Ekaristi MINGGU BIASA XXVII/B, 7 OKTOBER 2018
Menghayati hidup dalam Ekaristi
Dewasa ini kesatuan perkawinan sering dipersoalkan. Dua macam pendapat tentang kebebasan bertentangan satu sama lain. Bagi yang pertama kebebasan menuntut kesetiaan teguh, bagi yang lain kebebasan tak dapat disertai dengan perjanjian yang definitif. Pendapat mana yang lebih sesuai dengan aspirasi insani, dengan hakekat terdalam pribadi manusia? Pendapat mana yang lebih menjami kebahagiaan individu, ketenangan keluarga dan kemajuan masyarakat.
——————
Antifon Pembukaan – Bdk. Est 3:2-3
Semesta alam takluk kepada kehendak-Mu, ya Tuhan, dan tidak ada yang dapat menentangnya.
Sebab Engkau telah menciptakan segala sesuatu, langit dan bumi serta segala isinya. Engkaulah Tuhan atas semesta alam.
Pengantar
Manusia diciptakan bukan semata-mata untuk mencapai rekor dan menguasai alam, tetapi terlebuh untuk menaruh cinta kasih. Maka suami dan istri dipanggil untuk meninggalkan keluarganya dan bersama-sama membentuk keluarga sendiri, di mana mereka berkembang dalam kesatuan dan dalam cinta kasih antara mereka sendiri. Orang tahu, bahwa tugas itu berlaku seumur hidup dan takkan ada selesainya. Maka kesetiaan yang mereka ikatkan satu sama lain itu hendaknya tetap merupakan suatu hadiah: hadiah yang saling diberikan oleh suami dan isteri, dan hadiah pula yang mereka terima dengan rasa syukur daripada Tuhan sendiri dan berkat kekuatan ikatan mereka dengan Tuhan.
Serua Tobat
Tuhan Yesus Kristus,
Engkau menaruh cinta kasih kepada Gereja dengan kasih setia dan mengurbankan diri untuk keselamatannya.
Tuhan, kasihanilah kami
Engkau memberikan anugerah khusus kepada suami-istri, yang mendasarkan perkawinan mereka atas iman kepada-Mu.
Kristus, kasihanilah kami.
Engkau hendak menguduskan perkawinan kristiani dengan mengangkatnya menjadi sakramen, ialah suatu tanda kedatangan dan kehadiran-Mu yang menyelamatkan.
Tuhan, kasihanilah kami.
Doa Pembukaan
Marilah bedoa:
Allah Bapa Yang Maha Pengasih, Engkau telah menciptakan manusia dan alam semesta dengan cinta kasih-Mu. Singkirkanlah ketegaran dan kesombongan kami agar benih-benih cinta kasih yang telah Kautanam dalam hati kami dapat berkembang dan berbuah. Dengan pengantaraan Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus hidup dan berkuasa, Allah sepanjang segala masa.
Amin
Bacaan Pertama – Kej 2:18-24
Allah menciptakan perempuan dari tulang rusuk laki-laki, supaya laki-laki tidak hidup seorang diri da nada penolong yang sepadan dengan dirinya. Penciptaan ini menegaskan bahwa laki-laki dan perempuan mempunyai kedudukan yang setara. Karena itu laki-laki akan meninggalkan orang tuanya untuk hidup bersama perempuan, teman hidup dan penolongnya yang baru.
“Keduanya akan menjadi satu daging.”
Pembacaan dari Kitab Kejadian:
Beginilah Firman Tuhan Allah, “Tidak baik, kalau manusia itu seorang diri saja. Aku akan menjadikan penolong baginya, yang sepadan dengan dia.”
Lalu TUHAN Allah membentuk dari tanah segala binatang hutan dan segala burung di udara. Dibawa-Nyalah semuanya kepada manusia itu untuk melihat, bagaimana ia menamainya; dan seperti nama yang diberikan manusia itu kepada tiap-tiap makhluk yang hidup, demikianlah nanti nama makhluk itu.
Manusia itu memberi nama kepada segala ternak, kepada burung-burung di udara dan kepada segala binatang hutan, tetapi baginya sendiri ia tidak menjumpai penolong yang sepadan dengan dia.
Lalu TUHAN Allah membuat manusia itu tidur nyenyak; ketika ia tidur, TUHAN Allah mengambil salah satu rusuk dari padanya, lalu menutup tempat itu dengan daging.
Dan dari rusuk yang diambil TUHAN Allah dari manusia itu, dibangun-Nyalah seorang perempuan, lalu dibawa-Nya kepada manusia itu.
Lalu berkatalah manusia itu: “Inilah dia, tulang dari tulangku dan daging dari dagingku. Ia akan dinamai perempuan, sebab ia diambil dari laki-laki.”
