Kamis Putih, 24 Maret 2016: Mengenangkan Perjamuan Tuhan

Menghayati hidup dalam Ekaristi
Dalam perayaan hari ulang tahun entah kelahiran, entah perkawinan, entah apa lagi, maka biasanya diadakan semacam reuni famili atau teman-teman akrab. Mereka diajak berpesta secara santai, makan-makan dan minum-minum, sambil mengenangkan masa lampau. Suasana santai akrab demikian itu menghilangkan perselisihan dan pengasingan diri. Hubungan-hubungan semakin dipererat. Dalam mencari pendalaman hidup semua agama mengusahakan pengungkapan-pengungkapan spontan itu dalam merayakan misteri-misterinya.

Antipon Pembukaan – Gal 6:14

Kita harus bangga akan salib Tuhan kita Yesus Kristus pohon keselamatan, kehidupan dan kebangkitan kita, sumber penebusan dan pembebasan kita.

P       Saudara-saudari terkasih, upacara suci yang kita langsungkan saat ini ialah untuk mengenangkan PERINTAH BARU, PERJAMUAN TUHAN dan SAKRAMEN IMAMAT, yang dianugerahkan oleh Yesus kepada Gereja. Dahulu Yesus mengundang para murid-Nya untuk hadir dalam perjamuan Cinta Kasih. Sekarang pun Yesus mengundang kita untuk bersama-sama merayakan perjamuan kudus ini. Marilah kita berdiri menyambut imam dan para wakil umat sebagai tanda kehadiran Yesus Kristus beserta para rasul-Nya.

Umat berdiri

Prosesi
Prosesi dimulai dari misdinar pembawa dupa,  salib, linin,misdinar lain, para rasul utusan kelompok dan imam. Diiringi lagu pembukaan.

Tanda Salib dan Salam

I        Dalam nama Bapa dan Putra dan Roh Kudus
U      Amin

I        Rahmat Tuhan kita Yesus Kristus, cinta kasih Allah, dan persekutuan Roh Kudus besertamu.
U      Dan sertamu juga.

Pengantar

L       Saudara-saudari yang terkasih,

Malam hari sebelum sengsara-Nya, Kristus mengadakan perjamuan terakhir bersama murid-murid-Nya. Malam ini kita rayakan perjamuan Tuhan sebagai pelaksanaan kehendak-Nya. Ini bukanlah suatu tugas yang menyedihkan, melainkan suatu perjamuan yang menggembirakan, karena merupakan ungkapan cinta kasih yang luhur. Roti yang satu dan piala yang satu mempersatukan kita dalam cinta kasih-Nya. Kita kenangkan malam saat Yesus meyerahkan diri-Nya untuk wafat di salib. Inilah misteri cinta kasih Allah kepada kita yang tidak terbatas.

Umat berlutut

Seruan Tobat

I        “Kamu bersih, tetapi bukan semua”, demikian sabda Yesus kepada para murid-Nya pada perjamuan terakhir. Demi cinta kasih-Nya kepada kita para murid-Nya, Tuhan Yesus Kristus rela merendahkan diri dengan membasuh kaki para murid, mengadakan Ekaristi di mana Dia sendiri mengurbankan Diri dengan memberikan Tubuh dan Darah-Nya agar kita tetap bersatu dengan Dia. Maka marilah kita hening sejenak;

I        Tuhan Yesus Kristus, demi cinta kasih-Mu, Engkau rela merendahkan diri dengan membasuh kaki para murid.
Tuhan, kasihanilah kami.

I        Demi cinta kasih-Mu, Engkau mengadakan Ekaristi dimana Engkau mengorbankan diri-Mu.
Kristus, kasihanilah kami.

I        Demi cinta kasih-Mu, Engkau mengadakan Ekaristi dimana Engkau memberikan Tubuh dan Darah-Mu kepada kami, agar tetap bersatu dengan kami.
Tuhan, kasihanilah kami.

I        Semoga Allah yang mahakuasa mengasihani kita, mengampuni dosa kita dan menghantar kita ke hidup yang kekal.
U      Amin.

