Ekaristi MINGGU BIASA XVII B, 29 JULI 2018

Mengapa masih terjadi kelaparan di muka bumi ini?

Bumi, yang diciptakan oleh Allah baik adanya, selalu mampu memenuhi kebutuhan manusia. Bumi mampu mencukupi kebutuhan manusia seberapa pun jumlah penduduk bumi ini. Tidak ada keraguan sedikit pun tentang hasil bumi bagi jumlah penduduk yang yang terus meningkat. Mungkin sikap pesimis dan ketidakmauan kita untuk berbagilah yang membuat kita dengan nada pesimis berkata: “apakah artinya itu untuk orang sebanyak ini?”.
Tetapi kelaparan masih saja terjadi di seluruh belahan bumi ini. Mengapa? Mari kita bawa pertanyaan tersebut dalam perayaan Ekaristi hari ini. Tuhan memberkati!
————————

Antifon Pembuka

Allah bersemayam di tempat-Nya yang kudus.
Di dalam rumah-Nya Ia menghimpun semua orang.
Dia sendiri akan memberi kekuatan dan keberanian kepada umat-Nya.

Pengantar

Di hadapan Allah, tidak ada yang tidak mungkin. Ketika Allah menghendaki, maka terjadilah. Apa yang tidak mungkin bagi manusia, menjadi mungkin bagi Allah. Oleh karena itu, manusia tinggal datang, berserah dan membiarkan Allah berkarya. Penyerahan diri manusia ini akan membawanya menjadi terbuka dan dapat mengenali karya Allah dalam dirinya.

Tobat

Tuhan Yesus Kristus,
Engkaulah yang mengambil roti, mengucapkan doa syukur, dan membagi-bagi roti itu kepada sekitar lima ribu orang.
Tuhan, kasihanilah kami

Engkaulah yang diutus oleh Bapa dan datang ke dunia untuk meringankan beban penderitaan umat manusia.
Kristus, kasihanilah kami.

Engkaulah yang datang untuk mengumpulkan semua orang dalam satu Tuhan, satu iman, satu pembaptisan.
Tuhan, kasihanilah kami.

Doa Pembukaan

Marilah berdoa:
Ya Allah yang penuh kasih, kami mohon apa pun yang ada pada kami Engkau berkati sehingga menjadi tanda kemurahan hati-Mu. Semoga kami pun mempunyai semangat berbagi kepada sesama, terutama mereka yang membutuhkan uluran tangan kami. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Tuhan kami, yang bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, sepanjang segala masa.
Amin.

Bacaan Pertama – 2 Raj. 4:42-44
Persembahan yang tulus ketika dibagi-bagikan ternyata bisa menjadi berkat untuk semakin banyak orang. Mengapa? Karena Allah sendiri yang menerima persembahan itu dan bertindak atasnya. Ketika Allah bertindak, segala keragu-raguan akan terjawab. Dari pihak manusia hanya dibutuhkan sikap percaya akan rancangan dan karya-Nya.

“Orang akan makan, dan bahkan akan ada sisanya”

Pembacaan dari Kitab Kedua Raja-Raja:
Sekali peristiwa datang seseorang dari Baal-Salisa dengan membawa bagi Elisa, abdi Allah, roti-hulu-hasil, yaitu dua puluh roti jelai serta gandum baru dalam sebuah kantong. Lalu berkatalah Elisa: “Berilah itu kepada orang-orang ini, supaya mereka makan.”
Tetapi pelayannya itu berkata: “Bagaimanakah aku dapat menghidangkan ini di depan seratus orang?” Jawabnya: “Berikanlah kepada orang-orang itu, supaya mereka makan, sebab beginilah firman TUHAN: Orang akan makan, bahkan akan ada sisanya.”
Lalu dihidangkannyalah di depan mereka. Maka makanlah mereka dan ada sisanya, sesuai dengan firman TUHAN.
Demikianlah Sabda Tuhan
Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan Mzm. 145:10-11.15-16.17-18

Kecaplah betapa sedapnya Tuhan

Segala yang Kaujadikan akan bersyukur kepada-Mu ya tuhan, dan orang-orang yang Kaukasihi akan memuji Engkau. Mereka akan mengumumkan kemuliaan kerajaan-Mu dan akan membicarakan keperkasaan-Mu.

