Ekaristi Minggu Adven II/C, 9 Desember 2018

Menghayati hidup dalam Ekaristi
Suatu masyarakat yang karena strukturnya yang kaku atau membeku, hanya dapat diubah secara mendalam oleh seorang pemimpin yang mampu menjiwainya dengan pandangan-pandangannya yang terarah jauh ke depan. Ia harus sanggup mengumpulkan dan mempersatukan segala keinginan yang tak terungkap. Tetapi karena orang yang demikian itu biasanya menentang konformisme dunia sekitarnya, maka ia takkan mudah diterima di dalam masyarakatnya. Masyarakat demikian terlalu sulit dan lambat untuk berubah, kalau pun mau mengikutinya, mengikutinya hanya setapak demi setapak dan terlalu lamban untuk mencari dan menempuh jalan yang baru.Pemimpin kita adalah Kristus, maukah kita berubah untuk pantas menyambut-Nya?

——————
Antifon Pembukaan – Yesaya 30:19,30

Hai umat Sion, lihatlah, Tuhan akan datang menyelamatkan para bangsa. Ia akan memperdengarkan suara-Nya yang megah untuk menggembirakan hatimu.

Pengantar

“Semua orang akan melihat keselamatan yang datang dari Allah” merupakan seruan awal Yohanes Pembaptis yang merujuk nubuat Yesaya. Jadi, memang benar bahwa keselamatan datang dari Allah kita. Allah sungguh dekat dalam hidup manusia. Begitu dekatnya Allah yang hadir dalam hidup ini karena Ia akan datang dalam wujud manusia. Untuk itu, setiap orang harus lebih banyak dan kuat berdoa agar semakin melimpahlah kasih Allah sehingga setiap orang kedapatan suci dan tak bercacat menjelang hari Kristus, penuh dengan buah kebenaran yang dikerjakan oleh Yesus Kristus untuk memuji dan memuliakan Allah.

Doa Pembukaan

Marilah berdoa
Ya Allah yang penuh kasih,
Engkau menyediakan sukacita yang sejati bagi dunia dan menghendaki agar kami hidup dalam damai dan cinta kasih. Kami mohon, nyatakanlah cinta kasih-Mu kepada kami dan teguhkanlah kami dalam menyongsong kehadiran Duta kasih setia-Mu, yaitu Yesus Kristus, Putra-Mu, yang bersama Engkau dan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah sepanjang segala masa.
Amin

Bacaan Pertama Barukh 5:1-9
Pewartaan Nabi Barukh ingin menghibur umat Israel yang dibuang, yakni bahwa Allah akan mengumpulkan mereka kembali dengan penuh sukacita di Yerusalem. Kemuliaan Allah akan menaungi umat Israel. Syaratnya, umat Israel harus takwa, patuh kepada Tuhan. Peristiwa kembalinya umat israel ke Tanah Terjanji juga mengungkapkan nkemuliaan Allah sendiri, saat damai sejahtera, belas kasihan dan kebenaran Allah diperlihatkan kepada bangsa-bangsa di bumi.

“Allah akan mempertujukkan seri wajahmu”

Pembacaan dari Nubuat Barukh:
“Hai Yerusalem, hendaklah engkau menanggalkan pakaian kesedihan dan kesengsaraanmu, dan mengenakan perhiasan kemuliaan Allah untuk selama-lamanya.
Hendaklah berselubungkan kampuh kebenaran Allah, dan memasang di atas kepalamu tajuk kemuliaan dari Yang Kekal.
Sebab di bawah kolong langit seluruhnya serimu akan dipertunjukkan oleh Allah.
Dari pihak Allah engkau akan diberi nama ini untuk selamanya: “Damai sejahtera hasil kebenaran” dan “Kemuliaan hasil dari takwa”.
Bangkitlah, hai Yerusalem, hendaklah berdiri tegak di ketinggian! Tengoklah ke timur! Lihatlah anak-anakmu sudah berkumpul atas firman dari Yang Kudus, dari tempat matahari terbenam hingga ke tempat terbitnya, seraya bersukaria karena Allah telah teringat kepada mereka.
Memang dahulu mereka pergi dari padamu dengan berjalan kaki, digiring oleh musuh. Tetapi kini mereka dikembalikan kepadamu oleh Allah diusung dengan hormat seolah-olah di atas tandu kerajaan.
Sebab Allah memerintahkan, supaya diratakanlah segala gunung yang tinggi dan segenap bukit abadi, dan supaya ditimbuslah sekalian jurang menjadi tanah yang rata, sehingga Israel dapat berjalan dengan aman di bawah naungan kemuliaan Allah.
Hutan rimba dan segala pohon yang harum semerbakpun menaungi Israel atas perintah Allah.
Sebab Israel akan dituntun dengan sukacita oleh Allah, oleh cahaya kemuliaan-Nya dan dengan belas kasihan dan kebenaran-Nya.

