Ekaristi MINGGU BIASA II/C, 20 JANUARI 2019
Lambang perkawinan dapat ditemukan dalam Kitab Suci dimana-mana, dimulai dengan perkawinan dalam Kitab Kejadian dan diakhiri dengan perkawinan Anak Domba dalam Kitab Wahyu. Di antaranya terdapat perkawinan misteri dalam Kristus dengan Gereja-Nya. Sepanjang sejarah keselamatan Tuhan senantiasa menunjukkan diri sebagai mempelai pria umat-Nya. Lewat para nabi Ia menuduh si mempelai wanita berkali-kali tidak setia. Seturut teladan Bapa-Nya Kristus juga menunjukkan diri-Nya kepada Gereja sebagai kekasih-Nya, yang sering banyak tuntutannya. Dan sebagaimana mempelai wanita selalu ingin memperoleh kekayaan pribadi dari mempelai pria, demikian pula Gereja selalu berusaha memasuki kehidupan Kristus. Di manakah hal itu dapat terwujud selain dalam Ekaristi? Di situlah cinta kasih perkawinan di ungkapkan dengan istilah penjelmaan
Antifon Pembukaan — Mazmur 66:4
Seluruh bumi hendaknya sujud menyembah Dikau, ya Allah, dan bermazmur bagi-Mu, meluhurkan nama-Mu, ya Allah Mahatinggi.
Pengantar
Lambang perkawinan dapat ditemukan dalam Kitab Suci di mana-mana, mulai Kitab Kejadian sampai dengan perkawinan Anak Domba dalam Kitab Wahyu. Bacaan-bacaan hari ini juga menampilkan perkawinan sebagai lambang relasi Allah dengan dengan Gereja-Nya. Kristus menampilkan diri sebagai mempelai Allah. Kristus juga menampilkan diri sebagai mempelai pria dan Gereja sebagai mempelai wanita yang terus menerus mengharapkan kekuatan dari Mempelai Sejati. Ekaristi adalah tempat bagi Gereja sebagai mempelai Kristus mendapatkan kasih yang dalam dari Kristus, Sang mempelai Sejati.
Seruan Tobat
Tuhan Yesus Kristus, Engkau telah mengabulkan permintaan Ibunda-Mu dengan mengubah air menjadi anggur.
Tuhan, kasihanilah kami.
Engkau telah menampakkan kemuliaan-mu pada perjamuan perkawinan di Kana untuk menunjukkan betapa luhur arti perkawinan dalam pandangan-Mu.
Kristus, kasihanilah kami.
Engkau telah menaruh cinta kasih kepada Gereja-Mu, sebagaimana pengantin pria terhadap istrinya, dengan mengorbankan Diri demi kebahagiaan umat-Mu.
Tuhan, kasihanilah kami.
Doa Pembukaan
Marilah berdoa:
Ya Allah, melalui Yesus Kristus, Putra-Mu, Engkau telah memberikan diri kepada kami. Semoga kami menyambut-Nya dengan gembira sehingga dapat melihat kemuliaan-Mu melalui berbagai macam anugerah yang dinyatakan-Nya kepada kami. Sebab, Dialah Tuhan, Pengantar kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus hidup dan berkuasa, Allah sepanjang segala masa.
Amin.
Bacaan Pertama – Yesaya 62:1-5
Sesudah Pembuangan, Nabi Yesaya memuji kemuliaan yang akan dianugerahkan Tuhan kepada Yerusalem dan tanah suci. Umat Terpilih, lambang Gereja, dilihatnya sebagai mempelai Allah. Kegagalan dalam mempertahankan kesetiaan telah dihukum dengan pembuangan. Kini kedudukannya telah dipulihkan dan segala kesalahannya diampuni. Kristus meneguhkan ikatan-Nya dengan umat manusia dengan menjadi manusia sendiri. Karena itu pelaksanaan janji-Nya diteguhkan dan diperluas.
“Seorang mempelai girang hati melihat pengantin perempuan”
Pembacaan dari Kitab Yesaya
Oleh karena Sion aku tidak dapat berdiam diri, dan oleh karena Yerusalem aku tidak akan tinggal tenang, sampai kebenarannya bersinar seperti cahaya dan keselamatannya menyala seperti suluh.
Maka bangsa-bangsa akan melihat kebenaranmu, dan semua raja akan melihat kemuliaanmu, dan orang akan menyebut engkau dengan nama baru yang akan ditentukan oleh TUHAN sendiri.