Umat berdiri

Kemuliaan

Selama ‘kemuliaan’ dinyanyikan, lonceng dibunyikan. Sesudah ini lonceng tidak dibunyikan lagi sampai malam Paskah.

Doa Pembukaan

I        Marilah berdoa
Allah Bapa kami yang maha pengasih dan maha penyayang, malam hari menjelang sengasara-Nya Putra-Mu telah mempercayakan perjamuan kudus Gereja-Nya sebagai lambang cinta kasih, sebagai korban Perjanjian Baru. Kami mohon semoga kami dari misteri luhur ini dapat menimba kekuatan untuk menaruh cinta kasih sampai sehabis-habisnya serta mencapai kehidupan yang kekal. Demi Yesus Kristus, Putra-mu, yang bersama dengan Bapa dalam persatuan Roh Kudus hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa.

U      Amin.

Bacaan Pertama: Keluaran 12:1-8.11-14
Perayaan Paskah mengalami perkembangan pemaknaan. Mulanya, pesta Paskah menjadi persembahan anak domba kepada Tuhan sebagai hasil panen permulaan. Kemudian menjadi peringatan pembebasan dari perbudakan Firaun. Setiap tahun, peristiwa keluaran ini dirayakan sembari makan anak domba. Sembari pesta makan, umat diajak untuk merenungkan kasih Allah yang telah menaungi dan menyertai mereka.

         “Aturan Perjamuan Paska: Allah menyelamatkan umat-Nya berkat darah anak       domba”

L       Bacaan dari Kitab Keluaran
Berfirmanlah TUHAN kepada Musa dan Harun di tanah Mesir: “Bulan inilah akan menjadi permulaan segala bulan bagimu; itu akan menjadi bulan pertama bagimu tiap-tiap tahun. Katakanlah kepada segenap jemaah Israel: Pada tanggal sepuluh bulan ini diambillah oleh masing-masing seekor anak domba, menurut kaum keluarga, seekor anak domba untuk tiap-tiap rumah tangga. Tetapi jika rumah tangga itu terlalu kecil jumlahnya untuk mengambil seekor anak domba, maka ia bersama-sama dengan tetangganya yang terdekat ke rumahnya haruslah mengambil seekor, menurut jumlah jiwa; tentang anak domba itu, kamu buatlah perkiraan menurut keperluan tiap-tiap orang. Anak dombamu itu harus jantan, tidak bercela, berumur setahun; kamu boleh ambil domba atau kambing. Kamu harus mengurungnya sampai hari yang keempat belas bulan ini; lalu seluruh jemaah Israel yang berkumpul, harus menyembelihnya pada waktu senja. Kemudian dari darahnya haruslah diambil sedikit dan dibubuhkan pada kedua tiang pintu dan pada ambang atas, pada rumah-rumah di mana orang memakannya. Dagingnya harus dimakan mereka pada malam itu juga; yang dipanggang mereka harus makan dengan roti yang tidak beragi beserta sayur pahit. Dan beginilah kamu memakannya: pinggangmu berikat, kasut pada kakimu dan tongkat di tanganmu; buru-burulah kamu memakannya; itulah Paskah bagi TUHAN. Sebab pada malam ini Aku akan menjalani tanah Mesir, dan semua anak sulung, dari anak manusia sampai anak binatang, akan Kubunuh, dan kepada semua allah di Mesir akan Kujatuhkan hukuman, Akulah, TUHAN. Dan darah itu menjadi tanda bagimu pada rumah-rumah di mana kamu tinggal: Apabila Aku melihat darah itu, maka Aku akan lewat dari pada kamu. Jadi tidak akan ada tulah kemusnahan di tengah-tengah kamu, apabila Aku menghukum tanah Mesir. Hari ini akan menjadi hari peringatan bagimu. Kamu harus merayakannya sebagai hari raya bagi TUHAN turun-temurun. Kamu harus merayakannya sebagai ketetapan untuk selamanya.”