Demikianlah Sabda Tuhan
Syukur kepada Allah

Mazmur Tanggapan Mazmur 126:1-2ab.2cd – 3.4-5.6

Aku wartakan karya agung-Mu Tuhan, karya agung-Mu karya keselamatan.

Mazmur
. Ketika Tuhan memulihkan keadaan Sion, kita seperti orang-orang yang bermimpi. Pada waktu itu, mulut kita penuh dengan tawa ria dan lidah kita dengan sorak-sorai.

. Pada waktu itu, berkatalah orang di antara bangsa-bangsa, “Tuhan telah melakukan perkara besar kepada orang-orang ini!” Tuhan telah melakukan perkara besar kepada kita, maka kita bersukacita.

. Pulihkanlah kepada kami, ya Tuhan, seperti memulihkan batang air kering di tanah Negeb! Orang-orang yang menabur dengan bercucuran air mata akan menuai dengan bersorak-sorai.

.Orang yang berjalan malu dengan menangis sambil menabur benih pasti pulang dengan sorak-sorai sambil membawa berkat-berkasnya.

Bacaan Kedua Filipi 1:4-6.8-11
Seorang pemimpin umat yang baik selalu mendoakan umatnya. Itulah yang dibuat oleh Santo Paulus. Ia selalu ingat umat Filipi yang dikasihinya dan mengingat mereka dalam doa. Isi doa Paulus bukan sekadar memohon kesehatan dan kesejahteraan lahir batih, melainkan memohonkan kasih yang semakin melimpah dan mendalam kepada Kristus, serta semakin mengenal-Nya, artinya semakin bersatu dengan-Nya.

“Usahakanlah supaya kamu suci dan tak bercacat menjelang hari Kristus.

Pembacaan dari Surat Rasul Paulus kepada Jemaat di Filipi
Saudara-saudara, setiap kali aku berdoa untuk kamu semua, aku selalu berdoa dengan sukacita. Aku mengucap syukur kepada Allahku karena persekutuanmu dalam berita Injil dari hari pertama sampai sekarang ini. Akan hal ini, aku yakin sepenuhnya bahwa Allah yang telah memuliai karya baik di antaramu, akan melanjutkannya sampai pada hari Kritus Yesus.
Sebab Allah adalah saksiku betapa aku dengan kasih mesra Kristus Yesus merindukan kamu sekalian.
Dan inilah doaku, semoga kasihmu makin melimpah dalam pengetahuan yang benar dan dalam segala macam pengertian, sehingga kamu dapat memilih apa yang baik, supaya kamu suci dan tak bercacat menjelang hari Kristus, penuh dengan buah kebenaran yang dikerjakan oleh Yesus Kristus untuk memuliakan dan memuji Allah.

Demikianlah Sabda Tuhan
Syukur kepada Allah

BAIT PENGANTAR INJIL Lukas 3:4.6

S: Alleluya. U: Alleluya.
S: Persiapkanlah jalan lurus bati Tuhan; luruskanlah jalan bagi-Nya, dan semua orang akan melihat keselamatan yang datang dari Tuhan.
U: Alleluya.

Bacaan Injil –Lukas 3:1-6
Panggilan Yohanes Pembaptis adalah mempersiapkan jalan Tuhan Yesus. Lukas menempatkan kemeunculan dan pelayanan Yohanes Pembaptis tersebut dalam kerangka sejarah umum (penyebutan Kaisar Tiberius dan Pontius Pilatus, dst). Dengan demikian, kapa Yohanes Pembaptis hidup dan berkarya jelas. Tetapi, itu juga berarti bahwa warta pertobatan dan keselamatan ditujukan kepada seluruh umat manusia. Terlebih lagi Yesus Kristus yang juga dinantikan Yohanes Pembaptis juga adalah Dia yang sebenarnya ditunggu-tunggu dan dirindukan manusia.

