EKARISTI MINGGU BIASA XVI-A, 19 Juli 2020

Menghayati Hidup dalam Ekaristi/Menghayati Ekaristi dalam Hidup
Baik tanpa noda tak mungkin ditemukan di mana pun juga, ya di dalam diri kita, ya ditempat lain. Yang baik selalu tercampur dengan yang jahat. Fanalah yang memisahkan yang baik dan yang jahat. Suatu kebodohanlah mau membagi orang ke dalam golongan baik dan golongan jahat. Setiap orang harus diberi kesempatan membuktikan, siapa dia itu sebenarnya.
Baik di dalam Gereja maupun di dunia gandum yang baik dan rumput akan belit membelit. Hal itu sudah selayaknya. Dan gerakan-gerakan dewasa ini adalah buktinya. Baik dan jahat tinggal di dalam hati hit bersama-sama.

Antifon Pembukaan –(bdk. Mzm 54:6-8)

Allah adalah Penolongku; Tuhanlah yang menopang aku. Dengan rela aku mempersembahkan kurban dan bersyukur kepada-Mu, ya Tuhan, karena baiklah nama-Mu.

Pengantar

Garis besar bacaan-bacaan hari ini dapat disingkat demikian: tuhan amat sabar terhadap manusia. Segalanya diarahkan kepada kebaikan. Rumput dan gandum dibiarkan tumbuh bersama. Bila sudah tiba musim panen, maka gandumnya akan disimpan di lumbung, sedangkan rumputnya akan dibakar.
Tetapi kesabaran-Nya itu bukanlah tanda kelemahan. Kekuasaan dan keadilan-Nya melindungi semua orang. Tetapi bila orang tidak percaya kepada-Nya dan tidak mengakui kekuasaan-Nya, maka dasar kesombongannya akan diambil, kata kebijaksanaan.
Karena di dalam hidup kita kebaikan dan kejahatan kerap kali tercampur, maka pantaslah kita sembelum mulai perayaan Ekaristi ini mengakui dan menyesali segala kekurangan dan kesalahan kita dengan rendah hati.

Seruan Tobat

Tuhan Yesus Kristus, Putera Allah yang mahabaik, rumput dan gandum Kaubiarkan tumbuh bersama, karena segalanya Kauarahkan kepada kebaikan.
Tuhan, kasihanilah kami.

Engkau amat sabar terhadap manusia. Kekuasaan dan keadilan-Mu melindungi semua orang.
Kristus, kasihanilah kami.

Karena kesombongan, kami sering kurang sabar terhadap diri kami dan sesama, terutama mereka yang tidak kami sukai.
Tuhan, kasihanilah kami.

Doa Pembukaan

Marilah bedoa:
Ya Allah, sayangilah hamba-hamba-Mu, dan lipatgandakanlah karunia rahmat-Mu dalam diri mereka. Semoga dengan iman, harapan, dan kasih yang berkobar-kobar, mereka selalu tekun mematuhi perintah-perintah-Mu. Dengan pengantaraan Yesus, Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa.
Amin.

Bacaan Pertama – Kebijaksanaan 12:13.16-19
Penulis memandang sejahar Israel dari sudut agama. Ia bertanya-tanya mengapa tuhan begitu lunak terhadap musuh-musuh umat-Nya. Tuhan baik hati terhadap siapa pun juga. Ia sama sekali tidak memihak. Kekuasaan-Nya tidak digunakan-Nya untuk bertindak tidak adil. Sebaliknya malahan mendasari keadilan-Nya. Maka diperlihatkan-Nya juga kepada siapa saja yang tidak percaya kepada-Nya. Tetapi kepada mereka yang percaya, dibuktikan belas kasih-Nya. Sebagaimana Tuhan kita pun hendaknya memperlihatkan sipa peri kemanusiaan kita dan belas kasih kita terhadap sesama.

“Apabila mereka berdosa, Kauberi kesempatan untuk bertobat”

Pembacaan dari Kitab Kebijaksanaan:
Selain Engkau, tidak ada Allah yang memelihara segala-galanya, sehingga Engkau harus membuktikan kepadanya bahwa Engkau menghukum dengan adil. Asas keadilan-Mu ialah kekuatan-Mu, dan karena berdaulat atas semuanya maka Engkau bersikap lunak terhadap segala sesuatu. Kekuatan-Mu hanya Kauperlihatkan apabila orang tak percaya akan kepenuhan kuasa-Mu, orang yang berani menentang kekuasaan-Mu Kaupermalukan. Tetapi, meskipun Engkau Penguasa yang kuat, Engkau mengadili dengan belas kasihan, dan dengan sangat murah hati memperlakukan kami. Sebab kalau mau, Engkau dapat berbuat apa saja. Dengan berlaku demikian Engkau mengajar umat-Mu bahwa orang benar harus sayang akan manusia. Anak-anak-Mu Kauberi harapan yang baik ini: Apabila mereka berdosa, Kauberi kesempatan untuk bertobat.

