Minggu Biasa XXVIII/B, 14 Oktober 2018
Menghayati Hidup dalam Ekaristi
Tawaran bermacam-macam diberikan kepada kita, yang satu lebih menarik daripada yang lain. Bila semuanya kita terima, akan mengakibatkankan suatu obsessi: kita selalu mau lebih banyak lagi. Tetapi bolehkah manusia memiliki segala-galanya? Sebab apa yang dikira menjadi miliknya, malahan memilikinya, dan menjadikan dia budaknya. Suatu himbauan untuk berusaha tanpa pamrih, tak didengarkan lagi. Hatinya tetap tertutup. Padahal ia harus merebut kembali kebebasannya, kalau mau mulai lagi dengan cinta kasih.
______
Antifon Pembukaan
Jika Engkau menghitung-hitung kesalahan, ya Tuhan, siapakah dapat bertahan?
Tetapi, Engkau suka mengampuni, ya Allah Israel.
Pengantar
Memilih pekerjaan atau status hidup sangat penting untuk hari kemudian. Pilihannya sangat berlainan bagi setiap orang, sesuai dengan bakat, kemungkinan dan harapannya. Keberhasilan masa lampau dan daya tarik kekayaan telah merusak banyak cita-cita. Pertemuan Yesus dengan pemuda kaya mempertajam persoalan ini: untuk menemukan sesuatu yang tetap dan memberi arti kepada hidup, kita harus berani menjadi miskin. Pertemuan dalam perjamuan ini mengajak kita untuk mawas diri dalam pemilihan kita masing-masing.
Seruan Tobat
Tuhan Yesus Kristus
Engkaulah Putera Allah yang mau menjadi manusia untuk menyelamatkan kami.
Tuhan, kasihanilah kami.
Engkaulah Putera Allah yang memiliki segala-galanya, tetapi mau menjadi manusia miskina sejak dilahirkan, sepanjang hidup-Mu dan pada akhir hidup-Mu, agar dapar memperkaya kami dengan harta surgawi.
Kristus, kasihanilah kami.
Engkau telah memperingatkan murid-murid-Mu akan bahaya kekayaan bagi mereka yang mau memasuki kerajaan surga.
Tuhan, kasihanilah kami.
Doa Pembukaan
Marilah berdoa:
Allah Bapa yang mahakuasa dan kekal,
bagi orang yang benar-benar menaruh cinta kasih kepada-Mu dan kepada sesama, maka iman adalah keuntungan yang amat besar, harta benda yang tak ternilai. Kami mohon, berilah kami kebebasan sejati yang terikat oleh kehormatan ataupun kekayaan. Curahkanlah kebijaksanaan-Mu yang luhur kepada kami, agar kami berani mengurbankan segalanya dan mengikuti Yesus Kristus, Putera-Mu dan Tuhan kami.
Sebab Dialah Pengantara kami, …
Bacaan Pertama –Kebijaksanaan 7:7-11
Sebelum arti kebijaksanaan diterangkannya, maka penulis mengatakan bahwa ia menrimanya dengan memohonnya dalam doa, bukan berdasarkan sesuatu hak. Ia menganggapnya sebagai yang paling berharga. Maka ia mengusahakannya melebihi segala sesuatu, tetapi berkat kebijaksanaan itu segala sesuatu diberikan kepadanya.
“Dibandingkan dengar roh kebijaksanaan, kekayaan kuanggap bukan apa-apa”
Pembacaan dari Kitab Kebijaksanaan:
Aku berdoa dan akupun diberi pengertian, aku bermohon lalu roh kebijaksanaan datang kepadaku. Dialah yang lebih kuutamakan dari pada tongkat kerajaan dan takhta, dan dibandingkan dengannya kekayaan kuanggap bukan apa-apa.
Permata yang tak terhingga nilainya tidak kusamakan dengan dia, sebab segala emas di bumi hanya pasir saja di hadapannya dan perak dianggap lumpur belaka di sampingnya. Ia kukasihi lebih dari kesehatan dan keelokan rupa, dan aku lebih suka memiliki dia dari pada cahaya, sebab kilau dari padanya tidak kunjung hentinya.
Namun demikian besertanya datang pula kepadaku segala harta milik, dan kekayaan tak tepermanai ada di tangannya.
Demikianlah Sabda Tuhan
Syukur kepada Allah
Antarbacaan
Ref. Tuhan memberkati umat-Nya dengan damai sejahtera
Mazmur 90:12-13.14-15.16-17
Ajarlah kami menghitung hari-hari kami hingga kami beroleh hati yang bijaksana. Kembalilah, ya Tuhan, berapa lama lagi? Dan, sayangilah hamba-hamba-Mu!
