MINGGU BIASA XXIV/C, 11 September 2016
Menghayati Ekaristi dalam Hidup dan Menghayati Hidup dalam Ekaristi
Bila di dalam keluarga terjadi perselisihan, maka beban itu terasa benar oleh seluruh anggota keluarga. Betapa gembiranya kalau pada suatu ketika perselisihan itu dapat diatasi dan kekeluargaannya utuh kembali. Mereka dapat bernafas lega lagi, tertawa riang, karena cinta kasih telah pulih kembali.
Gereja lahir pada saat kegembiraan Paska. Gembira terutama karena semua diperbaharui oleh pengampunan ilahi dan pulihnya persahabatan. Kegembiraan ini akan semakin dihayati, kalau Gereja menampakkan dirinya di luar. Tak henti-hentinya Gereja hendaknya memperhatikan mereka yang tersesat, yang dalam bahaya dan yang acuh tak acuh. Tak bolehlah ia beristirahat selama masih ada yang harus mendapat pengampunan.
Antifon Pembukaan – Sirakh 36:15-16
Berikanlah damai kepada mereka yang mengandalkan Dikau, ya Tuhan, agar terbuktilah kebenaran para nabi-Mu. Dengarkanlah doa-doa hamba-Mu dan umat-Mu Israel.
Pengantar
Kita adalah manusia yang penuh dosa, namun demikian Allah selalu berbelas kasih. Ia tidak akan terus memperhitungkan dosa manusia. Yang justru lebih kuat adalah Allah yang mengasihi dan memberi kerahiman-Nya kepada manusia yang berdosa. Oleh karena itu, kita tidak boleh menonjolkan kekuatan diri di dalam hidup ini, namun kita diajak untuk selalu mengandalkan rahmat Allah.
Seruan Tobat
Tuhan Yesus Kristus, Engkaulah Musa Baru, yang menjadi Pengantara kami di hadapan Bapa Yang Maharahim.
Tuhan, kasihanilah kami.
Engkaulah Putra Allah, yang mengorbankan Diri sebagai pepulih atas dosa-dosa kami di hadapan Bapa.
Kristus, kasihanilah kami.
Engkaulah belas kasih Bapa yang tampak di tengah-tengah kami dan menghendaki kami bertobat sepenuhnya.
Tuhan, kasihanilah kami.
Doa Pembukaan
Marilah berdoa:
Ya Allah, melalui Putra-Mu,
Engkau selalu mencari kami yang seringkali tersesat dan hilang.
Perkenankanlah kami untuk saling mencari siapa pun yang hilang di antara kami sehingga persahabatan kami dengan Dikau dapat dipulihkan.
Sebab, Dialah Tuhan, Pengantara kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus hidup dan berkuasa dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa.
Amin.
Bacaan Pertama –Keluaran 32:7-11, 13-14.
Bangsa Israel telah tegar tengkuk. Mereka menghina Allah yang telah membebaskan mereka dari perbudakan dengan menyembah berhala. Allah ingin melenyapkan mereka. Dalam keadaan itu, Musa tanpa ragu-ragu memohon kepada Tuhan berdasarkan apa yang telah dikerjakan Tuhan bagi umat-Nya dan berdasarkan janji-Nya. Musa berani menghadap-Nya untuk mohon pengampunan karena Allah adalah Allah yang setia dan berbelaskasih. Dan Yahse memang maharahim. Ia tidak memperhitungkan dosa-dosa Israel lagi dan mengampuni umat-Nya.
“Menyesallah Tuhan atas malapetaka yang dirancangkan-Nya atas umat-Nya”.
Pembacaan dari Kitab Keluaran:
Di Gunung Sinai Allah berfirman kepada Musa, “Pergilah, turunlah, sebab bangsamu yang kaupimpin keluar dari tanah Mesir telah rusak perilakunya. Begitu cepat mereka menyimpang dari jalan yang Kuperintahkan kepada mereka. Mereka telah membuat anak lembu tuangan, dan kepadanya mereka sujud menyembah serta mempersembahkan kurban sambil berkata: Hai Israel, inilah Allahmu yang telah menuntun engkau keluar dari tanah Mesir.” Lagi firman Tuhan kepada Musa, “Telah Kulihat bangsa ini, dan sesungguhnya mereka adalah suatu bangsa yang tegar tengkuk! Oleh sebab itu biarkanlah murka-Ku bangkit terhadap mereka, dan Aku akan membinasakan mereka; tetapi Engkau akan Kubuat menjadi bangsa yang besar.” Lalu Musa mencoba melunakkan hati Tuhan, Allahnya, dengan berkata, “Mengapakah Tuhan, murka-Mu bangkit terhadap umat-Mu, yang telah Kaubawa keluar dari tanah Mesir dengan kekuatan yang besar dan dengan tangan yang kuat? Ingatlah kepada Abraham, Ishak dan Israel, hamba-hamba-Mu itu, sebab kepada mereka Engkau telah bersumpah demi diri-Mu sendiri dengan berfirman kepada mereka: Aku akan membuat keturunanmu sebanyak bintang di langit, dan seluruh negeri yang telah Kujanjikan ini akan Kuberikan kepada keturunanmu, supaya dimilikinya untuk selama-lamanya.” Dan menyesallah Tuhan atas malapetaka yang dirancangkan-Nya atas umat-Nya.
