MINGGU BIASA IVA, 29 JANUARI 2017
Menghayati Ekaristi
Apakah kemiskinan itu bagi orang yang berpikir secara jujur? Apakah kesusahan atau kesulitan, yang kerap kali diakibatkannya? Ataukah perjuangan bersama untuk menghalau gejala sosial itu dari masyarakat kita? Mungkin itulah, tetapi tidak sepenuhnya. Sebab inti persoalannya lebih dalam. Orang-orang miskin sering kali penuh dengan iri hati. Sedangkan orang-orang kaya lebih bebas terhadap harta miliknya. Rupa-rupanya kemiskinan tidak terikat pada situasi sosial atau ekonomi. Pada hakekatnya adalah ungkapan suatu kebutuhan yang dalam. Bukankah kita terima hidup kita ini dari orang lain? Bukankah sepanjang hidup kita ini selalu tergantung kepada orang lain? Tiada orang yang dapat mencukupi kebutuhannya sendiri. Hal ini harus kita akui.
Kristus, dan hanya Kristus Sang Papa-miskin, yang dapat mengangkat kemiskinan. Dalam kemiskinan-Nya ditunjukkan kekayaan yang sebenarnya. Di hadapan Allah kita ini sungguh miskin, sebab segala-galanya kami terima daripada-Nya. Tetapi sering kita tak mau mengakui hal itu. Bukankah inti setiap dosa itu mengesampingkan Tuhan, untuk dapat menentukan nasib seorang diri? Bentuk kekayaan mana yang mengasingkan orang atau membuatnya keras kepala, akan dialaminya sendiri. Bila kita menutup diri terhadap Tuhan, maka kita tutup diri kita terhadap sesama. Hanya dengan membuka diri terhadap sesama demi cinta kasih Kristus, kita akan menemukan Allah.
Antifon Pembukaan –Mazmur 106:47
Selamatkanlah kami, ya Tuhan Allah kami, dan kumpulkanlah kami dari antara bangsa-bangsa supaya kami bersyukur kepada nama-Mu yang kudus dan bermegah-megah dalam puji-pujian kepada-Mu.
Pengantar
Paulus pernah menulis: Yang bukan apa-apa dipilih Tuhan untuk membinasakan yang berarti”. Nabi Zefanya membicarakan suatu inti kecil Israel yang dengan rendah hati mencari perlindungan pada Tuhan, sedangkan kaum sombong akan binasa. Dan di dalam Injil Yesus memberikan program hidup-Nya dan hidup kita: “Berbahagialah orang yang bersemangat miskin, sebab merekalah yang memiliki kerajaan surga”. Bukanlah orang yang menganggap dirinya penting atau mengangkat dirinya di suatu ketinggian, yang berharga di hadapan Tuhan, melainkan dia yang dengan rendah hati dan penuh cinta kasih mendengarkan sabda Allah.
Seruan Tobat
Tuhan Yesus Kristus, Engkau menghendaki agar kami bertobat dan merendahkan diri di hadapan-Mu.
Tuhan, kasihanilah kami.
Engkau mengajak kami untuk bersemangat terbuka dan miskin dan bukan untuk menyombongkan diri.
Kristus, kasihanilah kami.
Engkaulah kebijaksanaan, kekuatan dan kekayaan kami
Tuhan, kasihanilah kami.
Doa Pembukaan
Marilah bedoa:
Allah Yang Mahakuasa dan kekal,
cinta kasih-Mu mengarah kepada kaum miskin, lapas, haus dan para penderita cacad atau sakit.
Dan Engkau mengajak kami untuk bersemangat terbuka dan miskin dan bukan untuk menyombongkan diri.
Kami mohon kepada-Mu, bukalah hati kami, lapangkanlah dada kami, agar seruan-Mu janganlah sia-sia belakan, melainkan menghasilkan bua kehidupan yang tak terbatas.. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, sepanjang segala masa.
Amin.
Bacaan Pertama – Zefanya 2:3;3:12-13
Zefanya menyaksikan ketika Yudea terhina karena ditaklukkan oleh Asiria. Maka ia menganjurkan, agar umat-Nya merendahkan diri di hadapan Tuhan, bukan hanya di hadapan penjajahnya. Bila tidak, maka akan dibinasakan mereka itu pada hari kemurkaan Tuhan (1:14-18). Maka ia berseru, agar orang bertobat, dan menghormati lagi Perjanjian dan percaya pada Tuhan. Orang sombong yang menyalahgunakan kekayaannya untuk menindas kaum miskin dan menghina Perjanjian, akan binasa. Tetapi suatu inti akan tetap bertahan, dan mereka itu ialah kaum miskin dan kecil, yang menantikan kebahagiaan sejati daripada Allah.
