Mari, Hai Kamu yang Diberkati Oleh Bapa-Ku (Renungan SENIN PRAPASKAH I, 6 Maret 2017)

Senin, 6 Maret

Mat 25:31-46

Mari, Hai Kamu yang Diberkati Oleh Bapa-Ku

Kerapkali kita mendengar pepatah “buah jatuh tidak jauh dari pohon”. Ketika pepatah ini dikenakan pada pola pikir, tutur kata, dan cara bertidak seorang anak maka, ujaran bijak ini mengajarkan bahwa keberadaan seorang anak senantiasa menjadi cermin bagi orang lain untuk menilai keberadaan orangtuanya. Orangtualah yang menjadi pokok seluruh keberadaan seorang anak. Baik atau buruk tabiat seorang anak, selalu tergantung pada pola pendidikan, pengasuhan, dan bimbingan orangtuanya.  

Semua orang yang mengimani Yesus Kristus dan memberi diri untuk dibaptis dalam Gereja-Nya disebut sebagai anak-anak Allah. Keistimewaan ini diperoleh dari Yesus Kristus yang adalah Anak Allah itu sendiri. Allahlah yang melalui dan di dalam diri Putera-Nya Yesus Kristus mengumpulkan dan mempersatukan kita semua di dalam Gereja-Nya. Menjadi persoalan adalah bahwa setiap kita yang mendapat keistimewaan ini dituntut untuk berpikir, berkata, dan bertindak sebagaimana Allah itu sendiri. Kerap tuntutan ini terasa berat, akan tetapi itulah konsekwensi yang harus diterima dan dihayati oleh kita sebagai anak-anak Allah. Seluruh keberadaan diri kita sebagai anak-anak Allah akan menjadi cermin bagi orang lain untuk menilai keberadaan Allah yang menjadi Bapa kita.

Dalam Injil suci hari ini, mengajarkan kepada kita yang disebut sebagai anak-anak Allah, apa yang harus kita lakukan. Kita diajak untuk memandang dan memperlakukan setiap orang yang dipandang terbuang, terpinggirkan, dan dipandang rendah di kalangan masyarakat seperti memandang dan memperlakukan Kristus yang kita imani. Mereka adalah Yesus Kristus dan Allah itu sendiri. Setiap kali bertemu dengan orang-orang demikian, hendaklah mereka dipandang sebagai Yesus Kristus dan Allah sendiri yang hadir dan memperlihatkan diri-Nya kepada kita. Harapannya adalah kita terketuk hati untuk melakukan yang terbaik bagi mereka. Inilah panggilan hidup kita sebagai anak-anak Allah. Hanya dengan demikianlah kita akan memperoleh segala berkat yang telah disediakan Allah bagi kita.  

Ekaristi Hari ini: SENIN PRAPASKAH I, 6 Maret 2017…. Klik disini!!

Tinggalkan Balasan