MINGGU BIASA XI/C, 12 JUNI 2016

Menghayati Ekaristi dalam Hidup dan Menghayati Hidup dalam Ekaristi

Bila seseorang menyadari diri telah bertindak keliru atau melakukan tindakan salah terhadap orang lain, biasanya seseorang itu menyadari konsekwensi atas kekeliruannya seperti kemarahan atau bahkan hukuman yang setimpal dari orang lain itu. Hal ini sering kali terjadi bila orang lain itu adalah orang yang dicintai. Maka akan sangat terharulah  ia, bila harapannya ternyata hampa, malahan yang tampak pengertian yang mendalam dan pengampunan. Hati yang sudah kering karena dosa dan takut, tiba-tiba  menemukan cinta kasihnya lagi, menemukan air segar yang menggembirakan. Diketemukannya kekayaan-kekayaan baru, yang tak pernah diperkirakannya dalam hati kekasihnya. Seakan-akan ia dihidupkannya lagi. Kepada orang yang demikian itu kita hanya dapat ikut berterima kasih.

Bila kepada kita dianjurkan untuk saling memaafkan, maka bukanlah pertama-tama agar terjalin suasana ketenangan atau sebagai teladan baik bagi orang lain, tetapi karena Gereja sendiri merupakan masyarakat yang menerima pengampunan banyak sekali. Di hadapan Tuhan, kita semua pendosa. Dan barangsiapa menyadari pengampunan ilahi, berkenan kepada Tuhan. Mengapa menghakimi orang lain, kalau tahu bahwa kita sendiri berdosa seperti dia? Cinta kasih Allah yang mengampuni adalah satu-satunya yang berarti. Maka kalau kita mau menerima sakramen pengampunan, hendaklah kita lakukan dengan gembira, seperti kalau kita mau berpesta.

Antifon Pembukaan –Bdk Mzm 27:7,9

Dengarlah, Tuhan, seruan yang kusampaikan. Engkaulah pertolonganku, janganlah membuang aku, dan janganlah meninggalkan aku, ya Allah Penyelamatku..

Pengantar

Kita suka berpesta di dalam keluarga bersama teman-teman dan sahabat-sahabat. Maka senang hati kita bila diterima dengan ramah. Hari ini kita diajak mengadakan perjamuan dengan ramah. Hari ini kita diajak mengadakan perjamuan dengan Tuhan. Agar pertemuan ini sungguh-sungguh mengena bagi kita bersama dan Tuhan sendiri, perlulah kita menyadari dan menyesali kesalahan-kesalahan kita. Kita tahu, Tuhan mengampuni Daud, wanita pendosa dan kita sendiri. Agar semakin erat hubungan kita dengan-Nya, sehingga kita dapat berkata seperti Paulus: Kristuslah yang hidup dalam diri kita.

Seruan Tobat

Tuhan Yesus Kristus, Engkau diutus menyembuhakan orang yang remuk redam hatinya.
Tuhan, kasihanilah kami.

Engkau datang memanggil orang yang berdosa.
Kristus, kasihanilah kami.

Engkau duduk di sisi Bapa sebagai pengantara kami.
Tuhan, kasihanilah kami.

Doa Pembukaan

Marilah bedoa:
Allah Bapa Yang Maha Pengasih,
Engkau telah mengutus Putra-Mu untuk mengampuni dosa-dosa kami.
Semoga Sabda pengampunan-Nya menggerakkan kami untuk melakukan pertobatan yang sejati dengan lebih banyak lagi berbuat kasih kepada sesama kami.
Sebab, Dialah Putra-Mu, Tuhan dan Pengantara kami, yang bersama Engkau dan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa.
Amin.

Bacaan Pertama – 2 Samuel 12:7-10.13
Teguran nabi Natan kepada Raja Dauh lebih ditekankan pada pembunuhan Uria, suami Betseba. Mengambil orang lain bagi seorang raja hanyalah tindak melawan keadilan. Daud bereaksi terhadap cerita Natan mengenai orang yang hanya punya seekor domba saja (1-4). Tetapi ia tidak mengira, bahwa dengan demikian ia menghakimi dirinya. Maka ketika tahu betapa besar dosanya, dengan serta merta ia menyerahkan kepada Tuhan yang maharahim. Tuhan memberikan rahmat-Nya lagi. Tetapi hukuman yang akan menimpa keluarganya (11-12.14) menunjukkan, bahwa yang memegang kekuasaan hukum, tetap berada di bawah hukum Tuhan.

