MINGGU ADVEN IV –B, 24 Desember 2017

Menghayati Ekaristi
Sebuah gedung lengkap dan mewah tetaplah kosong, kalau tidak dihuni oleh manusia. Manusialah yang menjiwai rumah itu dan menjadikannya tempat tinggal, yang menyebabkan orang krasaan di situ.
Harapan Perjanjian Lama kini mulai terlaksana pada Bunda Maria. Dengan perantaraan Allah kini tinggal di antara manusia. Umat Israel dahulu kala selalu ingin mendirikan bait Allah. Tetapi Allah sendiri memilih tempat tinggal-Nya pada diri seorang perawan yang sederhana. Jawaban Bunda Maria merupakan penyerahan dirinya sebagai tempat tinggal Allah. Pada Bunda Maria itulah Gereja dilahirkan. Dialah bait Allah pertama-tama, tempat Allah tingga di antara manusia. Allah juga hadir pada diri kita sepanjang kita mau menerima-Nya. Dan Ia mengajak kita mengagumi karya rahmat-Nya.

Antifon Pembukaan

Hai langit, turunkan embun, hai awan, curahkan yang adil, hai bumi, bukalah dirimu, dan tumbuhkanlah Sang Penyelamat.

Pengantar

Kelahiran bayi selalu merupakan peristiwa besar bagi setiap ibu dan bahkan bagi setiap keluarga. Seluruh keluarga menantikannya. Beberapa hari lagi, kita akan merayakan kelahiran Yesus di dunia. Nubuat nabi kepada Raja Daud, kisah warta gembira kepada Bunda Maria melukiskan peristiwa agung yang berabad-abad disembunyikan. Allah maau menjadi manusia agar manusia dapat diantar kepada Allah.

Tobat

Tuhan Yesus Kristus, Engkaulah Putra Bapa yang menjelma menjadi manusia.
Tuhan, kasihanilah kami.

Engkaulah Putra Bunda Maria, yang terkandung berkat kuasa Roh Kudus.
Kristus, kasihanilah kami.

Engkaulah tanda kehadiran Allah di tengah-tengah kami.
Tuhan, kasihanilah kami.

Doa Pembuka

Marilah kita bedoa. (hening sejenak)
Ya Allah, Engkau menghendaki agar Putra-Mu datang ke dunia sebagai pemenuhan janji keselamatan-Mu. Dialah duta kedamaian dan cahaya yang menghalau kegelapan hidup kami. Bukalah hati kami agar menantikan kedatangan-Nya yang semakin mendekat dengan penuh iman dan pengharapan. Sebab, Dialah Tuhan dan pengantara kami yang hidup dan berkuasa bersama Engkau dalam persekutuan Roh Kudus, Allah sepanjang segala masa.
Amin.

Bacaan Pertama – Kitab Kedua Samuel (2Sam 7:1-5.8b-12.14a.16)
Setelah menikmati kejayaannya, Daud mengingat Tabut Tuhan yang Cuma ada di tenda. Daud berniat baik untuk membangun rumah Allah yang megah dan bagus. Tetapi Sabda Tuhan melalui Natan sangat mengejutkan. Bukan Daud yang membuatkan rumah, tetapi justru Tuhan yang telah membuat Daud menjadi raja besar dan hebat yang akan mengokohkan kerajaannya melalui keturunannya. Selalu terjadi dan terbukti berkali-kali dalam sejarah keselamatan bahwa Tuhan Allah yang berkarya lebih dahulu dan yang selalu menyelamatkan, dan bukannya manusia yang malah berjasa kepada Allah.

Pembacaan dari Kitab Kedua Samuel:

Kerajaan Daud akan kokoh untuk selama-lamanya di hadapan Tuhan.