“Di antaramu akan Kubiarkan hidup suatu umat yang rendah hati dan lemah ”.
Pembacaan dari Nubuat Zefanya:
“Carilah TUHAN, hai semua orang yang rendah hati di negeri, yang melakukan hukum-Nya; carilah keadilan, carilah kerendahan hati; mungkin kamu akan terlindung pada hari kemurkaan TUHAN.” Dan Allah berfirman, “Di antaramu akan Kubiarkan hidup suatu umat yang rendah hati dan lemah, dan mereka akan mencari perlindungan pada nama TUHAN,
yakni sisa Israel itu. Mereka tidak akan melakukan kelaliman atau berbicara bohong; dalam mulut mereka tidak akan terdapat lidah penipu; ya, mereka akan seperti domba yang makan rumput dan berbaring dengan tidak ada yang mengganggunya.”
Demikianlah sabda Tuhan.
Syukur kepada Allah.
Tanggapan – Mazmur Mzm 146:1.7.8-9a.9b-10; Ref: Mat 5:3
Ref. Berbahagia orang yang suci hatinya sebab bagi mereka Kerajaan Surga.
Mazmur:
Dialah yang menegakkan keadilan, bagi orang yang diperas, dan memberi roti kepada orang-orang yang lapar, Tuhan membebaskan orang-orang yang terkurung.
Tuhan membuka mata orang buta, Tuhan menegakkan orang yang tertunduk, Tuhan mengasihi orang-orang benar. Tuhan menjaga orang-orang asing.
Anak yatim dan janda ditegakkan-Nya kembali, tetapi jalan orang fasik dibengkokkan-Nya. Tuhan itu Raja untuk selama-lamanya, Allah-Mu, ya Sion, turun-menurun!
Bacaan Kedua – 1Kor 1:26-31
Paulus berbicara kepada rakya jelata dan kaum miskin papa. Dijelaskannya arit religius situasi sosial mereka. Tuhan telah memilih mereka, sekalipun nampaknya mereka tidak berarti. Yang nampaknya besar akan digoncangkan oleh iman rakyat kecil ini (Yer 9:22-23). Kristuslah kebijaksanaan, kekuatan dan kekayaan mereka (lih 2Kor 9:9;12:9-10).
“Yang lemah dan tak berdaya dipilih Allah”
Pembacaan dari Surat Pertama Rasul Paulus kepada umat di Korintus:
Saudara-saudara, coba ingatlah bagaimana keadaan kamu, ketika kamu dipanggil: menurut ukuran manusia tidak banyak orang yang bijak, tidak banyak orang yang berpengaruh, tidak banyak orang yang terpandang. Tetapi apa yang bodoh bagi dunia, dipilih Allah untuk memalukan orang-orang yang berhikmat, dan apa yang lemah bagi dunia, dipilih Allah untuk memalukan apa yang kuat, dan apa yang tidak terpandang dan yang hina bagi dunia, dipilih Allah, bahkan apa yang tidak berarti, dipilih Allah untuk meniadakan apa yang berarti, supaya jangan ada seorang manusiapun yang memegahkan diri di hadapan Allah. Tetapi oleh Dia kamu berada dalam Kristus Yesus, yang oleh Allah telah menjadi hikmat bagi kita. Ia membenarkan dan menguduskan dan menebus kita. Karena itu seperti ada tertulis: “Barangsiapa yang bermegah, hendaklah ia bermegah di dalam Tuhan.”
Demikianlah Sabda Tuhan.
Syukur kepada Allah.
BAIT PENGANTAR INJIL – Mat 5:12a
S: Alleluya. U: Alleluya.
S: Bersukacitalah dan bergembiralah sebab besar ganjaranmu di surga.
U: Alleluya.
Bacaan Injil – Matius 5:1-12a
Sabda bahagia adalah warta Kabar gembir. Kerajaan telah datang pada diri Kristus. Dialah yang diperuntukkan kaum miskin, tertindas, rendah hati dan semua saja yang hanya dapat menerima. Sebaliknya sabda bahagia itu mengungkapkan, bahwa cinta kasih Allah sungguh tanpa pamrih. Demi Kristus sabda itu adalah suatu cita-cita pula. Seturut teladan-Nya hendaknya sikap kita di hadapan Tuhan. Demikianlah garis hidup bagi murid-murid-Nya dalam menanti kebahagiaan yang dijanjikan kepada mereka.