       “Tuhan telah menjauhkan dosamu; engkau tidak akan mati”

 Pembacaan dari Kitab Kedua Samuel:
Setelah Daud mengambil isteri Uria, Nabi Natan berkata kepadanya, “Beginilah firman Tuhan, Allah Israel: Akulah yang mengurapi engkau menjadi raja atas Israel, dan Akulah yang melepaskan engkau dari tangan Saul. Telah Kuberikan isi rumah tuanmu kepadamu, dan isteri-isteri tuanmu ke dalam pangkuanmu. Aku telah memberikan kepadamu kaum Israel dan Yehuda; dan seandainya itu belum cukup, tentu Kutambah lagi ini dan itu. Mengapa engkau menghina Tuhan dengan melakukan apa yang jahat di mata-Nya? Uria, orang Het itu, kaubiarkan ditewaskan dengan pedang; isterinya kauambil menjadi isterimu, dan dia sendiri kaubiarkan dibunuh oleh pedang bani Amon. Oleh sebab itu, pedang tidak akan menyingkir dari keturunanmu sampai selamanya, karena engkau telah menghina Aku dengan mengambil isteri Uria, orang Het itu, untuk menjadi isterimu.”

Lalu berkatalah Daud kepada Natan, “Aku sudah berdosa kepada Tuhan!”

Dan Natan berkata kepada Daud, “Tuhan telah menjauhkan dosamu itu; engkau tidak akan mati.”

 Demikianlah sabda Tuhan.
Syukur kepada Allah.

 Tanggapan – Mazmur 32:1-2.5.7.11

Ref. Ya Tuhanku, hapuslah dosaku.

Atau Mohon ampun kami orang berdoa

Mazmur:

  • Berbahagialah orang yang pelanggarannya diampun, dan dosa-dosanya ditutupi! Berbahagialah orang, yang kesalahannya tidak diperhitungkan Tuhan, dan tidak berjiwa penipu!
  • Dosa-dosaku kuungkapkan kepada-Mu, dan kesalahanku tidaklah kusembunyikan; aku berkata, “Aku akan menghadap Tuhan, dan mengakui segala pelanggaranku.” Maka Engkau sudah mengampuni kesalahanku.
  • Engkaulah persembunyian bagiku, ya Tuhan! Engkau menjagaku terhadap kesesakan. Engkau melindungi aku, sehingga aku luput dan bersorak.
  • Bersukacitalah dalam Tuhan! Sekalian orang yang beriman! Bersorak-sorailah, hai orang-orang benar; bersoraklah-sorailah, hai orang-orang jujur!

Bacaan Kedua – Gal. 2:16.19-21
Dalam kutipan ini Paulus memberikan ringkasan pewartaannya kepada umat di Galatia: bukan hukum yang menyelamatkan, melainkan iman. Yahudi atau bukan Yahudi sama-sama situasinya di hadapan Kristus. Yang tetap bertahan pada agama Yahudi tidak mengakui, bahwa kurnia Tuhan diberikan dengan cuma-cuma. Kata Paulus, yang menaruh harapannya pada perbuatan hukum meniadakan arti dan nilai kebangkitan Kristus. Hanya satu yang penting, yaitu percaya kepada Kristus dan mempersilahkan hidup-Nya berkembang dalam diri kita.

“Aku hidup, tetapi bukan lagi aku sendiri yang hidup, melainkan Kristus yang hidup di dalam aku”

Pembacaan dari Surat Rasul Paulus kepada Jemaat di Galatia:
Saudara-saudara, kamu tahu, tidak seorang pun dibenarkan karena melakukan hukum Taurat, tetapi hanya karena iman dalam Kristus Yesus. Sebab itu kami pun telah percaya kepada Kristus Yesus, supaya kami dibenarkan karena iman dalam Kristus dan bukan karena melakukan hukum Taurat. Sebab “tidak seorang pun dibenarkan” karena melakukan hukum Taurat. Sebab oleh hukum Taurat aku telah mati terhadap hukum Taurat, supaya aku hidup untuk Allah.