Demikianlah sabda Tuhan
Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan

(Mzm 116:12-13.15-18;)
Inilah  Tubuh-Ku yang diserahkan bagimu.
Inilah darah-Ku yang ditumpahkan bagimu.
Lakukanlah ini  akan peringatan kepada-Ku.

Mazmur:
1)      Bagaimana akan kubalas kepada TUHAN
Segala kebajikan-Nya kepadaku?
Aku akan mengangkat piala keselamatan,
dan akan menyerukan nama TUHAN,

2)      Sungguh berhargalah di mata TUHAN
Kema-tian semua orang yang di-ka-sih-i-Nya.
Ya TUHAN, aku hamba-Mu! aku ham-ba-Mu,  anak dari saha-ya-Mu!
Engkau telah mele-pas-kan be-leng-gu- ku!

3)      Aku akan mempersem – bah – kan korban syukur kepa – da-Mu,
dan akan menyerukan na – ma TUHAN,
Aku akan mem-ba-yar na- zar-ku kepada TUHAN di  depan se-lu-ruh u-mat-Nya,

Bacaan Kedua: 1Korintus 11:23-26
Kristus adalah Anak Domba Allah. Ia menyerahkan diri demi keselamatan manusia. Korban Kristus itu dikenangkan dalam Ekaristi. Bagi Paulus, Ekaristi adalah pesta Paskah. Sambil mengenangkan wafat-Nya, kita ikut serta dalam keselamatan yang diperoleh Kristus sekali untuk selamanya bagi semua orang. Dengan peristiwa perjamuan Kristus yang dikenangkan hari ini, communio umat beriman diteguhkan.

“Setiap kali Saudara makan roti ini dan minum dari piala ini, Saudara wartakan wafat Tuhan”

L       Bacaan dari Surat Pertama Rasul Paulus kepada umat di Korintus.
Sebab apa yang telah kuteruskan kepadamu, telah aku terima dari Tuhan, yaitu bahwa Tuhan Yesus, pada malam waktu Ia diserahkan, mengambil roti dan sesudah itu Ia mengucap syukur atasnya; Ia memecah-mecahkannya dan berkata: “Inilah tubuh-Ku, yang diserahkan bagi kamu; perbuatlah ini menjadi peringatan akan Aku!” Demikian juga Ia mengambil cawan, sesudah makan, lalu berkata: “Cawan ini adalah perjanjian baru yang dimeteraikan oleh darah-Ku; perbuatlah ini, setiap kali kamu meminumnya, menjadi peringatan akan Aku!”  Sebab setiap kali kamu makan roti ini dan minum cawan ini, kamu memberitakan kematian Tuhan sampai Ia datang.

Demikianlah Sabda Tuhan
Syukur kepada Allah.

Bait Pengantar Injil

Ter-pu-ji-lah Kris-tus Tu-han,  Ra-ja mu-li-a  dan ke-kal.

Solis:
Aku memberikan perintah baru, yaitu supaya kamu saling me-nga-si-hi
Sama seperti AKU telah menga-si-hi  kamu. Reff.

Bacaan Injil: Yohanes 13:1-15
Dalam perjamuan, Yesus memberikan sebuah lambang dengan tindakan pembasuhan kaki. Dengan tindakan itu, Yesus hendaknya menjelaskan bahwa Ia menaruh cinta kasih sedalam-dalamnya kepada umat. Pembasuhan kaki adalah sebuah tanda kasih sekaligus teladang persaudaraan dan pelayanan. Untuk itu, para murid diminta untuk melanjutkan keteladanan Kristus itu.

“Yesus senantiasa mengasihi para murid-Nya tanpa batas”

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes:
Sementara itu sebelum hari raya Paskah mulai, Yesus telah tahu, bahwa saat-Nya sudah tiba untuk beralih dari dunia ini kepada Bapa. Sama seperti Ia senantiasa mengasihi murid-murid-Nya demikianlah sekarang Ia mengasihi mereka sampai kepada kesudahannya. Mereka sedang makan bersama, dan Iblis telah membisikkan encana dalam hati Yudas Iskariot, anak Simon, untuk mengkhianati Dia. Yesus tahu, bahwa Bapa-Nya telah menyerahkan segala sesuatu kepada-Nya dan bahwa Ia datang dari Allah dan kembali kepada Allah. Lalu bangunlah Yesus dan menanggalkan jubah-Nya.

