MINGGU PASKAH IV-a, 7 Mei 2017
Menghayati Ekaristi dalam Hidup
Sering orang membicarakan krisis ketaatan, tetapi lebih sering krisis kepemimpinan yang dibicarakan. Meskipun segalanya tidak demikian sederhana sebagaimana dahulu, tetapi kepemimpinan tetaplah suatu tugas dengan pertanggungan jawab. Dapatkah kita memikulnya? Apakah syarat-syaratnya? Dapatkah kita melaksanakannya tanpa berulang kali mawas diri? Siapa pun dan di mana pun orang baru dapat memimpin, bila ia sendiri patuh taat dan mau mendengarkan orang lain.
Umat Allah berkembang menjadi Gereja bukan berdasarkan kebangsaan, kebudayaan atau perbedaan klas. Tali pengikatnya ialah iman. Karena keyakinan bahwa pemimpinnya adalah Sang Allah Manusia, maka mereka bersatu. Tergerak oleh iman yang sama itu, mereka selalu mendengarkan sabda Allah, yang menjadi pegangan hidupnya, dan berusaha menanggapi sabda itu dengan penyerahan diri sepenuh hati, agar dapat membangun dunia yang penuh cinta kasih. Dengan mantab mereka berjalan menuju hari depan yang cerah dan kekal.
Antifon Pembukaan –Mzm 33:5-6
Bumi penuh dengan kasih setia Tuhan, dan langit dijadikan oleh sabda-Nya. Alleluya.
Pengantar
Gambaran gembala dengan berpuluh-puluh ekor domba tidak kita kenal di sini. Biasanya yang digembalakan hanya beberapa ekor saja. Tetapi kiranya tidak sulit untuk memahami apa yang mau diungkapkan dengan gambaran itu. Nafkah sandang pangan si gembala tergantung dari domba-dombanya. Keamanan domba-domba berada di tangan gembala. Hubungan senasib itu dibicarakan dalam dua bacaan hari ini. Di dalam Injil Kristus menunjukkan diri-Nya sendiri sebagai gembala, ketika berbicara tentang gembala, tetapi tidak dipahami oleh para pendengar-Nya apa yang dimaksudkannya. Kristus menyebut diri-Nya juga pintu, yang membuka kesempatan keselamatan dan kebahagiaan. Sebab Ia datang, agar memiliki hidup, bahkan hidup yang melimpah.
Seruan Tobat
Tuhan Yesus Kristus,
Engkaulah Gembala baik, yang mengenal kami domba-domba-mu dengan segala kelemahan kami.
Tuhan, kasihanilah kami.
Engkaulah Gembala baik, yang mempertaruhkan hidup-Mu demi keselamatan kami.
Kristus, kasihanilah kami.
Engkaulah Gembala baik, yang menghidupi kami dengan hidup ilahi-Mu sendiri.
Tuhan, kasihanilah kami.
Doa Pembukaan
Marilah bedoa:
Ya Allah Yang Mahakuasa dan kekal, antarlah kami kepada persekutuan sukacita surgawi supaya kawanan yang lemah ini sampai ke tempat, yang sudah dicapai oleh Gembala kami dengan langkah yang gagah. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjanga segala masa
Amin.
Bacaan Pertama – Kisah Para Rasul 2:14a.36-41
Kristus yang tersalib sudah disebut-sebut di dalam mazmur 10. Pidato Petrus yang mantap telah mengubah pandangan para pendengarnya. Mereka bertanya: bagaimana kami dapat terlepas dari dosa itu? Jawabnya: bertobatlah dan mintalah dibaptis atas nama Yesus Kristus sebagai pengampun dosa.
“Allah telah membuat Yesus menjadi Tuhan dan Kristus.”