Mata sekalian orang menantikan Engkau, dan Engkaupun memberi mereka makanan pada waktunya; Engkau membuka tangan-Mu dan berkenan mengenyangkan segala yang hidup.

Tuhan itu adil dalam segala jalan-Nya dan penuh kasih setia dalam segala perbuatan-Nya. Tuhan dekat pada setiap orang yang berseru kepada-Nya, pada setiap orang yang berseru kepada-Nya dalam kesetiaan.

Bacaan Kedua – Ef. 4:1-6
Meskipun Paulus dalam penjara, tetapi ia tetap memperhatikan jemaat-jemaatnya. Mendengar jemaatnya dalam perpecahan, Paulus mengingatkan jemaat akan akan hakikat keberadaan mereka, “Satu Tuhan, satu iman, satu bapttisan, satu Allah dan Bapa kita”. Kesatuan sebagai satu jemaat inilah yang mestinya mendasari untuk saling mengasihi dan bantu membantu. Kesadaran sebagai satu jemaat yang disatukan oleh Kristus mesti mendorong jemaat untuk hidup seturut imannya.

“Satu tubuh, satu Tuhan, satu iman, satu baptisan”

Pembacaan dari Surat Rasul Paulus kepada Jemaat di Efesus
Saudara-saudara, aku, orang yang dipenjarakan demi Tuhan menasehati kamu, n, supaya hidupmu sebagai orang-orang yang telah dipanggil berpadanan dengan panggilan itu.
Hendaklah kamu selalu rendah hati, lemah lembut, dan sabar. Tunjukkanlah kasihmu dalam hal saling membantu.
Dan berusahalah memelihara kesatuan Roh oleh ikatan damai sejahtera: satu tubuh, dan satu Roh, sebagaimana kamu telah dipanggil kepada satu pengharapan yang terkandung dalam panggilanmu, satu Tuhan, satu iman, satu baptisan, satu Allah dan Bapa dari semua, Allah yang di atas semua dan oleh semua dan di dalam semua.
Demikianlah Sabda Tuhan
Syukur kepada Allah

Bait Pengantar Injil

Alleluya.
Seorang nabi besar telah muncul di tengah kita, dan Allah telah melawat umat-Nya.

Bacaan Injil – Yoh 6:1-15
Dengan kisah penggandaan lima roti dan dua ikan ini, Yesus ingin membawa para murid sampai pada penghayatan paling tinggi: kehidupan kekal. Dengan makan dari Tubuh-Nya dan minum dari Darah-Nya, manusia menuju hidup berkelimpahan dalam kemuliaan kekal. Inilah makna sejati dari Ekaristi. Ekaristi mestinya memurnikan dan menjiwai hidup sehingga kita tidak hanya mengejar pemenuhan kebutuhan duniawi, tetapi bergerak ke arah yang lebih dalam: hidup kekal. Salah satu langkahnya adalah dengan rendah hati datang kepada Tuhan, menyerahkan segala perkara, dan membiarkan Tuhan berkarya. Dengan membiarkan Tuhan berkarya dalam hidup kita, maka hidup kita akan berkelimpahan, bukan kelimpahan duniawi, tetapi kelimpahan kasih setia dari Tuhan.

“Yesus membagi-bagikan roti kepada orang banyak, sebanyak yang mereka kehendaki”

