Kompas imanku adalah Kristus (Renungan SENIN DALAM PEKAN SUCI, 10 April 2017 Oleh Fr. Lukas Lumbangaol)

Senin, 10 April 2017

Dalam Pekan Suci (U)

Bacaan I : Yes. 42 : 1 – 7

Injil : Yoh. 12 : 1 – 11

Kompas imanku adalah Kristus

Republik kita, akhir – akhir ini marak dengan PILKADAnya. Media sosial selalu mengulas berita – berita yang terkait dengan itu. Banyak hal yang diperbincangkan mulai dari latar belakang dan sosok pribadi dari si bakal calon itu. Masing-masing calon tersebut dengan program kerjanya mencoba meyakinkan massa sehingga kelak dia dipilih. Tidak heran bila kita lihat di media, ada yang saling menjatuhkan calon lain lewat sindiran–sindiran pada saat kampanye. Apa maksudnya?

Dalam bacaan pertama, Yesaya dalam kitabnya memberitahukan kepada kita bagaimana hakikatnya seorang Hamba Tuhan. Allah yang memanggil, Allah yang mengutus dan Allah juga yang akan menyertai dalam pewartaan yang menyelamatkan.

Dalam Injil, Yohanes menceriterakan bagaimana kisah Yesus yang diurapi oleh Maria. Yudas Iskariot dengan tegas melarang perlakuan perempuan itu. Dia melarang dengan alasan yang baik tetapi didalamnya termuat kehendak buruk. Dia membungkus kemunafikan dengan kesucian sehingga terjadi kekeliruan hati. Dalam menanggapi hal ini Yesus berkata “ Biarkanlah dia melakukan hal ini mengingat hari penguburan-Ku.” Ungkapan Yesus ini sama sekali tidak dimengerti para murid sebab hati mereka telah membatu melihat peristiwa itu.

Saudara–saudari terkasih, dalam pergulatan hidup terkadang kita berperan seperti Yudas Ikariot. Di satu sisi kita menganggap diri kita sebagai “Hamba Tuhan” namun sikap kita tidak mencerminkannya. Paparan nabi Yesaya sangat relevan untuk kita dalam mengarungi samudera hidup ini. Namun yang menjadi kendala bagi kita yakni kedegilan hati yang meraja sehingga buta akan membedakan mana kehendak Allah dan keinginan manusia. Dan bahkan ketika hanyut dalam masalah malah Allah yang dipersalahkan. Akibatnya relasi dengan Allah rusak apalagi dengan sesama manusia dan lingkungannya.

Saudara – saudari terkasih mari dalam pekan suci ini kita menyadari kesesatan arah perahu kita dalam mengarungi samudera hidup ini dengan kompas iman, Yesus Kristus. (Fr. Lukas Lumbangaol)

Ekaristi Hari ini: SENIN DALAM PEKAN SUCI, 10 April 2017… Klik disini!!

Tinggalkan Balasan