MINGGU BIASA XXIX/c, 16 OKTOBER 2016
Menghayati Ekaristi dalam Hidup dan Menghayati Hidup dalam Ekaristi
Seseorang yang ingin mencapai cita-cita, yang telah mempesonanya, tentu takkan berhenti sebelum tercapai cita-cita itu. Seluruh hidupnya terarah ke situ. Segala sesuatu dilihatnya dengan kacamata keinginan dan impiannya. Pastikah akan menjadi kenyataan? Dan kalau dapat , apakah akan berguna baginya? Mungkin digambarkannya yang bukan-bukan. Mungkin terpaksa harus menanti lama dengan sabar. Tetapi dengan demikian cita-cita itu akan lebih murni dan lebih berharga.
Kita ini penuh dengan keinginan bermacam-macam yang sering saling bertentangan, sehingga tidak tahu apa yang harus kita mohon kepada Tuhan. Hanya doa yang diterangi iman atas nama Kristus, yang dapat mempersatukan keinginan-keinginan kita di hadapan Tuhan. Dialah akhirnya yang akan mengabulkan.
Antifon Pembukaan — Mazmur 17:6,8
Aku berseru kepada-Mu sebab Engkau mendengarkan daku, ya Allah. Sendengkanlah telinga-Mu kepadaku, dengarkanlah kata-kataku. Jagalah aku bagaikan biji mata, sembunyikanlah akud alam naungan sayap-Mu.
Pengantar
Kita bertemu di sini untuk bersyukur kepada Bapa di surga. Tetapi banyak pula yang datang membawa persoalan-persoalan atau keinginan-keinginan yang tak terkatakan. Maka baiklah kalau semuanya itu kita mohon di dalam doa kita.
Bacaan hari ini minta perhatian kita, agar dalam doa kita janganlah semacam mendesak, memaksa Tuhan. Kita hendaknya sabar dan ulet dalam doa kita, dan permohonan kita itu akan dikabulkan, bila kita tunjang doa itu dengan kerja nyata kita. Tuhan tidak menyelamatkan manusia tanpa pertolongan manusia. Ia berada di pihak kita, tetapi memerlukan bantuan orang. Maka kita masing-masing harus mendengarkan sabda Allah, agar dapat menemukan apa yang mau kita bicarakan bersama, dan bagaimana kita dengan berdoa dan meraba-raba dapat mengatasi ketidakmampuan kita untuk percaya.
Seruan Tobat
Doa Pembukaan
Marilah berdoa:
Ya Allah, Engkau telah memperlengkapi kami dengan rahmat untuk melaksanakan perbuatan-perbuatan baik.
Semoga kami semakin tekun untuk mengembangkan rahmat-Mu itu sehingga kami dapat hidup sebagai orang-orang yang benar di hadapan-Mu.
Dengan pengantaraan Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa.
Amin.
Bacaan Pertama –Kel. 17:8-13
Suku Amalek mau merintangi Israel memasuki tanah perjanjian. Pertempurannya sendiri tidak diceritakan, karena penulis mempunyai tujuan lain. Ia mau menunjukkan, bahwa Yahwe sendirilah yang memimpin pertempuran itu dengan tongkat panglima Musa, yang menentukan taktik. Maka kemenangan hendaknya dikembalikan kepada Tuhan.
“Apabila Musa mengangkat tangan, lebih kuatlah pasukan Israel”
Pembacaan dari Kitab Keluaran:
Sekali peristiwa datanglah orang Amalek dan berperang melawan orang Israel di Rafidim. Musa berkata kepada Yosua, “Pilihlah orang-orang bagi kita, lalu keluarlah berperang melawan orang Amalek! Aku sendiri, besok akan berdiri di puncak bukit itu dengan memegang tongkat Allah di tanganku.” Lalu Yosua melakukan seperti yang dikatakan Musa kepadanya dan berperang melawan orang Amalek; sedangkan Musa, Harun dan Hur naik ke puncak bukit. Dan terjadilah hal berikut ini: Apabila Musa mengangkat tangannya, lebih kuatlah pasukan Israel. Sebaliknya, apabila Musa menurunkan tangannya, Amaleklah yang lebih kuat. Tetapi menjadi penatlah tangan Musa. Maka Harun dan Hur mengambil sebuah batu, meletakkannya di belakang Musa, supaya ia duduk di atasnya; lalu Harun dan Hur menopang kedua belah tangan Musa, seorang di sisi yang satu, seorang di sisi yang lain, sehingga tangan Musa tidak bergerak sampai matahari terbenam. Demikianlah Yosua mengalahkan Amalek dan rakyatnya dengan mata pedang.
