Ekaristi Minggu Adven IV/C, 23 Desember 2018

Menghayati hidup dalam Ekaristi
Banyak sekali yang diharapkan orang daripada hidupnya. Setiap hari harapannya semakin bertambah. Teman dan sahabat terdekat menumbuhkan harapan mereka, pemimpin-pemimpin politik menghambur-hamburkan janji muluk-muluk. Tetapi betapa banyak harapan yang tak terlaksana, betapa banyak janji yang tidak ditepati. Kesetiaan di dunia kita ini menjadi sesuatu yang langka dan amat berharga. Tetapi barangsiapa dapat mengandalkan suatu ucapan tanpa syarat, ia akan menikmati dukungan, kepercayaan dan suka cita di dalam hatinya. Bagi dia dunia ini berkembang penuh harapan. Mada depannya terbuka luas, dan ia takkan dikecewakan.
——-

Antifon Pembukaan –Yesaya 45:8

Hai langit, turunkanlah embun, hai awan, curahkan yang adil, hai bumi, bukalah dirimu, dan tumbuhkanlah Sang Penyelamat.

Pengantar

Kegembiraan dan keramahan merupakan nada dasar pertemuan kita hari ini. Suasana yang seperti ini sangat mungkin tumbuh saat merasakan perjumpaan Maria dan Elisabet yang masing-masing membawa putra yang ada dalam rahimnya. Mereka sungguh bergembira karena karya Allah agung dalam diri mereka dan bagi seluruh umat manusia. Sebentar lagi nubuat kelahiran akan menjadi nyata melalui dua orang ibu yang bernama Maria dan Elisabet. Semoga kita juga bergembira karena telah siap menyambutnya dan diharapkan persiapan kita sudah lengkap lahir dan batin. Dengan demikian, rahmat Allah semakin melimpah bagi kita semua.

Pernyataan Tobat

Tuhan Yesus Kristus, Engkaulah Putra Bapa yang menjelma menjadi manusia.
Tuhan, kasihanilah kami.

Engkaulah Putra Bunda Maria, yang terkandung berkat kuasa Roh Kudus.
Kristus, kasihanilah kami.

Engkaulah tanda kehadiran Allah di tengah-tengah kami.
Tuhan, kasihanilah kami.

Doa Pembukaan

Marilah berdoa
Allah Bapa Yang Maha Pengasih,
kedatangan Putra-Mu sudah semakin mendekat. Bukalah hati kami untuk menyambut-Nya dengan penuh kegembiraan dan rasa syukur atas hidup baru yang akan dianugerahkan-Nya kepada kami. Sebab, Dialah Tuhan, Pengantara kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah sepanjang segala masa.
Amin.

Bacaan Pertama –Mikha 5:1-4a
Nabi Mikha hidup sezaman dengan Nabi Yesaya. Mikha memperjelas kedatangan Sang Immanuel (Yes 7:14). Mesia ini akan lahir di Betlehem, kota Daud. Kelahiran-Nya di Betlehem menegaskan bahwa Mesias yang akan datang sungguh keturunan Daud. Mesias ini akan menggembalakan umat dalam kekuatan Allah. Dari desa kecil, lahirlah Penyelamat dunia. Demikianlah Allah sering menggunakan apa yang kecill dan tak dipandang dunia justru untuk karya-Nya yang agung.

“Dari padamu akan bangkit bagi-Ku seorang yang akan memerintah Israel”

Pembacaan dari Nubuat Mikha
Beginilah Firman Tuhan Allah, “Hai Betlehem Efrata, hai yang terkecil di antara kaum-kaum Yehuda, dari padamu akan bangkit bagi-Ku seorang yang akan memerintah Israel, yang permulaannya sudah sejak purbakala, sejak dahulu kala.
Sebab itu ia akan membiarkan mereka sampai waktu perempuan yang akan melahirkan telah melahirkan; lalu selebihnya dari saudara-saudaranya akan kembali kepada orang Israel.

Maka ia akan bertindak dan akan menggembalakan mereka dalam kekuatan TUHAN, dalam kemegahan nama TUHAN Allahnya; mereka akan tinggal tetap, sebab sekarang ia menjadi besar sampai ke ujung bumi, dan dia menjadi damai sejahtera.