Ia mengambil sehelai kain lenan dan mengikatkannya pada pinggang-Nya, kemudian Ia menuangkan air ke dalam sebuah basi, dan mulai membasuh kaki murid-murid-Nya lalu menyekanya dengan kain yang terikat pada pinggang-Nya itu. Maka sampailah Ia kepada Simon Petrus. Kata Petrus kepada-Nya: “Tuhan, Engkau hendak membasuh kakiku?” Jawab Yesus kepadanya: “Apa yang Kuperbuat, engkau tidak tahu sekarang, tetapi engkau akan mengertinya kelak.” Kata Petrus kepada-Nya: “Engkau tidak akan membasuh kakiku sampai selama-lama­nya.” Jawab Yesus: “Jikalau Aku tidak mem­basuh engkau, engkau ti­dak men­dapat bagian dalam Aku.” Kata Simon Petrus kepada-Nya: “Tuhan, jangan hanya kakiku saja, tetapi juga tangan dan kepalaku!” Kata Yesus kepadanya: “Barangsiapa telah mandi, ia tidak usah membasuh diri lagi selain membasuh kakinya, karena ia sudah bersih seluruhnya. Juga kamu sudah bersih, hanya tidak semua.” Sebab Ia tahu, siapa yang akan menyerahkan Dia. Karena itu Ia berkata: “Tidak semua kamu bersih.” Sesudah Ia membasuh kaki mereka, Ia mengenakan pakaian-Nya dan kembali ke tempat-Nya. Lalu Ia berkata kepada mereka: “Menger­tikah kamu apa yang telah Kuperbuat kepadamu? Kamu menyebut Aku Guru dan Tuhan, dan katamu itu tepat, sebab memang Akulah Guru dan Tuhan. Jadi jikalau Aku membasuh kakimu, Aku yang adalah Tuhan dan Gurumu, maka kamupun wajib saling membasuh kakimu; sebab Aku telah memberikan suatu teladan kepada kamu, supaya kamu juga berbuat sama seperti yang telah Kuperbuat kepadamu.

Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya
Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran dan hidup kami.

Homili

Upacara Pembasuhan kaki
Selesai homili para misdinar mempersilahkan orang-orang yang terpilih sebagai rasul untuk mengambil tempat yang sudah disediakan. Sedangkan imam menanggalkan kasula. Kemudian dengan bantuan misdinar, pembasuhan kaki dimulai. Sesudah ini, dilanjutkan dengan DoaUmat, tanpa “Aku Percaya”.

Doa Umat

I        Marilah kita bersama Yesus yang berada di tengah kita memanjatkan doa kepada Allah Bapa kita

P       Bagi Sri Paus, para Uskup dan para imam
Ya Bapa, curahkanlah roh cinta kasih-Mu kepada Sri Paus, para uskup dan para imam, agar mereka dapat menunaikan tugas pelayanan dengan penuh cinta kasih. Marilah kita mohon!

P       Bagi mereka yang diserahi tanggungjawab.
Ya Bapa, bimbinglah mereka yang diserahi tanggungjawab, agar mendasari kewibawaan dengan persaudaraan dan pengabdian yang tulus ikhlas. Marilah kita mohon!

P       Bagi mereka yang menderita
Ya Bapa, semoga para penderita mendapat perawatan dan pengobatan yang memadai berkat cinta kasih sesamanya. Marilah kita mohon!

P       Bagi kita yang berkumpul di sini
Ya Bapa, semoga pesan Kristus yang baru saja kami dengar benar-benar mengesan bagi kami, sehingga menjadi buah bibir kami pada masa kini. Marilah kita mohon!

