MEKAR JULI 2017: DOA, DERMA, KESAKSIAN
DOA, DERMA, BERSAKSI
Dido: Hai, Anton, Dewi, Martha! Hari ini kalian membawa sumbangan apa?
Anton: Aku membawa susu kaleng! Kebetulan Ayah dan Ibu membelinya cukup banyak untuk persediaan di rumah. Aku meminta pada Ayah dan Ibu sekitar 7 kaleng, dan dengan senang hati mereka memberi-nya. Kamu membawa apa, Do?
Dido: Aku membawa beras 5 kg. Itu yang diberi Ibu tadi pagi.
Dewi: Aku memberikan sebagian dari tabunganku! Kumasukkan dalam amplop ini, semoga bermanfaat bagi saudara kita yang membutuhkan bantuan!
Martha: Wah, hebat tuh Dewi! Dia memberi dari “matiraganya”, tidak meminta pada Ayah dan Ibu! Aku sih membawa biskuit dari tabunganku juga tapi yang sebagian dari pemberian adik dan kakak!
Anton: Hm… benar juga katamu Martha, bagusnya kita memberi dari kerelaan hati sendiri, bukan minta pada Ayah dan Ibu ya?
Dido: Kalau begitu untuk yang akan datang, ayo kita menyisihkan tabungan untuk membantu meringankan beban sesama yang kemalangan.
Dewi: Ya, selain berdoa, berderma, kita harus menjadi saksi yang baik dalam mengasihi sesama. Menyumbang pun harus ikhlas dari hati dan kemauan sendiri, jangan karena terpaksa atau minta pada orangtua.
Anton, Dido, Martha: Benar tuh, Dewi! Sippppp!
“Adapun kumpulan orang yang telah percaya itu, mereka sehati dan sejiwa, dan tidak seorang pun yang berkata, bahwa sesuatu dari kepunyaannya adalah miliknya sendiri, tetapi segala sesuatu adalah kepunyaan mereka bersama” (Kisah Para Rasul 4: 32).
SANTO YOAKIM DAN SANTA ANNA
Santo Yoakim dan Santa Anna adalah orangtua Santa Perawan Maria. Mereka hidup rukun, taat beribadah kepada Tuhan dan melakukan banyak perbuatan baik. Namun demikian, ada satu hal yang membuat mereka sedih; Tuhan belum memberi mereka seorang anak pun.
Selama bertahun-tahun, Anna memohon kepada Tuhan untuk memberinya anak. Ia berjanji untuk mempersembahkan anaknya itu kelak kepada Tuhan. Ketika sudah lanjut umurnya, Tuhan menjawab doa Anna dengan cara yang amat luar biasa, yang bahkan tidak pernah terbayangkan olehnya. Anak yang lahir bagi Santo Yoakim dan Santa Anna adalah Santa Perawan Maria Immaculata (=yang Dikandung Tanpa Dosa). Perempuan yang paling kudus di antara semua perempuan ini akan menjadi Bunda Allah.
Anna merawat Maria kecil dengan penuh kasih sayang selama beberapa tahun. Kemudian dipersem-bahkannya puterinya itu kepada Tuhan, seperti yang telah dijanjikannya. Maria tinggal di Bait Allah di Yerusalem. Yoakim dan Anna melanjutkan kehidupan mereka dengan berdoa hingga tiba saatnya Tuhan memanggil mereka pulang ke rumah Bapa di Surga.
Umat Kristiani senantiasa menghormati Santa Anna secara istimewa. Banyak gereja indah dibangun untuk menghormatinya. Salah satunya yang mungkin paling terkenal adalah Gereja Santa Anne de Beaupre di Kanada. Banyak orang pergi ke sana sepanjang tahun untuk memohon bantuan doa Santa Anna dalam menanggung beban hidup mereka. Hari pestanya dirayakan Gereja setiap 26 Juli.
Adik-adik yang terkasih, kita dapat belajar dari St. Yoakim dan St. Anna untuk terus berdoa dan berharap pada kasih karunia Tuhan. Jangan pernah berputus asa apabila doa kita belum mendapat jawaban dari Tuhan. Tuhan pasti mempunyai rencana yang luhur dan lebih baik untuk kita. Jawaban doa kita mungkin tidak selalu sesuai dengan yang kita harapkan, tetapi percayalah apa pun yang Tuhan berikan itulah yang terbaik untuk kita.