MINGGU BIASA XXXIII-A, 19 NOVEMBER 2017

Menghayati Hidup dalam Ekaristi/Menghayati Ekaristi dalam Hidup
“Setiap orang harus menerima menurut kebutuhannya dan memberi menurut kemungkinannya.” Tetapi kesulitan mulai timbul kalau kebutuhan dan kemungkinan itu mulai diuraikan. Lebih sulit lagi kalau mengenai kebutuhan dan kemungkinan orang lain. Dapatkah kita dengan jujur mengatakan, bahwa kita telah menggunakan segala kemungkinan yang ada? Di dunia kita ini kesempatan-kesempatan itu tidak terbagi rata. Suatu upah yang adil dan tepat sesuai jasa adalah suatu cita-cita yang harus dikejar, tetapi takkan pernah kita capai.
Kristus mempercayakan harta kekayaan kepada Gereja, masyarakat cinta kasih , untuk dikelola, diperkembangkan sambil menanti kedatangan-Nya kembali: ciptaan, kebudayaan, kekayaan rohani Injil, iman akan Kristus, kerukunan dan kekeluargaan dalam mengabdi Tuhan. Untuk menunaikan tugas itu, Roh Kudus telah membagikan bermacam ragam kurnia kepada seluruh Gereja, masing-masing sesuai tugasnya. Masing-masing diberi kesempatan tanpa merugikan pihak lain. Dan pada hari Tuhan mengganjar hamba-hamba yang setia, masing-masing akan ikut serta dalam suka cita bersama.

Antifon Pembukaan – Bdk. Yer 39:11.12.14

Aku memikirkan rancangan damai, bukan bencana; kamu akan berseru kepada-Ku dan Aku akan mendengarkan kamu; Aku akan membawa kamu kembali dari semua tempat pembuanganmu.

Pengantar

Kepada kita masing-masing, Tuhan memberikan sejumlah bakat yang merupakan modal kita. Diharapkan-Nya kita mengelola modal itu dengan cerdik. Pula agar kita mempunyai keberanian dan fantasi untuk memngembangkan modal itu. Ia tidak berkenan, bila kekayaan iman itu kita simpan dengan aman, bila kita tidak berani mengambil resiko, dan bila kita tidak ikut serta membangun dunia indah di mana setiap orang merasa krasaan tinggal di situ. Tuhan tidak suka, bila bakat-bakat kita simpan di tanah. Kita adalah anak-anak cahaya dan pada hari Tuhan, yang akan datang bagaikan pencuri di waktu malam, kita harus menyerahkan hasil kerja kita ke hadapan Tuhan.

Tobat

Tuhan Yesus Kristus, Engkau mempercayakan bakat-bakat kepada kami untuk diperkembangkan sambil menantikan kedatangan-Mu kembali.
Tuhan, kasihanilah kami.

Engkau akan meminta pertanggungan jawab atas segala sesuatu yang dipercayakan kepada kami.
Kristus, kasihanilah kami.

Engkau akan mengganjar yang bekerja dengan rajin dan tekun, tetapi menghukum yang lalai dan malas.
Tuhan, kasihanilah kami.

Doa Pembuka

Marilah kita bedoa. (hening sejenak)
Allah BapaYang Maha Pengasih, Engkau telah menganugerahkan berbagai macam talenta kepada kami. Kami mohon berilah kami kesetiaan dan ketekunan untuk mengembangkan dan membagikan talenta kami masing-masing demi pembangunan Gereja dan masyarakat kami. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa.
Amin.

Bacaan Pertama – Amsal (31:10-13.19-20.30-31)
Istri yang cakap adalah pribadi yang bekerja secara optimal dan bertindak atas dasar sikap takwa kepada Tuhan. Istri seperti ini sudah selayaknya untuk dipuji dan mendapatkan ganjaran yang akan membuatnya bahagia selamanya.

Pembacaan dari Kitab Amsal:

Ia senang bekerja dengan tangannya“.

Isteri yang cakap, siapakah akan mendapatkannya? Ia lebih berharga daripada permata. Hati suaminya percaya kepadanya, suaminya tidak akan kekurangan keuntungan. Isteri yang cakap berbuat baik kepada suaminya, dan tidak berbuat jahat sepanjang umurnya. Ia mencari bulu domba dan rami, dan senang bekerja dengan tangannya. Tangannya ditaruhnya pada jentera, jari jemarinya memegang alat pemintal. Ia memberikan tangannya kepada yang tertindas, mengulurkan tangannya kepada yang miskin. Kemolekan adalah bohong, dan kecantikan adalah sia-sia; tetapi isteri yang takut akan Tuhan dipuji-puji. Berilah kepadanya bagian dari hasil tangannya, biarlah perbuatannya memuji dia di pintu-pintu gerbang!.

Demikianlah sabda Tuhan.
Syukur kepada Allah.

