MINGGU BIASA XXII, 28 AGUSTUS 2016
Menghayati Ekaristi dalam Hidup dan Menghayati Hidup dalam Ekaristi
Kesombongan dan kepicikan adalah sikap-sikap yang tercela. Orang yang sehat akal budinya dengan mudah akan membuka topeng mereka. Orang-orang semacam itu cepat sekali diturunkan dari takhta mereka, yang dengan licik dan licin mereka usahakan – atau mungkin tanpa disadarinya? Kebenaran akhirnya akan terungkap. Orang-orang biasa segera akan tahu kecakapan dan kelemahan orang lain. Satu-satunya kerendahan hati yang tercela hanyalah kemunafikan.
Kerendahan hati yang sesungguhnya ialah mengakui bahwa dia menerima segala-galanya dari Tuhan dan menerima dirinya sebagaimana adanya dengan segala kemungkinan dan kelemahannya. Dua macam sikap yang tersimpul dari situ: bersyukur kepada Tuhan dan mohon bantuan-Nya, serta menghormati bakat-bakat orang lain dan memberikan bakat-bakatnya sendiri kepada orang lain. Di situlah akan kita lihat tempat kita dan kita dapat secara aktif ikut bertanggung jawab atas karya keselamatan.
Antifon Pembukaan – Mzm 86:3-5
Kasihanilah aku, ya Tuhan, sebab kepada-Mulah aku berseru sepanjang hari. Engkau baik hati, ya Tuhan, dan suka mengampuni, kasih setia-Mu berlimpah bagi semua orang yang berseru kepada-Mu.
Pengantar
Beranikah kita berlomba-lomba berbuat baik tanpa pamrih untuk mendapatkan kehormatan di hadapan Allah? Sebuah pertanyaan yang bisa kita renungkan hari ini. Dihormati tentu menyenangkan. Jika kita melakukan sesuatu dan hanya mengejar kehormatan, maka kita sudah mendapatkannya. Tapi, apakah itu punya makna dan berguna untuk keselamatan kita?
Seruan Tobat
Tuhan Yesus Kristus, Engkau Putra Allah, yang menghampakan diri menjadi manusia lemah seperti kami kecuali dalam hal dosa.
Tuhan, kasihanilah kami.
Engkau telah dihina, disiksa, dan dibunuh disalib di antar para penjahat, agar dapat memulihkan hubungan kami dengan Bapa di surga.
Kristus, kasihanilah kami.
Engkau bersabda, “Barangsiapa meninggikan diri akan direndahkan, dan barangsiapa merendahkan diri akan ditinggikan”
Tuhan, kasihanilah kami.
Doa Pembukaan
Marilah berdoa:
Allah Bapa Yang Mahamurah,
Engkaulah sumber segala rahmat. Ajarilah kami untuk rendah hati di hadapan-Mu
sehingga kami mau menyadari kelemahan kami dan membuka diri untuk menerima anugerah-Mu.
Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa
Amin.
Bacaan Pertama –Sirakh 3:19-21.30-31.
Kesombongan hanya akan membawa manusia kepada kehancuran. Sebaliknya, kerendahan hati adalah sikap yang berkenan kepada Allah. Inilah nasihat yang disampaikan Putra Sirakh kepada orang-orang yang mencari kebijaksanaan. Untuk sampai kesana, dibutuhkan hati yang arif dan kemauan untuk mendengarkan bisikan Allah.
“Rendahkanlah dirimu, supaya kaudapat karunia di hadapan Tuhan”.
Pembacaan dari Kitab Putra Sirakh:
Anakku, lakukanlah pekerjaanmu dengan sopan, maka engkau akan lebih disayangi daripada orang yang ramah-tamah. Makin besar engkau, patutlah makin kaurendahkan dirimu, supaya engkau mendapat karunia di hadapan Tuhan. Sebab besarlah kekuasaan Tuhan, dan oleh yang hina-dina Ia dihormati. Kemalangan tidak menyembuhkan orang sombong, sebab tumbuhan keburukan berakar di dalam dirinya. Hati yang arif merenungkan amsal, dan telinga yang pandai mendengar merupakan idaman orang bijak.
