MINGGU PASKAH III-a, 26 April 2020

Menghayati Ekaristi dalam Hidup

Setiap hidup entah cepat entah lambat akan terhenti. Tetapi orang mau menyelesaikan sepenuhnya rencana hidupnya. Ia mau menentukan nasibnya sendiri. Sering kita tertipu oleh orang-orang yang kita percaya. Sahabat tidak setia dan cinta dikhinatai. Harus pula diperhitungkan penderitaan yang tiba-tiba menimpa. Dan bila kita menjadi tua, lalu disingkirkan oleh yang lebih muda, akhirnya akan sampai kepada maut. Tetapi hal itu dapat mendorong kita untuk memikirkannya dengan sungguh-sungguh. Di situlah dimulai harapan akanhidup sesudah hidup ini.

Maut, kekalahan terakhri di dalam hidup kita, telah dikalahkan oleh harapan akan kebangkitan. Kitab Sucilah yang membantu kita untuk memahami persoalan-persoalan hidup, sebab memberikan kunci untuk menyelami arti sengsara dan wafat Kristus. Bila kita di dalam Ekaristi bertemu dengan Kristus yang telah bangkit, maka mekarlah hidup baru di dalam diri kita.

Antifon Pembukaan –Mzm 65:1-2

Bersorak-sorailah bagi Allah, hai seluruh bumi, mazmurkanlah kemuliaan nama-Nya, muliakanlah Dia dengan puji-pujian! Alleluya.

Pengantar

Murid-murid Emaus dikecewakan oleh wafat Yesus. Misteri sengsara dan wafat-Nya tetap tersembunyi bagi mereka. Baru ketika Yesus membagi-bagi roti mereka menemukan arti sebenarnya hidup, dan jadilah mereka itu saksi-saksi gembira kebangkitan-Nya. Kita pun yang telah ditebus oleh darah mulia Kristus diperkenankan ikut serta dalam perjamuan-Nya di sini. Ini pun kegembiraan dan harapan kita, sebab Kristus telah menebus kebebasan kita dengan darah-Nya. Kita boleh hidup karena daya hidup-Nya. Tak usah pula kita dibebani ketakutan atau keraguan, sebab Tuhan beserta kita dan Ia tetap mendampingi kita, bila senja hidup kita datang.

Seruan Tobat

Tuhan Yesus Kristus,
Engkau telah bangkit dan duduk di sisi Bapa dalam kemuliaan.
Tuhan, kasihanilah kami.

Engkau telah bangkit dan menunjukkan jalan kemuliaan.
Kristus, kasihanilah kami.

Engkau telah bangkit dan mendampingi kami dalam perjalanan kami.
Tuhan, kasihanilah kami.

Doa Pembukaan

Marilah bedoa:
Ya Allah, umat-Mu selalu bersukacita karena semangatnya telah Engkau barui. Semoga kami yang hari ini bergembira karena telah Engkau angkat menjadi anak-Mu menantikan hari kebangkitan dengan harapan penuh syukur. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjanga segala masa
Amin.

Bacaan Pertama – Kisah Para Rasul 2:14.22-33
Tanda-tanda karya Kristus menumbuhkan harapan besar pada pengikut-pengikut-Nya. Tetapi Ia harus melintasi kegagalan salib menuju kebangkitan-Nya. Demikianlah Ia membuka jalan pengharapan. Dengan demikian Ia memenuhi nubuat-nubuat dalam Kitab Suci. Inilah tema pewartaan pertama. Petrus menerangkannya dari suatu mazmur.

Yesus inilah yang dibangkitkan Allah, dan tentang hal itu kami semua adalah saksi.”