“Berbahagialah orang yang miskin di hadapan Allah”
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius:
Pada suatu hari Yesus naik ke atas bukit, sebab melihat orang banyak. Setelah Ia duduk, datanglah murid-murid-Nya kepada-Nya. Lalu Yesus mulai berbicara dan menyampaikan ajaran ini kepada mereka, “Berbahagialah orang yang miskin di hadapan Allah, karena merekalah yang empunya Kerajaan Surga. Berbahagialah orang yang berdukacita, karena mereka akan dihibur. Berbahagialah orang yang lemah lembut, karena mereka akan memiliki bumi. Berbahagialah orang yang lapar dan haus akan kebenaran, karena mereka akan dipuaskan. Berbahagialah orang yang murah hati, karena mereka akan beroleh kemurahan. Berbahagialah orang yang suci hatinya, karena mereka akan melihat Allah. Berbahagialah orang yang membawa damai, karena mereka akan disebut anak-anak Allah. Berbahagialah orang yang dianiaya demi kebenaran, karena merekalah yang empunya Kerajaan Surga. Berbahagialah kalian, jika demi Aku kalian dicela dan dianiaya, dan kepadamu difitnahkan segala yang jahat. Bersukacitalah dan bergembiralah, sebab besarlah ganjaranmu di surga.”
Demikianlah Injil Tuhan.
Terpujilah Kristus
Doa Umat
Kristus mengajak kita untuk selalu bersukacita dan berbahagia sebagai putra-putri Allah Bapa Yang Mahakasih. Marilah kita panjatkan doa kita kepada Bapa, sumber kebahagiaan sejati kita.
Bagi para pemimpin Gereja.
Semoga para pemimpin Gereja menunaikan tugas pelayanan mereka dengan rendah hati seturut teladan Kristus, yang datang untuk melayani, dan bukan melayani.
Marilah kita mohon …
Kabulkanlah doa kami, ya Tuhan.
Bagi orang tua kaum remaja.
Semoga para orang tua kaum remaja selalu sabar dan tekun dalam membimbing anak-anaknya ke arah kedewasaan seturut kehendak Allah.
Marilah kita mohon …
Kabulkanlah doa kami, ya Tuhan.
Bagi orang-orang yang menderita.
Semoga orang-orang yang menderita selalu teguh dalam iman, harapan, dan kasih berkat Sabda kasih Allah sendiri yang mengalir melalui kebaikan hati sesamanya.
Marilah kita mohon …
Kabulkanlah doa kami, ya Tuhan.
Bagi kita sendiri.
Semoga kabar sukacita Injil senantiasa membimbing dan meneguhkan kita dalam menghayati semangat Kristus di tengah masyarakat.
Marilah kita mohon …
Kabulkanlah doa kami, ya Tuhan.
Ya Bapa Yang Mahabaik, dengarkanlah doa-doa kami, berilah agar kami senantiasa bersemangat miskin dan rendah hati demi keselamatan sesama seturut teladan Yesus Kristus, Putra-Mu dan Pengantara kami.
Amin
Doa Persembahan
Tuhan Allah kami,
dengan rendah hati dan jujur kami persembahkan roti dan anggur ini. Kami mohon kepada-Mu,
agar di situ kami dapat mengenal Yesus, Putera-Mu, yang memelihara kami dalam cinta kasih sejati sekarang dan selama-lamanya.
Amin
Antifon Komuni – Matius 5:3-5
Berbahagialah orang yang miskin di hadapan Allah, karena merekalah yang empunya Kerajaan Surga.
Berbahagialah orang yang lemah lembut karena mereka akan memiliki bumi.
Doa Sesudah Komuni
Marilah berdoa:
Tuhan Allah kami,
untuk membangun Gereja di tengah masyarakat kami Kaupersenjatai dengan cinta kasih-Mu dalam diri Yesus, Putera-Mu.
Perkenankanlah kami membangunnya dengan kerukunan, ketekunan dan kesabaran, sehingga apa pun yang kami lakukan merupakan madah syukur dan cinta kasih kepada-Mu.
Demi Kristus, Tuhan dan Pengantara kami.
Amin