Pembacaan dari Kisah Para Rasul:
Pada hari Pentakosta bangkitlah Petrus berdiri dengan kesebelas rasul, dan dengan suara nyaring ia berkata kepada orang-orang Yahudi, “Seluruh kaum Israel harus tahu dengan pasti bahwa Allah telah membuat Yesus, yang kamu salibkan itu, menjadi Tuhan dan Kristus.” Ketika mendengar hal itu, hati mereka sangat terharu, lalu mereka bertanya kepada Petrus dan rasul-rasul yang lain, “Apakah yang harus kami perbuat, Saudara-saudara?” Jawab Petrus kepada mereka, “Bertobatlah, dan hendaklah kamu masing-masing memberi dirimu dibaptis dalam nama Yesus Kristus untuk pengampunan dosamu; maka kamu akan menerima karunia Roh Kudus. Sebab bagi kamulah janji itu, bagi anak-anakmu dan bagi orang yang masih jauh, yaitu sebanyak yang akan dipanggil oleh Tuhan Allah kita.” Dengan banyak perkataan lain lagi Petrus memberi suatu kesaksian yang sungguh-sungguh, dan ia mengecam dan menasihati mereka, katanya, “Berilah dirimu diselamatkan dari angkatan yang jahat ini!” Orang-orang yang menerima perkataan Petrus itu memberi diri dibaptis, dan pada hari itu jumlah mereka bertambah kira-kira tiga ribu jiwa.
Demikianlah sabda Tuhan.
Syukur kepada Allah.
Tanggapan – Mazmur 23:1-3a.3b-4.5.6, Ref: lih. 1)
Ref. Tuhanlah gembalaku, takkan kekurangan aku.
Mazmur:
1. Tuhan adalah gembalaku, aku tidak kekurangan: ‘ku dibaringkan-Nya di rumput yang hijau, di dekat air yang tenang. ‘Ku dituntun-Nya di jalan yang lurus demi nama-Nya yang kudus.
2. Sekalipun aku harus berjalan berjalan di lembah yang kelam, aku tidak takut akan bahaya, sebab Engkau besertaku; sungguh tongkat penggembalaan-Mu, itulah yang menghibur aku.
3. Kau siapkan hidangan bagiku dihadapan lawanku, Kauurapi kepalaku dengan minyak, dan pialaku melimpah.
4. Kerelaan yang dari Tuhan dan kemurahan ilahi, mengiringi langkahku selalu, sepanjang umur hidupku, aku akan diam di rumah Tuhan, sekarang dan senantiasa.
Bacaan Kedua – 1 Petrus 2:20b-25
Dunia penuh dengan kelaliman. Bila hal itu kita pikirkan, terasalah kita ini sebagai domba-domba yang bingung. Kristus bersedia ikut mengalami situasi demikian itu bersama kita. Maka Ia menjadi gembala kita. Seperti anakdomba Ia menderita sampai wafat. Teladan-Nya mengajarkan kepada kita daya dan pengaruh sengsara yang diterima dengan rela.
“Kamu telah kembali kepada gembala dan pemelihara jiwamu.”
Pembacaan dari Surat Pertama Rasul Petrus:
Saudara-saudara terkasih, jika kamu berbuat baik dan karena itu harus menderita, itu adalah kasih karunia Allah. Sebab untuk itulah kamu dipanggil, karena Kristus pun telah menderita untuk kamu, dan telah meninggalkan teladan bagimu, supaya kamu mengikuti jejak-Nya. Ia tidak berbuat dosa, dan tipu muslihat pun tidak ada dalam mulut-Nya. Ketika dicaci maki, Ia tidak membalas dengan caci maki. Ketika menderita, Ia tidak mengancam, tetapi menyerahkannya kepada Dia, yang menghakimi dengan adil. Ia sendiri telah memikul dosa kita di dalam tubuh-Nya di kayu salib, supaya kita yang telah mati terhadap dosa, hidup untuk kebenaran. Oleh bilur-bilur-Nya kamu telah disembuhkan. Sebab dahulu kamu sesat seperti domba, tetapi sekarang kamu telah kembali kepada gembala dan pemelihara jiwamu.
Demikianlah Sabda Tuhan.
Syukur kepada Allah.
BAIT PENGANTAR INJIL Yoh: 10:14
S: Alleluya. U: Alleluya.
S: Akulah gembala yang baik! Aku mengenal domba-domba-Ku, dan domba-domba-Ku mengenal Aku.
U: Alleluya.
Bacaan Injil – Yohanes 10:1-10
Pemimpin sering banyak yang menentang. Tetapi bukankah itu karena tindakan-tindakan yang selalu egoistis? Karena menyalahgunakan orang atau barang? Kristus memprotes pemimpin-pemimpin yang menyalahgunakan kekuasaannya. Dialah gembala yang mengenal setiap dombanya masing-masing. Dialah penguasa yang memberi izin orang memasuki keselamatan.