Demikianlah sabda Tuhan.
Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan
Ref. Tuhan mendengarkan doa orang beriman.
Mazmur: 68:4-5ac.6-7ab.10.11; R:11b
1. Orang-orang benar bersukacita, Mereka beria-ria di hadapan Allah, bergembira dan bersukacita. Bernyanyilah bagi Allah, bermazmurlah bagi nama-Nya!Nama-Nya ialah Tuhan; beria-rialah di hadapan-Nya!
2. Bapa bagi anak yatim dan pelindung bagi para janda, Itulah Allah di kediaman-Nya yang kudus; Allah memberi tempat tinggal kepada orang-orang sebatang kara,Ia mengeluarkan orang-orang tahanan, sehingga mereka bahagia.
3. Hujan yang melimpah Engkau siramkan, ya Allah; tanah milik-Mu yang gersang Kaupulihkan, sehingga kawanan hewan-Mu menetap di sana; dalam kebaikan-Mu, ya Allah, Engkau memenuhi kebutuhan orang yang tertindas.
Bacaan Kedua – Ibrani 12:18-19.22-24a
Siapakah tujuan hidup kita dan kemana kita terarah? Tujuan hidup manusia adalah Allah sebab hidup kita mengarah kepada hidup kekal telah dianugerahkan Allah kepada manusia berkat Kristus. Inilah kesempurnaan hidup: datang dan tinggal bersama dengan Allah bersama Kristus.
“Kamu sudah datang ke Bukit Sion, dan ke kota Allah yang hidup”
Pembacaan dari Surat kepada Orang Ibrani:
Saudara-saudara, kamu tidak datang kepada gunung yang tidak dapat disentuh, dan tidak menghadapi api yang menyala-nyala, kamu tidak mengalami kekelaman, kegelapan atau angin badai, kamu tidak mendengar bunyi sangkakala dan suara dahsyat yang membuat mereka yang mendengarnya memohon supaya suara itu jangan lagi berbicara kepada mereka. Sebaliknya kamu sudah datang ke Bukit Sion, dan ke kota Allah yang hidup, Yerusalem surgawi. Kamu sudah datang kepada beribu-ribu malaikat, suatu kumpulan yang meriah, dan kepada jemaat anak-anak sulung, yang namanya terdaftar di surga; kamu telah sampai kepada Allah, yang menghakimi semua orang, dan kepada roh orang-orang benar yang telah menjadi sempurna. Dan kamu telah datang kepada Yesus, Pengantara perjanjian baru.
Demikianlah Sabda Tuhan.
Syukur kepada Allah.
BAIT PENGANTAR INJIL – Mat 11:29ab
S: Alleluya. U: Alleluya.
S: Pikullah kuk yang Kupasang padamu, sabda Tuhan, dan belajarlah pada-Ku, karena Aku lemah lembut dan rendah hati.
U: Alleluya.
Bacaan Injil – Lukas 14:1.7-14
Melihat apa yang dilakukan oleh orang Farisi, Yesus memberikan kritiknya sekaligus memberikan pengajaran kepada para murid-Nya tentang kehormatan dan keluhuran tanpa pamrih. Kedua hal ini selalu bergerak dalam hidup dan teramat sulit untuk membedakannya. Di satu sisi, ada banyak orang berlomba-lomba untuk mendapatkan kehormatan meskipun harus melakukan berbagai cara. Di sisi lain, ada banyak orang juga yang berbuat dan bertindak dengan penuh ketulusan dan tanpa pamrih.
