Kerajaan Allah menghilangkan Kekhawatiran (Renungan SABTU BIASA XI, 18 JUNI 2016 Oleh Fr Anselmus Efrizal Harris Tampubolon)
Kerajaan Allah menghilangkan Kekhawatiran
Bacaan I : 2 Taw 24:17-25
Bacaan Injil : Mat 6:24-34
Saudara-saudari yang terkasih, kita sebagai pengikut Kristus tidak dapat mencintai Allah kalau hati kita hanya terikat pada kekayaan. Kekayaan itu memang perlu untuk hidup kita setiap hari, tetapi hendaknya hal itu tidak membuat kita menjadi gelisah dan khawatir. Kekhawatiran yang berlebihan menjadikan berkurangnya iman kita akan penyelenggaraan Ilahi.
Dalam injil yang kita dengarkan hari ini, Yesus menegaskan ”tak seorangpun dapat mengabdi kepada dua tuan. Karena jika demikian, ia akan membenci yang seorang dan mengasihi yang lain, atau ia akan setia kepada yang seorang dan tidak mengindahkan yang lain.” Maksudnya sangat jelas bagi kita bahwa kita yang mengakui diri sebagai pengikut Kristus harus percaya dan tetap setia mengabdi Allah.
Pada umumnya kekhawatiran yang kita rasakan ialah kekhawatiran terhadap hal-hal yang bersifat duniawi, misalnya apa yang akan dimakan dan apa yang akan diminum, keuangan, kesehatan, pakaian, penghasilan dan lainnya. Bila hal tersebut kurang mencukupi dalam kehidupan sehari-hari, kita akan mudah merasa gelisah. Mencari kekayaan adalah hal yang sangat manusiawi tetapi kekayaan itu bukanlah segalanya.
Saudara-saudari yang terkasih, Tuhan Yesus menghendaki supaya kita tidak terlalu gelisah akan hari esok. Kita diingatkan agar tidak menyusahkan diri untuk mencari kekayaan. Kekayaan yang utama yang harus kita cari ialah kerajaan Allah. Carilah dahulu kerajaan Allah maka semuanya akan dilimpahkan kepada kita. Amin. (Fr Anselmus Efrizal Harris Tampubolon)
Liturgi hari ini: SABTU BIASA XI, 18 JUNI 2016… Klik disini!!