MINGGU BIASA XXVIII/c, 9 OKTOBER 2016

Menghayati Ekaristi dalam Hidup dan Menghayati Hidup dalam Ekaristi

Mengapa aku hidup? Pernahkah aku berbuat sesuatu untuk minta hidup? Ataukah sudah seharusnya aku hidup? Sama sekali tidak! Aku hidup karena menerimanya dari orang tuaku tanpa jasa sedikitpun dari pihakku. Ini anugerah semata-mata yang diterima begitu saja. Orang tuaku tidak wajib memberi hidup. Hidup itu juga bukan suatu privilege (keistimewaan) suatu suku atau kaum kaya atau masyarakat yang sudah berbudaya. Kepada semua, siapa pun orangnya diberikan hidup sebagai sumber yang selalu menentukan hari sekarang dan esok.

Sebagaimana hidup, iman pun diberikan kepada setiap orang. Bukan karena jasa, tetapi berkat rahmat Allah. Itulah dinamika hidup. Kita diharapkan terbuka dan bersedia menumbuhkan itu dengan subur agar dapat berbuah. Tetapi pada hakekatnya Tuhanlah yang berkarya, dan seperti kata Agustinus: “Dengan mengganjar jasa kita, Ia mengganjar pemberian-Nya”. Maka takkan pernah cukuplah kita berterima kasih kepada Tuhan. Sebab dengan bersatu dengan-Nya melalui iman, Ia menyembuhkan kita dari kusta dosa dan memberi kita hidup-Nya sendiri.

Antifon Pembukaan — Mazmur 130:3-4

Jika Engkau menghitung-hitung kesalahan ya Tuhan, siapakah yang dapat bertahan? Tetapi, Engkau suka mengampuni, ya Allah Israel.

Pengantar

Cerita keajaiban dari Kitab Suci nampaknya bagi kita sekarang ini begitu jauh dan tidak nyata. Tetapi tak usahlah kita gelisah, karena tidak melihatnya.
Dua kejadian penyembuhan ajaib akan diceritakan di dalam bacaan hari ini. Dalam cerita-cerita itu terkilas kebenaran hakiki demikian: Tuhan secara nyata memperhatikan manusia. Maka sekalipun penyembuhan seorang kusta tidak bicara bagi orang dewasa ini, tetapi kenyataan lebih mendalam yang tetap berharga ialah bahwa Tuhan berada di tengah-tengah kita.

Seruan Tobat

Tuhan Yesus Kristus, Engkau menghendaki agar kami memiliki iman yang kuat dan mempercayakan diri kami kepada-Mu.
Tuhan, kasihanilah kami.

Engkau telah membelenggu Santo Paulus dalam iman, serta memberinya bantuan Roh Kudus.
Kristus, kasihanilah kami.

Engkaulah Sabda Allah, yang ditaburkan dalam hati kami agar benih iman itu tumbuh, berkembang, dan menghasilkan buah.
Tuhan, kasihanilah kami.

Doa Pembukaan

Marilah berdoa:
Ya Allah, kebaikan-Mu kepada kami sungguh tak terhingga.
Kami mohon bebaskanlah kami dari kesombongan agar kami selalu sadar akan kebaikan-Mu kemudian mensyukuri dan membagikannya kepada sesama kami.
Dengan pengantaraan Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa.
Amin.

Bacaan Pertama –2 Raja-raja 5:14-17
Naaman, panglima tentara Siria datang ke Israel kepada Elisa, minta disembuhkan dari kustanya. Tanpa menemuinya sendiri Elisa meminta dia mandi di sungai Yordan. Dengan bersungut-sungut Naaman melakukannya. Hanya sabda Yahwe yang menyembuhkannya. Dengan demikian Yahwe memperlihatkan kekuasaan-Nya. Naaman ingin menyatakan terima kasihnya dengan memberikan hadiah-hadiah. Tetapi Elisa menolak dengan menganjurkan Naaman bersyukur kepada Tuhan. Dengan demikian orang asing yang sembuh seketika ini mengakui, bahwa Yahwe adalah satu-satunya Allah.

