MEKAR EDISI JUNI 2017: PEDULI PADA TEMAN YANG PUTUS SEKOLAH

KAMI INGIN KAMU JUGA DAPAT BELAJAR

gbr dp mekar 06 2017 sherly

                Sherly, sahabatku… aku dapat merasakan kesedihagbr dp mekar 06 2017 antonn hatimu saat kamu berjualan kue keliling komplek setiap hari. Kamu tidak dapat ke sekolah seperti diriku dan anak yang lain, hanya karena keadaan ekonomi keluargamu yang berkekurangan. Kamu harus ikut mencari nafkah demi kehidupan Ibu dan kedua adikmu. Aku menyayangimu Sherly…jangan kuatir aku akan mendampingimu belajar. Memang kamu tidak dapat belajar secara formal di sekolah, tetapi dengan belajar bersamaku setidaknya kamu tidak ketinggalan dalam banyak hal.

SANTO KAROLUS LWANGA

                Kekristenan masih merupakan hal baru di Uganda, Afrika, ketika suatu misi Katolik dimulai di sana pada tahun 1879. Para imam yang diutus adalah para imam Misionaris Afrika. Karena jubah mereka yang putih, mereka lebih dikenal dengan sebutan  “Imam-imam Putih”. Raja Mwanga tidak mengerti apgbr orkud mekar 06 2017a itu Kristen. Tetapi, ia menjadi amat marah ketika seorang Katolik, Yosef Mkasa, menasehatinya untuk memperbaiki cara hidupnya. Raja kemudian membunuh sekelompok orang Kristen dan Uskup Anglikan mereka.

                Raja Mwanga berubah menjadi benci dan dendam terhadap Yosef Mkasa dan agamanya. Segelintir pejabat istana yang ambisius mengobarkan murka Raja dengan dusta mereka. Yosef Mkasa dihukum penggal pada 18 November 1885. Penganiayaan pun dimulailah. Seratus orang terbunuh, dua puluh dua di antaranya kelak dinyatakan kudus. 

                  Dengan wafatnya Yosef Mkasa, Karolus Lwanga menjadi pemimpin guru agama dari para pelayan istana yang beragama Katolik. Pada  26 Mei 1886, Raja mendapati bahwa sebagian dari para pelayannya telah menjadi Katolik. Ia memanggil Denis Sebuggwawo. Ia bertanya apakah Denis mengajarkan agama kepada pelayan-pelayan istana yang lain. Denis menjawab ya. Raja segera menyambar pedangnya lalu menusukkannya dengan keji ke tenggorokan pemuda itu. Kemudian, Raja menyerukan bahwa tidak seorang pun diijinkan meninggalkan istana. Genderang perang ditabuh sepanjang malam. Dalam suatu ruangan tersembunyi, Karolus Lwanga secara sembunyi-sembunyi membaptis empat pelayan istana. Seorang di antaranya adalah St. Kizito, seorang remaja periang serta murah hati yang baru berumur tiga belas tahun. Dialah yang paling muda dalam kelompok mereka. St. Karolus Lwanga telah seringkali menyelamatkan Kizito dari nafsu jahat Raja.

                Sebagian besar dari keduapuluh dua martir Uganda yang telah dinyatakan kudus itu, wafat sebagai martir pada  3 Juni 1886. Mereka dipaksa berjalan tiga puluh tujuh mil jauhnya (± 60 km) ke tempat pelaksanaan hukuman mati. Setelah beberapa hari dipenjara, mereka dilemparkan ke dalam kobaran api. Tujuh belas dari para martir tersebut adalah para pelayan istana. Salah seorang dari remaja yang wafat sebagai martir adalah St. Mbaga. Ayahnya sendiri yang bertugas sebagai algojo pada hari itu. Seorang martir yang lain, St. Andreas Kagwa, wafat pada 27 Januari 1887. Ia termasuk salah seorang dari dua puluh dua martir yang dinyatakan kudus oleh Paus Paulus VI pada tahun 1964.

Tinggalkan Balasan