Pada waktu itu, ketika Raja Daud telah menetap di rumahnya sendiri, dan Tuhan telah mengaruniakan kepadanya keamanan terhadap semua musuh di sekelilingnya, berkatalah Raja Daud kepada Nabi Natan, “Lihatlah, aku ini diam dalam rumah dari kayu aras, padahal tabut Allah diam di bawah tenda.” Lalu berkatalah Nabi Natan kepada raja, “Baik, lakukanlah segala sesuatu yang dikandung hatimu, sebab Tuhan menyertai engkau.” Teapi pada malam itu juga datanglah firman Tuhan kepada Natan, “Pergilah, katakanlah kepada hamba-Ku Daud: Beginilah firman Tuhan: Masakan engkau yang mendirikan rumah untuk Kudiami? Akulah yang mengambil engkau dari padang, ketika engkau menggiring kambing domba! Engkau Kuambil untuk menjadi raja atas umat-Ku Israel. Aku telah menyertai engkau di segala tempat yang kaujalani, dan telah melenyapkan semua musuh dari hadapanmu. Aku membuat besar namamu seperti nama orang-orang besar yang ada di bumi. Aku menentukan tempat bagi umat-Ku Israel dan menanamkannya, sehingga ia dapat diam di tempatnya sendiri dengan tidak lagi dikejutkan ataupun ditindas oleh orang-orang lalim seperti dulu, yaitu sejak aku mengangkat hakim-hakim atas umat-Ku Israel. Aku mengaruniakan kepadamu keamanan terhadap semua musuhmu. Juga diberitahukan Tuhan kepadamu: Tuhan akan memberikan keturunan kepadamu. Apabila umurmu sudah genap, dan engkau telah mendapat perhentian bersama nenek moyangmu, maka Aku akan membangkitkan keturunanmu yang kemudian, anak kandungmu, dan Aku akan mengokohkan kerajaannya. Aku akan menjadi Bapanya, dan ia akan menjadi anak-Ku. Keluarga dan kerajaanmu akan kokoh untuk selama-lamanya di hadapan-Ku, takhtamu akan kokoh untuk selama-lamanya.”

Demikianlah sabda Tuhan.
Syukur kepada Allah.

Tanggapan – Mzm 89:2-3.4-5.27.29; Ref.: 2a

Refren: Kerelaan Tuhan hendak kunyanyikan selama-lamanya..

Ayat:
1. Aku hendak menyanyikan kasih setia Tuhan selama-lamanya, hendak menuturkan kesetiaan-Mu turun temurrun. Sebab kasih setia-Mu dibangun untuk selama-lamanya; kesetiaan-Mu tegak seperti langit.
2. Engkau berkata, “Telah Kuikat perjanjian dengan orang pilihan-Ku. Aku telah bersumpah kepada Daud, hamba-Ku: Aku hendak menegakkan anak cucumu untuk selama-lamanya, dan membangun takhtamu turun-temurun.”
3. Dia pun akan berseru kepada-Ku, “Bapakulah Engkau, Allahku dan gunung batu keselamatanku.” Untuk selama-lamanya Aku akan memelihara kasih setia-Ku bagi dia, dan perjanjian-Ku dengannya akan Kupegang teguh.

Bacaan Kedua – Surat Rasul Paulus kepada Jemaat di Roma (16:25-27)

Bacaan hari ini merupakan penutup Surat Santo Paulus kepada umat di Roma. Isinya mengagumi kebijaksanaan Allah yang telah berabad-abad lamanya tersembunyi, namun kini telah dinyatakan melalui Yesus Kristus. Iman kita menangkap hal ini dan iman akan pernyataan diri Allah melalui Kristus itu mestinya membentuk seluruh hidup kita. Salah satu tanda dan buahnya ialah semangat syukur dan pujian kepada Allah.

Pembacaan dari Surat Rasul Paulus kepada Jemaat di Roma:

“Rahasia yang berabad-abad lamanya tersembunyi kini dinyatakan.”

Saudara-saudara, Allah berkuasa menguatkan kamu menurut Injil yang kumaklumkan dan pemberitaan tentang Yesus Kristus, yang isinya ialah pernyataan rahasia yang berabad-abad lamanya tersembunyi, tetapi kini dinyatakan, yang menurut perintah Allah yang abadi telah diberitakan oleh kitab-kitab para nabi kepada segala bangsa untuk membimbing mereka kepada ketaatan iman. Bagi Dia, satu-satunya Allah yang penuh hikmat itu, segala kemuliaan sampai selama-lamanya oleh Yesus Kristus. Amin.

Demikianlah sabda Tuhan.
Syukur kepada Allah.

BAIT PENGANTAR INJIL Luk. 1:38

S: Alleluya. U: Alleluya.
S: Aku ini hamba Tuhan, jadilah padaku menurut perkataan-Mu.
U: Alleluya.

Bacaan Injil – Lukas 1:26-38
Kabar Sukacita yang dibawa oleh Malaikat Gabriel kepada Santa Perawan Maria adalah awal pemenuhan seluruh janji Allah sejak Perjanjian Lama. Yang luar biasa ialah bahwa pemenuhan janji Allah melalui peristiwa kedatangan Yesus Kristus di dunia ini diawali dengan suasana dasar: kesederhanaan. Kesederhanaan diri Maria, sikapnya dan jawabannya. Tetapi, Allah membuat itu semua. Dari yang kecil dan sederhana itu dimulailah karya penyelamatan Allah yang besar. Melalui kesediaan hamba Tuhan, yakni Maria, Allah menganugerahkan Penyelamat kepada umat manusia.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas:

Sesungguhnya, engkau akan mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki.