Tanggapan – Mazmur 128:1-2.3.4-5; Ref.: 1

Refren: Berbahagialah yang mendiami rumah Tuhan.

Ayat:

1. Berbahagialah orang yang takwa kepada Tuhan yang hidup menurut jalan yang ditunjukkan-Nya. Apabila engkau menikmati hasil jerih payahmu, berbahagialah engkau dan baiklah keadaanmu.
2. Isterimu akan menjadi laksana pohon anggur subur yang ada di dalam rumahmu; anak-anakmu seperti tunas pohon zaitun di sekeliling mejamu!
3. Sungguh, demikianlah akan diberkati Tuhan, orang laki-laki yang takwa hidupnya. Kiranya Tuhan memberkati engkau dari Sion: boleh melihat kebahagiaan Yerusalem seumur hidupmu!.

Bacaan Kedua – 1 Tesalonika 5:1-6
Kedatangan Tuhan akan terjadi secara tiba-tiba dan pada saat yang tidak terdugai. Oleh karena itu, Paulus mengingatkan jemaat-Nya. Sebagai anak-anak terang yang telah mengenal Kristus, mereka diajak setia berjaga. Dan, berkat Allah, mereka akan teguh berjaga. Dan, akan nyata, anak-anak terang akan mampu berjaga, sedangkan anak-anak gelap akan lalai karena mereka tidak mempunyai keunggulan.

Pembacaan dari Surat Pertama Rasul Paulus kepada Jemaat di Tesalonika:

Jangan sampai hari Tuhan tiba-tiba mendatangi kamu seperti pencuri!.”

Saudara-saudara, tentang zaman dan masa kedatangan Tuhan tidak perlu dituliskan kepadamu, karena kamu sendiri tahu benar-benar, bahwa hari Tuhan datang seperti pencuri di waktu malam. Apabila mereka mengatakan bahwa semuanya damai dan aman, maka tiba-tiba kebinasaan menimpa mereka seperti seorang perempuan hamil ditimpa oleh sakit bersalin. Pasti mereka takkan terluput! Tetapi, Saudara-saudara, kamu tidak hidup dalam kegelapan, sehingga hari itu tiba-tiba mendatangi kamu seperti pencuri, karena kamu semua adalah anak-anak terang dan anak-anak siang. Kita bukanlah orang-orang malam atau orang-orang kegelapan. Sebab itu janganlah kita tidur seperti orang-orang lain, tetapi berjaga-jaga dan sadarlah!

Demikianlah sabda Tuhan.
Syukur kepada Allah.

BAIT PENGANTAR INJIL Yoh 15:4.5b

S: Alleluya.
U: Alleluya.
S: Tinggallah dalam Aku, maka Aku tinggal dalam kamu. Barangsiapa tinggal dalam Aku, berbuah banyak.
U: Alleluya.

Bacaan Injil – Matius 25:14-30
Hidup yang diberikan Kristus kepada manusia, adalah bagaikan modal dengan pelbagai kemungkinan. Kita mengelolanya menurut bakat kita masing-masing dan mengusahakan agar dapat berkembang dan berbuah. Pada saat kedatangan-Nya kembali Kristus akan meminta pertanggungan jawa. Hamba yang setia dan rajin akan menerima pahala yang jauh melebihi harapan. Sedangkan yang malas akan kehilangan segala kesempatan.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius:

Karena engkau telah setia memikul tanggung jawab dalam perkara kecil, masuklah dan turutlah dalam kebahagiaan tuanmu.”