Aku telah disalibkan dengan Kristus. Meskipun demikian, aku hidup, tetapi bukan lagi aku sendiri yang hidup, melainkan Kristus yang hidup di dalam aku. Dan hidup yang kuhayati sekarang di dalam daging, adalah hidup oleh iman dalam Anak Allah yang telah mengasihi aku dan menyerahkan diri-Nya untuk aku. Aku tidak menolak kasih karunia Allah. Sebab sekiranya ada kebenaran karena hukum Taurat, maka sia-sialah kematian Kristus.

Demikianlah Sabda Tuhan.
Syukur kepada Allah.

BAIT PENGANTAR INJIL – 1Yoh.4:10b

S: Alleluya.     U: Alleluya.
S: Allah mengasihi kita, dan telah mengutus Anak-Nya sebagai pendamaian untuk dosa-dosa kita.

U: Alleluya.

Bacaan Injil – Lukas 7:36-8:3
Lukas melukiskan kekuasaan Kristus yang nyata sebagai nabi (7:1-8:3). Bahwa Ia seorang nabi yang besar, kini dibuktikannya (11-17). Benarkah demikian, andaikata Ia menolak wanita yang bersujud di hadapan-Nya? Wanita itu datang kepada tabibnya dan mendapatkan pengampunan. Sikapnya lain sekali dengan Simon Farisi. Air matanya menandakan penyesalan. Tetapi sekalipun dosa-dosanya terbayang-bayang, namun penyesalannya berarti pengakuan, bahwa Tuhan berbelas kasih. Dalam air matanya tampak kebahagiaan (Luk 6:21). Tak salahlah tanggapan Yesus. Dalam syukur wanita itu yang mendalam, dalam pengabdiannya kepada Penebusnya (8:2-5). Yesus melihat tanda kerahiman Tuhan: barangsiapa diampuni sedikit, menunjukkan pula cinta kasih sedikit saja (47).

       “Dosanya yang banyak telah diampuni karena ia telah banyak berbuat dosa”

 Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas:
Sekali peristiwa seorang Farisi mengundang Yesus makan di rumahnya. Yesus datang ke rumah orang Farisi itu, lalu duduk makan. Di kota itu ada seorang wanita yang terkenal sebagai orang berdosa. Ketika mendengar bahwa Yesus sedang makan di rumah orang Farisi itu, datanglah ia membawa buli-buli pualam berisi minyak wangi. Sambil menangis ia berdiri di belakang Yesus dekat kaki-Nya, lalu membasahi kaki Yesus dengan air matanya, dan menyekanya dengan rambutnya. Kemudian ia mencium kaki Yesus dan meminyakinya dengan minyak wangi itu.

Ketika orang Farisi yang mengundang Yesus melihat hal itu, ia berkata dalam hati, “Jika Dia ini nabi, mestinya Ia tahu bahwa wanita itu adalah orang yang berdosa.”

Lalu Yesus berkata kepada orang Farisi itu, “Simon, ada yang hendak Kukatakan kepadamu.” Sahut Simon, “Katakanlah, Guru!” “Ada dua orang yang berhutang kepada seorang pelepas uang. Yang seorang berhutang lima ratus dinar, yang lain lima puluh. Karena mereka tidak sanggup membayar, maka hutang kedua orang itu dihapuskannya. Siapakah di antara mereka yang akan lebih mengasihi dia? Jawab Simon, “Aku sangka yang mendapat penghapusan hutang lebih banyak.”

Kata Yesus kepadanya, “Betul pendapatmu itu!” Dan sambil berpaling kepada wanita itu, Yesus berkata kepada Simon, “Engkau lihat wanita ini? Aku masuk ke rumahmu, namun engkau tidak memberi Aku air untuk membasuh kaki-Ku; tetapi wanita ini membasahi kaki-Ku dengan air mata dan menyekanya dengan rambutnya. Engkau tidak mencium Aku, tetapi sejak Aku masuk, ia tidak henti-hentinya menciumi kaki-Ku. Engkau tidak meminyaki kepala-Ku dengan minyak, tetapi dia meminyaki kaki-Ku dengan minyak wangi. Sebab itu Aku berkata kepadamu: Dosanya yang banyak itu telah diampuni, sebab ia telah banyak berbuat kasih. Tetapi orang yang sedikit diampuni, sedikit pula ia berbuat kasih.”