Demikianlah Sabda Tuhan
Syukur kepada Allah

Mazmur Tanggapan –Mazmur 80:2ac.3b.15-16.18-19;

Bangkitkanlah, ya Tuhan, kegagahan-Mu, dan datanglah menyelamatkan kami.

Mazmur
.Hai gembala Israel, pasanglah telinganmu, dengarkanlah kami, Engkau yang menggiring Yusuf sebagai kawanan! Bangkitkanlah keperkasaan-Mu, dan datanglah menyelamatkan kami.

.Ya Allah semesta alam, kembalilah, pandanglah dari langit dan lihatlah! tengoklah pohon anggur ini, lindungilah batang yang ditanam oleh tangan kanan-Mu.

.Kiranya tangan-Mu melindungi orang yang ada di sebelah kanan-Mu, anak manusia yang telah Kauteguhkan. Maka, kami tidak akan menyimpang dari pada-Mu; biarkanlah kami hidup, maka kami akan menyerukan nama-Mu.

Bacaan Kedua – Ibrani 10:5-10
Surat Ibrani mewahyukan kepada kita bahwa Yesus adalah Imam Agung sempurna. Yesus mempersembahkan hidup-Nya untuk memenuhi kehendak Allah. Di sini, misteri penjelmaan dihubungkan langsung dengan misteri penebusan. Paskah menerangi makna Natal. Yesus datang untuk menguduskan kita bukan dengan tata cara ibadat lama, melainkan dengan Darah-Nya sendiri yang tanpa noda kepada Bapa.

“Lihat, Aku datang untuk melakukan kehendak-Mu”

Pembacaan dari Surat kepada Jemat di Ibrani
Saudara-saudara, ketika Kristus masuk dunia, Ia berkata, “”Korban dan persembahan tidak Engkau kehendaki — tetapi Engkau telah menyediakan tubuh bagiku –.
Kepada korban bakaran dan korban penghapus dosa Engkau tidak berkenan.
Lalu Aku berkata: Sungguh, Aku datang; dalam gulungan kitab ada tertulis tentang Aku untuk melakukan kehendak-Mu, ya Allah-Ku.”
Di atas Ia berkata: “Korban dan persembahan, korban bakaran dan korban penghapus dosa tidak Engkau kehendaki dan Engkau tidak berkenan kepadanya” — meskipun dipersembahkan menurut hukum Taurat –. Dan kemudian kata-Nya: “Sungguh, Aku datang untuk melakukan kehendak-Mu.” Yang pertama Ia hapuskan, supaya menegakkan yang kedua.
Dan karena kehendak-Nya inilah kita telah dikuduskan satu kali untuk selama-lamanya oleh persembahan tubuh Yesus Kristus.

Demikianlah Sabda Tuhan
Syukur kepada Allah

BAIT PENGANTAR INJIL Lukas 1:38

S: Alleluya. U: Alleluya.
S: Aku ini hamba Tuhan; jadilah padaku menurut perkataan-Mu.
U: Alleluya.

Bacaan Injil –Lukas 1:39-45
Setelah warta tentang kelahiran Yohanes Pembaptis dan Yesus, Maria mengunjungi Elisabet. Pertemuan kedua wanita itu bukan sekadar pertemuan antarkerabat saudara, tetapi terlebih sama-sama sebagai umat yang sedang menantikan kepenuhan waktu penyelamatan dan sama-sama umat yang percaya dan hidup menurut kehendak Allah. Itulah kehidupan dalam kepenuhan Roh Kudus. Sebagaimana Daud menari-nari di depan Tabut Perjanjian (2Sam 6:2-10), begitu pula Yohanes Pembaptis melonjak kegirangan karena datangnya Sang Mesias yang masih dalam kandungan Maria. Demikianlah kehadiran orang-orang yang dipenuhi oleh Roh Kudus di mana pun akan membawa sukacita sesamanya.

“Siapakah aku ini sampai ibu Tuhanku datang mengunjungi aku?”

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas
Beberapa waktu sesudah kedatangan Malaikat Gabriel, bergegaslah Maria ke pegunungan, menuju sebuah kota di wilayah Yehuda. Ia masuk ke rumah Zakharia dan memberi salam kepada Elisabet.

