Ekaristi Minggu Adven III/C, 16 Desember 2018

Menghayati hidup dalam Ekaristi

Kita masing-masing mencari kebahagiaan. Tetapi kerap kali kita berhenti pada kenikmatan yang dangkal saja. Di depan pintu kebahagiaan sejati kita masih termangu-mangu, masih bimbang. Lainlah halnya dengan suka cita, yang kita alami karena kita terpesona bukan oleh sesuatu, melainkan oleh seseorang. Suka cita karena mengharapkan kedatangan atau karena kehadiran, sebagaimana dialami oleh mereka yang sedang mabuk asmara, atau oleh suami isteri di dalam keluarga, ataupun seorang ibu yang menantikan kelahiran puteranya, tumpuan harapannya.
——————

Antifon Pembukaan –Filipi 4:4-5

Bersukacitalah senantiasa dalam Tuhan. Sekali lagi kukatakan: bersukacitalah! Sebab Tuhan sudah dekat.

Pengantar

Waktunya sudah semakin dekat dan mendesak. Kita semua diundang untuk lebih terbuka menyambut kelahiran Yesus. Undangan itu menuntut sikap hati yang gembira, hati yang terbuka bagi kehadiran Allah. Kedatangan-Nya harus disambut dengan sukacita. Untuk itu, semua orang perlu mendengarkan seruan Yohanes Pembaptis agar setiap pribadi tidak keliru mendapati-Nya. Beberapa hal yang masuk dalam kategori perbuatan yang salah segera harus ditinggalkan. Orang diajak membangun sikap hidup yang pantas bagi kedatangan-Nya. Mari kita mengusahakannya dengan baik.

Pernyataan Tobat

Tuhan Yesus Kristus, Engkaulah pembawa sukacita sejati, yang dinanti-nantikan umat manusia.
Tuhan, kasihanilah kami.

Engkaulah pembawa harapan akan kebahagiaan, yang didambakan umat manusia.
Kristus, kasihanilah kami.

Engkaulah pembawa kedamaian hati nurani, yang diharapkan oleh umat manusia.
Tuhan, kasihanilah kami.

Doa Pembukaan

Marilah berdoa:
Ya Allah yang penuh kasih, Engkau menyediakan sukacita yang sejati bagi dunia dan menghendaki agar kami hidup dalam damai dan cinta kasih. Kami mohon, nyatakanlah cinta kasih-Mu kepada kami dan berkatilah kami dalam menyongsong Duta kasih setia-Mu. Dialah Yesus Kristus, Putra-Mu, yang bersama Engkau dan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa.
Amin

Bacaan Pertama –Zefanya 3:14-18a
Nabi Zefanya hidup sezaman dengan Nabi Yeremia. Ia menutup nubuatnya tentang keselamatan Israel dengan sebuah madah sukacita. Madah mengajak umat Israel untuk bersukacita sebab Tuhan menyertai umat-Nya dan menyatakan cinta kasih-Nya. Ajakan “jangan takut” senantiasa relevan untuk Umat Allah sepanjang zaman sebab apa pun yang terjadi, Tuhan senantiasa menyertai umat-Nya.

“Tuhan Allah bersorak gembira karena engkau”

Pembacaan dari Nubuat Zefanya:
Bersorak-sorailah, hai puteri Sion, bersorak-soraklah, hai Israel! Bersukacitalah dan beria-rialah dengan segenap hati, hai puteri Yerusalem!

TUHAN telah menyingkirkan hukuman yang jatuh atasmu, telah menebas binasa musuhmu. Raja Israel, yakni TUHAN, ada di antaramu; engkau tidak akan takut kepada malapetaka lagi.
Pada hari itu akan dikatakan kepada Yerusalem: “Janganlah takut, hai Sion! Janganlah tanganmu menjadi lemah lesu.

TUHAN Allahmu ada di antaramu sebagai pahlawan yang memberi kemenangan. Ia bergirang karena engkau dengan sukacita, Ia membaharui engkau dalam kasih-Nya, Ia bersorak-sorak karena engkau dengan sorak-sorai, seperti pada hari pertemuan raya.”

