MINGGU BIASA XXV, 20 September 2020
Menghayati Hidup dalam Ekaristi/Menghayati Ekaristi dalam Hidup
Setiap perkumpulan harus menghormati wewenang anggotanya. Mengingat kompleksnya segi-segi hidup, maka perlu wewenang-wewenang itu dikumpulkan, diperkuat dan dibela dan pada waktuya ditinjau kembali. Sering hal itu kita lakukan secara berlebih-lebihan, tanpa mengingat kepentingan orang lain, dan sering kali pula kita terbawa oleh iri hati.
Tetapi sekalipun menghormati hak wewenang anggota itu benar-benar fundamental di dalam suatu perkumpulan, masih dapat dipertanyakan, sudahkah mencukupi untuk membangun perkumpulan itu sebaik-baiknya? Bukankah keadilan itu harus diambil alih tugasnya oleh cinta kasih?
Di dalam Gereja dewasa ini terdapat pula orang-orang yang kurang puas seperti disebutkan di dalam perumpamaan. Kini Gereja ingin lebih missioner dan lebih mengarah kepada mereka yang jauh-jauh. Di bawah sinar cinta kasih Allah, seperti diwahyukan kepada kita, bukankah pembicaraan mengenai “jasa” itu menggelikan? Dapatkah usaha-usaha manusia yang serba miskin itu dibandingkan dengan anugerah-anugerah yang diberikan oleh Tuhan? Hanya Tuhan, yang tak pernah memperhitungkan kebaikan-Nya, yang dapat menjembatani jarah antara keduanya itu. Bila kita mau membanggakan jasa, maka kita membanggakan anugerah yang telah kita terima.
MAZMUR TANGGAPAN MINGGU XXV TAHUN A
Antifon Pembukaan – Sir. 36:15-16
Berikanlah damai kepada mereka yang mengandalkan Dikau, ya Tuhan, agar terbuktilah kebenaran para nabi-Mu. Dengarkanlah doa-doa hamba-Mu dan umat-Mu Israel.
Pengantar
Semua orang dipanggil Tuhan ikut serta membangun Gereja-Nya. Ada yang langsung menyingsingkan lengan bajunya dan mewartakan Injil dengan sepenuh hati; tetapi ada pula yang nampaknya lelah dan tanpa gairah, hanya melihat-lihat saja dari jauh; dan ada pula yang terlambat datangnya. Tetapi Tuhan menghendaki semuanya saja ikut serta. Gereja harus segar dan terbuka, sehingga setiap orang mendapat tempatnya masing-masing, baik para pelopor yang datang pertama-tama, baik mereka yang lesu, maupun yang terlambat datangnya. Mereka pun sedang dalam perjalanan menujut Tuhan dan jalan Tuhan memang bukan jalan kita. Tak usahlah kita mengadili seseorang; siapa pun hendaknya kita terima dengan penuh kasih sayang. Kita harus hidup sepantasnya sesuai Injil, sehingga di dalam Gereja kita ini tersedia tempat untuk semua orang yang berkehendak baik.
Doa Pembukaan
Tuhan Yesus Kristus, kami mengakui, bahwa kami sering iri hati, karena Engkau murah hati terhadap orang lain.
Tuhan, kasihanilah kami.
Kami mengakui, bahwa kami sering bersungut-sungut karena kurang menyadari, bahwa jalan pikiran-Mu lainlah dengan jalan pikiran kami.
Kristus, kasihanilah kami.
Kami mengakui, bahwa dalam menjalankan tugas kami sering kami kurang sungguh-sungguh, kurang menghayati perintah cinta kasih-Mu.
Tuhan, kasihanilah kami.
Doa Pembukaan
Marilah kita bedoa. (hening sejenak)
Ya Allah, segala ketetapan Hukum-Mu yang kudus Engkau rangkum dalam hukum kasih kepada-Mu dan kepada sesama. Semoga dengan menaati perintah-perintah-Mu, kami dapat sampai ke hidup yang kekal. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa.
Amin.
Bacaan Pertama – Yesaya 55:6-9
Manusia sering mengukur kebaikan orang dengan tata ukuran dunia, bahkan menggunakan ukuran yang bersifat ekonomis. Manusia sering mengukur manusia berdasarkan waktu berbakti dan prestasi duniawi. Hal ini berlawanan dengan cara pandang Allah. Allah mengukur bukan dengan pertama-tama prestasi dunia, tetapi jalan dan rencana-Nya. Ia mengukur keberhasilan orang atas dasar kasih-Nya.
Pembacaan dari Nubuat Yesaya:
Rancangan-Ku bukanlah rancanganmu.
