KEBAHAGIAAN= MEMBERI (Renungan SENIN 21 November 2016: Santa Perawan Maria Dipersembahkan Oleh Fr. Jon Mezer Manullang)

KEBAHAGIAAN= MEMBERI
Senin, 21 November 2016
Pw. SP Maria Dipersembahkan kepada Allah
Bce: Luk 21:1-4

Di sebuah rumah, seorang anak kecil bernama Selo (12 tahun) datang ke Sebuah pesta ulang tahun temannya. Dia membawa bingkisan berupa kotak kado yang berwarna-warni yang berisikan barang-barang mewah yang dimintanya dari ayahnya. Lain halnya dengan seorang anak kecil yang bernama Seno (12 tahun), hanya bisa memberikan bingkisan kecil yang berisikan surat. Di dalam surat itu dia mengucapkan selamat dan motivasi yang mungkin berharga bagi temannya yang berulang tahun tersebut. Ia tidak merasa iri kepada teman-teman lainnya dan tidak merasa malu ketika memberikan bingkisan tersebut, tetapi ia merasa bahagia.

Saudara-saudari terkasih, hal yang menarik dalam bacaan Injil hari ini ialah perihal “kebahagiaan=memberi.” Orang-orang kaya dan janda miskin sama-sama memberikan persembahan ke dalam peti persembahan. Di sini sangat jelas bahwa kedua tokoh tersebut memiliki maksud yang sama tapi arti yang berbeda. Tapi kalau kita amati, Yesus memberikan pencerahan kepada murid-murid yang hadir di Bait Allah bahwa  bukan soal apa yang diberikan seseorang itu untuk mengungkapkannya kepeduliannya tetapi tentang apa yang dimiliki seseorang itu. Artinya ialah, memberikan dari hasil ketulusan hati, kerendahan hatinya, dan bahkan dari kekurangannya.

Apa yang terjadi akan perbuatan yang dilakukan oleh orang-orang kaya dan janda miskin tersebut dihadapan Yesus. Yesus bahkan kerkata lain, Dia bahkan memuji atas persembahan yang dilakukan oleh si janda miskin tersebut karena memberi dari kekurangannya bukan kelimpahannya. bertepatan dengan bacaan Injil hari ini, Gereja juga memperingati Maria yang Dipersembahkan kepada Allah. Bahwa dengan kerendahan hatinya, dia berkata: “Aku ini hamba Tuhan, terjadilah padaku menurut perkataanMu.”

Saudara-saudari terkasih kalau kita merenugkan, bagaimana dulu Orangtua Maria membawanya ke rumah ibadat dan mempersembahkannya. Mereka bergembira membawa anaknya kepada Allah. Permenungan kita atas dua peristiwa hari ini ialah, yakni kebahagiaan itu bukan datang dari luar dirinya melainkan dari dalam diri seseorang. Kebahagiaan dapat dicapai dengan memberi, bukan dengan mengumpulkan yang dari luar dirinya, belajar dari keteladanan bunda Maria, kita perlu mempersembahkan diri dalam Tuhan. (Fr. Jon Mezer Manullang)

Liturgi Hari ini: SENIN, 21 November 2016 Santa Perawan Maria Dipersembahkan…..Klik di sini!!

Tinggalkan Balasan