Sebab itu seorang laki-laki akan meninggalkan ayahnya dan ibunya dan bersatu dengan isterinya, sehingga keduanya menjadi satu daging. .
Demikianlah sabda Tuhan.
Syukur kepada Allah.
Tanggapan – Mazmur 128:1-2.3.4-5.6
Ref: Tuhan memberkati umat-Nya dengan damai sejahtera.
Mazmur:
Berbahagialah setiap orang yang bertakwa kepada Tuhan, yang hidup menurut jalan yang ditunjukkan –Nya! Apabila engkau menikmati hasil jerih payahmu, berbahagialah engkau dan baiklah keadaanmu!
.
Istrimu akan menjai seperti pohon anggur subur, di dalam rumahmu; anak-anakmu seperti tunas pohon zaitun di sekeliling mejamu
Sungguh, demikianlah akan diberkati Tuhan orang laki-laki yang takwa hidupnya. Kiranya Tuhan memberkati engkau dari Sion; boleh melihat kebahagiaan Yerusalem seumur hidupmu
Boleh melihat keturunan anak-anakmu! Damai sejahtera atas Israel!
Bacaan Kedua – Ibrani 2:9-11
Surat yang ditujukan kepada umat asal Yahudi ini mau memperteguh iman. Secara berturut-turut dibuktikan bahwa perantaraan Yesus jauh melebihi para malaikat, Musa dan imam-ima Levi. Untuk menjadi perantara manusia, maka Yesus harus menjelma.
“Ia yang menguduskan dan mereka yang dikuduskan semua berasal dari Yang Satu.”
Pembacaan dari Surat kepada Orang Ibrani:
Saudara-saudara, Dia, yang untuk waktu yang singkat dibuat sedikit lebih rendah dari pada malaikat-malaikat, yaitu Yesus, kita lihat, yang oleh karena penderitaan maut, dimahkotai dengan kemuliaan dan hormat, supaya oleh kasih karunia Allah Ia mengalami maut bagi semua manusia.
Sebab memang sesuai dengan keadaan Allah — yang bagi-Nya dan oleh-Nya segala sesuatu dijadikan –, yaitu Allah yang membawa banyak orang kepada kemuliaan, juga menyempurnakan Yesus, yang memimpin mereka kepada keselamatan, dengan penderitaan.
Sebab Ia yang menguduskan dan mereka yang dikuduskan, mereka semua berasal dari Satu; itulah sebabnya Ia tidak malu menyebut mereka saudara.
Demikianlah sabda Tuhan.
Syukur kepada Allah.
BAIT PENGANTAR INJIL 1 Yoh 4:12
S: Alleluya. U: Alleluya.
S: Jika kita saling mengasihi, Allah tetap di dalam kita, dan kasih-Nya sempurna di dalam kita.
U: Alleluya.
Bacaan Injil – Markus 10:2-16 atau 2-12
Yesus kembali kepada apa yang ditentukan oleh Musa mengenai perkawinan seturut kehendak Allah. Lawan-lawan-Nya bersembunyi di belakang apa yang diizinkan oleh Musa akibat ketegaran hari mereka. Selain itu Yesus mengemukakan moral hati mereka. Orang harus mendengarkan sabda dan mencari-cari maksudnya yang dalam. Tanpa ragu-ragu diajarkan-Nya bahwa suami-istri di dalam kesatuan perkawinan monogam akan saling menemukan, saling melengkapi dan bersama-sama membangun diri. Keluarga-keluarga kristiani menyerahkan anak-anak mereka dengan senang hati dalam pembaptisan.
“Apa yang telah dipersatukan Allah janganlah diceraikan manusia.”
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus:
Sekali peristiwa, datanglah orang-orang Farisi, dan untuk mencobai Yesus mereka bertanya kepada-Nya: “Apakah seorang suami diperbolehkan menceraikan isterinya?”
Tetapi jawab-Nya kepada mereka: “Apa perintah Musa kepada kamu?”
Jawab mereka: “Musa memberi izin untuk menceraikannya dengan membuat surat cerai.”
Lalu kata Yesus kepada mereka: “Justru karena ketegaran hatimulah maka Musa menuliskan perintah ini untuk kamu.
Sebab pada awal dunia, Allah menjadikan mereka laki-laki dan perempuan, sebab itu laki-laki akan meninggalkan ayahnya dan ibunya dan bersatu dengan isterinya, sehingga keduanya itu menjadi satu daging. Demikianlah mereka bukan lagi dua, melainkan satu.
Karena itu, apa yang telah dipersatukan Allah, tidak boleh diceraikan manusia.”
Ketika mereka sudah di rumah, murid-murid itu bertanya pula kepada Yesus tentang hal itu.