Demikianlah sabda Tuhan.
Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan
Ref. Kasihanilah, ya Tuhan, Kaulah pengampun yang rahim, dan belas kasih-Mu tak terhingga.
Mazmur: 51:3.4.12-13.17.19; Ul: Luk 15:18.
1. Kasihanilah aku, ya Allah, menurut kasih setia-Mu, Menurut besarnya rahmat-Mu hapuskanlah pelanggaranku. Bersihkanlah aku seluruhnya dari kesalahanku, dan tahirkanlah aku dari dosaku!
2. Ciptakanlah hati yang murni dalam diriku, ya Allah, dan baharuilah semangat yang teguh dalam batinku. Janganlah membuang aku dari hadapan-Mu, Dan janganlah mengambil roh-Mu yang kudus dari padaku.
3. Ya Tuhan, bukalah bibirku, supaya mulutku mewartakan puji-pujian kepada-Mu. Persembahanku kepada-Mu ialah jiwa yang hancur; Hati yang remuk redam tidak akan Kaupandang hina, ya Allah.
Bacaan Kedua – I Timotius 1:12-17
Paulus mengingatkan para pemimpin Gereja akan tanggung jawab pastoralnya. Pemimpin Gereja bertanggung jawab atas perkembangan iman umatnya. Penegasan ini disampaikan Paulus atas dasar pengalaman iman pribadinya sendiri. Ia telah berjuang dengan penuh penderitaan. Dan semuanya dilakukan bukan karena kekuatan dirinya, melainkan karena rahmat kekuatan yang berasal dari Allah sendiri.
“Kristus Yesus datang ke dunia untuk menyelamatkan orang berdosa”
Pembacaan dari Surat Pertama Rasul Paulus kepada Timotius:
Saudaraku terkasih, aku bersyukur kepada Kristus Yesus, Tuhan kita, yang menguatkan aku, karena Ia menganggap aku setia, dan memercayakan pelayanan ini kepadaku. Padahal tadinya aku seorang penghujat dan seorang penganiaya yang ganas. Tetapi kini aku telah dikasihi-Nya, karena semuanya itu telah kulakukan tanpa pengetahuan, yaitu di luar iman. Malahan kasih karunia Tuhan kita itu telah dilimpahkan kepadaku bersama dengan iman dan kasih dalam Kristus Yesus. Sabda ini benar, dan patut diterima sepenuhnya, yaitu bahwa Kristus Yesus datang ke dunia untuk menyelamatkan orang-orang berdosa. Dari antara mereka akulah yang paling berdosa. Tetapi justru karena itu, aku dikasihani, agar dalam diriku sebagai orang yang paling berdosa ini, Yesus Kristus menunjukkan seluruh kesabaran-Nya. Dengan demikian aku menjadi contoh bagi mereka yang kemudian percaya kepada-Nya dan memperoleh hidup yang kekal. Hormat dan kemuliaan sampai selama-lamanya bagi Raja segala zaman, Allah yang kekal, yang tak tampak, yang esa. Amin.
Demikianlah Sabda Tuhan.
Syukur kepada Allah.
BAIT PENGANTAR INJIL – 2Kor 5:19
S: Alleluya. U: Alleluya.
S: Dalam Kristus Allah mendamaikan dunia dengan diri-Nya, dan telah mempercayakan berita perdamaian itu kepada kami.
U: Alleluya.
Bacaan Injil – Lukas 15:1-32 (singkat 15:1-10)
Allah tidak hanya memperhatikan yang benar, namun juga mereka yang berdosa. Bahkan perhatiannya lebih besar lagi kepada mereka yang telah hilang itu. Ia selalu berbelaskasih kepada orang yang berdosa. Allah tidak pernah mengenal lelah mencari dan mencari sampai menemukan mereka yang berdosa agar bertobat kembali ke panguan-Nya. Allah menghendaki umat-Nya utuh. Ia tidak menghendaki satu pun yang hilang. Perjuangan tanpa kenal lelah dan kegembiraan yang meluap atas kembalinya yang hilang merupakan perilaku yang perlu terus dihayati saat menghadapi mereka yang hilang.
