MINGGU BIASA XV-A, 12 Juli 2020
Menghayati Hidup dalam Ekaristi/Menghayati Ekaristi dalam Hidup
Orang yang karena cita-cita dan usahanya ingin menempuh jalan baru, orang yang mau minta bantuan kerja sama orang lain, tahu benar bahwa akan mengalami kekecewaan dan kegagalan. Ia tak boleh mengharapkan yang bukan-bukan tentang tanggapan orang atas usul-usul dan kata-katanya. Tentu ada orang yang bersikap terbuka, dan ada pula yang bersikap tertutup. Kritik janganlah menjadi tabu baginya, agar tetap optimis dan dapat bertahan dengan ulet. Dan akhirnya ia harus percaya, bahwa usahanya akan berhasil.
Murid-murid Yesus mengajukan sejumlah pertanyaan. Kita pun demikian. Dapatkah Gereja mengatasi krisis dewasa ini? Akan sia-siakah pekerjaan kita ini? Kita harus memperbaharui niat kita dengan optimisme Injil. Sia-siakah sepanjang sejarah sabda yang disebarkan oleh Tuhan? Tak mampukah dunia menyediakan setapak tanah yang subur bagi sabda Tuhan? Orang janganlah menutup diri dalam egoisme dan kesombongannya. Jangan pula mengandalkan diri atau kekayaannya. Tetapi hendaknya membuka diri terhadap cinta kasih Allah, yang memanggil kita untuk mencapai keselamatan.
Antifon Pembukaan –(bdk. Mzm 17:15)
Dalam kebenaran, aku akan memandang wajah-Mu,
dan aku akan puas waktu menyaksikan kemuliaan-Mu.
Pengantar
Benih dan media adalah dua hal yang saling terkait erat satu sama lain. Untuk dapat tumbuh dan berkembang dengan baik, benih membutuhkan media yang baik pula. Benih adalah gambaran Firman Allah, sementara media adalah gambaran manusia. Supaya Firman Allah tumbuh dan berkembang, maka manusia diajak untuk menjadi media yang baik pula. Untuk menyiapkan media yang baik dibutuhkan usaha bersama-sama, saling menguatkan dan meneguhkan, antara lain melalui Ekaristi yang kita rayakan ini.
Seruan Tobat
Tuhan Yesus Kristus, Engkaulah Sabda Allah, pembawa Kabar Gembira, yang diwartakan ke seluruh dunia.
Tuhan, kasihanilah kami.
Engkaulah Sabda Allah, yang bagaikan benih ditaburkan di mana-mana.
Kristus, kasihanilah kami.
Engkaulah Sabda Allah, yang bagaikan benih, tumbuh dan berkembang dalam hati kami.
Tuhan, kasihanilah kami.
Doa Pembukaan
Marilah bedoa:
Ya Allah, Engkau menunjukkan cahaya kebenaran-Mu kepada orang-orang yang tersesat,
agar mereka kembali ke jalan yang benar. Semoga semua yang menyatakan diri kristiani menolak segala yang bertentangan dengan nama ini dan mengejar apa yang selaras dengannya. Dengan pengantaraan Yesus, Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa.
Amin.
Bacaan Pertama – Yesaya 55:10-11
Firman Tuhan adalah Firman yang berdaya guna. Hal ini digambarkan seperti hujan yang turun dari langit, yang menggenangi dan menyuburkan bumi, menumbuhkan tanaman dan menghasilkan buah untuk dimakan dan biji untuk ditaburkan kembali. Supaya Firman itu berdaya guna, maka Firman itu harus didengarkan dalam keheningan hati. Dengan demikian, Firman itu akan menjadi subur, berkembang, dan menghasilkan buah melimpah.
“Hujan menyuburkan bumi dan menumbuhkan tumbuh-tumbuhan”
Pembacaan dari Kitab Yesaya:
Beginilah firman Tuhan, “Seperti hujan dan salju turun dari langit dan tidak kembali ke sana melainkan mengairi bumi, membuatnya subur dan menumbuhkan tumbuh-tumbuhan, memberikan benih kepada penabur dan roti kepada orang yang mau makan, demikianlah firman yang keluar dari mulut-Ku: Ia tidak akan kembali kepada-Ku dengan sia-sia, tetapi akan melaksanakan apa yang Kukehendaki, dan akan berhasil dalam apa yang Kusuruhkan kepadanya.”
Demikianlah sabda Tuhan.
Syukur kepada Allah.
Tanggapan – Mazmur 65: 10abcd.10e-11.12-13.14
Ref. Tuhan memberkati umat-Nya dengan damai sejahtera.
Mazmur:
Engkau mengindahkan tanah, lalu mengaruniainya kelimpahan; Engkau membuatnya sangat kaya. Sungai-sungai Allah penuh air; Engkau menyediakan gandum bagi mereka.
Ya, beginilah Engkau menyediakannya: Engkau mengaliri alur bajaknya, dan membasahi gumpalan-gumpalan tanahnya; dengan dirus hujan Engkau menggemburkannya, dan memberkati tumbuh-tumbuhannya.