“Akulah pintu kepada domba-domba”
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes:
Sekali peristiwa Yesus berkata kepada orang-orang Farisi, “Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya siapa yang masuk ke dalam kandang domba tidak melalui pintu, tetapi dengan memanjat tembok, ia adalah seorang pencuri dan seorang perampok; tetapi siapa yang masuk melalui pintu, ia adalah gembala domba. Untuk dia penjaga membuka pintu, dan domba-domba mendengarkan suaranya; ia memanggil dombanya, masing-masing menurut namanya, dan menuntunnya ke luar. Jika semua dombanya telah dibawanya ke luar, ia berjalan di depan mereka dan domba-dombanya itu mengikuti dia, karena mereka mengenal suaranya. Tetapi seorang asing pasti tidak mereka ikuti, malah mereka lari dari padanya, karena suara orang-orang asing tidak mereka kenal.” Itulah yang dikatakan Yesus dalam perumpamaan kepada mereka, tetapi mereka tidak mengerti apa maksudnya Ia berkata demikian kepada mereka. Maka kata Yesus sekali lagi, “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya Akulah pintu kepada domba-domba itu. Semua orang yang datang sebelum Aku, adalah pencuri dan perampok, dan domba-domba itu tidak mendengarkan mereka. Akulah pintu; barangsiapa masuk melalui Aku, ia akan selamat; ia akan masuk dan keluar, dan menemukan padang rumput. Pencuri datang hanya untuk mencuri, membunuh dan membinasakan; Aku datang, supaya mereka mempunyai hidup, dan mempunyainya dalam segala kelimpahan.”
Demikianlah Injil Tuhan.
Terpujilah Kristus
Doa Umat
Yesus bersabda, “Akulah pintu; barangsiapa masuk melalui Aku, ia akan selamat.” Marilah berdoa dengan percaya sepenuhnya kepada Allah Bapa di surga dengan pengantaraan Yesus.
Bagi para gembala Gereja
Semoga para gembala Gereja menuntun Umat Allah seturut teladan Yesus dengan keberanian menuju Kerajaan Bapa yang melimpahkan keadilan dan cinta kasih.
Marilah kita mohon,…
Tuhan, tuntunlah kami di jalan yang benar.
Bagi para pemimpin bangsa.
Semoga para pemimpin bangsa-bangsa menjunjung tinggi kebebasan dan martabat semua manusia, serta menempatkan keadilan dan kebenaran di atas kekayaan serta kekuasaan.
Marilah kita mohon,…
Tuhan, tuntunlah kami di jalan yang benar.
Bagi mereka yang menderita dan tak terhitung di masyarakat.
Semoga Allah Bapa melimpahkan semangat berkorban Kristus kepada orang-orang yang menderita, lemah, miskin dan tersingkir di masyarakat agar mereka mampu mempersatukan penderitaan mereka dengan penderitaan mereka dengan penderitaan dan pengorbanan Kristus sendiri bagi keselamatan semua orang.
Marilah kita mohon,…
Tuhan, tuntunlah kami di jalan yang benar.
Bagi semua orang kristiani di mana saja.
Semoga semua orang kristisnai menjadi satu kawanan, satu jemaat Allah yang kudus. Dan, berkat cara hidup kita yang konsekuen dan setia kepada Kristus, semoga saudara-saudara yang kehilangan imannya tertarik untuk kembali kepada Kristus.
Marilah kita mohon,…
Tuhan, tuntunlah kami di jalan yang benar.
Allah Bapa kami, semua keprihatinan ini kami percayakan kepada-Mu. Janganlah melupakan kami sebab kami percaya kepada-Mu. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami.
Amin
Doa Persembahan
Ya Allah, dalam perayaan misteri Paskah ini, kami bersyukur kepada-Mu. Sudilah Engkau terus-menerus membarui hidup kami supaya kami dapat mengenyam sukacita abadi. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami.
Antifon Komuni
Telah bangkit Gembala Baik yang menyerahkan nyawa untuk domba-domba-Nya dan rela mati untuk kawanan-Nya. Alleluya
Doa Sesudah Komuni
Marilah berdoa:
Ya Allah, melalui Yesus Kristus, Putra-Mu, Engkau menuntun kami, menyapa nama kami masing-masing dan memberikan makanan kami secukupnya. Kami mohon janganlah biarkan kami tersesat tetapi semoga kami setia mengikuti Putra-Mu menuju kehidupan abadi. Sebab, Dialah Tuhan dan Pengantara kami.
Amin.