MINGGU, 15 MEI 2016: HARI RAYA PENTEKOSTA

Menghayati Ekaristi dalam Hidup

Melalui sukses dan kegagalan sepanjang sejarahnya setiap bangsa menjadi sadar akan persatuannya. Lambat laun diperolehnya pandangan sendiri. Melalui perkembangan kebudayaan internasional semua bangsa menjadi sadar pula akan persatuan fundamental umat manusia. Dengan ambil bagian dalam lembaga-lembaga internasional mereka berusaha menciptakan struktur universal, yang diperlukan untuk memajukan semangat persatuan itu.

Antifon Pembukaan –bdk.Rm. 5:5; bdj 8:11

Cinta kasih Allah dicurahkan ke dalam hati kita berkat Roh-Nya yang tinggal dalam diri kita, Alleluya.

Pengantar

Lima puluh hari sesudah Paska orang Yahudi merayakan Pentekosta sebagai hari diundangkannya Hukum Taurat. Kita sekarang merayakannya sebagai anugerah Roh Kudus kepada Gereja. Roh yang diutus oleh Kristus dari Bapa, akan mengingatkan kita tentang segala sesuatu yang diajarkan Kristus kepada kita. Roh itu akan menjiwai kita, agar kita mengenal dari dalam apa yang diajarkan dari luar mengenai iman kita. Maka kita lalu dapat memberi kesaksian atas Kristus yang telah bangkit, dan dapat berdoa bersama para Rasul: Tuhan kami dan Allah kami.

Seruan Tobat

Tuhan Yesus Kristus,
Engkau mengutus Roh Kudus, pemberi hidup Gereja-Mu.
Tuhan, kasihanilah kami.

Engkau mengutus Roh Kudus, untuk memberikan kuasa mengampuni dosa kepada Gereja-Mu.
Kristus, kasihanilah kami.

Engkau mengutus Roh Kudus, Roh Kebenaran, untuk memberikan kesaksian tentang diri-Mu.
Tuhan, kasihanilah kami.

Doa Pembukaan

Marilah bedoa:
Ya Allah,
dengan perayaan meriah hari ini
Engkau menguduskan seluruh Gereja-Mu di setiap suku dan bangsa.
Curahkanlah karunia-karunia Roh Kudus atas seluruh muka bumi, dan perbaruilah kini melalui hati kaum beriman, karya-karya agung yang telah Engkau kerjakan pada awal pemberitaan Injil. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putera-Mu, Tuhan dan pengantara kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah sepanjang segala masa.
Amin.

Bacaan Pertama – Kisah Para Rasul 2:1-11
Para murid berkumpul di suatu tempat menantikan paripurnanya misteri Paskah. Pentekosta Perjanjian Lama, lima puluh hari sesudah Paskah, adalah peringatan akan pengundangan Hukum Taurat. Hal itu merupakan peneguhan pembebasan umat dari Mesir. Cerita dalam Kisah mengutip beberapa garis mengenai wahyu di Sinai. Di sini Roh Allah mendorong umat muda seperti yang terjadi pada penjelmaan Allah Putera. Semua dipenuhi oleh Roh Kudus dan dengan bahasa yang bermacam-macam mewartakan janji-janji penyelamatan. Meski mula-mula terbatas pada orang-orang Yahudi diaspora, tetapi kemudian karya Roh Kudus mengungkapkan rencana Allah yang mau menerima semua manusia dari segala peradaban di dalam Gereja Yesus Kristus.

“Mereka penuh dengan Roh Kudus dan mulai berbicara.”

Pembacaan dari Kisah Para Rasul:
Ketika tiba hari Pentakosta, semua orang yang percaya akan Yesus berkumpul di satu tempat. Tiba-tiba turunlah dari langit suatu bunyi seperti tiupan angin keras yang memenuhi seluruh rumah di mana mereka duduk. Lalu tampaklah kepada mereka lidah-lidah seperti nyala api bertebaran dan hinggap pada mereka masing-masing. Maka penuhlah mereka dengan Roh Kudus. Lalu mereka mulai berkata-kata dalam bahasa-bahasa lain, seperti yang diilhamkan oleh Roh itu kepada mereka untuk dikatakan. Waktu itu di Yerusalem berkumpul orang-orang Yahudi yang saleh dari segala bangsa di bawah kolong langit. Ketika turun bunyi itu, berkerumunlah orang banyak. Mereka bingung karena masing-masing mendengar rasul-rasul itu berbicara dalam bahasa mereka. Mereka semua tercengang-cengang dan heran, lalu berkata, “Bukankah semua yang berbicara itu orang Galilea? Bagaimana mungkin kita masing-masing mendengar mereka berbicara dalam bahasa kita sendiri, yaitu bahasa yang kita pakai di negeri asal kita? Kita orang Partia, Media, Elam, kita penduduk Mesopotamia, Yudea dan Kapadokia, Pontus dan Asia, Frigia dan Pamfilia, Mesir dan daerah-daerah Libia yang berdekatan dengan Kirene, pendatang-pendatang dari Roma, baik orang Yahudi maupun penganut agama Yahudi, orang Kreta dan orang Arab; kita semua mendengar mereka berbicara dalam bahasa kita sendiri tentang perbuatan-perbuatan besar yang dilakukan oleh Allah.