Pembacaan dari Kisah Para Rasul:

Pada hari Pentakosta, bangkitlah Petrus berdiri bersama kesebelas rasul. Dengan suara nyaring ia berkata kepada orang banyak, “Hai kamu orang Yahudi dan kamu semua yang tinggal di Yerusalem, ketahuilah dan camkanlah perkataanku ini: Yang aku maksudkan, ialah Yesus dari Nazaret, seorang yang telah ditentukan Allah dan yang dinyatakan kepadamu dengan kekuatan, mukjizat dan tanda-tanda yang dilakukan oleh Allah dengan perantaraan Dia di tengah-tengah kamu, seperti yang kamu tahu. Dia yang diserahkan Allah menurut maksud dan rencana-Nya, telah kamu salibkan dan kamu bunuh dengan tangan bangsa-bangsa durhaka. Tetapi Allah membangkitkan Dia dengan melepaskan-Nya dari sengsara maut, karena tidak mungkin Ia tetap berada dalam kuasa maut itu. Sebab Daud berkata tentang Dia: Aku senantiasa memandang kepada Tuhan. Karena Ia berdiri di sebelah kananku, aku tidak goyah. Sebab itu hatiku bersukacita dan jiwaku bersorak-sorak, bahkan tubuhku akan diam dengan tenteram. Sebab Engkau tidak menyerahkan aku kepada dunia orang mati, dan tidak membiarkan Orang Kudus-Mu melihat kebinasaan. Engkau memberitahukan kepadaku jalan kehidupan; Engkau akan melimpahi aku dengan sukacita di hadapan-Mu. Saudara-saudara, aku boleh berkata-kata dengan terus terang kepadamu tentang Daud, bapa bangsa kita. Ia telah mati dan dikubur, dan kuburnya masih ada pada kita sampai hari ini. Tetapi ia adalah seorang nabi, dan ia tahu, bahwa Allah telah berjanji kepadanya dengan mengangkat sumpah, bahwa Ia akan mendudukkan seorang dari keturunan Daud sendiri di atas takhtanya. Karena itu Daud telah melihat ke depan dan telah berbicara tentang kebangkitan Mesias, ketika ia mengatakan, bahwa Dia tidak ditinggalkan di dalam dunia orang mati, dan bahwa daging-Nya tidak mengalami kebinasaan. Yesus inilah yang dibangkitkan Allah, dan tentang hal itu kami semua adalah saksi. Dan sesudah Ia ditinggikan oleh tangan kanan Allah dan menerima Roh Kudus yang dijanjikan itu, maka dicurahkan-Nya apa yang kamu lihat dan dengar di sini.”

Demikianlah sabda Tuhan.
Syukur kepada Allah.

Tanggapan – Mazmur 16:1.2a-5.7-8.9-10.11; Ref.: 11a

Ref. Bagi orang benar Tuhan bercahaya laksana lampu di dalam gulita.

Mazmur:
 1. Jagalah aku, ya Allah, sebab pada-Mu aku berlindung. Aku berkata kepada Tuhan, “Engkaulah bagian warisan dan pialaku, Engkau sendirilah yang meneguhkan bagian yang diundikan kepadaku.
 2. Aku memuji Tuhan yang telah memberikan nasihat kepadaku, pada waktu malam aku diajar oleh hati nuraniku. Aku senantiasa memandang kepada Tuhan karena Ia berdiri di sebelah kananku, aku tidak akan goyah.
 3. Sebab itu hatiku bersukacita dan jiwaku bersorak-sorai, dan tubuhku akan diam dengan tentram; sebab Engkau tidak menyerahkan aku ke dunia orang mati dan tidak membiarkan orang kudus-Mu melihat kebinasaan.
 4. Engkau memberitahukan kepadaku, ya Tuhan, jalan kehidupan; di hadapan-Mu ada sukacita berlimpah, di tangan kanan-Mu ada nikmat yang abadi.

Bacaan Kedua – 1 Petrus 1:17-21
Berkat Roh para nabi sering sudah merasa akan terjadinya Paskah Kristus: yaitu peralihan dari wafat kepada hidup. Misteri ini adalah dasar setiap pengharapan. Bagi kita hal ini jelas berkat kebangkitan. Kini kita dapat hidup karenanya. Kita harus menempuh jalan kesucian kita dengan mantab seturut teladan Anak Domba.