I        Allah Bapa yang maha pengasih, kami memberanikan diri memanjatkan permohonan ini, karena dalam Putera-Mu telah Engkau tunjukkan betapa besar cinta kasih-Mu kepada kami. Kami yakin bahwa Engkau akan mengabulkannya. Demi Kristus, Tuhan dan pengantara kami.
U      Amin.

LITURGI EKARISTI

Persiapan Persembahan

Umat duduk

I        Terpujilah Engkau, ya Tuhan, Allah semesta alam, sebab dari kemurahan-Mu kami menerima roti yang kami siapkan ini. Inilah hasil dari bumi dan dari usaha manusia yang bagi kami akan menjadi roti kehidupan.
U      Terpujilah Allah selama-lamanya.

I        Terpujilah Engkau, ya Tuhan, Allah semesta alam, sebab dari kemurahanMu kami menerima anggur yang kami siapkan ini. Inilah hasil dari pohon anggur dan dari usaha manusia yang bagi kami akan menjadi minuman rohani.
U      Terpujilah Allah selama-lamanya.
Umat berdiri
I        Berdoalah, Saudara-saudari, supaya persembahanku dan persembahanmu berkenan pada Allah, Bapa yang mahakuasa.
U      Semoga persembahan ini diterima demi kemuliaan Tuhan dan keselamatan kita serta seluruh umat Allah yang kudus.

Doa Persembahan

I        Allah Bapa penyelamat kami, terimalah kiranya persembahan ini bersama kurban Kristus, agar dapat menjadi rezeki kehidupan bagi seluruh dunia dan segala zaman. Sebab  Dialah Tuhan dan pengantara kami, kini dan sepanjang masa.
U      Amin.

Doa Syukur Agung

Dialog Pembuka

Sambil membuka tangan, imam berkata:

I        Tuhan bersamamu
U      Dan bersama rohmu.

Sambil mengangkat tangan, imam melanjutkan:

I        Marilah mengarahkan hati kepada Tuhan.
U      Sudah kami arahkan.

Sambil merentangkan tangan, imam melanjutkan:

I        Marilah beryukur kepada Tuhan, Allah kita.
U      Sudah layak dan sepantasnya.

Sambil merentangkan tangan, imam melagukan/mengucapkan prefasi

Prefasi

I        Sungguh  layak dan pantas, ya Tuhan, Bapa yang kudus, Allah yang kekal dan kuasa, bahwa di mana pun juga kami senantiasa bersyukur kepada-Mu, demi Kristus Pengantara kami. Sebab Kristus yang menjadi imam sejati, imam untuk segala masa, telah menetapkan upacara pengorbaanan yang harus berlangsung terus dengan tiada henti-hentinya. Ia pun sudah mengorbankan diri untuk menyelamatkan kami, lalu kami disuruh-Nya membawa kurban ini untuk mengenangkan DIA. Dengan menyambut Tubuh dan Kristus yang dikurbankan ini, kami dikuatkan; dan dengan minum Darah Kristus yang dicurahkan ini, kami dibersihkan. Maka bersama para malaikat dan seluruh laskar surgawi, kami bermadah memuliakan DIKAU, dengan tak henti-hentinya bernyanyi/berseru:

KUDUS, KUDUS, KUDUSLAH TUHAN,
ALLAH SEGALA KUASA.
SURGA DAN BUMI PENUH KEMULIAAN-MU.
TERPUJILAH ENGKAU DI SURGA.
DIBERKATILAH YANG DATANG DALAM NAMA TUHAN.
TERPUJILAH ENGKAU DI SURGA.

Umat berlutut

Doa Syukur Agung I

I        Ya Bapa yang mahamurah, dengan rendah hati kami mohon demi Yesus Kristus, Putera-Mu, Tuhan kami; sudilah menerima dan memberkati … pemberian ini, persem­bahan ini, kurban kudus yang tak bernoda ini.

I        Kami mempersembahkannya kepada-Mu pertama-tama untuk Gereja-Mu yang kudus dan katolik. Semoga Engkau memberikan kepadanya damai, perlindungan, persatuan, dan bimbingan di seluruh dunia brrsama hamba-Mu Paus kami …, dan Uskup kami …, serta semua orang yang menjaga dan menumbuhkan iman katolik, sebagaimana kami terima dari para rasul.