Engkau akan menjadi mahkota keagungan di tangan TUHAN dan serban kerajaan di tangan Allahmu. Engkau tidak akan disebut lagi “yang ditinggalkan suami”, dan negerimu tidak akan disebut lagi “yang sunyi”, tetapi engkau akan dinamai “yang berkenan kepada-Ku” dan negerimu “yang bersuami”, sebab TUHAN telah berkenan kepadamu, dan negerimu akan bersuami.
Sebab seperti seorang muda belia menjadi suami seorang anak dara, demikianlah Dia yang membangun engkau akan menjadi suamimu, dan seperti girang hatinya seorang mempelai melihat pengantin perempuan, demikianlah Allahmu akan girang hati atasmu.
Demikianlah Sabda Tuhan
Syukur kepada Allah
Mazmur Tanggapan
Aku wartakan karya agung-Mu, Tuhan, karya agung-Mu karya keselamatan.
. Nyanyikanlah lagu baru bagi Tuhan, menyanyilah bagi Tuhan, ya seluruh bumi! Menyanyilah bagi Tuhan, pujilah nama-Nya!
. Kabarkanlah dari hari ke hari keselamatan yang datang dari pada-Nya. Ceritakanlah kemuliaan-Nya di antara bangsa-bangsa, di antara segala suku.
.Kepada Tuhan, hai suku-suku bangsa, kepada Tuhan sajalah kemuliaan dan kekuatan! Berikanlah kepada Tuhan kemuliaan nama-Nya, bawalah persembahan dan masuklah ke pelataran-Nya.
.Sujudlah menyembah kepada Tuhan dengan berhiaskan kekudusan, gemetarlah di hadapan-Nya, hai seluruh bumi! Katakanlah di antara bangsa-bangsa “Tuhan itu Raja! Ia akan mengadili bangsa-bangsa dalam kebenaran.”
Bacaan Kedua –1Kor. 12:4-11
Beraneka ragam anugerah yang dicurahkan Kristus kepada Gereja-Nya diarahkan kepada mempelai-Nya, yaitu Gereja. Kita diundang untuk semakin menyadari kekayaan anugerah Tuhan yang ada dalam diri kita.
“Roh yang satu dan sama memberikan karunia kepada tiap-tiap orang secara khusus seperti dikehendaki-Nya.”
Pembacaan dari Surat Pertama Rasul Paulus kepada Jemaat di Korintus:
Saudara-saudari, ada rupa-rupa karunia, tetapi satu Roh. Dan ada rupa-rupa pelayanan, tetapi satu Tuhan. Dan ada berbagai-bagai perbuatan ajaib, tetapi Allah adalah satu yang mengerjakan semuanya dalam semua orang. Tetapi kepada tiap-tiap orang dikaruniakan penyataan Roh untuk kepentingan bersama. Sebab kepada yang seorang Roh memberikan karunia untuk berkata-kata dengan hikmat, dan kepada yang lain Roh yang sama memberikan karunia berkata-kata dengan pengetahuan.
Kepada yang seorang Roh yang sama memberikan iman, dan kepada yang lain Ia memberikan karunia untuk menyembuhkan.
Kepada yang seorang Roh memberikan kuasa untuk mengadakan mujizat, dan kepada yang lain Ia memberikan karunia untuk bernubuat, dan kepada yang lain lagi Ia memberikan karunia untuk membedakan bermacam-macam roh. Kepada yang seorang Ia memberikan karunia untuk berkata-kata dengan bahasa roh, dan kepada yang lain Ia memberikan karunia untuk menafsirkan bahasa roh itu.
Tetapi semuanya ini dikerjakan oleh Roh yang satu dan yang sama, yang memberikan karunia kepada tiap-tiap orang secara khusus, seperti yang dikehendaki-Nya.
Demikianlah Sabda Tuhan
Syukur kepada Allah
BAIT PENGANTAR INJIL 2Tes. 2:14
S: Alleluya. U: Alleluya.
S: Allah memanggil kita untuk memperoleh kemuliaan Tuhan kita Yesus Kristus.
U: Alleluya.
Bacaan Injil – Yoh. 2:1-11
Pada Injil Yohanes, Yesus menyatakan Diri untuk pertama kalinya di depan umum di Kana. Ia mengambil peranan mempelai pria karena menyajikan aggur. “Wanita” yang kelak di bawah salib (Yoh. 19:25-27) dan ikut serta menderita bersama dengan Penyelamat kita demi pembebasan dunia, berhasil mendesak Putra-Nya untuk memajukan “saat” (13:1) Penyelamat dan penampakan kemuliaan-Nya. Zaman hukum beralih ke zaman rahmat. Kana adalah mata rantai pertama dalam seri tanda-tanda, dan kebangkitan merupakan puncaknya.
