Mengembalikan Rahmat (Renungan RABU BIASA XXIX/I)

Mengembalikan Rahmat
Rabu, RABU BIASA XXIX/I
Ef. 3:2-12;MT Yes. 12:2-3,4bcd,5-6;
Luk. 12:39-48

Saudara-saudari yang dikasihi Tuhan, Injil hari ini berkisah mengenai kewaspadaan atau kesiap-sediaan. “Berbahagialah hamba yang didapati tuannya melakukan tugasnya itu, ketika tuannya itu datang” jawab Yesus kepada Petrus. Terdapat suatu janji dari pihak Tuhan kepada orang melakukan tugas yang diberikanNya. Buah dari janji tersebut adalah suatu kebahagiaan. Lalu bagaimana dengan mereka yang tidak melakukan tugas tersebut ?

Yesus telah datang ke dunia dalam misi penebusan dosa umat manusia. Demikian kita juga memperoleh suatu tugas atau misi yang berasal dari Tuhan. Tugas itu ialah melakukan kehendaNya dan berjaga. Tuhan telah lebih dahulu memberikan rahmatNya kepada kita. Dari rahmat tersebut kita dituntut mengembalikannya dengan melakukan kehendakNya.

Niat baik yang kita tunjukkan dan perbuat bagi sesama merupakan rahmat yang berasal dari Allah. Maka sudah sepatutnya kita kembalikan segala niat tersebut dalam upaya dan daya kita selama berniat dan berbuat baik kepada sesama dan Allah. Apabila kita tidak mengindahkannya maka kita sudah menghianati pemberian yang lebih dahulu di berikan Allah kepada kita. Sikap berbuat baik inilah yang senantiasa hendak kita bagikan kepada sesama bahwa kita sedang dalam suasana berjaga. Tatkala Tuhan  meminta segala rahmat yang telah diberikanNya kepada kita,  kita pun siap untuk mempertanggungjawabkannya tanpa adanya sikap menipu diri. Semoga ajakan Tuhan kepada  kita untuk berjaga, menciptakan diri pada sikap waspada melalui perbuatan baik yang kita bagikan untuk Tuhan dan sesama setiap hari.

 

Tinggalkan Balasan