“Akan ada sukacita di surga karena satu orang berdosa yang bertobat”
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas:
(Para pemungut cukai dan orang-orang berdosa biasanya datang kepada Yesus untuk mendengarkan Dia.Maka bersungut-sungutlah orang-orang Farisi dan ahli-ahli Taurat, katanya: “Ia menerima orang-orang berdosa dan makan bersama-sama dengan mereka.”
Lalu Ia mengatakan perumpamaan ini kepada mereka:
“Siapakah di antara kamu yang mempunyai seratus ekor domba, dan jikalau ia kehilangan seekor di antaranya, tidak meninggalkan yang sembilan puluh sembilan ekor di padang gurun dan pergi mencari yang sesat itu sampai ia menemukannya? Dan kalau ia telah menemukannya, ia meletakkannya di atas bahunya dengan gembira, dan setibanya di rumah ia memanggil sahabat-sahabat dan tetangga-tetangganya serta berkata kepada mereka: Bersukacitalah bersama-sama dengan aku, sebab dombaku yang hilang itu telah kutemukan.
Aku berkata kepadamu: Demikian juga akan ada sukacita di sorga karena satu orang berdosa yang bertobat, lebih dari pada sukacita karena sembilan puluh sembilan orang benar yang tidak memerlukan pertobatan.”
“Atau perempuan manakah yang mempunyai sepuluh dirham, dan jika ia kehilangan satu di antaranya, tidak menyalakan pelita dan menyapu rumah serta mencarinya dengan cermat sampai ia menemukannya?Dan kalau ia telah menemukannya, ia memanggil sahabat-sahabat dan tetangga-tetangganya serta berkata: Bersukacitalah bersama-sama dengan aku, sebab dirhamku yang hilang itu telah kutemukan.
Aku berkata kepadamu: Demikian juga akan ada sukacita pada malaikat-malaikat Allah karena satu orang berdosa yang bertobat.”)
Yesus berkata lagi: “Ada seorang mempunyai dua anak laki-laki. Kata yang bungsu kepada ayahnya: Bapa, berikanlah kepadaku bagian harta milik kita yang menjadi hakku. Lalu ayahnya membagi-bagikan harta kekayaan itu di antara mereka. Beberapa hari kemudian anak bungsu itu menjual seluruh bagiannya itu lalu pergi ke negeri yang jauh. Di sana ia memboroskan harta miliknya itu dengan hidup berfoya-foya. Setelah dihabiskannya semuanya, timbullah bencana kelaparan di dalam negeri itu dan ia pun mulai melarat.
Lalu ia pergi dan bekerja pada seorang majikan di negeri itu. Orang itu menyuruhnya ke ladang untuk menjaga babinya. Lalu ia ingin mengisi perutnya dengan ampas yang menjadi makanan babi itu, tetapi tidak seorang pun yang memberikannya kepadanya.
Lalu ia menyadari keadaannya, katanya: Betapa banyaknya orang upahan bapaku yang berlimpah-limpah makanannya, tetapi aku di sini mati kelaparan. Aku akan bangkit dan pergi kepada bapaku dan berkata kepadanya: Bapa, aku telah berdosa terhadap sorga dan terhadap bapa, aku tidak layak lagi disebutkan anak bapa; jadikanlah aku sebagai salah seorang upahan bapa.Maka bangkitlah ia dan pergi kepada bapanya.
Ketika ia masih jauh, ayahnya telah melihatnya, lalu tergeraklah hatinya oleh belas kasihan. Ayahnya itu berlari mendapatkan dia lalu merangkul dan mencium dia.Kata anak itu kepadanya: Bapa, aku telah berdosa terhadap sorga dan terhadap bapa, aku tidak layak lagi disebutkan anak bapa.Tetapi ayah itu berkata kepada hamba-hambanya: Lekaslah bawa ke mari jubah yang terbaik, pakaikanlah itu kepadanya dan kenakanlah cincin pada jarinya dan sepatu pada kakinya.Dan ambillah anak lembu tambun itu, sembelihlah dia dan marilah kita makan dan bersukacita.Sebab anakku ini telah mati dan menjadi hidup kembali, ia telah hilang dan didapat kembali. Maka mulailah mereka bersukaria.