Engkau memahkotai tahun dengan kebaikan-Mu, jejak-Mu mengeluarkan lemak; tanah-tanah padang gurun mengalirkan air, bukit-bukit yang berikat-pinggangkan sorak-sorai.
Bacaan Kedua – Roma 8:18-23
Setiap manusia tentu menantikan dan mengharapkan pembebasan dari keterikatan dunia. Hal ini ditegaskan oleh Paulus. Oleh karena itu, Paulus mengajak umat untuk menantikan saat itu dengan penuh kerinduan. Dalam penantian itu, umat diajak untuk hidup dalam pengharapan dan seturut rancangan Allah.
“Dengan amat rindu seluruh makhluk menantikan saat anak-anak Allah dinyatakan”
Pembacaan dari Surat Rasul Paulus kepada Jemaat di Roma:
Saudara-saudara, aku yakin, penderitaan zaman sekarang ini tidak dapat dibandingkan dengan kemuliaan yang akan dinyatakan kepada kita. Sebab dengan amat rindu seluruh makhluk menantikan saat anak-anak Allah dinyatakan. Karena seluruh makhluk telah ditaklukkan kepada kesia-siaan, bukan karena kehendaknya sendiri, melainkan karena kehendak Dia yang telah menaklukkannya; tetapi penaklukan ini dalam pengharapan, sebab makhluk itu sendiri juga akan dimerdekakan dari perbudakan kebinasaan, dan masuk ke dalam kemerdekaan mulia anak-anak Allah. Kita tahu, sampai sekarang segala makhluk sama-sama mengeluh dan sama-sama merasa sakit bersalin; dan bukan hanya makhluk-makhluk itu saja! Kita yang telah menerima Roh Kudus sebagai anugerah sulung dari Allah, kita pun mengeluh dalam hati smbil menantikan pengangkatan sebagai anak, yaitu pembebasan tubuh kita.
Demikianlah Sabda Tuhan.
Syukur kepada Allah.
BAIT PENGANTAR INJIL
S: Alleluya. U: Alleluya.
S: Benih melambangkan sabda Allah, penaburnya ialah Kristus. Semua orang yang menemukan Kristus, akan hidup selama-lamanya.
U: Alleluya.
Bacaan Injil – Matius 13:1-23
Tidak semua benih akan tumbuh dan menghasilkan buah yang baik. Demikian pula dengan karya pewartaan. Meskipun dilakukan dengan sekuat tenaga dan penuh ketekunan, tetapi tumbuhnya Sabda tergantung kepada kesediaan hati manusia itu sendiri. Maka, mengusahakan tempat yang subur adalah usaha yang harus terus-menerus dilakukan. Ini bukan usaha yang mudah sebab musuh akan selalu mematahkan harapan. Namun, usaha harus dilakukan sebab kita percaya bahwa ada tanah subur yang akan menerima benih Injil dan akan memberikan kesempatan untuk menghasilkan buah melimpah. Tanah itu adalah mereka yang menerima Sabda-Nya, menanggapi ajakan-Nya, dan mau memberikan kesaksian.
“Ada seorang penabur keluar untuk menabur”
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius:
Pada suatu hari Yesus keluar dari rumah dan duduk di tepi danau. Maka datanglah orang banyak berbondong-bondong lalu mengerumuni Dia, sehingga Yesus naik ke perahu dan duduk di situ, sedangkan orang banyak semuanya berdiri di pantai. Yesus mengajarkan banyak hal kepada mereka dengan memakai perumpamaan-perumpamaan. Ia berkata, “Ada seorang penabur keluar untuk menabur. Pada waktu ia menabur, sebagian benih itu jatuh di pinggir jalan, lalu datanglah burung-burung dan memakannya sampai habis. Sebagian jatuh di tanah yang berbatu-batu, yang tidak banyak tanahnya, lalu benih itu pun segera tumbuh karena tanahnya tipis. Tetapi sesudah matahari terbit, layulah tumbuhan itu dan menjadi kering karena tidak berakar. Sebagian lagi jatuh ke tengah semak duri, lalu makin besarlah semak itu dan menghimpitnya sampai mati. Dan sebagian jatuh di tanah yang baik lalu berbuah, ada yang seratus ganda, ada yang enam puluh ganda, ada yang tiga puluh ganda. Barangsiapa bertelinga untuk mendengar, hendaklah ia mendengarkan! Maka datanglah murid-murid-Nya dan bertanya kepada-Nya, “Mengapa Engkau mengajar mereka dengan perumpamaan?” Jawab Yesus, “Kamu diberi karunia mengetahui rahasia Kerajaan Surga, tetapi orang-orang lain tidak. Karena barangsiapa mempunyai, akan diberi lagi sampai ia berkelimpahan; tetapi barangsiapa tidak mempunyai, maka apa pun yang ada padanya akan diambil juga. Itulah sebabnya Aku mengajar mereka dengan perumpamaan, karena sekalipun melihat, mereka tidak tahu, dan sekalipun mendengar, mereka tidak