Kamu telah ditebus dengan darah yang mahal, yaitu darah Kristus, yang sama seperti darah anak domba yang tak bernoda

Pembacaan dari Surat Pertama Rasul Petrus:
Saudara-saudara terkasih, Allah menghakimi semua orang menurut perbuatannya, tanpa pandang muka. Dan Dia itu kamu sebut “Bapa”. Maka hendaklah kamu hidup dengan bertakwa selama kamu menumpang di dunia idi. Sebab kamu tahu, bahwa kamu telah ditebus dan cara hidupmu yang sia-sia, warisan nenek moyangmu Kamu telah ditebus bukan dengan harta yang fana, bukan pula dengan perak atau emas, melainkan dengan darah yang amat mahal, yaitu darah Kristus, yang sama seperti darah anak domba, yang tak bernoda dan tak bercacat. Kristus telah dipilih sebelum dunia dijadikan, tetapi baru menyatakan diri-Nya pada zaman akhir ihi, demi kamu. Oleh Dia, kamu percaya kepada Allah. Allah telah membangkitkan Dia dari antara orang mati. Allah pun telah memuliakan Dia. Maka seluruh iman dan pengharapanmu tertuju kepada Allah.

Demikianlah Sabda Tuhan.
Syukur kepada Allah.

BAIT PENGANTAR INJIL —Lukas 24:32

S: Alleluya. U: Alleluya.
S: Terangkanlah Kitab Suci kepada kami, ya Tuhan Yesus, agar hati kami berkobar-kobar mendengar sabda-Mu.
U: Alleluya.

Bacaan Injil – Lukas 24:13-35
Para murid kecewa karena kegagalan salib. Segala nubuat tidak lagi dipercaya. Fakta ini digunakan Lukas untuk menjelaskan makna Kitab Suci dan Ekaristi. Dalam keputusasaan, Kitab Suci adalah kunci untuk memahami penderitaan-Nya. Yang disangka wafat dan kalah, ternyata hidup dan hadir di tengah-tengah mereka dalam Ekaristi.

Mereka mengenali Yesus pada waktu Ia memecah-mecahkan roti

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas:
Pada hari Minggu Paskah, dua orang murid Yesus sedang pergi ke sebuah desa bernarna Emaus, yang terletak kira-kira sepuluh kilometer jauhnya dari Yerusalem. Mereka bercakap-cakap tentang segala sesuatu yang telah terjadi. Ketika mereka sedang bercakap-cakap dan bertukar pikiran, datanglah Yesus sendiri mendekati mereka, lalu berjalan bersama-sama dengan mereka. Tetapi ada sesuatu yang menghalangi mata mereka, sehingga mereka tidak mengenali Dia. Yesus berkata kepada mereka, “Apa yang kamu percakapkan sementara berjalan?’

Maka berhentilah mereka dengan muka heran. Seorang dari mereka, yang bernama Kleopas, balik bertanya, “Adakah Engkau satu-satunya orang pendatang di Yerusalem yang tidak tahu apa yang terjadi di situ pada hari-hari belakangan ini?” Bertanyalah Yesus, “Kejadian apa?” Jawab mereka, “Segala yang terjadi dengan Yesus dan Nazaret! Dia itu seorang nabi, yang berkuasa dalam pekerjaan dan perkataan di hadapan Allah dan di depan seluruh rakyat. Tetapi para imam kepala dan para pemimpin kami telah menyerahkan Dia untuk dihukum mati, dan mereka telah menyalibkan Dia. Padahal tadinya kami mengharapkan bahwa Dialah yang datang untuk membebaskan bangsa Israel. Tetapi sekarang sudah lewat tiga har sejak semuanya itu terjadi. Beberapa wanita dari kalangan kami telah mengejutkan kami: Pagi-pagi buta mereka telah pergi ke kubur, tetapi tidak menemukan jenazah Yesus. Lalu mereka kembali dengan berita bahwa mereka telah melihat malaikat-malaikat, yang mengatakan bahwa Yesus hidup. Lalu beberapa teman kami pergi ke kubur itu dan mendapati bahwa memang benar apa yang dikatakan wanita-wanita itu; tetapi Yesus sendiri tidak mereka lihat.” Lalu berkatalah Yesus kepada mereka, “Hai kamu orang bodoh! Betapa lamban hatimu, sehingga kamu tidak percaya akan segala sesuatu yang telah dinubuatkan oleh para nabi! Bukankah Mesias harus menderita semuanya itu untuk masuk ke dalam kemuliaan-Nya?”