Demikianlah sabda Tuhan.
Syukur kepada Allah.

Tanggapan – Mazmur 86:5-6.9-10.15-16a; Ref: lih 5a

Ref. Pujilah, puji Allah, Tuhan yang maharahim.

Mazmur:
 1. Ya Tuhan, Engkau sungguh baik dan suka mengampuni, kasih setia-Mu berlimpah bagi semua yang berseru kepada-Mu. Pasanglah telinga kepada doaku, ya Tuhan dan perhatikanlah suara permohonanku.
 2. Segala bangsa yang Kaujadikan akan datang menyembah di hadapan-Mu, ya Tuhan; mereka akan memuliakan nama-Mu: Tuhan, sungguh besarlah Engkau! Engkau melakukan keajaiban-keajaiban hanya Engkaulah Allah!
 3. Tetapi Engkau, ya Tuhan, Allah pengasih dan penyayang, Engkau sabar dan berlimpah kasih setia. Berpalinglah kepadaku dan kasihanilah aku.

Bacaan Kedua – Roma 8:26-27
Sebagai orang-orang yang diselamatkan kita boleh berharap. Tetapi kita tetap lemah. Hanya daya dan doa Roh yang dapat mengangkat kita ke suatu taraf, di mana cinta kasih dan iman kita sesuai benar dengan pandangan Allah mengenai keselamatan kita.

“Roh berdoa untuk kita kepada Allah dengan keluhan-keluhan yang tidak terucapkan.”

Pembacaan dari Surat Rasul Paulus kepada Jemaat di Roma:
Saudara-saudara, Roh membantu kita dalam kelemahan kita. Sebab kita tidak tahu bagaimana sebenarnya harus berdoa. Tetapi Roh sendiri berdoa untuk kita kepada Allah dengan keluhan-keluhan yang tidak terucapkan. Dan Allah yang menyelami hati nurani, mengetahui maksud Roh itu, yaitu bahwa Ia, sesuai dengan kehendak Allah, berdoa untuk orang-orang kudus.

Demikianlah Sabda Tuhan.
Syukur kepada Allah.

BAIT PENGANTAR INJIL

S: Alleluya. U: Alleluya.
S: Terpujilah Engkau, Bapa, Tuhan langit dan bumi, sebab misteri kerajaan Kaunyatakan kepada kaum sederhana.
U: Alleluya.

Bacaan Injil – Matius 13:24-43
Bacaan ini mula-mula menampilkan perumpamaan rumput di tengah-tengah gandum (24-36), dan ditujukan kepada orang banyak. Tetapi sebelum para murid mendapat penjelasannya, masih ditampilkan pula dua perumpamaan singkat (31-33) dan suatu keterangan mengapa Yesus berbicara dalam perumpamaan (34-35; lih 10.17).
Perumpamaan biji sesawi dan ragi menunjukkan permulaan kerajaan yang serba sederhana dan masa depan yang serba gemilang. Perumpamaan rumput di antara gandum merupakan ajaran kesabaran, dan merupakan jawaban kepada mereka yang heran mengapa Tuhan demikian lunak terhadap orang jahat. Kita tak boleh mengadili dengan tergesa-gesa. Sebaliknya hendaknya kita gunakan waktu kita untuk menghasilkan buah kebaikan.

“Biarkanlah keduanya tumbuh bersama sampai waktu menuai tiba”