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes:
Sekali peristiwa Yesus berangkat ke seberang Danau Galilea, yaitu Danau Tiberias. Orang banyak berbondong-bondong mengikuti Dia, karena mereka melihat mujizat-mujizat penyembuhan, yang diadakan-Nya terhadap orang-orang sakit. Dan Yesus naik ke atas gunung dan duduk di situ dengan murid-murid-Nya.
Dan Paskah, hari raya orang Yahudi, sudah dekat. Ketika Yesus memandang sekeliling-Nya dan melihat, bahwa orang banyak berbondong-bondong datang kepada-Nya, berkatalah Ia kepada Filipus: “Di manakah kita akan membeli roti, supaya mereka ini dapat makan?”
Hal itu dikatakan-Nya untuk mencobai dia, sebab Ia sendiri tahu, apa yang hendak dilakukan-Nya.
Jawab Filipus kepada-Nya: “Roti seharga dua ratus dinar tidak akan cukup untuk mereka ini, sekalipun masing-masing mendapat sepotong kecil saja.”
Seorang dari murid-murid-Nya, yaitu Andreas, saudara Simon Petrus, berkata kepada-Nya: “Di sini ada seorang anak, yang mempunyai lima roti jelai dan dua ikan; tetapi apakah artinya itu untuk orang sebanyak ini?”
Kata Yesus: “Suruhlah orang-orang itu duduk.” Adapun di tempat itu banyak rumput. Maka duduklah orang-orang itu, kira-kira lima ribu laki-laki banyaknya.
Lalu Yesus mengambil roti itu, mengucap syukur dan membagi-bagikannya kepada mereka yang duduk di situ, demikian juga dibuat-Nya dengan ikan-ikan itu, sebanyak yang mereka kehendaki.
Dan setelah mereka kenyang Ia berkata kepada murid-murid-Nya: “Kumpulkanlah potongan-potongan yang lebih supaya tidak ada yang terbuang.” Maka mereka pun mengumpulkannya, dan mengisi dua belas bakul penuh dengan potongan-potongan dari kelima roti jelai yang lebih setelah orang makan.
Ketika orang-orang itu melihat mujizat yang telah diadakan-Nya, mereka berkata: “Dia ini adalah benar-benar Nabi yang akan datang ke dalam dunia.”
Karena Yesus tahu, bahwa mereka hendak datang dan hendak membawa Dia dengan paksa untuk menjadikan Dia raja, Ia menyingkir pula ke gunung, seorang diri.
Demikianlah Injil Tuhan
Terpujilah Kristus

Doa Umat

Allah Bapa selalu memelihara dan memperhatikan kesejahteraan hidup setiap orang. Bahkan Ia berkenan memberikan Putra-Nya bagi keselamatan kita. Maka, marilah kita berdoa kepada-Nya.

Bagi Bapa Suci dan para Uskup.
Ya Bapa, berkatilah Bapa Suci dan para Uskup dalam usaha memajukan persatuan Gereja dan menggembalakan segenap umat yang tengah berziarah menujur ke Kerajaan keselamatan-Mu.
Marilah kita mohon …

Bagi kelaparan di dunia.
Ya Bapa, dampingilah para pemimpin bangsa-bangsa dalam memerangi kelaparan di dunia. Semoga mereka tetap gigih berjuang mengusahakan kesejahteraan rakyat bangsanya.
Marilah kita mohon …

Bagi para orang tua yang tak mampu berbuat apa-apa terhadap kelaparan anak-anak mereka.
Ya Bapa, dampingilah dan tabahkanlah hati para orang tua yang menghadapi kelaparan anak-anak mereka. Teguhkanlah iman mereka agar jangan sampai putus asa, namun berjuang sekuat tenaga untuk memperoleh rezeki dari-Mu melalui belas kasih orang-orang di sekitarnya.
Marilah kita mohon

Bagi saudara-saudara kita warga baru paroki.
Ya Bapa, semoga para putra dan putri paroki yang baru merasa diterima dalam lingkungan kami, merasa tinggal di rumah yang nyaman dan aman bersama-Mua.
Marilah kita mohon …

Allah Bapa di surga, Engkau selalu memberikan lebih dari yang kami inginkan. Maka, dengarkanlah permohonan-permohonan kami dan curahkanlah belas kasih-Mu yang melimpah. Demi Kristus, Tuhan dan Pengantara kami.
Amin.

Doa Persembahan

Ya Allah, terimalah persembahan kami ini dan jadikanlah rezeki surgawi yang akan memuaskan rasa lapar dan haus kami akan berkat-Mu. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami.
Amin.

Antifon Komuni

Pujlah Tuhan, hai jiwaku, dan janganlah lupa akan segala kebaikan-Nya.

Doa sesudah Komuni

Marilah berdoa:
Ya Allah, kami bersyukur atas kelimpahan rezekit surgawi yang telah kami terima ini. Semoga kami pun senantiasa tergerak oleh belaskasihan sehingga dengan rela mau berbagi rezeki, keterampilan, pengetahuan dan apa pun yang ada pada kami demi terciptanya kebaikan bersama yang mencerminkan suasana Yerusalem surgawi yang kami dambakan. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami.
Amin.

Tinggalkan Balasan