I        Ingatlah, ya Tuhan, akan hamba-hamba-Mu … yang meminta doa kami;

(Imam mengatupkan tangan dan berdoa sejenak untuk orang-orang yang hendak ia doakan. Kemudian, sambil merentangkan tangan, ia melanjutkan:)

dan semua orang yang berhmpun di sini, yang iman dan baktinya Engkau kenal dan Engkau maklumi; bagi mereka, kurban ini kami persembahkan kepada-Mu. Ingatlah juga akan mereka yang mempersembahkan kepada-Mu kurban pujian ini bagi dirinya sendiri dan bagi kaum kerabatnya untuk penebusan jiwa mereka, untuk keselamatan dan kesejahteraan yang mereka harapkan dari-Mu, ya Allah yang benar, hidup, dan kekal.

Dalam persatuan dengan seluruh Gereja, kami mengenangkan dan menghormati: terutama Santa Maria, tetap perawan mulia, Bunda Yesus Kristus, Tuhan dan Allah kami, Santo Yusuf, suaminya, serta para rasul dan para martir-Mu yang ba­hagia, Petrus dan Paulus, Andreas, dan semua orang kudus-Mu. Atas jasa dan doa mereka, lindungilah dan tolonglah kami dalam segala hal.

(imam mengatupkan tangan)

Demi Kristus, Tuhan kami.

U      Amin.

(sambil merentangkan tangan, imam melanjutkan 🙂

I        Maka kami mohon, Ya Tuhan, sudilah menerima persembahan kami, hamba-hamba-Mu, dan persembahan seluruh keluarga-Mu ini: bimbinglah jalan hidup kami dalam damai-Mu, luputkanlah kami dari hukuman kekal, dan terimalah kami dalam kawanan para pilihan-Mu.

(imam mengatupkan tangan)

Demi Kristus, Tuhan kami.

U      Amin.

Sambil mengulurkan tangan di atas roti dan anggur, imam berkata:

Ya Allah, kami mohon, sudilah memberkati dan menerima persembahan kami ini sebagai persembahan yang sempurna, yang benar, dan berkenan pada-Mu, agar bagi kami menjadi Tubuh dan Darah Putra-Mu terkasih, Tuhan kami, Yesus Kristus.

Imam mengatupkan tangan

I        Pada hari sebelum menderita Ia mengambil roti dengan tangan-Nya yang kudus dan mulia, dan sambil menengadah kepada-Mu, Allah Bapa-Nya yang mahakuasa, Ia mengucapkan syukur dan memuji Dikau, memecah-mecahkan roti itu, dan memberikannya kepada murid-murid-Nya seraya berkata:

         TERIMALAH DAN MAKANLAH:
         INILAH TUBUHKU YANG DISERAHKAN BAGIMU.

I        Demikian pula, sesudah perjamuan, Ia mengambil piala yang luhur dengan tangan-Nya yang kudus dan mulia. Sekali lagi Ia mengucapkan syukur dan memuji Dikau, lalu memberikan piala itu kepada murid-murid-Nya seraya berkata:

         TERIMALAH DAN MINUMLAH:
         INILAH PIALA DARAHKU,  DARAH PERJANJIAN BARU DAN KEKAL,
         YANG DITUMPAHKAN BAGIMU DAN BAGI SEMUA ORANG
         DEMI PENGAMPUNAN DOSA.
         LAKUKANLAH INI UNTUK MENGENANGKAN DAKU.

I        Setiap kali kita makan roti ini dan minum dari piala ini, Kita menyatakan iman kita .

U      Wafat-Mu kami kenang,  ya Tuhan yang bangkit mulia .
Datanglah, umat-Mu menanti  penuh iman dan harapan.

I        Oleh karena itu, ya Bapa, kami, hamba-Mu, dan juga umat-Mu yang kudus, mengenangkan Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami: penderitaan-Nya yang menyelamatkan, kebangkitan-Nya dari alam maut, dan juga kenaikan-Nya yang mulia ke surga.

