Ekaristi MINGGU BIASA XXI, 26 Agustus 2018

Kehidupan kristiani tidak semata-mata bersifat duniawi yang didalamnya tampak tubuh dan darah.Ketika Kristus membicarakan Ekaristi, para murid merasa kesal. Kini pun terdengar rasa kesal semacam itu. Hendaknya kita memahami siapakah Kristus sebenarnya: Tubuh dan Darah yang diberikan-Nya sebagai santapan dan minuman rohani, hanya menghidupkan sejauh menjadi pembawa Roh. Ekaristi janganlah kita anggap materi semata-mata, tetapi sakramen: jadi pada bidang iman yang mampu menerima hidup sebagai tanda-tanda surgawi dan rohani. Bila kita dapat mengatasi kekesalan itu dan meninggalkan ketentuan-ketentuan insani, maka kita dapat memihak pada Kristus dalam kultus Ekaristi. Dengan demikian kita mengabdi Tuhan dalam Roh dan kebenaran.
—————-

Antifon Pembukaan

Sendengkanlah telinga-Mu, ya Tuhan, dan dengarkanlah aku.
Selamatkanlah hamba-Mu, yang berharap kepada-Mu.
Kasihanilah aku, ya Tuhan, kepada-Mulah aku berseru sepanjang hari.

Pengantar

Sering kali, kita berpikir bahwa iman itu hanya urusan ketika kita sedang beribadah atau berdoa. Iman tak jarang kita hayati sebatas di sekitar altar. Apakah memang demikian? Iman bukan hanya soal batin, tetapi iman sesungguhnya harus nyata dan konkret dalam hidup. Apa yang dihayati sesungguhnya harus ditampakkan dalam kata, tindakan, dan perbuatan. Tidak hanya berhenti di situ. Dalam pengalaman konkret itu kita merefleksikan pengalaman kita akan Allah yang menyapa dan melibatkan diri dalam kehidupan kita.

Pernyataan Tobat

Tuhan Yesus Kristus, Engkau menyatakan, bahwa Tubuh dan Darah-Mu benar-benar makanan dan minuman untuk kehidupan kekal.
Tuhan, kasihanilah kami.

Pada-Mulah Sabda kehidupan kekal. Kepada siapakah kami akan pergi?
Kristus, kasihanilah kami.

Engkaulah Kristus, Putra Allah, yang menyerahkan diri bagi Gereja untuk menguduskannya.
Tuhan, kasihanilah kami.

Doa Pembukaan

Marilah berdoa:
Allah Bapa Yang Mahamurah, dalam diri Yesus Kristus, Putra-Mu,
Engkau menganugerahkan kehidupan kekal kepada kami. Kami mohon tariklah diri kami untuk selalu dekat dengan-Mu dan selalu rindu untuk tinggal bersama-Mu. Sebab, Dialah Tuhan, Pengantara kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa.
Amin

BACAAN PERTAMA – Yos 24:1-2a.15-17.18b
Menurut pengalaman Bangsa Israel, kasih Allah demikian besar dalam perjalanan hidup mereka. Pengalaman berkat selalu mereka terima meskipun mereka sering menjauh dari Allah. Allah tidak pernah meninggalkan mereka. Dari pengalaman-pengalaman konkret itulah, Bangsa Israel sampai pada putusan untuk tetap setia mengikuti dan menyembah Allah.

“Kami pun akan beribadah kepada Tuhan, sebab Dialah Allah kita”.

Pembacaan dari Kitab Yosua

Menjelang wafatnya, Yosusa mengumpulkan semua suku Israel di Sikhem. Dipanggalinya para tua-tua, pada kepala, hakim dan para pengatur pasukan Israel. Mereka berdiri di hadapan Allah. Maka, berkatalah Yosua kepada seluruh bangsa itu, “jika kamu anggap tidak baik untuk beribadah kepada TUHAN, pilihlah pada hari ini kepada siapa kamu akan beribadah; allah yang kepadanya nenek moyangmu beribadah di seberang sungai Efrat, atau allah orang Amori yang negerinya kamu diami ini. Tetapi aku dan seisi rumahku, kami akan beribadah kepada TUHAN!”
Lalu bangsa itu menjawab: “Jauhlah dari pada kami meninggalkan TUHAN untuk beribadah kepada allah lain! Sebab TUHAN, Allah kita, Dialah yang telah menuntun kita dan nenek moyang kita dari tanah Mesir, dari rumah perbudakan, dan yang telah melakukan tanda-tanda mujizat yang besar ini di depan mata kita sendiri, dan yang telah melindungi kita sepanjang jalan yang kita tempuh, dan di antara semua bangsa yang kita lalui. Kami pun akan beribadah kepada Tuhan, sebab Dialah Allah kita.”