“Barangsiapa meninggikan diri akan direndahkan, dan barangsiapa merendahkan diri akan ditinggikan”
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas:
Pada suatu hari Sabat Yesus masuk ke rumah salah seorang pemimpin dari orang-orang Farisi untuk makan di situ. Semua yang hadir mengamat-amati Dia dengan seksama. Melihat tamu-tamu berusaha menduduki tempat-tempat kehormatan, Yesus lalu mengatakan perumpamaan ini, “Kalau engkau diundang ke pesta perkawinan, janganlah duduk di tempat kehormatan. Sebab mungkin ada undangan yang lebih terhormat daripadamu. Jangan-jangan orang yang mengundang engkau dan tamu itu datang dan berkata kepadamu, ‘Berikanlah tempat itu kepada orang ini’. Lalu dengan malu engkau harus pergi pindah ke tempat yang paling rendah. Tetapi, apabila engkau diundang, duduklah di tempat yang paling rendah. Mungkin tuan rumah akan datang dan berkata kepadamu, ‘Sahabat, silakan duduk di depan’. Dengan demikian engkau akan mendapat kehormatan di mata semua tamu yang lain. Sebab barangsiapa meninggikan diri akan direndahkan, dan barangsiapa merendahkan diri akan ditinggikan.” Dan Yesus berkata juga kepada orang yang mengundang-Nya, “Apabila engkau mengadakan perjamuan siang atau malam, janganlah mengundang sahabat-sahabatmu, saudara-saudaramu, kaum keluargamu, atau tetangga-tetanggamu yang kaya, karena mereka akan membalasnya dengan mengundang engkau pula, dan dengan demikian engkau mendapat balasnya. Tetapi apabila engkau mengadakan perjamuan, undanglah orang-orang miskin, cacat, lumpuh dan buta. Dan engkau akan berbahagia, karena mereka tidak mempunyai apa-apa untuk membalas engkau. Sebab engkau akan mendapat balasnya pada hari kebangkitan orang-orang benar.”
Demikianlah Injil Tuhan.
Terpujilah Kristus
Doa Umat
Marilah kita berdoa kepada Bapa kita di surga dengan pengantaraan Yesus, ikatan kasih antara Allah dan kita:
Bagi Gereja dewasa ini.
Ya Bapa, semoga kesederhanaan dan pelayanan tanpa pamrih, menandai para pemimpin dan warga Gereja sebagai pengikut Yesus.
Marilah kita mohon,…
Kabulkanlah doa kami ya Tuhan.
Bagi semua orang yang melayani sanak saudara serta orang lain dalam kesulitan mereka dengan cara yang tidak menonjol.
Ya Bapa, semoga Engkau menjadi kekuatan dan tujuan segala aktivitas mereka.
Marilah kita mohon,…
Kabulkanlah doa kami ya Tuhan.
Bagi orang-orang yang kecil dan lemah.
Ya Bapa, semoga kaum kecil dan lemah tidak gentar membela segala sesuatu yang baik dan benar di hadapan para penguasa; dan semoga kami melayani dan menolong mereka.
Marilah kita mohon,…
Kabulkanlah doa kami ya Tuhan.
Bagi kita semua yang hadir di sini.
Ya Bapa, semoga kami tidak mencoba untuk mempengaruhi atau memperalat orang lain dan tidak mau maju sendiri dengan mengorbankan orang lain.
Marilah kita mohon,…
Kabulkanlah doa kami ya Tuhan.
Tuhan, Allah kami, Engkau memberi Diri-Mu secara tuntas kepada orang yang menyadari keterbatasan mereka. Dengarkanlah doa-doa yang kami panjatkan, dan doronglah kami untuk menjadi hamba bersama dengan Dia, yang telah menjadi hamba yang taat bagi-Mu, dan bagi setiap orang di dunia. Dialah Yesus Kristus, Tuhan kami.
Amin
Doa Persembahan
Allah Bapa penuh kasih, dengan rendah hati dan tulus ikhlas, kami datang kepada-Mu sambil membawa persembahan ini. Semoga Engkau berkenan menerimanya dan menjadikan sumber berkat bagi kami. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami.
Amin
Antifon Komuni – Mazmur 31:20
Betapa berlimpahlah kebaikan-Mu ya Tuhan, yang Engkau sediakan bagi orang yang takut akan Dikau.
Doa Sesudah Komuni
Marilah berdoa:
Allah Bapa sumber kehidupan,
kami bersyukur atas santapan suci yang menghidupi kami dalam peziarahan kami ini.
Semoga kami semakin tekun dan setia dalam menghayati semangat Ekaristi, yaitu berani berserah kepada-mu dan berbagi hidup dengan sesama sehingga kelak kami pun layak menerima anugerah kehidupan abadi yang Kaujanjikan. Demi Kristus, Tuhan dan Pengantara kami.
Amin