Demikianlah Sabda Tuhan
Syukur kepada Allah

Mazmur Tanggapan

“Segala bangsa bertepuk tanganlah, berpekiklah untuk Allah, Raja Semesta”

Mazmur
. Sungguh, Allah itu keselamatanku; aku percaya dan tidak gemetar sebab Tuhan Allah itu kekuatan dan mazmurku. Ia telah menjadi keselamatanku. Maka, kamu akan menimba air dengan kegirangan dari air keselamatan.

.Pada waktu itu, kamu akan berkata, “Bersyukur kepada Tuhan, panggillah nama-Nya. Beritahukanlah karya-Nya di antara bangsa-bangsa, masyhurkanlah bahwa nama-Nya tinggi luhur.”

. Bermazmurlah bagi Tuhan sebab mulialah karya-Nya, baiklah hal ini diketahui di seluruh bumi! Berserulah dan bersorak-sorailah, hai penduduk Sion sebab Yang Mahakudus, Allah Israel, agung di tengah-tengahmu.

Bacaan Kedua Filipi 4:4-7
Beriman kepada Kristus berarti memiliki sukacita. Itulah keyakinan Santo Paulus yang juga menjadi undangan bagi umat di Filipi. Ada banyak hal yang barangkali membuat kita kecil hati dan khawatir. Akan tetapi, kepercayaan kepada Kristus mestinya mendorong kita untuk menyatakan isi hati kita itu kepada Tuhan dalam doa dan permohonan dengan ucapan syukur.

“Tuhan sudah dekat”

Pembacaan dari Surat Rasul Paulus kepada Jemaat di Filipi
Saudara-saudara, bersukacitalah senantiasa dalam Tuhan! Sekali lagi kukatakan: Bersukacitalah!
Hendaklah kebaikan hatimu diketahui semua orang. Tuhan sudah dekat!
Janganlah hendaknya kamu kuatir tentang apa pun juga, tetapi nyatakanlah dalam segala hal keinginanmu kepada Allah dalam doa dan permohonan dengan ucapan syukur.
Damai sejahtera Allah, yang melampaui segala akal, akan memelihara hati dan pikiranmu dalam Kristus Yesus.

Demikianlah Sabda Tuhan
Syukur kepada Allah

BAIT PENGANTAR INJIL Yesaya 61:1

S: Alleluya. U: Alleluya.
S: Roh Tuhan menaungi aku, Ia mengutus aku untuk mewartakan kabar gembira kepada orang-orang sederhana.
U: Alleluya.

Bacaan Injil –Lukas 3:10-18
Setelah mewartakan pertobatan, Yohanes Pembaptis memberikan hal-hal konkret apa yang harus dibuat umat sebagai buah pertobatan. Dengan melaksanakan pertobatan, orang menjadi siap menyambut Dia yang akan datang. Dialah Tuhan Yesus yang jalan-Nya dipersiapkan oleh Yohanes Pembaptis dengan sadar. Jika Yohanes membaptis dengan air, Yesus ini akan membaptis dengan Roh Kudus. Saat setiap orang melaksanakan buah pertobatan, saat itu pula orang itu menjadi siap bagi kedatangan Yesus, Mesias dan Penyelamat kita.

“Apakah yang harus kami perbuat?”

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas:
Ketika Yohanes pembaptis mewartakan pertobatan, orang banyak bertanya kepadanya. “”Jika demikian, apakah yang harus kami perbuat?”
Jawabnya: “Barangsiapa mempunyai dua helai baju, hendaklah ia membaginya dengan yang tidak punya, dan barangsiapa mempunyai makanan, hendaklah ia berbuat juga demikian.”

Ada datang juga pemungut-pemungut cukai untuk dibaptis dan mereka bertanya kepadanya: “Guru, apakah yang harus kami perbuat?”
Jawabnya: “Jangan menagih lebih banyak dari pada yang telah ditentukan bagimu.”

Dan prajurit-prajurit bertanya juga kepadanya: “Dan kami, apakah yang harus kami perbuat?” Jawab Yohanes kepada mereka: “Jangan merampas dan jangan memeras dan cukupkanlah dirimu dengan gajimu.”
Tetapi karena orang banyak sedang menanti dan berharap, dan semuanya bertanya dalam hatinya tentang Yohanes, kalau-kalau ia adalah Mesias, Yohanes menjawab dan berkata kepada semua orang itu: “Aku membaptis kamu dengan air, tetapi Ia yang lebih berkuasa dari padaku akan datang dan membuka tali kasut-Nya pun aku tidak layak. Ia akan membaptis kamu dengan Roh Kudus dan dengan api.
Alat penampi sudah di tangan-Nya untuk membersihkan tempat pengirikan-Nya dan untuk mengumpulkan gandum-Nya ke dalam lumbung-Nya, tetapi debu jerami itu akan dibakar-Nya dalam api yang tidak terpadamkan.”