Kenyangkanlah kami di waktu pagi dengan kasih setia-Mu supaya kami bersorak-sorai dan bersukacita sepanjang hayat. Buatlah sukacita kami seimbang dengan dukacita di masa lalu, seimbang dengan tahun-tahun kami mengalami kecelakaan.
Biarlah hamba-hamba-Mu menyaksikan perbuatan-Mu, biarlah anak-anak mereka menyaksikan semarak-Mu. Kiranya, kemurahan Tuhan melimpah atas bumi! teguhkanlah perbuatan tangan kami, ya, perbuatan tangan kami, teguhkanlah!
Bacaan Kedua –Ibrani 4:12-13
Pujian atas sabda Allah ini sesuai dengan apa yang diungkapkan oleh penulis Mazmur, yang memperingatkan, agar kita jangan sampai menutup hati bila mendengarkan sabda Allah, sebab sabda Allah lebih tajam daripada pedang bermata dua. Sebaliknya bila kita terima sabda itu, hidup terbuka bagi kita, tetapi bila kita tolak, hukuman mati akan menimpa diri kita.
“Firman Allah sanggup membedakan pertimbangan dan pikiran hati kita.
Pembacaan dari Surat kepada Orang Ibrani:
Saudara-saudara, firman Allah hidup dan kuat dan lebih tajam dari pada pedang bermata dua mana pun; ia menusuk amat dalam sampai memisahkan jiwa dan roh, sendi-sendi dan sumsum; ia sanggup membedakan pertimbangan dan pikiran hati kita.
Dan tidak ada suatu makhluk pun yang tersembunyi di hadapan-Nya, sebab segala sesuatu telanjang dan terbuka di depan mata Dia, yang kepada-Nya kita harus memberikan pertanggungan jawab.
Demikianlah Sabda Tuhan
Syukur kepada Allah
BAIT PENGANTAR INJIL Mat. 5:3
S: Alleluya. U: Alleluya.
S: Berbahagialah orang yang miskin di hadapan Allah, karena merekalah yang empunya Kerajaan Surga.
U: Alleluya.
Bacaan Injil —Markus 10:17-30 atau 17-27
Pemuda kaya dan rajin ini mengira dapat memperoleh kerajaan dengan melaksanakan perintah-perintah. Tetapi tak tergerakkah hatinya bahwa Tuhan mempunyai wewenang atas dia? Tuhan memanggil dia untuk cinta kasih yang lebih luhur. Dan dengan menolak meninggalkan segalanya dan mengikuti Kristus, ia membahayakan keselamatannya sendiri. Orang tidak memberikan sesuatu kepada Tuhan bila tidak memberikan seluruhnya. Yesus pun menyimpulkan, bahwa secara insani tak mungkin orang kaya mengikuti Dia. Tetapi barangsiapa mengikuti Dia, sekarang pun, di samping salib dan kurang pengertian yang khas pada Injil, akan menerima kekayaan-kekayaan baru kerajaan-Nya.
“Juallah apa yang kaumiliki, lalu ikutlah Aku!”
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus:
Pada suatu hari, Yesus berangkat meneruskan perjalanan-Nya. Maka, datanglah seorang berlari-lari mendapatkan Dia dan sambil bertelut di hadapan-Nya ia bertanya: “Guru yang baik, apa yang harus kuperbuat untuk memperoleh hidup yang kekal?”
Jawab Yesus: “Mengapa kaukatakan Aku baik? Tak seorang pun yang baik selain dari pada Allah saja.
Engkau tentu mengetahui segala perintah Allah: Jangan membunuh, jangan berzinah, jangan mencuri, jangan mengucapkan saksi dusta, jangan mengurangi hak orang, hormatilah ayahmu dan ibumu!”
Lalu kata orang itu kepada-Nya: “Guru, semuanya itu telah kuturuti sejak masa mudaku.”
Tetapi Yesus memandang dia dan menaruh kasih kepadanya, lalu berkata kepadanya: “Hanya satu lagi kekuranganmu: pergilah, juallah apa yang kaumiliki dan berikanlah itu kepada orang-orang miskin, maka engkau akan beroleh harta di sorga, kemudian datanglah ke mari dan ikutlah Aku.”
Mendengar perkataan itu ia menjadi kecewa, lalu pergi dengan sedih, sebab banyak hartanya.
Lalu Yesus memandang murid-murid-Nya di sekeliling-Nya dan berkata kepada mereka: “Alangkah sukarnya orang yang beruang masuk ke dalam Kerajaan Allah.”