Lalu Ia menjelaskan kepada mereka apa yang tertulis tentang Dia dalam seluruh Kitab Suci, mulai dar Kitab-Kitab Musa sampai dengan Kitab para nabi. Sementara itu mereka mendekati desa yang mereka tuju. Yesus berbuat seolah-olah hendak meneruskan perjalanan-Nya. Tetapi kedua murid itu mendesak, katanya, “Tinggallah bersarna dengan kami, sebab hari sudah mulai malain, dan matahari hamnpir terbenam. Maka masuklah Ia untuk tinggal bersama dengan mereka. Waktu duduk makan dengan mereka, Ia mengambil roti, mengucap syukur, lalu memecah-mecahkan roti itu dan memberikannya kepada mereka. Ketika itu terbukalah mata mereka, dan mereka pun mengenali Dia. Tetapi Yesus hilang dan pandangan mereka.

Maka kata mereka seorang kepada yang lain, “Bukankah hati kita berkobar-kobar, ketika Ia berbicara dengan kita di tengah jalan, dan ketika Ia menerangkan Kitab Suci kepada kita?’ Lalu bangunlah mereka dan langsung kembali ke Yerusalem. Di situ mereka mendapati kesebelas murid. Mereka sedang berkumpul bersama teman-teman mereka. Kata mereka kepada kedua murid itu, “Sungguh Tuhan telah bangkit, dan telah menampakkan diri kepada Simon!” Lalu kedua murid itu pun menceritakan apa yang terjadi di tengah jalan, dan bagalmana mereka mengenali Yesus pada waktu Ia memecah-mecahkan roti.

Demikianlah Injil Tuhan.
Terpujilah Kristus

Doa Umat

Kedua murid yang tengah berjalan ke Emaus berkobar-kobar hati mereka karena berjumpa dengan Yesus yang bangkit. Marilah kepada Bapa di surga kita panjatkan doa dengan hati yang berkobar-kobar karena Kristus telah bangkit bagi keselamatan kita pula.

Bagi semua kaum beriman.
Ya Bapa, curahkanlah Roh Kudus-Mu kepada segenap umat beriman agar mereka tetap percaya bahwa Kristus yang telah bangkit, tetap berada di tengah-tengah mereka dan mengobarkan hati mereka untuk siap sedia mewartakan Kerajaan Kasih-Mu bagi dunia.
Marilah kita mohon,…
Kabulkanlah doa kami ya Tuhan.

Bagi para pemimpin bangsa.
Ya Bapa, tuntunlah para pemimpin bangsa-bangsa agar mereka setia menjalankan tugas pelayanan mereka dengan adil, jujur, dan bijaksana. Teguhkanlah iman, pengharapan, dan kasih mereka berkat kebangkitan Putra-Mu, Tuhan kami, Yesus Kristus.
Marilah kita mohon,…
Kabulkanlah doa kami ya Tuhan.

Bagi umat yang telah meninggal dunia
Ya Bapa, persatukanlah umat-Mu yang telah Kaupanggil menghadap-Mu dengan kemuliaan Kristus, bahagia abadi di surga.
Marilah kita mohon,…
Kabulkanlah doa kami ya Tuhan.

Bagi kita sendiri.
Ya Bapa, jadikanlah kami saksi-saksi gembira kebangkitan Kristus dan penyertaan-Nya bagi umat-Mu di tengah-tengah dunia.
Marilah kita mohon,…
Kabulkanlah doa kami ya Tuhan.