Dari anugerah-anugerah yang telah Engkau berikan kepada kami, ya Allah yang mahamulia, kami mempersembahkan kepada-Mu, kurban yang murni, kurban yang suci, kurban yang tak bernoda, roti suci kehidupan abadi dan piala keselamatan kekal.

Sudilah memandang persembahan ini dengan hati yang rela dan wajah berseri; dan sudilah menerimanya seperti Engkau berkenan menerima persembahan Habel, dan kurban leluhur kami Abraham, dan sepert Engkau berkenan menerima kurban suci dan tak bernoda yang dipersembahkan kepada-Mu oleh Melkisedek, Imam Agung-Mu.

Imam mengatupkan tangan, dan sambil membungkuk ia melanjutkan:

Kami mohon kepada-Mu, ya Allah yang mahakuasa: utuslah malaikat-Mu yang kudus mengantar persembahan ini ke altar-Mu yang luhur, kehadapan keagungan ilahi-Mu, agar kami semua yang mengambil bagian dalam perjamuan ini, dengan menyambut Tubuh dan Darah Putra-Mu,

(imam kembali tegak dan membuat tanda salib sambil berkata:)

dipenuhi dengan segala berkat dan rahmat surgawi.

Imam mengatupkan tangan.

Demi Kristus, Tuhan kami.

U      Amin.

Kemudian, sambil merentangkan tangan, imam berkata:

I        Ingatlah juga, ya Tuhan, akan hamba-hambaMu … dan … yang telah mendahului kami dengan meterai iman, dan beristirahat dalam damai.

(Imam mengatupkan tangan dan berdoa sejenak untuk orang-orang yagn hendak ia doakan. Kemudian, sambil merentangkan tangan, ia melanjutkan)

I        Kami mohon kepada-Mu, ya Tuhan, perkenankanlah mereka dan semua orang yang telah beristirahat dalam Kristus mendapat kebahagiaan, terang, dan damai.

(imam mengatupkan tangan)

Demi Kristus, Tuhan kami.

U      Amin.

(kemudian, sambil menebah dada dengan tangan kanan, ia berkata)

I        Perkenankanlah juga kami, hamba-hamba-Mu yang berdosa ini,

(Sambil merentangkan tangan, imam melanjutkan:)

yang berharap atas kerahiman-Mu yang melimpah, mengambil bagian dalam persekutuan para rasul dan para martir-Mu yang kudus: dengan Yohanes Pembaptis, Stefanus, Matias dan Barnabas, (Ignasius dan Aleksander, Marselinus dan Petrus,  Felisitas dan Perpetua, Agata dan Lusia, Agnes, Sesilia, dan Anastiasia)

Dan semua orang kudus-Mu: perkenankalah kami menikmati kebahagiaan bersama mereka, bukan karena jasa-jasa kami, melainkah karena kelimpahan pengampunan-Mu.

(imam mengatupkan tangan:)

Demi Kristus, Tuhan kami.

(Sambil tetap mengatupkan tangan, imam melanjutkan)

I        Dengan pengantaraan DIA, Engkau senantiasa menciptakan, menguduskan, menghidupkan, memberkati, dan menganugerahkan segala yang baik kepada kami.

I        DENGAN PENGANTARAAN KRISTUS, BERSAMA DIA DAN DALAM DIA,    BAGIMU, ALLAH BAPA YANG MAHAKUASA,
DALAM PERSEKUTUAN DENGAN ROH KUDUS,
SEGALA HORMAT DAN KEMULIAAN SEPANJANG SEGALA MASA.
U      Amin.

Umat berdiri

Komuni

Bapa Kami

I        Atas petunjuk Penyelamat kita dan menurut ajaran ilahi, maka beranilah kita berdoa:

I/U    Bapa kami yang ada di Surga, dimuliakanlah nama-Mu, datanglah kerajaan-Mu. Jadilah kehendak-Mu di atas bumi seperti di dalam Surga.