Lalu Yesus berkata kepada wanita itu, “Dosamu telah diampuni!” Orang-orang yang makan bersama Yesus berpikir dalam hati, “Siapakah Dia ini, sehingga Ia dapat mengampuni dosa?” Tetapi Yesus berkata kepada wanita itu, “Imanmu telah menyelamatkan engkau, pergilah dengan selamat!” Tidak lama sesudah itu Yesus berkeliling dari kota ke kota dan dari desa ke desa memberitakan Injil Kerajaan Allah. Kedua belas murid-Nya menyertai Dia; juga beberapa wanita yang telah disembuhkannya dari roh-roh jahat atau berbagai macam penyakit, menyertai Dia. Mereka itu ialah: Maria yang disebut Magdalena, yang telah dibebaskan dari tujuh roh jahat, Yohana isteri Khuza, bendahara Herodes, Susana dan masih banyak lagi yang lain. Wanita-wanita ini melayani seluruh rombongan dengan harta kekayaan mereka.

 Demikianlah Injil Tuhan.
Terpujilah Kristus

Doa Umat

Saudara-saudari, marilah kita berdoa kepada Allah, Bapa kita, sebab dalam diri Yesus Kristus, Ia menunjukkan kesabaran dan belaskasihan-Nya yang besar kepada kita, sekalipun kita penuh dosa.

Bagi Gereja.
Semoga umat Allah sebagai persekutuan menjadi tanda perdamaian, rekonsiliasi, dan pengampunan, serta tempat orang diberi kesempatan baru untuk hari depan. Semoga para Imam sabar dan rendah hati dalam penerimaan Sakramen Pengampunan yang dipercayakan kepada mereka dan menuntun umat kepada pertobatan serta pembaruan batin.
Marilah kita mohon,…
Kabulkanlah doa kami ya Tuhan.

Bagi para pemangku keadilan dalam masyarakat.
Semoga para pemangku keadilan dalam masyarakat mengenakan cinta kasih mengambil kebijaksanaan.
Marilah kita mohon,…
Kabulkanlah doa kami ya Tuhan.

Bagi orang sakit dan tidak punya pengharapan akan sembuh.
Semoga mereka dapat menerima dukacita dan rasa sakit mereka sebagai kurban pepulih untuk memasuki kehidupan abadi.
Marilah kita mohon,…
Kabulkanlah doa kami ya Tuhan.

Bagi kita di sekeliling altar ini.
Semoga kita yang berkumpul untuk berdoa serta merayakan kurban perjanjian baru, berdamai satu sama lain serta hidup bersama secara rukun dan bersahabat.
Marilah kita mohon,…
Kabulkanlah doa kami ya Tuhan.

Allah, Bapa kami, semoga Sabda-Mu serta Perayaan Ekaristi ini menguatkan kami dalam semangat pengampunan, pendamaian, dan kerukunan, dalam Kristus Yesus, Tuhan kami.
Amin

Doa Persembahan

Ya Allah,
terimalah persembahan yang kami unjukkan sebagai ungkapan syukur atas rahmat pengampunan-Mu.
Semoga dengan demikian kami semakin serupa dengan Putra-Mu. Sebab, Dialah Tuhan, Pengantara kami, kini dan sepanjang masa.
Amin

 Antifon Komuni – Mazmur 27:4

Satu hal telah kuminta kepada Tuhan, itulah yang kuinginkan: diam di rumah Tuhan seumur hidupku.

Doa Sesudah Komuni

Marilah berdoa:
Allah Bapa Yang Maharahim,
kami bersyukur atas sakramen cinta kasih telah kami terima. Kami mohon teguhkanlah kami untuk berjalan dalam cinta kasih.
Arahkanlah tindakan kami untuk mencintai Engkau dan sesama dalam hidup kami sehari-hari, sampai kami Kauperkenankan untuk menikmati kedamaian abadi bersama-Mu di surga. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami, kini dan sepanjang masa.
Amin

Renungan Hari ini : IKUT DALAM PEWARTAAN INJIL (Renungan Hari Minggu Biasa XI, 12 Juni 2016)..Klik Disini!!

Renungan hari ini: Kerendahan Hati Menunjukkan Kasih (Renungan MINGGU BIASA XI/C, 12 JUNI 2016 Oleh Fr. Win Hendri)….Klik disini!!

Tinggalkan Balasan