MINGGU PASKAH VI, 1 Mei 2016
Menghayati Ekaristi dalam Hidup
Mempertemukan pendapat, mempersatukan cita-cita dan mengarahkan kegiatan bermacam ragam kepada satu tujuan adalah suatu tugas yang membatasi indiviualisme yang ada pada diri kita. Yang tidak kita sadari: asal-usul kita, kebudayaan dan kesukuan kita, demikian besar pengaruhnya, sehingga menyebabkan pandangan kebenaran pribadi dipersamakan dengan kebenaran seluruhnya. Semangat pertentangan ini harus diatasi, agar dapat tercapai kerukunan dan kedamaian. Dengan wawancara dan pengaruh pribadi yang tidak memihak hendaknya kita sampai pada sumber pandangan universal.
Antifon Pembukaan –bdk.Yesaya 48:20
Beritakanlah kabar sukacita supaya didengar, siarkanlah sampai ke ujung bumi: Tuhan telah menebus umat-Nya. Alleluya.
Pengantar
Pada masa Paskah ini berkat dukungan sesama kita merasa dekat dengan Kristus. Di dalam Injil akan kita dengar lagi pesan terakhir Kristus: cinta kasih dan kedamaian yang menjadi program hidup kita. Untuk menunaikan tugas itu Ia akan mengutus Roh Kudus, yang setiap kali akan mencanangkan perutusan-Nya dan mendorong kita untuk terus maju.
Seruan Tobat
Tuhan Yesus Kristus,
Engkaulah yang menjanjikan Roh Kudus, penghibur dan pembantu yang akaan diutus Bapa dalam nama-Mu dan akan mengajar kami segala sesuatu.
Tuhan, kasihanilah kami.
Engkaulah yang menjanjikan Roh Kudus, yang mendampingi para Rasul dalam menjalankan tugas pewartaan Injil.
Kristus, kasihanilah kami.
Engkaulah yang mau pergi, tetapi menjanjikan damai-Mu kepada para murid, agar janganlah kami gelisah atau kecil hati.
Tuhan, kasihanilah kami.
Doa Pembukaan
Marilah bedoa:
Allah Bapa kami yang maha pengasih, pandanglah umat-Mu yang berhimpun atas nama Yesus. Kami mohon, agar Roh Kudus, Roh Cinta kasih-Mu mengajar kami dan mengingatkan kami akan semua ajaran cinta kasih Yesus. Maka kami akan menjalankan perintah-perintah-Mu dan satu sama lain mewujudkan cinta kasih, kedamaian dan kegembiraan. Demi Yesus Kristus, Putera-Mu, Tuhan dan pengantara kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah sepanjang segala masa.
Amin.
Bacaan Pertama – Kisah Para Rasul 15:1-2.22-29
Pertobatan Kornelius dan masuknya orang-orang kafir ke dalam tubuh Gereja menimbulkan persoalan hangat. Dapatkah seseorang yang percaya kepada Kristus diselamatkan tanpa menyesuaikan diri dengan hukum Taurat? Karena persoalan itu Paulus dan Barnabas diutus ke Yerusalem dan terjadilah Konsili pertama (lih. Gal 2:1-10).Petrus meneguhkan prinsip, bahwa iman telah mencukupi untuk keselamatan. Sebaliknya Yakobus membela praktek untuk mempermudah kontak-kontak sosial antara orang Yahudi dengan orang-orang Yunani. “Roh Kudus dan kita telah memutuskan,” demikianlah antara lain bunyi keputusan itu. Dalam ungkapan ini tersirat keyakinan bahwa Dewan para Rasul didampingi oleh Roh Kudus.
“Adalah keputusan Roh Kudus dan keputusan kami supaya kepada kamu jangan ditanggungkan lebih banyak beban daripada yang perlu.”