“Hal itu dibuat Yesus di Kana yang di Galilea, sebagai yang pertama dari tanda-tanda-Nya”
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes:
Pada hari ketiga ada perkawinan di Kana yang di Galilea, dan ibu Yesus ada di situ; Yesus dan murid-murid-Nya diundang juga ke perkawinan itu.
Ketika mereka kekurangan anggur, ibu Yesus berkata kepada-Nya: “Mereka kehabisan anggur.”
Kata Yesus kepadanya: “Mau apakah engkau dari pada-Ku, ibu? Saat-Ku belum tiba.”
Tetapi ibu Yesus berkata kepada pelayan-pelayan: “Apa yang dikatakan kepadamu, buatlah itu!”
Di situ ada enam tempayan yang disediakan untuk pembasuhan menurut adat orang Yahudi, masing-masing isinya dua tiga buyung.
Yesus berkata kepada pelayan-pelayan itu: “Isilah tempayan-tempayan itu penuh dengan air.” Dan mereka pun mengisinya sampai penuh.
Lalu kata Yesus kepada mereka: “Sekarang cedoklah dan bawalah kepada pemimpin pesta.” Lalu mereka pun membawanya.
Setelah pemimpin pesta itu mengecap air, yang telah menjadi anggur itu — dan ia tidak tahu dari mana datangnya, tetapi pelayan-pelayan, yang mencedok air itu, mengetahuinya — ia memanggil mempelai laki-laki, dan berkata kepadanya: “Setiap orang menghidangkan anggur yang baik dahulu dan sesudah orang puas minum, barulah yang kurang baik; akan tetapi engkau menyimpan anggur yang baik sampai sekarang.”
Hal itu dibuat Yesus di Kana yang di Galilea, sebagai yang pertama dari tanda-tanda-Nya dan dengan itu Ia telah menyatakan kemuliaan-Nya, dan murid-murid-Nya percaya kepada-Nya.
Inilah Injil Tuhan kita!
Sabda-Mu sungguh mengagumkan!
Doa Umat
Saudara-saudari, Allah mencintai Gereja-Nya dan mengangkatnya sebagai mempelai yang dikasihinya. Ia juga selalu setia sampai pada kesudahannya. Marilah kita berdoa kepada-Nya:
Bagi para Imam, biarawan, dan biarawati.
Semoga para Imam, biarawan dan biarawati semakin tekun dan bersemangat mendasarkan panggilan dan pelayanan mereka pada kehidupan rohani yang dikembangkan dalam kebiasaan berdoa setiap hari.
Marilah kita mohon, …
Semoga para pemimpin masyarakat
Semoga para pemimpin masyarakat semakin patut diteladani dalam hal kesetiaan mereka mengembangkan relasi penuh kasih di dalam keluarga mereka masing-masing.
Marilah kita mohon,…
Bagi keluarga-keluarga muda
Semoga keluarga-keluarga muda tekun mengusahakan kesetiaan kepada pasangan masing-masing. Semoga mereka mampu menghadapi masa depan dalam kerja sama dan relasi kasih yang semakin tulus murni dan sepenuh hati seperti Allah mencintai mereka.
Marilah kita mohon,…
Bagi kita di sekitar altar ini
Semoga kita semakin mampu hidup bersama dengan rukun dan bersatu padu, bangga dan bahagia di dalam lingkungan Gereja-Nya berkat rezeki suci yang kita terima dari perjamuan ini.
Marilah kita mohon,..
Ya Bapa di surga, dari kemurahan hati-Mu, kabulkanlah doa permohonan kami, demi Kristus, Tuhan dan Pengantara kami.
Amin.
Doa Persembahan
Ya Allah, Terimalah dan berkatilah persemabahan yang kami unjukkan sebagai ungkapan syukur atas segala anugerah-Mu kepada kami ini. Demi Kristus, Tuhan dan Pengantara kami.
Amin
Antifon Komuni – Mazmur 23:5
Engkau menyediakan hidangan di hadapanku, pialaku penuh melimpah.
Doa Penutup
Marilah berdoa:
Ya Allah, kami bersyukur atas Ekaristi ini.
Semoga Tubuh Putra-Mu yang telah kami sambut dan Roh Kudus-Mu yang telah kami terima menguatkan kami untuk membangun Gereja dan masyarakat kami sampai kami Kauperkenankan untuk menghadap-Mu di surga. Demi Kristus, Tuhan dan Pengantara kami.
Amin
Renungan: Meneladan Bunda Maria (renungan Minggu Biasa II, 17 Januari 2016)