[Pada suatu hari Yesus mengemukakan perumpamaan berikut kepada murid-murid-Nya, “Hal Kerajaan Surga itu seperti seorang yang mau bepergian ke luar negeri, yang memanggil hamba-hambanya dan mempercayakan hartanya kepada mereka. Yang seorang diberinya lima talenta, yang seorang lagi dua, dan seorang yang lain lagi satu, masing-masing menurut kesanggupannya. Lalu ia berangkat.] Segera pergilah hamba yang menerima lima talenta itu. Ia menjalanan uang itu dan memperoleh laba lima talenta. Hamba yang menerima dua talenta pun berbuat demikian, dan mendapat laba dua talenta. Tetapi hamba yang menerima satu talenta itu pergi dan menggali lubang di tanah, lalu menyembunyikan uang tuannya. [Lama sesudah itu pulanglah tuan hamba-hamba itu, lalu mengadakan perhitungan dengan mereka. Hamba yang menerima lima talenta itu datang dan membawa laba lima talenta. Ia berkata, ‘Tuan, lima talenta Tuan percayakan kepadaku. Lihat, aku telah memperoleh laba lima talenta! Maka kata tuannya kepadanya, ‘Baik sekali perbuatanmu itu, hai hamba yang baik dan setia! Karena engkau telah setia memikul tanggung jawab dalam perkara kecil, maka aku akan memberikan kepadamu tanggung jawab dalam perkara yang besar. Masuklah dan turutlah dalam kebahagiaan tuanmu.] lalu datanglah hamba yang menerima dua talenta, katanya, ‘Tuan, dua talenta Tuan percayakan kepadaku. Lihat, aku telah mendapat laba dua talenta!’ Maka kata tuan itu kepadanya, ‘Baik sekali perbuatanmu itu, hai hamba yang baik dan setia! Karena engkau telah setia memikul tanggung jawab dalam perkara kecil, maka aku akan memberikan kepadamu tanggung jawab dalam perkara yang besar. Masuklah dan turutlah dalam kebahagiaan tuanmu’. Kini datanglah juga hamba yang menerima satu talenta itu dan berkata, ‘Tuan, aku tahu bahwa Tuan adalah manusia kejam, yang menuai di tempat Tuan tidak menabur, dan memungut di tempat Tuan tidak menanam. Karena itu aku takut dan pergi menyembunyikan talenta Tuan di dalam tanah. Ini, terimalah milik Tuan!’ Maka jawab tuannya itu, ‘Hai engkau, hamba yang jahat dan malas! Engkau tahu bahwa aku menuai di tempat aku tidak menabur, dan memungut di tempat aku tidak menanam. Seharusnya uangku itu kauberikan kepada orang yang menjalankan uang, supaya sekembaliku aku menerimanya serta dengan bunganya. Sebab itu ambillah talenta itu dari padanya dan berikanlah kepada orang yang mempunyai sepuluh talenta itu. Karena setiap orang yang mempunyai, akan diberi sampai ia berkelimpahan. Tetapi siapa yang tidak mempunyai, apa pun yang ada padanya akan diambil. Dan buanglah hamba yang tidak berguna itu ke dalam kegelapan yang paling gelap. Di sana akan ada ratap dan kertak gigi.

Berbahagialah orang yang mendengarkan Sabda Tuhan, dan tekun melaksanakannya.
Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran, dan hidup kami.

Doa Umat

Tuhan mengajak kita untuk setia memikul tanggung jawab dalam perkara kecil agar kita diperbolehkan untuk masuk dan turut dalam kebahagiaan-Nya. Marilah kita ungkapkan doa-doa kita sebagai wujud kesetiaan kita kepada-Nya.

Bagi Gereja.
Ya Bapa, semoga Gereja-Mu bertindak sebagai ibu bagi mereka yang sedang mengalami kesulitan dan belum menemukan jalan keluar.
Semoga Gereja-Mu menjadi pelabuhan yang aman bagi mereka yang tersesat.

Bagi para pemimpin masyarakat.
Ya Bapa, terangilah mereka para pemimpin masyarakat agar karya pelayanan mereka ditopang rasa tanggung jawab.
Semoga kami pun turut terlibat aktif dalam membangun masyarakat sesuai dengan kehendak-Mu.

Bagi mereka yang tiba-tiba direnggut maut.
Ya Bapa, berkatilah mereka yang tiba-tiba Kaupanggil menghadap Dikau agar hati itu jangan menjadi saat yang mengerikan, melainkan saat yang membahagiakan karena bertemu dengan Allah yang hidup.
Semoga Kauteguhkan iman pengharapan dan kasih kami dalam mengarungi samudera kehidupan ini.

Bagi masyarakat kita di sini.
Ya Bapa, bimbinglah kami agar kami saling menolong dan mendukung dalam mengabdikan diri serta menggunakan bakat-bakat dami demi kesejahteraan sesama,
Semoga kami semakin menyadari bahwa tanpa Dikau, kami tidak berarti apa-apa.

Allah Bapa segala kehidupan, nasib dunia dan manusia berada di tangan-Mu. Engkaulah yang memelihara hidup kami dan selalu mendampingi kami dalam diri Yesus Kristus, Putra-Mu. Sebab, Dialah Tuhan, Pengantara kami, yang bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus hidup dan berkuasa, Allah sepanjang segala masa.
Amin

Doa Persembahan

Ya Allah, kami mohon, perkenankanlah agar persembahan, yang kami unjukkan ke hadirat-Mu Yang Mahamulia, mendatangkan rahmat untuk mengabdi Dikau dengan setia, dan mempersiapkan kami untuk hidup abadi yang bahagia. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami.
Amin.

Antifon Komuni – Mzm 73:28

Berpaut pada Tuhan Allah itu baik bagiku, demikian juga menaruh harapan kepada-Nya..

Doa Sesudah Komuni

Marilah kita berdoa.
Ya Allah, setelah menyambut anugerah misteri kudus ini, kami mohon dengan rendah hati semoga kenangan akan Putra-Mu yang kami rayakan ini, sesuai dengan perintah-Nya, menguatkan ikatan kasih kami. Dengan pengantaraan Kristus, tuhan kami, yang hidup dan berkuasa sepanjang segala masa.
Amin.



 

Tinggalkan Balasan