kristus, …

Menghayati Ekaristi dalam Hidup
Banyak orang mempunyai pandangan picik mengenai beberapa ajaran iman. Mereka hanya memandang dari sudut insani kenyataan-kenyataan yang sebenarnya mempunyai segi lain. Penampakan kemuliaan Kristus ini memaparkan keadaan yang dituju, maka mengajak kita melihat kejadian-kejadian itu dengan kacamata harapan itu. Pada akhir hidup kita, bila kita benar-benar hidup sebagai putera-puteri Bapa, maka kita akan memandang Dia sebagaimana adanya.

Tinggalkan Balasan