Pembacaan dari Kisah Para Rasul:
Sekali peristiwa beberapa orang datang dari Yudea ke Antiokhia dan mengajarkan kepada saudara-saudara di situ, “Jikalau kamu tidak disunat menurut adat-istiadat yang diwariskan oleh Musa, kamu tidak dapat diselamatkan.” Tetapi Paulus dan Barnabas dengan keras melawan dan membantah pendapat mereka itu. Akhirnya ditetapkan, supaya Paulus dan Barnabas serta beberapa orang lain dari jemaat itu pergi kepada rasul-rasul dan penatua-penatua di Yerusalem untuk membicarakan soal itu. Pada akhir sidang di Yerusalem rasul-rasul dan penatua-penatua beserta seluruh jemaat mengambil keputusan untuk memilih dari antara mereka beberapa orang yang akan diutus ke Antiokhia bersama-sama dengan Paulus dan Barnabas. Yang terpilih yaitu Yudas yang disebut Barsabas, dan Silas. Keduanya adalah orang terpandang di antara saudara-saudara itu. Kepada mereka diserahkan surat yang bunyinya, “Salam dari rasul-rasul dan penatua-penatua, serta dari saudara-saudaramu, kepada saudara-saudara di Antiokhia, Siria dan Kilikia yang berasal dari bangsa-bangsa lain. Kami telah mendengar, bahwa ada beberapa orang di antara kami, yang tidak mendapat pesan dari kami, telah menggelisahkan dan menggoyangkan hatimu dengan ajaran mereka. Sebab itu dengan bulat hati kami telah memutuskan untuk memilih dan mengutus beberapa orang kepada kamu bersama-sama dengan Barnabas dan Paulus yang kami kasihi, yaitu dua orang yang telah mempertaruhkan nyawanya demi nama Tuhan kita Yesus Kristus. Maka kami telah mengutus Yudas dan Silas, yang dengan lisan akan menyampaikan pesan yang tertulis ini juga kepada kamu. Sebab adalah keputusan Roh Kudus dan keputusan kami, supaya kepada kamu jangan ditanggungkan lebih banyak beban daripada yang perlu, yakni: Kamu harus menjauhkan diri dari makanan yang dipersembahkan kepada berhala, dari darah, dari daging binatang yang mati dicekik dan dari percabulan. Jikalau kamu memelihara diri dari hal-hal ini, kamu berbuat baik. Sekianlah, selamat!”
Demikianlah sabda Tuhan.
Syukur kepada Allah.
Tanggapan – Mazmur 67:2-3.5.6.8; ul:4
Ref. Pujilah Allah alleluya, alleluya.
Mazmur:
Kiranya Allah mengasihani dan memberkati kita, kiranya Ia menyinari kita dengan wajah-Nya supaya jalan-Mu dikenal di bumi, dan keselamatan-Mu di antara segala bangsa.
Kiranya suku-suku bangsa bersukacita dan bersorak-sorai sebab Engkau memerintah bangsa-bangsa dengan adil, dan menuntun suku-suku bangsa di atas bumi.
Kiranya bangsa-bangsa bersyukur kepada-Mu, ya Allah, kiranya bangsa-bangsa semuanya bersyukur kepada-Mu. Allah memeberkati kita; kiranya segala ujung bumi takwa kepada-Nya.
Bacaan Kedua – Wahyu 21:10-14.22-23
Yohanes mempersatukan perspektif Gereja dalam perkembangan duniawi dan surgawinya. Dasar-dasar Yerusalem baru adalah kedua belas Rasul. Di atas merekalah Kristus membangun Gereja-Nya. Tetapi selanjutkan Allah adalah segala-galanya bagi semua-nya, dan Anak Domba memperkenankan para tertebus ambil bagian dalam cahaya kemuliaan-Nya.