“Naaman kembali kepada Elisa, abdi Allah, dan memuji Tuhan”

Pembacaan dari Kitab Kedua Raja-Raja:
Sekali peristiwa turunlah Naaman, panglima raja Aram, ke Sungai Yordan, lalu membenamkan dirinya tujuh kali dalam sungai itu, sesuai dengan perkataan Elisa, abdi Allah itu. Lalu pulihlah tubuhnya kembali seperti tubuh seorang anak, dan ia menjadi tahir. Kemudian kembalilah ia dengan seluruh pasukannya kepada abdi Allah itu. Sesampai di sana majulah ia ke depan Elisa dan berkata, “Sekarang aku tahu bahwa di seluruh bumi tidak ada Allah kecuali di Israel. Karena itu, terimalah kiranya suatu pemberian dari hambamu ini!” Tetapi Elisa menjawab, “Demi Tuhan yang hidup, yang aku layani, aku tidak akan menerima apa-apa.” Walaupun Naaman mendesaknya, Elisa tetap tidak mau menerima sesuatu. Akhirnya berkatalah Naaman, “Jikalau demikian, berikanlah kepada hambamu ini tanah sebanyak dapat diangkut oleh sepasang bagal, sebab hambamu ini tidak lagi akan mempersembahkan kurban bakaran atau kurban sembelihan kepada allah lain, kecuali kepada Tuhan.”

Demikianlah sabda Tuhan.
Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan

Ref. Segala ujung bumi melihat keselamatan yang datang dari Allah kita.

Mazmur 98:1.2-3ab.3cd-4; R: 2b
1. Nyanyikanlah lagu baru bagi Tuhan, sebab Ia telah melakukan karya-karya yang ajaib; keselamatan telah dikerjakan oleh tangan kanan-Nya, oleh lengan-Nya yang kudus.
2. Tuhan telah memperkenalkan keselamatan yang datang daripada-Nya, Ia telah menyatakan keadilan-Nya di hadapan para bangsa. Ia ingat akan kasih setia-Nya terhadap kaum Israel.
3. Segala ujung bumi telah melihat keselamatan yang datang dari Allah kita. Bersorak-sorailah bagi Tuhan, hai seluruh bumi, bergembiralah dan bermazmurlah!

Bacaan Kedua – 2 Timotius 2:8-13
Untuk kedua kalinya sebagai tahanan di Roma Paulus menulis kepada Timotius mengenai inti warisan rohaninya yaitu menderita dan mati bersama Kristus, supaya dapat bangkit dan hidup(lih Rom 6:3-8). Di sini dikutipnya lagi istilah-istilah pengakuan iman (8) dan madah pembaptisan (11-12a). Di dalam penjara ia tetap berusaha agar Injil Kristus menimbulkan iman di antara orang-orang kafir. Sebab Tuhan mau menyelamatkan semua orang.

“Jika Kita bertekun, kita pun akan ikut memerintah dengan Kristus”

Pembacaan dari Surat Kedua Rasul Paulus kepada Timotius:
Saudaraku terkasih, ingatlah akan ini: Yesus Kristus, keturunan Daud, yang telah bangkit dari antara orang mati, itulah yang kuberitakan dalam Injilku. Karena pewartaan Injil inilah aku menderita, malah dibelenggu seperti seorang penjahat, tetapi sabda Allah tidak terbelenggu. Karena itu aku sabar menanggung semuanya itu bagi orang-orang pilihan Allah, supaya mereka pun memperoleh keselamatan dalam Kristus Yesus dengan kemuliaan yang kekal. Benarlah sabda ini, “Jika kita mati dengan Kristus, kita pun akan hidup dengan Dia. Jika kita bertekun, kita pun akan ikut memerintah dengan Dia. Jika kita menyangkal Dia, Dia pun akan menyangkal kita. Jika kita tidak setia, Dia tetap setia, karena Dia tidak dapat menyangkal diri-Nya.”

Demikianlah Sabda Tuhan.
Syukur kepada Allah.

BAIT PENGANTAR INJIL – 1Tes. 5:18

S: Alleluya. U: Alleluya.
S: Bersyukurlah dalam segala hal, sebab itulah yang dikehendaki Allah bagimu dalam Kristus Yesus.
U: Alleluya.

Bacaan Injil – Lukas 17:11-19
Sepuluh orang kusta ini mohon pertolongan Yesus karena melihat Dia seabagai yang dapat menyembuhkan mereka. Yesus menguji mereka denan menyuruh mereka menghadap para imam. Baru di tengah jalan mereka sembuh karena mematuhi sabda-Nya. Tetapi satu-satunya yang berterima kasih malahan seorang asing. Imannya akan Yesus yang menyelamatkannya. Ia mengakui Yesus sebagai imam Perjanjian Baru, di mana orang kafir (asing) juga dipanggil. Sebagai orang yang dibersihkan dari kusta dosa, kita pun harus bersyukur kepada Kristus Penyelamat kita dan mengikuti-Nya melalui jalan penderitaan menuju kepada kebangkitan.

“Tidak adakah yang kembali untuk memuliakan Allah selain orang asing ini?”