Demikianlah sabda Tuhan.
Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan
Ref. Hanya Engkaulah Tuhan Allahku dan harapan untuk hidupku.
Mazmur 121:1-2.3-4.5-6.7-8; R:lih. 2.
1. Aku melayangkan mataku ke gunung-gunung; dari manakah akan datang pertolongan bagiku? Pertolonganku ialah dari Tuhan, yang menjadikan langit dan bumi.
2. Ia takkan membiarkan kakimu goyah, Penjagamu tidak akan terlelap. Sungguh, tidak akan terlelap dan tidak akan tertidur Penjaga Israel.
3. Tuhan penjagamu, Tuhanlah naunganmu di sebelah tangan kananmu. Matahari tidak akan menyakiti engkau pada waktu siang, tidak pula bulan pada waktu malam.
4. Tuhan akan menjaga engkau terhadap segala kecelakaan; Ia akan menjaga nyawamu. Tuhan akan menjaga keluar masukmu dan sekarang sampai selama-lamanya.
Bacaan Kedua – 2 Timotius 3:14-4:2
Paulus menganjurkan kepada Timotius untuk tetap setia kepada tradisi dan Kitab Suci: dua batu sendi iman kristen. Apa yang diajarkan Timotius diterimanya dari guru-gurunya (Kis 16:1-4). Sebagai seorang asli Yahudi ia mengenal baik Kitab Suci. Itu diakuinya sebagai sabda Allah (2Pet 1:20), yang akan membimbing setiap pengikut Kristus dalam kesalehan sejati. Pada hari pengadilan terakhir ia harus mempertanggungjawabkan perutusan yang diserahkan kepadanya, yaitu mewartakan Injil.
“Orang-orang kepunyaan Allah diperlengkapi untuk setiap perbuatan baik”
Pembacaan dari Surat Kedua Rasul Paulus kepada Timotius:
Saudaraku terkasih, hendaklah engkau tetap berpegang pada kebenaran yang telah engkau terima dan engkau yakini, dengan selalu mengingat orang yang telah mengajarkannya kepadamu. Ingatlah juga bahwa dari kecil engkau sudah mengenal Kitab Suci yang dapat memberi hikmat kepadamu dan menuntun engkau kepada keselamatan oleh iman akan Kristus Yesus. Segala tulisan yang diilhamkan Allah memang bermanfaat untuk mengajar, untuk menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan dan untuk mendidik orang dalam kebenaran. Dengan demikian orang-orang kepunyaan Allah diperlengkapi oleh setiap perbuatan baik. Di hadapan Allah dan di hadapan Kristus Yesus yang akan menghakimi orang yang hidup dan yang mati, aku berpesan dengan sungguh-sungguh kepadamu demi penyataan-Nya dan demi Kerajaan-Nya: Wartakanlah sabda Allah! Siap sedialah selalu, baik atau tidak waktunya. Nyatakanlah apa yang salah, tegur dan nasihatilah dengan segala kesabaran dan pengajaran.
Demikianlah Sabda Tuhan.
Syukur kepada Allah.
BAIT PENGANTAR INJIL – Ibr. 4:12
S: Alleluya. U: Alleluya.
S: Sabda Allah itu hidup, kuat dan tajam. Ia sanggup membedakan pertimbangan dan pikiran hati kita.
U: Alleluya.
Bacaan Injil – Lukas 18:1-8
Sebagaimana peristiwa sebelumnya (17:20-37) mula-mula kutipan ini suatu anjuran untuk berdoa dengan sungguh-sungguh dan terus-menerus, agar kedatangan kerajaan Allah dipercepat. Kalau masih ditunda-tunda apakah iman umat takkan pudar karena terlalu lama menanti? Itulah yang mau dijawab oleh perumpamaan ini (Lih 9:11). Kalau seorang yang demikian kejam, seperti jaksa lalim ini akhirnya dapat terbujuk, apakah Tuhan yang mahaadil takkan mengabulkan doa GerejaNya yang terus-menerus? Maka dalam doa kita harus ulet, sampai Tuhan mengabulkannya (2 Petr 3:8-10). Keinginan-keinginan kita lambat laun akan disaring oleh iman, sehingga selaras dengan rencana Allah.
