Memuliakan Tuhan Dalam Cinta Kepada Sesama (Renungan KAMIS BIASA IX, 2 Juni 2016 Oleh Fr. Wolfram Nadeak)
Memuliakan Tuhan dalam cinta kepada sesama
Bac I: 2Tim2:8-15
Mrk 12:28b-34
Saudara- saudari terkasih, bacaan-bacaan yang kita renungkan hari ini adalah lanjutan dari bacaan yang kemarin. Jika kemarin kita dipanggil untuk menjadi saksi dan pewarta iman maka hari ini, sabda Tuhan mau berkata apa? Segala sesuatu yang kita lakukan ada dampaknya persisnya harus berdampak dalam kehidupan kita. Maka dalam kesaksian iman yang telah kita renungkan sepanjang hari kemarin, hari ini mari kita bertanya, sudah berdampakkah kesaksian dan pewartaan iman itu? Atau pertanyaan lebih tajamnya sudah adakah dampak saya sebagai orang beriman bagi kehidupan sekitar saya?
Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu dan dengan segenap kekuatanmu. Dan hukum yang kedua ialah: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri. Tidak ada hukum lain yang lebih utama dari pada kedua hukum ini. Konsekuensi dari pengakuan diri kita sebagai orang beriman, sebagai anak-anak Tuhan adalah perwujan kedua hukum ini dalam tata hidup harian kita. Sistem hidup yang telah kita bangun selama ini hendaknya telah menunjukkan diri sebagai sistem yang berlandaskan iman akan Kristus.
Nah atas dasar itu pula keberimanan yang kita tunjukkan itu haruslah pula membawa orang lain untuk merasakan Yesus yang adalah kasih. Ketika berada di tempat kerja, di lingkungan masyarakat sekitar dan di tempat-tempat lain di mana kita sering beraktifitas. Apakah adaku di sana membuat orang mengerti siapa itu Yesus yang merangkul setiap pribadi lebih-lebih mereka yang lemah? Apakah adaku telah membuat mereka melihat Yesus yang menyembuhkan? Yesus yang membangkitkan? Yesus yang mengampuni? dan terutama Yesus yang memberi hidup? Mengikuti semangat Paus Fransiskus, hendaknya perjumpaan kita harus membawa orang pada Yesus. Maka kita pun dalam segenap cara berada kita diajak untuk membawa orang-orang disekitar kita untuk berjumpa dengan Yesus dalam kata dan tindak tanduk kita sepanjang hari. Tidak mungkin rasanya mencintai Tuhan yang mahatinggi tanpa mencintai sesama di sekitar kita. Memuliakan Tuhan hendaknya mengajak kita sekaligus untuk mencintai sesama. (Fr. Wolfram Nadeak)
Liturgi Hari ini: KAMIS BIASA IX, 2 Juni 2016… Klik disini!!