Allah Bapa kami di surga, anugerahkanlah semangat tanggung jawab yang mendalam kepada kami. Doronglah kami untuk selalu berjuang mewartakan kerajaan-Mu bersama dengan semua orang yang berkehendak baik, membangun dunia baru penuh cinta kasih, keadilan, dan kedamaian berkat Kristus Tuhan dan Pengantara kami.
Amin

DOA MEMOHON PERLINDUNGAN DARI WABAH VIRUS CORONA

Terpujilah Engkau Bapa Surgawi, Pencipta Alam Semesta Yang Mahakuasa. Engkau menunjuk kami sebagai penguasa atas semua makhluk hidup dan memberikan kami kuasa kepemilikan atas mereka. Namun dalam banyak hal kami mengecewakan-Mu dan karenanya, kami memohon ampun dari-Mu.
Dalam saat-saat yang mengkhawatirkan ini dengan wabah virus Corona yang mengancam kesehatan dan keberadaan semua orang, kami dengan rendah hati dan penuh keyakinan memohon perlindungan, penyembuhan, dan pemulihan dari-Mu terutama bagi mereka yang telah terkena wabah ini.
Bapa, jagalah keselamatan para petugas kesehatan, mereka yang menghibur orang sakit, semua personel imigrasi dan semua yang dengan berani bertugas mengamankan negara dan dunia dari ancaman virus ini.
Jadilah kehendak-Mu, ya Bapa, ikatlah wabah ini dan singirkanlah penderitaan ini dari kami. Roh Kudus, ubahlah ketakutan kami menjadi kekuatan, ketangguhan dan ketabahan serta bantulah kami menghasilkan buah-buah iman, harapan, amal dan kasih.
Darah Yesus yang mulia, kuduskanlah dunia dari wabah ini.
Hati Kudus Yesus, kasihanilah kami.
Bunda Penolong Abadi, awasi kami dan jadilah perantara kami.
Santo Benediktus dan Santo Rafael, doakanlah kami.
Semua malaikat pelindung kami terangi dan jagalah kami.
Demi nama Yesus yang Mahakudus, kami berdoa.
Amin

Doa Persembahan

Ya Allah, terimalah persembahan kami ini sebagai ungkapan iman kepada Yesus Kristus, Putra-Mu, yang telah bangkit dan menerangkan isi Kitab Suci kepada kami. Semoga hidup kami selalu diterangi oleh Sabda-Nya. Sebab, Dialah Tuhan dan Pengantara kami.
Amin

Antifon Komuni – Lukas 24:35

Para murid mengenali Tuhan Yesus ketika Ia memecah-mecah roti. Alleluya.

Doa Komuni Bathin St. Alfonsus Liguori
(Didoakan oleh orang yang tidak dapat menyambut Tubuh Tuhan secara nyata kemudian dilanjutkan dengan doa memohon perlindungan dari wabah virus corona)

Yesusku,
aku percaya bahwa Engkau hadir dalam Sakramen Mahakudus.
Aku mengasihi-Mu melebihi segala sesuatu, dan aku merindukan Engkau dalam seluruh jiwaku.
Karena aku tidak dapat menerima-Mu secara sakramental saat ini,
maka datanglah ya Tuhan sekurang-kurangnya secara rohani dalam hatiku,
meskipun Engkau selalu telah datang.
Aku memeluk-Mu dan ingin mempersatukan seluruh diriku seutuhnya dengan-Mu,
dan jangan ijinkan aku terpisah dari-Mu.
Amin.

Doa Sesudah Komuni

Marilah berdoa:
Ya Allah, kami mohon, pandanglah kami, umat-Mu; Engkau sudah berkenan membarui kami dengan sakaramen hidup kekal. Semoga Engkau menyertai kami sampai kami memperoleh kemuliaan kebangkitan badan yang tidak akan binasa. Dengan pengantaran Kristus, Tuhan kami, yang hidup dan berkuasa sepanjang segala masa.
Amin.

Tinggalkan Balasan