Ketika Elisabet mendengar salam Maria, melonjaklah anak yang di dalam rahimnya, dan Elisabet pun penuh dengan Roh Kudus, lalu berseru dengan suara nyaring, “Diberkatilah buah rahimmu. Siapakah aku ini sampai ibu Tuhanku datang mengunjungi aku? Sebab sesungguhnya, ketika salammu sampai ke telingaku, anak yang di dalam rahimku melonjak kegirangan. Sungguh, berbahagialah ia yang telah percaya sebab Firman Tuhan yang dikatakan kepadanya akan terlaksana.”

Demikian Injil Tuhan
Terpujilah Kristus

Doa Umat

Kedatangan Yesus Tuhan, dan Penyelamat kita, kian dekat. Dialah Sang Putra yang membebaskan kita dari segala kelemahan dan dosa. Di dalam penantian penuh pengharapan akan kedatangan-Nya, marilah kita memanjatkan doa-doa kepada Allah Bapa kita.

Bagi Gereja Allah
Allah Bapa Mahakasih, jadikanlah Gereja-Mu tanda cinta kasih yang selalu mencurahkan perhatian kepada penderitaan manusia. Marilah kita mohon,…

Bagi perdamaian dunia.
Allah Bapa Mahabaik, jauhkanlah para bangsa dari peperangan dan pertumpahan darah. Semoga damai sejahtera menguasai hati umat manusia berkat kedatangan Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami. Marilah kita mohon,…

Bagi mereka yang lemah, miskin, dan tersingkir.
Allah Bapa Mahakasih, berkati dan hiburlah mereka yang lemah, miskin, dan tersingkir.
Allah Bapa Mahakasih, berkati dan hiburlah mereka yang lemah, miskin, dan tersingkir dalam perayaan Natal nanti sebab Kristus telah berkenan terlahir sebagai bagian dari orang-orang yang lemah, miskin, dan tersingkir.
Marilah kita mohon,…

Bagi diri kita.
Allah Bapa Mahakudus, kuatkanlah kami agar pada hari-hari terakhir menjelang Natal ini, kami mampu menyingkirkan segala rintangan dan godaan sehingga kami pantas menyambut kedatangan Putra-Mu.
Marilah kita mohon,…

Allah Bapa Yang Mahabaik, dengan gembira, kami menantikan kedatangan Putra-Mu. Sebab, kami percaya akan kebaikan dan cinta kasih-Mu kepada umat manusia, yang tampak bagi kami dalam diri Yesus, Penyelamat kami, kini dan sepanjang masa.
Amin

Doa Persembahan

Allah Bapa sumber kehidupan kami,
terimalah persembahan diri kami dalam rupa roti dan anggur ini. Satukanlah kiranya dengan persembahan Kristus, Putra-Mu, sehingga menghasilkan pembaruan hidup bagi kami. Sebab, Dialah Tuhan kami, kini dan sepanjang masa.
Amin

Antifon Komuni –Yesaya 7:14

Seorang perawan akan mengandung dan melahirkan sorang anak laki-laki yang akan diberi nama Immanuel.

Doa Penutup

Marilah berdoa:
Ya Tuhan,
berkat santapan surgawi yang telah kami terima ini, kuatkanlah kami untuk selalu mengarahkan harapan kami pada kedatangan Putra-Mu yang semakin mendekat. Semoga kami mampu mempersiapkan kedatangan Putra-Mu dalam diri kami sendiri, keluarga, dan komunitas kami. Sebab, Dialah Tuhan dan Juru Selamat kami, kini dan sepanjang masa.
Amin

Menghayati Ekaristi dalam hidup
Sejarah keselamatan umat manusia, karya Allah di dunia, adalah pelaksanaan janji Allah secara bersambung. Hal ini sudah diwartakan pada hari-hari pertama umat manusia. Setapak demi setapak, tahun demi tahun, abad demi abad, diulang-ulang janji itu kepada para leluhur kita dalam iman, yaitu para bapa bangsa. Para nabi tak henti-hentinya mencangkannya, juga pada saat-saat cobaan serta kegagalan. Akhirnya setelah sampailah saat maka Sabda Allah menjadi manusia. Dengan demikian janji Allah terlaksana sepenuhnya. Sabda yang menjelma itu tetap hidup dalam Gereja, dijiwai oleh Roh-Nya. Saudara-saudara-Nya se-Bapa dibimbing-Nya menuju kota masa depan. Karena diperteguh harapannya oleh kedatangan Kristus yang pertama, maka umat Kristen dengan sabar dan riang gembira mendambakan kedatangan Kristus yang kedua kalinya pada akhir zaman.

Tinggalkan Balasan