Murid-murid-Nya tercengang mendengar perkataan-Nya itu. Tetapi Yesus menyambung lagi: “Anak-anak-Ku, alangkah sukarnya masuk ke dalam Kerajaan Allah.
Lebih mudah seekor unta melewati lobang jarum dari pada seorang kaya masuk ke dalam Kerajaan Allah.”
Mereka makin gempar dan berkata seorang kepada yang lain: “Jika demikian, siapakah yang dapat diselamatkan?”
Yesus memandang mereka dan berkata: “Bagi manusia hal itu tidak mungkin, tetapi bukan demikian bagi Allah. Sebab segala sesuatu adalah mungkin bagi Allah.”
(Berkatalah Petrus kepada Yesus: “Kami ini telah meninggalkan segala sesuatu dan mengikut Engkau!”. Jawab Yesus: “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya setiap orang yang karena Aku dan karena Injil meninggalkan rumahnya, saudaranya laki-laki atau saudaranya perempuan, ibunya atau bapanya, anak-anaknya atau ladangnya, orang itu sekarang pada masa ini juga akan menerima kembali seratus kali lipat: rumah, saudara laki-laki, saudara perempuan, ibu, anak dan ladang, sekalipun disertai berbagai penganiayaan, dan pada zaman yang akan datang ia akan menerima hidup yang kekal).
Demikianlah Injil Tuhan
Terpujilah Kristus
Doa Umat
Mengikuti Kristus adalah panggilan hidup sejati sebagai putra-putri Bapa Yang Mahakasih. Marilah berdoa, kepada Bapa agar kita selalu diteguhkan dalam perjalanan kita mengikuti Kristus, jalan dan kehidupan.
Bagi Gereja, Umat Allah.
Allah Bapa Mahakasih, berkatilah Gereja-Mu agar kami semakin teguh dalam mengikuti Putra-Mu, satu-satunya jalan menuju Kerajaan-Mu.
Marilah kita mohon,…
Bagi bangsa dan negara kita.
Allah Bapa Mahabaik, penuhilah hati kami dengan syukur atas para pendahulu kami, atas khazanah kebudayaan yang telah mereka wariskan kepada kami, dan atas iman yang telah kami terima melalui mereka.
Marilah kita mohon,…
Bagi mereka yang miskin dan menderita.
Allah Bapa Mahasetia, berkatilah orang-orang yang miskin dan menderita. Tuntunlah mereka untuk selalu berpengharapan akan kasih-Mu yang tidak akan pernah meninggalkan kami.
Marilah kita mohon,…
Bagi umat paroki kita.
Allah Bapa Mahabaik, berkatilah kami semua yang bersatu di dalam nama-Mu.
Marilah kita mohon,…
Allah, Bapa kami, Engkau telah mencurahkan begitu banyak rahmat kepada kami dengan cuma-Cuma. Ajarilah kami untuk memberi dengan cuma-cuma pula seturut kehendak-Mu dan Putera-Mu, Yesus Kristus, Tuhan dan Pengantara kami.
Amin
Doa Persembahan
Bapa,
pandanglah persembahan yang kami unjukkan untuk mempertanggungjawabkan segala sesuatu yang Kaupercayakan kepada kami. Terimalah roti dan anggur ini, berkatilah dan jadikanlah tubuh dan darah Putera-Mu, agar semua orang dapat menerima-Nya kembali dan memperoleh perdamaian-Mu.
Demi Kristus, ..
Antifon Komuni
Orang-orang kaya akan kekurangan dan kelaparan,
tetapi mereka yang mencari Tuhan takkan kekurangan sesuatupun.
Doa Penutup
Marilah berdoa:
Allah Bapa kami yang mahapenyayang,
Engkau telah mengundang kami ke meja perjamuan-Mu dan menyapa kami masing-masing dengan sabda keselamatan. Penuhilah hati kami dengan rasa bangga dan syukur, agar hidup kami memberi kesaksian atas cinta kasih-Mu.
Demi Kristus, ..
Menghayati Ekaristi dalam hidup
Hidup kristiani menuntut agar kita selalu mengejar kesempurnaan. Tetapi siapakah yang berhak menuntut sekian banyak itu dan siapakah yang memberikan sarana-sarananya? Hanya Tuhan yang dapat, sebab Ia menyayangi kita. Dan semakin sayang kepada kita, semakin lantang seruan-Nya agar kita mengikuti Kristus. Semakin sayang kepada kita, semakin kita dibebaskan oleh rahmat-Nya dan semakin erat hubungan kita dengan Dia.
Renungan Minggu Biasa XXVIII/B: Antara Harta dan Surga. Klik di sini untuk membaca!