Berilah kami rejeki pada hari ini, dan ampunilah kesalahan kami, seperti kami pun mengampuni yang bersalah kepada kami; dan janganlah masukkan kami ke dalam pencobaan tetapi bebaskanlah kami dari yang jahat.

I        Ya Bapa, jadilah selalu kehendak-Mu sebab itulah satu-satunya pedoman hidup kami. Semoga kami tak henti-hentinya berusaha supaya kehendak-Mu benar-benar terlaksana di dalam diri kami sendiri, di dalam keluarga dan lingkungan hidup kami, sementara kami menantikan dengan rindu kedatangan Penyelamat kami, Yesus Kristus.

U      Sebab Engkaulah Raja yang mulia dan berkuasa untuk selama-lamanya.

Doa Damai

I        Saudara-saudari, Tuhan Yesus Kristus telah  bersabda kepada para rasul, “damai Kutinggalkan bagimu, damai-Ku Kuberikan kepadamu.” Maka marilah kita mohon damai kepada-Nya.

Tuhan Yesus Kristus, jangan memperhitungkan dosa kami, tetapi perhatikanlah i­man Gereja-Mu, dan restuilah kami supaya hidup bersatu dengan rukun sesuai de­ngan kehendak-Mu. Sebab Engkaulah Pengantara kami kini dan sepanjang masa.

U      Amin.

I        Damai Tuhan bersamamu
U      Dan bersama rohmu.

Umat berlutut

U      Anak Domba Allah, yang menghapus dosa dunia, kasihanilah kami.
Anak Domba Allah, yang menghapus dosa dunia, kasihanilah kami
Anak Domba Allah, yang menghapus dosa dunia, berilah kami damai.

I        Saudara-saudari, Tuhan Yesus bersabda: “Barangsiapa makan tubuh-Ku dan minum Darah-Ku, tinggal dalam Aku dan Aku tinggal dalam Dia”. Berbahagialah kita yang diundang ke perjamuan-Nya.

U      Ya Tuhan, saya tidak pantas Tuhan datang pada saya, tetapi bersabdalah saja, maka saya akan sembuh

Sesudah komuni, sibori tetap tinggal di altar dan Misa diakhiri dengan doa:

Doa Sesudah Komuni

I        Marilah berdoa

Allah Bapa yang mahakuasa, kami telah disegarkan dengan perjamuan Putera-Mu yang kami rayakan di dunia ini. Semoga kami tetap hidup dengan harapan dan iman yang mantap, bahwa tiada kekuasaan ataupun kekuatan, tiada maut ataupun penderitaan, yang mampu memisahkan kami dari cinta kasih-Mu. Demi Kristus, Tuhan dan pengantara kami.

U      Amin.

Perarakan Sakramen Mahakudus
Sesudah doa penutup, imam mengisi pendupaan dan mendupai Sakramen Mahakudus, mengenakan velum dan mengangkat sibori lalu memulai perarakan. Perarakan dimulai dari pembawa salib, disusul pembawa lilin, pendupaan dan imam, diiringi misdinar yang lain. Sementara itu dinyanyikan lagu.
Setibanya di tempat pentahtaan, imam mendupai Sakramen Mahakudus setelah berdoa sejenak dalam batin. Imam dan para misdinar berlutut, lalu kembali ke sakristi. Sesudah itu altar dibersihkan. Tuguran tetap dilanjutkan perkelompok sesuai jadwal.

Menghayati Ekaristi dalam hidup

Pada hari Kamis Putih ini, kita merayakan hari ulang tahun perjamuan malam Kristus. Wafat-Nya kita kenangkan, kebangkitan-Nya kita muliakan, dan kedatangan-Nya kembali kita nanti-nantikan. Gembira karena kebebasan kita, maka kita nyanyikan lagu para tertebus. Kristus telah menyerahkan hidup-Nya demi kita. Demikian pula hendaknya kita dalam pengabdian sehari-hari menyerahkan hidup demi sesama kita (lih. 1 Yoh 3:16).

Tinggalkan Balasan