Carilah Tuhan selama Ia berkenan ditemui, berserulah kepada-Nya selama Ia dekat! Baiklah orang fasik meninggalkan jalannya, dan orang jahat meninggalkan rancangannya. Baiklah ia kembali kepada Tuhan, maka Tuhan akan mengasihaninya; baiklah ia kembali kepada Allah kita, sebab Ia memberi pengampunan dengan limpah. “Sebab rancangan-Ku bukanlah rancanganmu, dan jalanmu bukanlah jalan-Ku,” demikianlah Firman Tuhan. “Seperti tingginya langit dan bumi, demikianlah jalan-Ku menjulang di atas jalanmu dan rancangan-Ku di atas rancanganmu.”
Demikianlah sabda Tuhan.
Syukur kepada Allah.
Tanggapan – Mazmur 145:2-3.8-9.17-18
Ulangan: Tuhan mendengarkan doa orang beriman.
Ayat:
1. Setiap hari aku hendak memuji Engkau, dan memuliakan nama-Mu untuk selama-lamanya. Besarlah Tuhan dan sangat terpuji; kebesaran-Nya tidak terselami.
2. Tuhan itu pengasih dan penyayang, panjang sabar dan besar kasih setia-Nya. Tuhan itu baik kepada semua orang, penuh rahmat terhadap segala yang dijadikan-Nya.
3. Tuhan itu adil dalam segala jalan-Nya dan penuh kasih setia dalam segala perbuatan-Nya. Tuhan dekat pada setiap orang yang berseru kepada-Nya; pada setiap orang yang berseru kepada-Nya dalam kesetiaan.
Bacaan Kedua – Filipi. 1:20c-24.27a
Di dalam penjara, Paulus mengalami tekanan hidup yang tak tertanggungkan. Namun dalam penderitaannya itu, ia tidak meninggalkan jemaatnya. Kendati akan memberi rasa nyaman yang tak terperikan, ia tidak ingin pergi diam bersama dengan Kristus. Ia tetap melanjutkan karya perutusan bagi saudara-saudaranya agar mereka hidup sesuai Injil Kristus.
Pembacaan dari Surat Rasul Paulus kepada Jemaat di Filipi:
Bagiku hidup adalah Kristus.
Saudara-saudara, dengan nyata Kristus dimuliakan di dalam tubuhku, baik oleh hidupku, maupun oleh matiku. Karena bagiku hidup adalah Kristus, dan mati adalah keuntungan. Tetapi, jika aku harus hidup di dunia ini, itu berarti bagiku bekerja memberi buah. Jadi mana yang harus kupilih, aku tidak tahu. Aku didesak dari dua pihak: aku ingin pergi dan diam bersama-sama dengan Kristus, ini memang jauh lebih baik; tetapi demi kamu lebih berguna aku tinggal di dunia ini. Maka, hendaklah hidupmu berpadanan dengan Injil Kristus.
Demikianlah sabda Tuhan.
Syukur kepada Allah.
BAIT PENGANTAR INJIL Kis. 16:14b
S: Alleluya. U: Alleluya.
S: Bukalah hati kami, ya Tuhan, sehingga kami memperhatikan Sabda Putra-Mu.
U: Alleluya.
Bacaan Injil – Matius 20:1-16a
Kepedulian dan kemurahan hati Allah sungguh tidak mengenal batas. Ia selalu mencari siapa saja untuk masuk dalam Kerajaan-Nya. Ia melimpahkan kemurahan hati-Nya kepada siapa saja dengan tidak memandang berbagai macam latar belakang. Pengikut Kristus selayaknya meneladani sikap Allah ini. Seorang pengikut sejati tidak akan pernah merasa bahwa dirinya yang paling berjasa dan lebih berhak menuntut imbalan yang sesuai. Yang paling berjasa dalam segala karya tiada lain adalah Allah sendiri. Berbagai macam latar belakang pekerja ini sekaligus mengingatkan akan berbagai karya para pengikut Kristus supaya melibatkan semakin banyak orang dan mau meratakan kesejahteraan.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius:
Iri hatikah engkau karena Aku murah hati?