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas:
Dalam perjalanan-Nya ke Yerusalem, Yesus menyusur perbatasan Samaria dan Galilea. Ketika Ia memasuki suatu desa datanglah sepuluh orang kusta menemui Dia. Mereka tinggal berdiri agak jauh dan berteriak, “Yesus, Guru, kasihanilah kami!” Yesus lalu memandang mereka dan berkata, “Pergilah, perlihatkanlah dirimu kepada imam-imam.” Dan sementara dalam perjalanan, mereka menjadi tahir. Seorang di antara mereka, ketika melihat bahwa ia telah sembuh, kembali sambil memuliakan Allah dengan suara nyaring, lalu tersungkur di depan kaki Yesus dan mengucap syukur kepada-Nya. Orang itu seorang Samaria. Lalu Yesus berkata, “Bukankah kesepuluh orang tadi semuanya telah menjadi tahir? Di manakah yang sembilan orang itu? Tidak adakah di antara mereka yang kembali untuk memuliakan Allah selain orang asing ini?” lalu Yesus berkata kepada orang itu, “Berdirilah dan pergilah, imanmu telah menyelamatkan engkau.”

Demikianlah Injil Tuhan.
Terpujilah Kristus

Doa Umat

Marilah berdoa kepada Bapa kita di surga, yang telah mengasihi kita jauh sebelum kita dapat mengasihi Dia, dan telah membebaskan kita dalam Yesus Kristus.

Bagi Gereja, Umat Allah.
Semoga Bapa surgawi memberkati Gereja karena segala sesuatu yang telah diberikan kepada kita: kehidupan Ilahi, kasih Ilahi, bimbingan, dan kekuatan.
Marilah kita mohon,…
Kabulkanlah doa kami ya Tuhan.

Bagi bangsa dan negara kita.
Semoga Allah memenuhi hati kita dengan rasa syukur atas para pendahulu kita, atas khazanah kebudayaan yang telah mereka wariskan kepada kita, dan atas iman yang telah kita terima melalui mereka sehingga kita pun terdorong untuk menyumbangkan usaha kita dan diri kita sendiri demi hari depan yang cerah bagi angkatan yang akan datang.
Marilah kita mohon,…
Kabulkanlah doa kami ya Tuhan.

Bagi mereka yang miskin dan terluka dalam martabat mereka sebagai manusia.
Semoga Bapa surgawi memberkati mereka semua, dan semoga rasa sykur kita atas segala sesuatu yang sudah kita terima mendorong kita untuk memberi cinta kasih, kemerdekaan, dan perdamaian kepada mereka yang miskin dan terlupakan.

Marilah kita mohon,…
Kabulkanlah doa kami ya Tuhan.

Bagi umat paroki kita.
Semoga Bapa surgawi memberkati kita semua, dan mengajarkan kepada kita, apa arti kemurahan hati dan terima kasih. Semoga kita juga mengajarkannya kepada anak cucu serta sesama kita.
Marilah kita mohon,…
Kabulkanlah doa kami ya Tuhan.

Tuhan, Allah dan Bapa kami, kepada kami Engkau telah memberi dengan cuma-cuma. Semoga kami pun dapat memberi dengan cuma-cuma supaya lebih menyerupai citra-Mu, serta citra Putra-Mu, Yesus Kristus, Tuhan kami.
Amin.

Doa Persembahan

Ya Allah,
kami menghadap-Mu dengan membawa persembahan roti dan anggur ini.
Semoga Engkau berkenan menerima dan menjadikannya sebagai sarana untuk menghadirkan karya keselamatan-Mu bagi kami dalam diri Yesus Kristus.
Sebab, Dialah Tuhan, Pengantara kami.
Amin

Antifon Komuni – 1Yoh 3:2

Apabila Kristus dinyatakan, kita akan menjadi sama seperti Dia, sebab kita akan melihat Dia dalam keadaan-Nya yang sebenarnya.

Doa Sesudah Komuni

Marilah berdoa:
Allah yang penuh belas kasih,
kami bersyukur atas rezeki surgawi yang telah kami terima ini.
Semoga kami selalu menyadari betapa besar anugerah yang telah kami terima dari-Mu sehingga kami pun memuji-Mu dan bersyukur kepada-Mu sampai akhirnya kami kembali kepada-Mu dalam keabadian.
Dengan pengantaraan Kristus Tuhan kami.
Amin

Renungan Hari ini: Tidak Lupa Bersyukur (Renungan Hari Minggu Biasa XXVIII, 9 Oktober 2016)…. Klik Disini!!

Tinggalkan Balasan