Dalam bulan keenam, Allah mengutus Malaikat Gabriel ke sebuah kota di Galilea, bernama Nazaret, kepada seorang perawan yang bertunangan dengan seorang bernama Yusuf dari keluarga Daud. Nama perawan itu Maria. Ketika masuk ke rumah Maria, malaikat itu berkata, “Salam, hai engkau yang dikarunia, Tuhan menyertai engkau.” Maria terkejut mendengar perkataan itu, lalu bertanya di dalam hati, apakah arti salam itu. Kata malaikat itu kepadanya, “Jangan takut, hai Maria, sebab engkau beroleh kasih karunia di hadapan Allah. Sesungguhnya engkau akan mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki, dan hendaklah engkau menamai Dia Yesus. Ia akan menjadi besar dan disebut Anak Allah Yang Mahatinggi. Dan Tuhan Allah akan mengaruniakan kepada-Nya takhta Daud, bapa leluhurnya. Ia akan menjadi raja atas kaum keturunan Yakub sampai selama-lamanya, dan Kerajaan-Nya tidak akan berkesudahan.” Kata Maria kepada malaikat itu, “Bagaimana hal itu mungkin terjadi, karena aku belum bersuami?” Jawab malaikat itu kepadanya, “Roh Kudus akan turun atasmu, dan kuasa Allah Yang Mahatinggi akan menaungi engkau; sebab itu anak yang akan kaulahirkan itu akan disebut kudus, Anak Allah. Dan sesungguhnya, Elisabet, sanakmu itu, ia pun sedang mengandung seorang anak laki-laki pada hari tuanya, dan inilah bulan yang keenam bagi dia yang dikatakan mandul itu. Sebab bagi Allah tidak ada hal yang mustahil.” Maka kata Maria, “Sesungguhnya aku ini adalah hamba Tuhan; terjadilah padaku menurut perkataanmu.” Lalu malaikat itu meninggalkan Maria.

Inilah Injil Tuhan kita.
Sabda-Mu sungguh mengagumkan.

Doa Umat

Allah Bapa begitu mengasihi kita semua hingga berkenan mengutus Putra-Nya demi keselamatan kita. Marilah kita memanjatkan doa-doa yang mengalir dari iman akan janji keselamatan-Nya.

Bagi Bapa Suci, para Uskup, dan semua pejabat Gereja.
Allah Bapa Mahakasih, curahkanlah Roh Kudus-Mu bagi Bapa Suci, para Uskup, dan semua pejabat Gereja sehingga mereka selalu siap sedia seperti Bunda Maria dalam melaksanakan panggilan dan perutusan mereka sebagai gembala Gereja.
Marilah kita mohon, …..
Tuhan, Engkaulah tumpuan harapan dan keselamatan kami.

Bagi para pejabat pemerintahan.
Allah Bapa Mahabaik, dampingilah para pejabat pemerintahan agar berani membela kepentingan umum meskipun mungkin merugikan kedudukannya sendiri.
Marilah kita mohon, …..
Tuhan, Engkaulah tumpuan harapan dan keselamatan kami.

Bagi orang tua kaum remaja.
Allah Bapa Mahabaik, dampingilah para orang tua dalam mendidik anak-anaknya. Semoga mereka selalu berpegang para Sabda kebenaran-Mu dalam menghadapi dan menangani masalah anak-anak mereka.
Marilah kita mohon, …..
Tuhan, Engkaulah tumpuan harapan dan keselamatan kami.

Bagi kita di sini.
Allah Bapa Mahasetia, semoga kami semakin tekun dan setia dalam menanggapi panggilan kami sebagai umat-Mu sebagaimana Bunda Maria dengan tekun dan setia pula menerima tugas perutusan menjadi Bunda Penyelamat.
Marilah kita mohon, …..
Tuhan, Engkaulah tumpuan harapan dan keselamatan kami.

Allah Bapa kami, setiap hari kami menantikan kedatangan Putra-Mu. Berilah kami kekuatan agar kami sungguh menghayati dengan benar harapan kami itu dalam tingkah laku kami sehari-hari. Semoga, kami mampu menjadi bentara dan pembuka jalan bagi Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan dan Pengantara kami.
Amin.

Doa Persiapan Persembahan

Bapa Yang Mahakudus, terimalah persembahan yang kami haturkan kepada-Mu sebagai ungkapan syukur kami atas pemenuhan janji keselamatan-Mu yang akan segera terlaksana dalam diri Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan dan Pengantara kami.
Amin.

Antifon Komuni – Bdk. Yes. 7:14

 Seorang perawan akan mengandung dan melahirkan seorang anak laki-laki yang akan diberi nama Immanuel.