“Allah akan membenarkan orang-orang pilihan-Nya yang berseru kepada-Nya”
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas:
Sekali peristiwa Yesus menyampaikan suatu perumpamaan kepada murid-murid-Nya untuk menegaskan bahwa mereka harus selalu berdoa dengan tidak jemu-jemu. Ia berkata, “Di sebuah kota ada seorang hakim yang tidak takut akan Allah dan tidak menghormati siapa pun. Dan di kota itu ada pula seorang janda yang selalu datang kepada hakim itu dan berkata, ‘Belalah hakku terhadap lawanku!’ Beberapa waktu lamanya hakim itu menolak. Tetapi kemudian ia berkata dalam hatinya, ‘Walaupun aku tidak takut akan Allah dan tidak menghormati siapa pun, namun karena janda ini menyusahkan aku, baiklah aku membenarkan dia, supaya ia jangan terus-menerus datang dan akhirnya menyerang aku.” Lalu Tuhan berkata, “Camkanlah perkataan hakim yang lalim itu! Tidakkah Allah akan membenarkan para pilihan-Nya, yang siang malam berseru kepada-Nya? Dan adakah Ia mengulur-ulur waktu sebelum menolong mereka? Aku berkata kepadamu: Ia akan segera membenarkan mereka! Akan tetapi, jika Anak manusia itu datang, adakah Ia menemukan iman di bumi ini?”
Demikianlah Injil Tuhan.
Terpujilah Kristus
Doa Umat
Saudara-saudara, marilah kita mengindahkan anjuran Tuhan kita, Yesus Kristus supaya selalu berdoa dengan tidak jemu-jemu. Marilah kita mohon supaya doa kita disampaikan-Nya ke hadapan Bapa kita di surga.
Bagi para warga yang diserahi tugas pelayanan tertentu dalam Gereja.
Semoga mereka yang diserahi berbagai tugas pelayanan dalam Gereja menjadi orang-orang yang bersemangat doa, dengan meningat Sabda Tuhan Yesus, “Di luar Aku, kamu tidak dapat berbuat apa-apa.”
Marilah kita mohon,…
Kabulkanlah doa kami ya Tuhan.
Bagi semua orang yang sudah mengenal atau baru mencari Allah.
Semoga semua orang yang mengenal atau baru mencari Allah tidak ragu-ragu berwawancara dengan Dia, lewat doa yang keluar dari lubuk hati.
Marilah kita mohon,…
Kabulkanlah doa kami ya Tuhan.
Bagi semua orang yang mengalami kekeringan dalam hidup rohani mereka.
Semoga semua orang yang mengalami kekeringan rohani tetap bertekun dalam iman bahwa Allah senantiasa mendampinginya, kendatipun mereka tidak melihat dan merasakannya. Semoga malam gelap kehidupan rohani mereka menjadi saat untuk menyadari kebutuhan mutlak akan kehadiran dan penyertaan Tuhan dalam hidup mereka.
Marilah kita mohon,…
Kabulkanlah doa kami ya Tuhan.
Bagi kita semua yang berkumpul di tempat ibadat ini.
Semoga kita semua belajar memohon dengan tidak jemu-jemu segala sesuatu yang baik dan sesuai dengan kehendak Allah, dan semoga Perayaan Ekaristi ini membuat kita serta dunia lebih akrab dengan Allah. .
Marilah kita mohon,…
Kabulkanlah doa kami ya Tuhan.
Allah Bapa di surga, dengarkanlah doa permohonan kami. Jadikanlah kami ini umat yang tekun berdoa. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami.
Amin.
Doa Persembahan
Ya Allah,
berkenanlah menerima persembahan roti dan anggur
berserta ungkapan syukur dan semua permohonan kami kepada-Mu.
Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami.
Amin
Antifon Komuni – Mzm 33:18-19
Mata Tuhan tertuju kepada mereka yang takut akan Dia, kepada mereka yang mengharapkan kasih setia-Nya,
untuk melepaskan jiwa mereka dari maut dan memelihara hidup mereka pada masa kelaparan.
Doa Sesudah Komuni
Marilah berdoa:
Allah Bapa Yang Mahabaik,
kami bersyukur karena telah Kauundang dalam perjamuan kudus-Mu dan Kaukenyangkan dengan santapan rohani.
Semoga Engkau berkenan menambahkan iman kami kepada-Mu dan cinta kasih kami kepada sesama serta pengharapan akan hidup baru yang Kaujanjikan.
Dengan pengantaraan Kristus Tuhan kami.
Amin