“Ia menunjukkan kepadaku kota kudus yang turun dari surga”
Pembacaan dari Kitab Wahyu:
Di dalam roh, aku, Yohanes, dibawa oleh seorang malaikat ke atas sebuah gunung yang besar lagi tinggi. Di sana ia menunjukkan kepadaku kota yang kudus, yakni Yerusalem, turun dari surga, dari Allah. Kota itu penuh dengan kemuliaan Allah, dan cahayanya sama seperti permata yang paling indah, bagaikan permata yaspis, jernih seperti kristal. Temboknya besar lagi tinggi, pintu gerbangnya dua belas buah. Di atas pintu gerbang itu ada dua belas malaikat, dan di atasnya tertulis nama kedua belas suku Israel. Di sebelah timur terdapat tiga pintu gerbang, di sebelah utara tiga pintu gerbang, di sebelah selatan tiga pintu gerbang, dan di sebelah barat tiga pintu gerbang. Tembok kota itu mempunyai dua belas batu dasar, dan di atasnya tertulis nama kedua belas rasul Anak Domba. Di dalam kota itu tidak kulihat Bait Suci, sebab Allah, Tuhan yang Mahaesa sendirilah bait Sucinya, demikian juga Anak Domba itu. Kota itu tidak memerlukan matahari dan bulan untuk meneranginya, sebab kemuliaan Allahlah yang meneranginya, dan Anak Domba itulah lampunya.
Demikianlah Sabda Tuhan.
Syukur kepada Allah.
BAIT PENGANTAR INJIL – Yohanes 14:23
S: Alleluya. U: Alleluya.
S: Jika seseorang mengasihi Aku, ia akan mentaati Sabda-Ku. Bapa-ku akan mengasihi dia, dan Kami akan datang kepadanya.
U: Alleluya.
Bacaan Injil – Yohanes 14: 23-29
Dalam sabda perpisahan Yesus berjanji akan mengutus Roh-Nya yang akan menghadirkan Dia dalam Gereja-Nya (14:16-21). Bapa-Nya dan Dia sendiri akan memperkenalkan Diri kepada mereka seperti di dalam kenisah (lih Yoh 4:21-24). Sedangkan Roh akan membawa mereka kepada kebenaran sepenuhnya. Dan kalau penyerahan mereka itu terjamin, maka Ia akan memberikan damai-Nya. Salib bukan lagi membingungkan para Rasul, melainkan akan menggembirakan mereka. Sebab melalui jalan penghinaan (lih. Fil 2:6-11) Yesus akan kembali kepada kemuliaan Bapa-Nya, agar dari situ Ia dapat menjiwai Gereja dengan Roh-Nya.
“Roh Kudus akan mengingatkan kamu akan semua yang telah Kukatakan kepadamu”
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes:
Dalam amanat perpisahan-Nya Yesus berkata kepada murid-murid-Nya, “Jika seorang mengasihi Aku, ia akan menuruti firman-Ku. Bapa-Ku akan mengasihi dia, dan Kami akan datang kepadanya, dan diam bersama-sama dengan dia. Barangsiapa tidak mengasihi Aku, ia tidak menuruti firman-Ku; dan firman yang kamu dengar itu bukanlah dari pada-Ku, melainkan dari Bapa yang mengutus Aku. Semuanya itu Kukatakan kepadamu, selagi Aku berada bersama-sama dengan kamu; tetapi Penghibur, yaitu Roh Kudus, yang akan diutus oleh Bapa dalam nama-Ku, Dialah yang akan mengajarkan segala sesuatu kepadamu dan akan mengingatkan kamu akan semua yang telah Kukatakan kepadamu. Damai sejahtera Kutinggalkan bagimu. Damai sejahtera Kuberikan kepadamu, dan apa yang Kuberikan tidak seperti yang diberikan oleh dunia kepadamu. Janganlah gelisah dan gentar hatimu! Kamu telah mendengar, bahwa Aku telah berkata kepadamu: Aku pergi, tetapi Aku datang kembali kepadamu. Sekiranya kamu mengasihi Aku, kamu tentu akan bersukacita karena Aku pergi kepada Bapa-Ku, sebab Bapa lebih besar daripada Aku. Sekarang juga Aku mengatakannya kepadamu sebelum hal itu terjadi, supaya apabila hal itu terjadi, kamu percaya.”
Demikianlah Injil Tuhan.
Terpujilah Kristus
Doa Umat
Tuhan Yesus Kristus menjanjikan Roh Kudus kepada kita. Dengan terang Roh Kudus itulah, marilah kita berdoa kepada Allah Bapa di surga.
Bagi para pemimpin Gereja.