Dengan banyak nasihat lain Yohanes memberitakan Injil kepada orang banyak.

Demikianlah Injil Tuhan
Terpujilah Kristus

Doa Umat

Allah Bapa Yang Mahabaik, kami bergembira atas kedatangan kembali Yesus Kristus, Putra-Mu, dalam kemuliaan. Maka, dengarkanlah kiranya doa permohonan kami.

Bagi Gereja dan para pejabat di dalamnya.
Ya Bapa, dampingilah Gereja-Mu dalam mewartakan kabar sukacita keselamatan-Mu.
Teguhkanlah iman, pengharapan, dan kasih para gembala Gereja sehingga mereka tetap setia dalam mendampingi peziarahan umat menuju kepada-Mu.
Marilah kita mohon,..

Bagi para penanggung jawab dalam masyarakat.
Ya Bapa, berkatilah para penanggung jawab dalam masyarakat agar dengan rela gembira mengusahakan kemajuan dan perbaikan masyarakatnya.
Semoga bersama mereka, kami mampu mewujudkan masyarakat adil, makmur, sejahtera seturut kehendak-Mu, mulai dari keluarga kami, komunitas, dan lingkungan kami sendiri.
Marilah kita mohon,..

Bagi mereka yang sedang kecewa dan bimbang.
Ya Bapa, terangilah mereka yang sedang kecewa dan bimbang dengan sinar cahaya-Mu. Semoga pengharapan akan kedatangan Kristus memperteguh iman dan mampu menghalau kekecewaan dan kebimbangan serta membuat tabah saat menghadapi kesulitan.
Marilah kita mohon,..

Bagi kita di sini.
Ya Bapa, sadarkanlah kiranya kami akan cinta kasih-Mu yang demikian agung kepada kami. Karena oleh kasih-Mu, kami Kausemangati dan Kaudorong melaksanakan tugas panggilan kami dengan rela dan gembira hati.
Marilah kita mohon,..

Allah Bapa Yang Mahabaik, sebagaimana orang-orang sezaman Yohanes Pembaptis kami pun perlu bertobat. Tuntunlah kami untuk melepaskan kepuasan diri kami agar mampu menghampakan diri seperti Kristus, Putra-Mu dan Tuhan kami.
Amin

Doa Persembahan

Allah Bapa Yang Maharahim,
terimalah persembahan yang kami unjukkan sebagai tanda cinta kasih kami kepada-Mu. Semoga, dalam hidup sehari-hari pun kami giat mewujudkan cinta kasih kepada sesama dan lingkungan hidup kami.
Demi Kristus, Tuhan dan Pengantara kami.
Amin

Antifon Komuni —Yesaya 35:4

Katakanlah kepada yang tawar hati: tabahkanlah hatimu dan jangan takut. Lihatlah, Tuhan akan datang menyelamatkan kita.

Doa Penutup

Marilah berdoa:
Ya Tuhan,
semoga rezeki surgawi yang telah kami terima senantiasa meneguhkan kami untuk mengusahakan cinta kasih, keadilan, kedamaian, dan kesejahteraan di muka bumi ini, sambil terus mengharapkan kepenuhannya dalam Kerajaan-Mu yang abadi.
Demi Kristus, Tuhan dan Pengantara kami.
Amin

Menghayati Ekaristi dalam hidup
Orang kristen tidak lebih berbahagia daripada orang lain. Seperti orang lain mereka juga mengalami cobaan. Suka cita yang mereka miliki bukanlah sesuatu yang istimewa. Sumber mereka yang takkan pernah kering adalah Roh Kristus yang tinggal di dalam dirinya. Jadi suka citanya berasal dari suatu kehadiran khusus yang harus dipelihara dan harus dipancarkan keluar. Dalam dialog “dengan Dia yang ada pada kita”, dalam doa terus menerus kita diteguhkan dalam damai dan diperbaharui dalam suka cita.

Tinggalkan Balasan