Doa Sesudah Komuni

Marilah kita berdoa.
Ya Tuhan, kami bersyukur atas santapan surgawi yang telah kami terima. Semoga, kami selalu Kauteguhkan dalam mengharapkan keselamatan abadi yang telah Kaujanjikan dalam diri Putra-Mu, Tuhan kami, Yesus Kristus, yang hidup dan berkuasa, kini dan sepanjang segala masa.
Amin.

Video Mazmur chanel Keuskupan Padang

RENUNGAN

LAHIR DENGAN HATI BARU

MINGGU ADVEN terakhir merupakan persiapan langsung untuk perayaan Natal. Hal itu kentara sekali dalam Injil, yang berbicara mengenai kunjungan malaikat Gabriel kepada Maria. Kisah  ini cukup dikenal di kalangan umat kristiani. Kisah ini dapat dibagi ke dalam tiga tahap, yaitu: salam malaikat kepada Maria, pokok pewartaan, dan penjelasan. Yang paling penting dari kisah ini adalah reaksi Maria atas salam Malaikat tersebut. Maria semula terkejut, bertanya-tanya, namun akhirnya menjawab ya.

Malaikat menyapa Maria dengan sebutan “penuh rahmat” atau “yang dirahmati”; artinya “Tuhan menyertai”. Maria terkejut dengan sebutan tersebut sehingga bertanya-tanya dalam hatinya, maksud dari salam tersebut. Maria belum menyadari bahwa dirinya secara khusus dan istimewa dipilih Allah menjadi ibu Sang Penyelamat. Secara manusiawi Maria merasa dirinya tidak istimewa dan layaknya gadis di kampungnya.  Lalu malaikat menerangkan bahwa Maria akan mengandung dan melahirkan seorang anak yang bukan anak biasa. Anak Maria akan disebut  Anak Allah yang Maha Tinggi yang akan diberi takhta Daud nenek moyangnya dan menjadi raja selama-lamanya. Kata-kata terakhir ini diambil dari nubuat nabi Natan.

Ketika Maria tahu bahwa dirinya terpilih menjadi Bunda Almasih semakin terkejut dan takut, lalu bertanya kepada malaikat,  “Bagaimana mungkin itu terjadi, sedangkan aku belum bersuami?” Malaikat memberikan pewahyuan sepenuhnya, “Roh Kudus akan turun atasmu, sebab itu anak yang akan kaulahirkan itu akan disebut Anak Allah”. Lalu Maria pasrah dan menjawab,  “Aku ini hamba Tuhan, jadilah padaku menurut perkataanmu”. Pada bacaan pertama Daud berencana membangun Bait Allah, tetapi Tuhan punya rencana lain. “Masakan engkau mau mendirikan rumah bagi-Ku?” Namun Tuhan menghargai niat baik Daud, karena itu rencana itu dibalik, bukan Daud yang akan membangun tempat perlindungan bagi Tuhan, tetapi Tuhan yang selalu melindungi keluarga Daud. “Aku akan membangkitkan keturunanmu, anak kandungmu, dan Aku akan mengokohkan kerajaannya”.  Yang dimaksud “anak”  bukanlah Salomo, anak Daud, sebab ia akan mati, dan tidak meraja untuk selama-lamanya. Tetapi seperti yang dikatakan dalam Injil, “Daud memperanakkan Salomo dari istri Uria. Salomo memperanakkan Rehabeam”. Begitu terus sampai akhirnya Natan memper­anakkan Yakub; Yakub memperanakkan Yusuf suami Maria, yang melahirkan Yesus.” Janji Tuhan itu terpe­nuhi pada diri Yesus Kristus. Inilah misteri keselamatan yang diuraikan oleh St. Paulus.

Bacaan kedua hari ini hanya tiga ayat saja, penutup Surat St. Paulus kepada jemaat di Roma. Tiga ayat itu tidak mudah ditangkap artinya. Hal itu berkaitan dengan sesuatu yang misteri atau rahasia, misteri yang didiamkan berabad-abad lamanya, sekarang dinyatakan, dan diberitakan kepada segala bangsa untuk membimbing mereka kepada ketaatan iman. Sekarang misteri itu dinyatakan dalam Anak Allah sendiri yang  menjadi manusia. Setiap kali misteri Allah diwartakan, kita diajak untuk membuka diri bagi rahmat Allah yang mau diberikan melalui Kristus. Perayaan kelahiran Yesus semoga menginspirasi kita untuk lahir baru dengan hati yang bersih dan damai, agar menjadi pewarta dan saksi kabar gembira bagi sesama dalam hidup sehari hari. (GEMA)

Tinggalkan Balasan