“Semua orang akan melihat keselamatan yang dari Tuhan”

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas
Dalam tahun kelima belas pemerintahan Kaisar Tiberius, ketika Pontius Pilatus menjadi wali negeri Yudea, dan Herodes raja wilayah Galilea, Filipus, saudaranya, raja wilayah Iturea dan Trakhonitis, dan Lisanias raja wilayah Abilene, pada waktu Hanas dan Kayafas menjadi Imam Besar, datanglah firman Allah kepada Yohanes, anak Zakharia, di padang gurun.
Maka datanglah Yohanes ke seluruh daerah Yordan dan menyerukan: “Bertobatlah dan berilah dirimu dibaptis dan Allah akan mengampuni dosamu, seperti ada tertulis dalam kitab nubuat-nubuat Yesaya: Ada suara yang berseru-seru di padang gurun: Persiapkanlah jalan untuk Tuhan, luruskanlah jalan bagi-Nya.
Setiap lembah akan ditimbun dan setiap gunung dan bukit akan menjadi rata, yang berliku-liku akan diluruskan, yang berlekuk-lekuk akan diratakan, dan semua orang akan melihat keselamatan yang dari Tuhan.”

Berbahagialah orang yang mendengarkan Sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya.
Sabda-Mu adalah jalan kebenaran, kebenaran, dan hidup kami.

Doa Umat

Dengan penuh harapan, kita menantikan kedatangan Tuhan. Dialah cahaya dunia, Penyelamat para bangsa. Maka, marilah kita panjatkan doa kepada Bapa di surga.

Bagi Gereja Kudus.
Ya Bapa, datanglah dan hadirlah di tengah-tengah kami dan semoga kehadiran-Mu menjadikan Gereja cahaya bagi semua orang di dunia ini.
Marilah kita mohon,..

Bagi masyarakat di sekitar kita.
Ya Bapa, bukalah mata hati masyarakat di sekitar kami agar dapat melihat karya cinta kasih-Mu yang agung melalui umat-Mu.
Marilah kita mohon,…

Bagi mereka yang putus asa dan tidak melihat jalan keluar dari kesulitan-kesulitannya.
Ya Bapa, bimbinglah mereka yang sedang menghadapi kesulitan agar dapat menemukan sesama yang mampu mengajak mereka memulai lagi dengan harapan akan masa depan yang lebih cerah.
Marilah kita mohon,..

Bagi kita semua di sini.
Ya Bapa, bangkitkanlah kami dari kemalasan agar pada masa menjelan Natal ini, hidup kami diresapi benar-benar oleh cinta kasih Kristus.
Marilah kita mohon,..

Allah Bapa kami di surga, kami mohon semoga kami dalam masa penantian ini semakin mengarahkan hidup kami pada diri Yesus Kristus. Sebab, Dialah Tuhan dan Pengantara kami.
Amin.

Doa Persembahan

Allah Bapa Yang Maharahim,
terimalah persemabahan yang kami unjukkan sebagai tanda cinta kasih kami kepada-Mu. Semoga, dalam hidup sehari-hari pun kami saling mengasihi satu sama lain.
Demi Kristus, Tuhan dan Pengantara kami.
Amin

Antifon Komuni –Barukh 5:5;4:36

Ya Tuhan, kami telah Engkau kenyangkan dengan makanan rohani. Semoga dengan mengambil bagian dalam misteri kudus ini kami dibantu agar dengan bijaksana menimbang hal-hal duniawi dan dengan tekun mengusahakan hal-hal surgawi. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami, yang hidup dan berkuasa sepanjang segala masa.
Amin

Doa Penutup

Marilah berdoa:
Ya Tuhan,
semoga rezeki surgawi yang telah kami terima senantiasa meneguhkan kami untuk mengusahakan cinta kasih, keadilan, kedamaian, dan kesejahteraan di muka bumi ini, sambil terus mengharapkan kepenuhannya dalam Kerajaan-Mu yang abadi di surga. Demi Kristus, Tuhan dan Pengantara kami.
Amin.

—————–

Menghayati Ekaristi dalam hidup
Yohanes Pembaptis adalah nabi terakhir Perjanjian Lama; yang bertugas mempersiapkan kedatangan Sang Nabi, ialah Yesus sendiri. Dialah yang membawa pandangan baru dalam sejarah manusia dengan membentangkan rencana penyelamatan Allah. Roh yang telah menjiwai-Nya sepenuhnya, dilimpahkan-Nya kepada penganut-penganut-Nya, baik imam maupun awam. Dengan anugerah-anugerah Roh bermacama ragam, yang disebut charisma. Ia setiap kali mau menjiwai Gereja-Nya serta memperbaharuinya. Maka setiap orang harus menyumbangkan anugerah itu kepada umat manusia, agar dengan demikian dapat memajukan persatuan berkat dorongan Roh cinta kasih.

Tinggalkan Balasan