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius:
Sekali peristiwa Yesus membentangkan suatu perumpamaan kepada orang banyak, kata-Nya, “Hal Kerajaan Surga itu seumpama orang yang menaburkan benih baik di ladangnya. Tetapi pada waktu semua orang tidur, datanglah musuhnya menaburkan benih lalang di antara gandum itu, lalu pergi. Ketika gandum itu tumbuh dan mulai berbulir, nampak jugalah lalang itu. Maka datanglah hamba-hamba tuan ladang itu dan berkata kepadanya, “Tuan, bukankah benih baik yang Tuan taburkan di ladang Tuan? Dari manakah lalang itu? Jawab tuan itu, ‘Seorang musuh yang melakukannya!’ Lalu berkatalah hamba-hamba itu, ‘Maukah Tuan, supaya kami pergi mencabuti lalang itu?’ Tetapi ia berkata, ‘Jangan, sebab mungkin gandum itu ikut tercabut pada waktu kamu mencabuti lalangnya. Biarkanlah keduanya tumbuh bersama sampai waktu menuai tiba.’ Pada waktu itu aku akan berkata kepada para penuai, ‘Kumpulkanlah dahulu lalang itu dan ikatlah berberkas-berkas untuk dibakar; kemudian kumpulkanlah gandumnya kedalam lumbungku!” Yesus membentangkan suatu perumpamaan lain lagi kepada mereka, “Hal Kerajaan Surga itu seumpama biji sesawi, yang diambil dan ditaburkan orang di ladangnya. Memang biji itu yang paling kecil di antara segala jenis benih, tetapi apabila sudah tumbuh, sesawi itu lebih besar daripada sayuran lain, bahkan menjadi pohon, sehingga burung-burung di udara datang bersarang pada cabang-cabangnya.” Dan Yesus menceritakan perumpamaan lain lagi kepada mereka, “Hal Kerajaan Surga itu seumpama ragi yang diambil seorang perempuan dan diadukkan ke dalam tepung terigu tiga sukat sampai seluruhnya beragi.” Semuanya itu disampaikan Yesus kepada orang banyak dalam perumpamaan. Ia tidak menyampaikan apa pun kepada mereka kecuali dengan perumpamaan. Dengan demikian digenapilah firman yang disampaikan oleh nabi: Aku mau membuka mulutku untuk mengatakan perumpamaan, Aku mau mengucapkan hal yang tersembunyi sejak dunia dijadikan.” Maka Yesus pun meninggalkan orang banyak itu, lalu pulang. Para murid kemudian datang dan berkata kepada-Nya, “Jelaskanlah kepada kami arti perumpamaan tentang lalang di ladang itu.” Yesus menjawab, “Orang yang menaburkan benih baik ialah Anak Manusia. Ladang ialah dunia. Benih yang baik adalah anak-anak Kerajaan dan lalang adalah anak-anak si jahat. Musuh yang menaburkan benih lalang ialah Iblis. Waktu menuai ialah akhir zaman, dan para penuai itu malaikat. Maka seperti lalang itu dikumpulkan dan dibakar dalam api, demikian juga pada akhir zaman. Anak Manusia akan menyuruh malaikat-malaikat-Nya, dan mereka akan mengumpulkan segala sesuatu yang menyesatkan dan semua orang yang melakukan kejahatan dari dalam Kerajaan-Nya. Semuanya akan dicampakkan ke dalam dapur api. Di sanalah akan terdapat ratapan dan kertak gigi. Pada waktu itulah orang benar akan bercahaya seperti matahari dalam Kerajaan Bapa mereka. Siapa bertelinga, hendaklah ia mendengarkan.”

Demikianlah Injil Tuhan.
Terpujilah Kristus

Doa Umat

Marilah kita berdoa kepada Bapa agar kita selalu setia kepada-Nya dan bertumbuh menjadi berkat bagi kehidupan, laksana gandum yang baik.

Bagi Bapa Suci dan para Uskup.

Semoga Bappa Suci, serta para Uskup selalu diterangi oleh Roh Kebijaksanaan-Mu dalam karya penggembalaan mereka sehingga dapat membedakan gandum dengan rumput dan mendukung sekuat tenaga usaha mereka yang mencari kebenaran.
Marilah kita mohon, …
Kabulkanlah doa kami, ya Tuhan.

Bagi semua orang tua dan pendidik.
Semoga para orang tua dan para pendidik semakin menyadari bahwa keyakinan dan teladan hidup mereka lebih berarti bagi perkembangan kaum muda dengan segala persoalan mereka.
Marilah kita mohon, …
Kabulkanlah doa kami, ya Tuhan.

Bagi mereka yang menderita secara lahir batin.
Semoga Sabda-Mu menguatkan mereka yang sedang menderita secara lahir bathin sehingga iman mereka diteguhkan, pengharapan mereka dinyalakan, dan kasih mereka dikobarkan untuk selalu berjuang mempersatukan penderitaan mereka dengan penderitaan Kristus demi keselamatan sesama.
Marilah kita mohon, …
Kabulkanlah doa kami, ya Tuhan.

Bagi kita sendiri.
Semoga Allah Bapa memberkati dan meneguhkan perjuangan kita dalam ikut serta menaburkan benih Sabda-Nya di tenah masyarakat.
Marilah kita mohon, …
Kabulkanlah doa kami, ya Tuhan.

Bapa Yang Mahabaik, Engkau selalu menjaga dan melindungi kami. Keadilan-Mu selalu memberi kesempatan baru kepada kami. Utuslah Roh-Mu dan ajarilah kami berdoa. Demi Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan dan Pengantara kami.
Amin

Doa Persembahan

Ya Allah, Semoga berkat persembahan roti dan anggur ini,
Engkau berkenan menganugerahkan Roh Kudus kepada kami sehingga kami dapat menghasilkan buah-buah pertobatan sejati, yaitu cinta kasih kepada-Mu dan sesama.
Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami.

Antifon Komuni – Mazmur 111:4-5

Perbuatan Tuhan yang agung pantas dikenang.
Tuhan itu pengasih dan penyayang. Orang yang takut akan Dia diberi-Nya makanan.

Doa Sesudah Komuni

Marilah berdoa:
Ya Allah, Engkau telah menyegarkan kami, umat-Mu dengan misteri surgawi. Kami mohon bantulah kami untuk beralih dari hidup sebagai manusia lama kepada kepenuhan hidup yang baru. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami, yang hidup dan berkuasa sepanjang segala masa.
Amin

Tinggalkan Balasan