menangkap dan tidak mengerti. Maka pada mereka genaplah nubuat Yesaya, yang berbunyi: Kamu akan mendengar dan mendengar lagi, namun tidak mengerti; kamu akan melihat dan melihat lagi, namun tidak menanggap. Sebab hati bangsa ini telah menebal, telinganya berat untuk mendengar, dan matanya melekat tertutup; agar jangan mereka melihat dengan matanya, dan mendengar dengan telinganya, dan mengerti dengan hatinya, lalu berbalik sehingga Kusembuhkan. Akan tetapi berbahagialah kamu karena melihat, dan berbahagialah telingamu karena mendengar. Sebab Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya banyak nabi dan orang benar ingin melihat apa yang kamu lihat, tetapi tidak melihatnya, dan ingin mendengar apa yang kamu dengar, tetapi tidak mendengarnya. Karena itu, dengarlah arti perumpamaan tentang penabur itu. Setiap orang yang mendengar firman tentang Kerajaan Surga, tetapi tidak mengerti, akan didatangi si jahat, yang akan merampas apa yang ditaburkan dalam hatinya. Itulah benih yang jatuh di pinggir jalan. Benih yang ditaburkan di tanah berbatu-batu ialah orang yang mendengar firman itu dan segera menerimanya dengan gembira. Tetapi ia tidak berakar dan hanya tahan sebentar saja. Apabila datang penindasan atau penganiayaan karena firman itu, orang itu pun segera murtad. Yang ditaburkan di tengah semak duri ialah orang yang mendengar firman itu, lalu firman itu terhimpit oleh kekuatiran dunia dan tipu daya kekayaan, sehingga tidak berbuah. Sedangkan yang ditaburkan di tanah yang baik ialah orang yang mendengarkan firman itu dan mengerti, dan karena itu ia berbuah, ada yang seratus, ada yang enam puluh, dan ada yang tiga puluh kali lipat.”
Demikianlah Injil Tuhan.
Terpujilah Kristus
Doa Umat
Allah Bapa menghendaki kita mendengarkan Sabda-Nya dan melaksanakan kehendak-Nya demi keselamatan kita. Marilah kita berdoa kepada-Nya agar hidup kita menjadi perwujudan Sabda-Nya bagi keselamatan dunia.
Bagi Gereja.
Ya Bapa, semoga umat beriman terbuka akan Sabda-Mu yang juga hadir melalui tanda-tanda zaman ini dan semoga Gereja mewartakan Sabda Alla dengan bahasa yang dimengerti orang zaman ini.
Marilah kita mohon, …
Bersabdalah, ya Tuhan, kami mendengarkan.
Bagi para penguasa bangsa-bangsa.
Ya Bapa, semoga para penguasa bangsa-bangsa berani mengatakan kebenaran dengan jujur, dengan kata-kata yang menimbulkan kepercayaan, dan semoga kami semua pun jujur dalam pergaulan satu sama lain.
Marilah kita mohon, …
Bersabdalah, ya Tuhan, kami mendengarkan.
Bagi kaum petani yang menanam dan menabur.
Ya Bapa, semoga para petani Kauanugerahi cuaca yang baik dan tuaian yang berlimpah, dan semoga kami yang bukan petani berterima kasih atas jerih payah mereka.
Marilah kita mohon, …
Bersabdalah, ya Tuhan, kami mendengarkan.
Bagi kita semua.
Ya Bapa, tuntunlah kami agar tidak membiarkan kesibukan duniawi menghalangi Sabda-Mu tinggal dalam hati kami. Semoga hati kami terbuka akan Sabda-Mu, dan menghayatinya dengan setia serta tulus.
Marilah kita mohon, …
Bersabdalah, ya Tuhan, kami mendengarkan..
Tuhan, Allah kami, bersabdalah kepada kami dan tinggallah selalu di dalam diri kami. Semoga Sabda-Mu membawa buah berlimpah dalam diri kami berupa hidup kristiani sejati. Demi Kristus, Tuhan kami.
Amin
Doa Persembahan
Ya Allah,
indahkanlah persembahan dan doa Gereja-Mu. Berkenanlah menerima persembahan ini untuk menumbuhkan kekudusan umat beriman.
Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami.
Antifon Komuni – Mazmur 84:4-5
Burung pipit bersarang di bait-Mu dan burung layang-layang mendapat tempat untuk meletakkan anak-anaknya pada mezbah-mezbah-Mu, ya Tuhan semesta alam, Rajaku dan Allahku. Berbahagialah orang yang mendiami rumahmu dan tiada henti-hentinya memuji-Mu.
Doa Sesudah Komuni
Marilah berdoa:
Ya Allah, kami telah menyambut anugerah-Mu dari meja perjamuan ini. Kami mohon semoga dengan berulang kali merayakan misteri ini kami semakin merasakan daya penyelamatannya. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami, yang hidup dan berkuasa sepanjang segala masa.
Amin