Lalu kata-Nya kepada mereka: “Barangsiapa menceraikan isterinya lalu kawin dengan perempuan lain, ia hidup dalam perzinahan terhadap isterinya itu.
Dan jika si isteri menceraikan suaminya dan kawin dengan laki-laki lain, ia berbuat zinah.”
(Lalu orang membawa anak-anak kecil kepada Yesus, supaya Ia menjamah mereka; akan tetapi murid-murid-Nya memarahi orang-orang itu.
Ketika Yesus melihat hal itu, Ia marah dan berkata kepada mereka: “Biarkan anak-anak itu datang kepada-Ku, jangan menghalang-halangi mereka, sebab orang-orang yang seperti itulah yang empunya Kerajaan Allah.
Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa tidak menyambut Kerajaan Allah seperti seorang anak kecil, ia tidak akan masuk ke dalamnya.” Lalu Ia memeluk anak-anak itu dan sambil meletakkan tangan-Nya atas mereka Ia memberkati mereka).
Demikianlah Injil Tuhan.
Terpujilah Kristus
Doa Umat
Tuhan menyatakan, bahwa Ia selalu mendampingi kita. Maka kita tak perlu takut. Dengan segala kebaikan-Nya Ia akan membantu kita. Makar marilah kita berdoa kepada-Nya.
Bagi Gereja, Umat Allah
Semoga segala perubahan dan pembaharuan yang terjadi pada zaman ini tidak membuat para pemimpin dan umat Gereja kehilangan arah, tetapi senantiasa teguh membawa Kabar Gembira Injil-Mu bagi dunia.
Marilah kita mohon,..
Bagi seluruh umat kristiani
Semoga iman seluruh umat kristiani semakin teguh dan terbuka untuk menerima pandangan dan rencana Allah sehingga berani menjelajah jalan-jalan baru untuk membawa Kabar Baik Kristus kepada dunia dewasa ini.
Marilah kita mohon,..
Bagi orang-orang yang tersandung dan terguncangkan oleh masalah kejahatan di dunia; juga bagi orang-orang, yang menjadi korban perang, kekerasan, dan ketidakadilan. Semoga mereka semua tetap percaya kepada Allah Yang Mahaadil, Pengasih, dan Penyayang. Marilah kita mohon,..
Bagi kita semua yang berhimpun di sini. Semoga kesetiaan, pengharapan, dan kegembiraan kami menjadi isyarat bagi semua orang bahwa Allah hidup di tengah-tengah kami. Marilah kita mohon,..
Tuhan, Allah kami, sejak dahulu Gereja selalu menghayati imannya dengan hati-hati dan bijaksana. Berilah kami iman yang tegas, yang membuat kami berani membangun dunia baru sesuai kehendak-Mu. Demi Kristus, Tuhan dan Pengantara kami.
Amin
Doa Persembahan
Allah Bapa kami yang mahakuasa,
semoga persembahan ini Kauterima sebagai ucapan syukur, atas kesempatan yang Kauberikan kepada kami untuk menghasilkan buah yang Kaukehendaki. Dan perkenankanlah kami dengan ini merayakan Ekaristi.
Demi Kristus, ….
Antifon Komuni – Rat 3:25
Tuhan adalah baik bagi orang yang berharap kepada-Nya, bagi jiwa yang mencari Dia.
Doa Sesudah Komuni
Marilah berdoa:
Allah Bapa kami, mahapengasih dan penyayang, Engkau telah mengumpulkan kami di sekitar altar ini, agar kami dapat mengalami lagi cinta kasih-Mu, yang tak mengucilkan siapapun. Singkirkanlah ketegaran dan kesombongan hati kami yang berkali-kali menyebabkan perpecahan dan kesudahan. Arahkanlah perhatian kami akan yang menarik, akan yang disebut baik dan patut dipuji.
Demi Yesus Kristus, ….
Menghayati Ekaristi dalam hidup
Inti kehidupan kristiani terletak pada misteri kasih setia tetap yang menghubungkan Kristus dengan Gereja-Nya. Dari sumber itulah orang menimba kekuatan bagi kesetiaannya di dalam usahanya, tetapi terutama di dalam perkawinan. Sebagaimana sakramen-sakramen lainnya sakramen perkawinan pun membawa masuk pasangan-pasangan suami-istri ke dalam hidup baru. Melalui kesulitan dan kegagalan suami-istri diajak untuk selalu kembali pada rahmat cinta kasih mereka yang semula.
RENUNGAN:
TUGAS KELUARGA KRISTIANI
Hari Minggu Biasa XXVII (4 Oktober 2015)
Kej 2:18-24; Ibr 2:9-11; Mrk 10:2-16