Sekali peristiwa Yesus mengemukakan perumpamaan berikut kepada murid-murid-Nya, “Hal Kerajaan Surga itu sama seperti seorang tuan rumah yang pagi-pagi benar keluar mencari pekerja untuk kebun anggurnya. Setelah sepakat dengan para pekerja mengenai upah sedinar sehari, ia menyuruh mereka ke kebun anggumya. Kira-kira pukul sembilan pagi ia keluar pula, dan dilihatnya ada orang-orang lain menganggur di pasar. Katanya kepada mereka, ‘Pergi jugalah kamu ke kebun anggurku dan aku akan memberimu apa yang pantas.’ Dan mereka pun pergi. Kira-kira pukul dua belas dan pukul tiga sore ia keluar pula, dan berbuat seperti tadi. Kira-kira pukul lima sore ia keluar lagi dan mendapati orang-orang lain pula; lalu katanya kepada mereka, ‘Mengapa kamu menganggur saja di sini sepanjang hari?’ Jawab mereka, ‘Tidak ada orang yang mengupah kami.’ Kata orang itu, ‘Pergi jugalah kamu ke kebun anggurku.’ Ketika hari sudah malam, berkatalah tuan itu kepada mandornya, ‘Panggillah sekalian pekerja itu dan bayarlah upahnya, mulai dari yang masuk terakhir sampai kepada yang masuk terdahulu. Maka, datanglah mereka, mulai yang bekerja kira-kira pukul lima sore, dan mereka masing-masing menerima satu dinar. Kemudian datanglah mereka yang masuk terdahulu. Mereka mengira akan mendapat lebih besar. Tetapi, mereka pun menerima masing-masng satu dinar juga. Ketika menerimanya, mereka bersungut-sungut kepada tuan itu, katanya, ‘Mereka yang masuk paling akhir ini hanya bekerja satu jam, dan engkau menyamakan mereka dengan kami yang sehari suntuk bekerja berat dan menanggung panas terik matahari.’ Tetapi, tuan itu menjawab salah seorang dari mereka, ‘Saudara, aku tidak berlaku tidak adil terhadapmu. Bukankah kita telah sepakat sedinar sehari? Arnbilah bagianmu dan pergi-lah! Aku mau memberikan kepada orang yang masuk terakhir ini sama seperti kepadamu. Tidakkah aku bebas mempergunakan milikku menurut kehendak hatiku? Atau iri hatikah engkau karena aku murah hati?’ Demikianlah orang yang terakhir akan menjadi yang terdahulu dan yang terdahulu menjadi yang ter akhir.”
Berbahagialah orang yang mendengarkan Sabda Tuhan, dan tekun melaksanakannya.
Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran, dan hidup kami.
Doa Umat
Allah Bapa memberikan anugerah dan pahala menurut kehendak-Nya yang bebas. Ia Mahabaik dan mengundang kita untuk bekerja. Maka, marilah kita berdoa.
Bagi semua warga Gereja yang mengabdikan diri kepada Tuhan dan Injil-Nya.
Semoga Allah Bapa memberkati semua warga Gereja yang mengabdikan diri kepada-Nya dan Iniil dengan segala daya, keberanian dan kesetiaannya. Marilah kita mohon …
Kabulkanlah doa kami, ya Tuhan.
L Bagi para karyawan.
Semoga Allah Bapa menghibur dan memberkati para karyawan yang dengan tekun dan penuh pengabdian melayani keperluan masyarakat. Marilah kita mohon …
Kabulkanlah doa kami, ya Tuhan.
L Bagi orang-orang sakit dan jompo di rumah-rumah khusus, atau rumah mereka sendiri.
Semoga Allah Bapa Yang Mahakasih menghibur mereka yang sakit dan jompo dengan perawatan yang memadai dan penuh kasih sayang. Marilah kita mohon …
Kabulkanlah doa kami, ya Tuhan.
L Bagi kita di sini.
Semoga Allah Bapa Yang Mahabijaksana membuka hati dan pandangan kami sehingga bersedia dengan tulus hati memberi tempat kepada siapa pun di tengah kami. Marilah kita mohon …
Kabulkanlah doa kami, ya Tuhan.
Allah Bapa kami di surga, dengan bantuan rahmat-Mu kami ingin berkembang dalam Tubuh mistik Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan dan Pengantara kami.
U Amin.
Doa Persembahan
Ya Allah, sudilah menerima persembahan umat-Mu. Perkenankanlah kami memperoleh sakramen keselamatan ini yang kami akui dengan iman dan kami rindukan dengan penuh kasih. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami.
Amin.
Antifon Komuni – Mzm. 119:4-5
Engkau telah menyampaikan titah-Mu, supaya ditepati dengan sungguh-sungguh. Semoga tetaplah jalan hidupku, untuk melaksanakan ketetapan-Mu.
Doa Sesudah Komuni
Marilah kita berdoa.
Ya Allah, kami telah Engkau segarkan dengan sakramen-Mu. Sudilah terus-menerus membantu kami agar penebusan yang terlaksana dalam misteri ini tergenapi pula dalam seluruh hidup kami. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami, yang hidup dan berkuasa sepanjang segala masa.
Amin.