Tetapi anaknya yang sulung berada di ladang dan ketika ia pulang dan dekat ke rumah, ia mendengar bunyi seruling dan nyanyian tari-tarian.Lalu ia memanggil salah seorang hamba dan bertanya kepadanya apa arti semuanya itu. Jawab hamba itu: Adikmu telah kembali dan ayahmu telah menyembelih anak lembu tambun, karena ia mendapatnya kembali dengan sehat. Maka marahlah anak sulung itu dan ia tidak mau masuk. Lalu ayahnya keluar dan berbicara dengan dia.
Tetapi ia menjawab ayahnya, katanya: Telah bertahun-tahun aku melayani bapa dan belum pernah aku melanggar perintah bapa, tetapi kepadaku belum pernah bapa memberikan seekor anak kambing untuk bersukacita dengan sahabat-sahabatku.
Tetapi baru saja datang anak bapa yang telah memboroskan harta kekayaan bapa bersama-sama dengan pelacur-pelacur, maka bapa menyembelih anak lembu tambun itu untuk dia.
Kata ayahnya kepadanya: Anakku, engkau selalu bersama-sama dengan aku, dan segala kepunyaanku adalah kepunyaanmu.
Kita patut bersukacita dan bergembira karena adikmu telah mati dan menjadi hidup kembali, ia telah hilang dan didapat kembali.”
Demikianlah Injil Tuhan.
Terpujilah Kristus
Doa Umat
Sambil menyadari bahwa kita berdosa, marilah berpaling kepada Allah, Bapa kita, yang berbelas kasih, yang tidak pernah memungkiri kita.
Tuhan menganugerahkan kekudusan bagi Gereja karena kekudusan diri-Nya. Gereja juga terdiri dari kita orang-orang yang berdosa.
Allah berbelas kasih, bantulah Gereja agar selalu bersedia mengakui dan mengoreksi kesalahan-kesalahan yang pernah dilakukan agar dapat menjadi tanda rekonsiliasi di dunia.
Marilah kita mohon,…
Kabulkanlah doa kami ya Tuhan.
Tuhan menganugerahkan rahmat bagi mereka yang tabah dan gigih dalam memerjuangkan dan menegakkan keadilan dan solidaritas kepada mereka yang miskin dan tertindas oleh sesamanya yang haus.
Allah yang berbelas kasih, bantulah mereka yang dengan tabah dan gigih memerjuangkan dan menegakkan keadilan dan mengembangkan kesetiakawanan dengan sesamanya tanpa pamrih, kendati harus menghadapi aneka tantangan dan kesulitan.
Marilah kita mohon,…
Kabulkanlah doa kami ya Tuhan.
Bermacam persoalan sering menimbulkan konflik dan pertikaian di anatara orang-orang sehingga menimbulkan sakit hati dan tidak mau bicara lagi satu sama lain.
Allah yang berbelas kasih, bantulah mereka yang sakit hati dan tersinggung saat mengatasi kesombongan hati mereka, dan mengambil langkah pertama ke arah rekonsiliasi.
Marilah kita mohon,…
Kabulkanlah doa kami ya Tuhan.
Kita semua, umat kristiani yang ada di sini dan semua kelompok umat kristiani, dipanggil untuk menjadi yang pertama mewartakan kedamaian dan rekonsiliasi.
Allah yang berbelas kasih, bantulah kami agar tak pernah menyatakan putus hubungan dengan siapa pun juga dan bersedia memberi kesempatan dan semangat baru kepada mereka yang pernah bersalah, serta menyambut mereka kembali di tengah-tengah kami.
Marilah kita mohon,…
Kabulkanlah doa kami ya Tuhan.
Bapa yang penuh belas kasih, bila kami berdoa untuk orang-orang berdosa, kami berdoa pula untuk diri kami sendiri. Jadikanlah kami mampu mengasihi sebab kami pun diampuni. Demi Yesus Kristus, Tuhan kami.
Amin.
Doa Persembahan
Ya Allah, berkenanlah menerima roti dan anggur yang kami persembahkan kepada-Mu sebagai silih atas dosa-dosa kami.
Kami mohon terimalah kembali diri kami sebagai putra dan putri-Mu.
Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami.
Amin
Antifon Komuni – Mazmur 36:8
Betapa berharga kasih setia-Mu, ya Allah! Kiranya anak-anak manusia berlindung dalam naungan sayap-Mu.
Doa Sesudah Komuni
Marilah berdoa:
Allah Bapa Yang Mahamurah,
kami bersyukur atas sakramen cinta kasih-Mu ini.
Semoga kami memperoleh kekuatan untuk mengatasi kelemahan-kelemahan kami
sehingga dapat mengikuti jejak Putra-Mu menuju tempat kediaman-Mu yang kekal, sebab, Dialah Tuhan, Pengantara kami.
Amin