Demikianlah sabda Tuhan.
Syukur kepada Allah.

Tanggapan – Mazmur 97:1.2b.6.7c.9; Ul:1a.9a

Ref. Segala bangsa bertepuk tanganlah berpekiklah untuk Allah Raja Semesta.

Mazmur:
 Tuhan adalah Raja! Biarlah bumi bersorak-sorai, biarlah banyak pulau bersukacita! Keadilan dan hukum adalah tumpuan takhta-Nya.

 Langit memberitakan keadilan-Nya dan segala bangsa melihat kemuliaan-Nya. Segala dewata sujud menyembah Allah.

 Sebab Engkaulah, ya Tuhan, Yang Mahatinggi di atas seluruh bumi. Engka sangat dimuliakan diatas segala dewata.

Bacaan Kedua – Roma 8:8-17
Ciri khas murid-murid Kristus adalah hidup menurut Roh. Roh Kuduslah yang menghidupkan dan menghidupi jemaat serta mengangkatnya menjadi anak-anak Allah. Dan karena jemaat adalah anak, maka jemaat sekaligus menjadi ahli waris yang berhak menerima warisan keselamatan.

“Semua orang yang dipimpin oleh Roh Allah adalah anak Allah”

Pembacaan dari Surat Rasul Paulus kepada Jemaat di Roma:
Saudara-saudara, mereka yang hidup dalam daging, tidak mungkin berkenan kepada Allah.
Tetapi kamu tidak hidup dalam daging, melainkan dalam Roh, jika memang Roh Allah diam di dalam kamu. Tetapi jika orang tidak memiliki Roh Kristus, ia bukan milik Kristus.

Tetapi jika Kristus ada di dalam kamu, maka tubuh memang mati karena dosa, tetapi roh adalah kehidupan oleh karena kebenaran. Dan jika Roh Dia, yang telah membangkitkan Yesus dari antara orang mati, diam di dalam kamu, maka Ia, yang telah membangkitkan Kristus Yesus dari antara orang mati, akan menghidupkan juga tubuhmu yang fana itu oleh Roh-Nya, yang diam di dalam kamu.

Jadi, saudara-saudara, kita adalah orang berhutang, tetapi bukan kepada daging, supaya hidup menurut daging. Sebab, jika kamu hidup menurut daging, kamu akan mati; tetapi jika oleh Roh kamu mematikan perbuatan-perbuatan tubuhmu, kamu akan hidup. Semua orang, yang dipimpin Roh Allah, adalah anak Allah. Sebab kamu tidak menerima roh perbudakan yang membuat kamu menjadi takut lagi, tetapi kamu telah menerima Roh yang menjadikan kamu anak Allah. Oleh Roh itu kita berseru: “ya Abba, ya Bapa!”
Roh itu bersaksi bersama-sama dengan roh kita, bahwa kita adalah anak-anak Allah.
Dan jika kita adalah anak, maka kita juga adalah ahli waris, maksudnya orang-orang yang berhak menerima janji-janji Allah, yang akan menerimanya bersama-sama dengan Kristus, yaitu jika kita menderita bersama-sama dengan Dia, supaya kita juga dipermuliakan bersama-sama dengan Dia.

Demikianlah Sabda Tuhan.
Syukur kepada Allah.

Madah Pentekosta (Sekuensia)

(Veni Sancte Spiritus)
1. Ya Roh Kudus, datanglah dari surga sinarkan pancaran cahaya-Mu.
2. Suluh hati, datanglah, Bapa kaum yang lemah, pemberi anugerah.
3. Kau penghibur ulungku, ‘Kau sahabat jiwaku, penyejukku yang lembut.
4. Kausegarkan yang lelah, Kautenangkan yang resah; Kau melipur yang sendu.
5. O Cahaya yang cerah, datang dan penuhilah hati kaum beriman.
6. Tanpa kekuasaan-Mu, hampa daya umat-Mu; hanya noda adanya.
7. Yang cemar bersihkanlah, yang kersang siramilah, yang terluka pulihkanlah.
8. Yang keras lunakkanlah, yang beku cairkanlah, yang sesat arahkanlah.
9. Limpahilah umat-Mu yang percaya pada-Mu: sapta karunia-Mu.
10. Dan curahilah anugrah: akhir hidup bahagia, sukacita tak henti.

BAIT PENGANTAR INJIL –

S: Alleluya. U: Alleluya.
S: Datanglah, hai Roh Kudus, penuhilah hati kaum beriman dan nyalakanlah api cinta-Mu di dalam hati mereka.
U: Alleluya.

Bacaan Injil – Yohanes 14:15-16.23b-26
Bagaimana nasib para murid setelah Yesus meninggalkan mereka?ada Roh Kudus yang telah diutus oleh Bapa dalam Kristus untuk mendampingi jemaat. Roh Kudus itulah yang mengajarkan kebenaran dan sekaligus mengingatkan ajaran-ajaran Kristus. Berkat Roh Kudus, jemaat mendapatkan kekuatan untuk mewartakan Kristus.