Demikianlah Sabda Tuhan
Syukur kepada Allah

Mazmur Tanggapan

Kecaplah betapa sedapnya Tuhan. Kecaplah betapa sedapnya Tuhan.

Mazmur

Aku hendak memuji Tuhan setiap waktu, pujian-pujian kepada-Nya selalu ada di dalam mulutku. Karena Tuhan jiwaku bermegah, biarlah orang-orang yang rendah hati, mendengarnya dan bersukacita.

Mata Tuhan tertuju kepada orang-orang benar, dan telinga-Nya kepada teriak mereka minta tolong; wajah Tuhan menentang orang-orang yang berbuat jahat untuk melenyapkan ingatan akan mereka dari muka bumi.

Apabila orang benar itu berseru-seru, Tuhan mendengarkan. Dari segala kesesakannya, mereka Ia lepaskan. Tuhan itu dekat kepada orang-orang yang patah hati, dan Ia menyelamatkan orang-orang yang remuk jiwanya.

Kemalangan orang benar memang banyak, tetapi Tuhan melepaskan dia dari semua itu; Ia melindungi segala tulangnya, dan tidak satu pun yang patah.

Kemalangan akan mematikan orang fasik, dan siapa yang membenci orang benar akan menanggung hukuman Tuhan membebaskan jiwa hamba-hamba-Nya, dan semua yang berlindung pada-Nya tidak akan menanggung hukuman.

BACAAN KEDUA — Ef 5:21-32.
Dengan cerdas Paulus menggambarkan relasi suami-istri dengan gambaran relasi Kristus-Gereja. Kasih yang ditunjukkan oleh Kristus kepada Gereja hendaknya menjadi dasar relasi suami-istri. Kesetiaan Kristus kepada Gereja hendaknya menjadi inspirasi bagi suami-istri untuk terus-menerus mengupayakan dan menjaga keutuhan rumah tangga yang telah dibangun.

“Rahasia ini sungguh besar! Yang kumaksudkan ialah hubungan Kristus dan jemaat.”

Pembacaan dari Surat Rasul Paulus kepada Jemaat di Efesus

Saudara-saudara, rendahkanlah dirimu seorang kepada yang lain di dalam takut akan Kristus.
Hai isteri, tunduklah kepada suamimu seperti kepada Tuhan, karena suami adalah kepala isteri sama seperti Kristus adalah kepala jemaat. Dialah yang menyelamatkan tubuh.
Karena itu sebagaimana jemaat tunduk kepada Kristus, demikian jugalah isteri kepada suami dalam segala sesuatu.

Hai suami, kasihilah isterimu sebagaimana Kristus telah mengasihi jemaat dan telah menyerahkan diri-Nya baginya untuk menguduskannya, sesudah Ia menyucikannya dengan memandikannya dengan air dan firman, supaya dengan demikian Ia menempatkan jemaat di hadapan diri-Nya dengan cemerlang tanpa cacat atau kerut atau yang serupa itu, tetapi supaya jemaat kudus dan tidak bercela.
Demikian juga suami harus mengasihi isterinya sama seperti tubuhnya sendiri: Siapa yang mengasihi isterinya mengasihi dirinya sendiri.

Sebab tidak pernah orang membenci tubuhnya sendiri, tetapi mengasuhnya dan merawatinya, sama seperti Kristus terhadap jemaat, karena kita adalah anggota tubuh-Nya.
Sebab itu laki-laki akan meninggalkan ayahnya dan ibunya dan bersatu dengan isterinya, sehingga keduanya itu menjadi satu daging. Rahasia ini besar, tetapi yang aku maksudkan ialah hubungan Kristus dan jemaat.

Demikianlah Sabda Tuhan
Syukur kepada Allah.

BAIT PENGANTAR INJIL

Alleluya. Alleluya
Sabda-Mu, ya Tuhan, adalah roh dan hidup. Sabda-Mu adalah Sabda hidup yang kekal.

BACAAN INJIL – Yoh 6:60-69.
Iman bukan hanya untuk dikatakan, tetapi untuk diwujudkan secara nyata dalam kehidupan. Iman membawa konsekwensi semakin mengenal yang diimani dan mengikuti-Nya. Ketidakberanian menanggung konsekuensi itulah yang mendorong para murid mengundurkan diri dan tidak lagi mengikuti Yesus, Mengapa? Karena kecenderungan orang adalah mencari yang enak dan mudah. Padahal, mengikuti Yesus bukanlah perkara gampang. Untuk sampai pada pengenalan akan Kristus, dibutuhkan usaha pribadi dan yang terutama adalah rahmat Allah. Marilah mohon kepada Allah supaya Ia berkenan mengaruniakan rahmat itu sehingga kita semakin hari semakin beriman kepada-Nya.