Semoga Sri Paus, para Uskup, dan para Imam dianugerahi kebijaksanaan dan kesabaran dalam memimpin Umat Allah, dan senantiasa tekun berdoa serta sanggup untuk bekerjasama dalam semangat kasih dan kesatuan.
Marilah kita mohon,…
Kabulkanlah doa kami ya Tuhan.
Bagi para pemimpin masyarakat.
Semoga para pemimpin masyarakat mengedepankan dialog dan kepentingan bersama daripada memperjuangkan kepentingan diri sendiri atau kelompok mereka sendiri.
Marilah kita mohon,…
Kabulkanlah doa kami ya Tuhan.
Bagi mereka yang terpencil dan menderita.
Semoga saudara-saudari kita yang terpencil dan menderita, yang jarang disapa oleh komunitas dan masyarakat dunia, dianugerahi kekuatan dan damai sehingga mereka tidak pernah merasa kesepian.
Marilah kita mohon,…
Kabulkanlah doa kami ya Tuhan.
Bagi kita semua yang berhimpun di sini.
Semoga kita yang berhimpun di sekita altar ini sanggup untuk memancarkan kegembiraan sejati dalam perjuangan sehari-hari sebagai kesaksian iman yang hidup di tengah masyarakat kita.
Marilah kita mohon,…
Kabulkanlah doa kami ya Tuhan.
Allah Bapa Yang Mahabaik, pada diri Yesus Kristus, Putra-Mu, kami mengalami hidup penuh cinta kasih dan damai. Dengarkanlah dan kebulkanlah doa kami yang mengungkapkan hasrat kami akan dunia yang lebih baik ini, berkat wafat dan kebangkitan Kristus, Tuhan dan Pengantara kami.
Amin
Doa Persembahan
Allah Bapa Yang Mahakudus, semoga roti dan anggur ini menjadi pangkal damai sejahtera yang Kaujanjikan kepada semua orang dalam diri Yesus Kristus, Putra-Mu. Sebab Dialah Tuhan, Pengantara kami.
Amin
Antifon Komuni – Yoh. 14:15-16
Jikalau kamu mengasihi Aku, kamu akan menuruti perintah-perintah-Ku, Sabda Tuhan. Aku akan minta kepada Bapa, dan Ia akan memberikan kepadamu seorang Penolong yang lain supaya Ia menyertai kamu selama-lamanya, alleluya.
Doa Sesudah Komuni
Marilah berdoa:
Allah Bapa Yang Maha Pengasih, kami bersyukur atas kehadiran Putra-Mu dalam diri kami. Kami mohon, jadikanlah bumi ini tempat kediaman-Mu, di mana Roh Putra-Mu selalu mengarahkan kata dan karya kami kepada sekalian, kedamaian dan kemerdekaan. Sebab, Dialah Tuhan, Pengantaraan kami.
Amin
Menghayati Ekaristi dalam hidup
Dengan setia akan sabda Kristus dan dijiwai oleh Roh Kudus umat di dalam Gereja bersama-sama mencari kebenaran dan cinta kasih. Baru sesudah diselesaikan perjalanannya akan tercapailah cita-citanya. Sementara itu masih harus diperangi perpecahan yang merugikan. Tetapi karena aneka macam kebudayaan kemungkinan perkembangan dalam pluralisme terbuka luas. Persamaan fundamental dalam iman akan Tuhan yang sama serta cinta kasih persaudaraan harus terjamin. Para uskup, yang bersatu dengan Petrus, menjamin persatuan itu dan merupakan sponsor-sponsornya.
Renungan Minggu Paskah VI, 1 Mei 2016
- FR. WOLFRAM NADEAK :Percaya berarti meyakini dan mengakui sesuatu itu ada. Maksudnya, dengan mengatakan percaya, seseorang yakin akan sesuatu yang dipikirkannya, dibicarakannya, dan diharapkannya sungguh-sungguh nyata. Percaya selalu terarah kepada sesuatu yang sungguh-sungguh ada dan nyata.
- GEMA:Kalau Injil mengartikan damai sejahtera sebagai karya keselamatan Allah yang terwujud di dalam hidup Yesus Kristus, bagaimana kedamaian itu dihayati di dalam kehidupan?