“Roh Kudus akan mengajarkan segala sesuatu kepadamu”

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes:
Pada perjamuan malam terakhir Yesus berkata kepada murid-murid-Nya, “Jikalau kamu mengasihi Aku, kamu akan menuruti segala perintah-Ku. Aku akan minta kepada Bapa, dan Ia akan memberikan kepadamu seorang Penolong yang lain, supaya Ia menyertai kamu selama-lamanya. Jika seorang mengasihi Aku, Bapa-Ku akan mengasihi dia, dan Kami akan datang kepadanya, dan diam bersama-sama dengan dia. Barangsiapa tidak mengasihi Aku, ia tidak menuruti firman-Ku; dan firman yang kamu dengar itu bukanlah dari pada-Ku, melainkan dari Bapa yang mengutus Aku. Semuanya ini Kukatakan kepadamu selagi Aku berada bersama-sama dengan kamu; tetapi Penghibur, yaitu Roh Kudus, yang akan diutus oleh Bapa dalam nama-Ku, Dialah yang akan mengajarkan segala sesuatu kepadamu dan akan mengingatkan kamu akan semua yang telah Kukatakan kepadamu.”

Demikianlah Injil Tuhan.
Terpujilah Kristus

Doa Umat

Allah Bapa Yang Mahabaik, bersama dengan Putra-Nya telah berkenan mengutus Roh Kudus kepada seluruh Gereja. Maka, marilah kita bersyukur kepada Bapa dan berdoa:
Dan jadilah baru seluruh muka bumi.

Bagi Umat Allah.
Ya Bapa, hiburlah dan gembirakanlah hati umat-Mu dengan Roh Kudus, Sang Penghibur.
Utuslah Roh-Mu, ya Tuhan…
Dan jadilah baru seluruh muka bumi.

Bagi para pemimpin bangsa-bangsa.
Ya Bapa, doronglah para pemimpin bangsa-bangsa, agar mengusahakan dan membina damai sejahtera serta kerukunan.
Utuslah Roh-Mu, ya Tuhan…
Dan jadilah baru seluruh muka bumi.

Bagi mereka yang lemah.
Ya Bapa, kuatkanlah mereka yang lemah, cairkanlah hati mereka yang beku, dan baruilah mereka berkat kedatangan Roh-Mu.
Utuslah Roh-Mu, ya Tuhan…
Dan jadilah baru seluruh muka bumi.

Bagi kita sendiri.
Ya Bapa, curahkanlah kembali kepada kami semangat yang telah kami terima dalam pembaptisan dan penguatan, dan semoga kami semakin mendalami serta menghayati iman kami.
Utuslah Roh-Mu, ya Tuhan…
Dan jadilah baru seluruh muka bumi.

Allah Bapa Yang Mahakudus, berkat Roh Kudus yang ada dalam diri kami, kami berseru kepada-Mu: ‘Ya Bapa”. Maka, kabulkanlah permohonan kami dan utuslah Roh Kudus-Mua untuk menuntun langkah kami demi Kristus, Tuhan dan Pengantara kami.
Amin

Doa Persembahan

Ya Allah,
utuslah Roh Kudus yang dijanjikan oleh Putra-Mu.
Semoga Roh itu mengungkapkan sepenuhnya rahasia kurban ini kepada kami dan berkenan membuka seluruh kebenaran bagi kami.
Dengan pengantaraan Kristus Tuhan, Tuhan kami.
Amin

Antifon Komuni __Kis 2:4,11

Mereka semua dipenuhi Roh Kudus, dan memaklumkan karya-karya agung Allah, alleluya.

Doa Sesudah Komuni

Marilah berdoa:
Ya Allah,
Engkau telah melimpahkan karunia surgawi kepada Gereja-Mu.
Jagalah rahmat yang telah Engkau berikan,
agar anugerah Roh Kudus selalu tumbuh subur
dan santapan rohani ini menguatkan kami untuk hidup kekal.
Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami.

Menghayati Ekaristi dalam hidup
Sejak permulaan sejarah keselamatan Tuhan hanya memiliki satu tujuan: membekali semua orang dalam iman. Pelaksanaan rencana itu, yang ditujukan kepada semua orang, dipercayakan kepada satu bangsa, yang dipersatukan dengan perjanjian di Sinai. Pentekosta baru mengambil alih tuntutan panggilan itu seutuhnya. Benih-benih keselamatan harus ditumbuhkan oleh Roh sampai saat panenan. Tuhan telah melaksanakan, kini tiba giliran manusia. Manusia harus ikut serta mengerjakan rencana Allah di dalam Gereja. Berkat usaha kerasulan umat, yang dijiwai oleh Roh Kudus, lambat laun Tuhan membawa manusia kepada kesatuan kerajaan-Nya. Di situlah Tuhan menjadi segala-galanya bagi semuanya.

Tinggalkan Balasan