“Tuhan kepada siapakah kami akan pergi? Sabda-Mu adalah Sabda hidup yang kekal.”

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes

Setelah Yesus menyelesaikan ajaran-Nya tentang roti hidup, banyak dari murid-murid-Nya berkata, “Perkataan ini keras! Siapakah yang sanggup mendengarkannya?” Yesus yang di dalam hati-Nya tahu, bahwa murid-murid-Nya bersungut-sungut tentang hal itu, berkata kepada mereka: “Adakah perkataan itu menggoncangkan imanmu? Dan bagaimanakah, jikalau kamu melihat Anak Manusia naik ke tempat di mana Ia sebelumnya berada? Rohlah yang memberi hidup, daging sama sekali tidak berguna. Perkataan-perkataan yang Kukatakan kepadamu adalah roh dan hidup.

Tetapi di antaramu ada yang tidak percaya.” Sebab Yesus tahu dari semula, siapa yang tidak percaya dan siapa yang akan menyerahkan Dia. Lalu Ia berkata: “Sebab itu telah Kukatakan kepadamu: Tidak ada seorang pun dapat datang kepada-Ku, kalau Bapa tidak mengaruniakannya kepadanya.”
Mulai dari waktu itu banyak murid-murid-Nya mengundurkan diri dan tidak lagi mengikut Dia. Maka kata Yesus kepada kedua belas murid-Nya: “Apakah kamu tidak mau pergi juga?” Jawab Simon Petrus kepada-Nya: “Tuhan, kepada siapakah kami akan pergi? Perkataan-Mu adalah perkataan hidup yang kekal; dan kami telah percaya dan tahu, bahwa Engkau adalah Yang Kudus dari Allah.”

Demikianlah Injil Tuhan.
Terpujilah Kristus.

DOA UMAT

Kristus adalah Yang Kudus dari Allah. Sabda-Nya adalah Sabda hidup kekal. Dialah tujuan sejati hidup kita. Marilah kita berdoa kepada Bapa agar setia kepada Kristus Sang Sabda hidup kekal.

Bagi Gereja.
Semoga Gereja tidak penah berhenti mewartakan Injil kepada semua bangsa, bahasa, dan budaya. Marilah kita mohon,

Bagi persatuan semua orang kristiani
Semoga umat kristiani tidak terkurung dalam kepentingan serta tradisi-tradisi manusiawi mereka-sendiri, melainkan saling memperkaya dalam Kristus.
Marilah kita mohon,

Bagi mereka semua yang patah semangat karena tertimpa pencobaan dan penyakit tidak menutup hati mereka, tetapi dapat memaknai penderitaan mereka sebagai kesempatan untuk berkembang sebagai manusia dan sebagai orang kristiani.
Marilah kita mohon,

Bagi umat kristiani di paroki kita.
Semoga kami semua semakin bersatu dan berani semakin terbuka satu sama lain di dalam nama Kristus, Sang Sabda hidup kekal.
Marilah kita mohon

Tuhan, Allah kami, berkatilah kami agar memiliki kasih seperti kasih-Mu. Ajarilah kami untuk semakin membuka diri terhadap panggilan keselamatan-Mu bersama dengan semua orang di dalam Putra-Mu, Tuhan Yesus Kristus, saudara kami, sekarang dan selama-lamanya.
Amin.

Doa Persembahan

Ya Allah, semoga berkat persembahan yang kami unjukkan kepada-Mu ini,
Engkau berkenan mencurahkan Roh-Mu kepada kami agar kami layak menerima anugerah Sabda kehidupan kekal Putra-Mu. Sebab, Dialah Tuhan, Pengantara kami.
Amin.

Antifon Komuni

Bumi penuh buah karya-Mu, ya Tuhan. Engkau menganugerahkan roti dari dalam tanah dan anggur yang menggembirakan hati manusia.

Doa Penutup

Marilah kita berdoa.
Ya Allah, kami bersyukur karena Engkau telah mewahyukan rahasia agung karya keselamatan-Mu kepada kami. Semoga dengan mengenangkan karya penyelamatan-Mu ini, kami semakin dikuatkan dalam iman, diteguhkan dalam pengharapan, dan dikembangkan dalam cinta kasih sehingga kelak kami pun layak memasuki dunia baru yang Kaujanjikan. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami.
Amin.

Tinggalkan Balasan