Ekaristi MINGGU PASKAH V, 19 Mei 2019
Menghayati Ekaristi dalam Hidup
Cinta kasih menuntut hadirnya sang kekasih, bahkan sedekat mungkin. Tentu saja hal ini takkan terlaksana karena sifat perorangan setiap pribadi. Bukankah karena itu cinta kasih menggambarkan persatuan yang samar-samar? Dan kehadiran duniawi ini tak ada yang kekal. Maut tentu datang mengganggu. Justru pada saat orang ditinggalkan seorang diri, cinta kasih harus membuktikan nilainya dengan kesetiaan yang bertahan. Itulah mungkin ungkapan cinta kasih yang paling luhur.
Antifon Pembukaan –bdk.Mazmur 98:1-2
Nyanyikanlah nyanyian baru bagi Tuhan sebab Ia telah melakukan karya-karya yang ajaib; Ia telah menyatakan keadilan-Nya di depan mata bangsa-bangsa. Alleluya.
Pengantar
Pengalaman kebangkitan membuat para murid berani memberikan kesaksian, bahkan bila kesaksian itu harus masuk di daerah yang baru, budaya baru yang masih asing sekalipun. Untuk mewujudkan hal ini maka dibutuhkan cara hidup yang saling meneguhkan. Tidak bisa ditinggalkan cara hidup yang saling mengasihi karena dengan demikian mereka akan kuat. Gereja senantiasa memperjuangkan budaya kasih, baik di tengah jemaat maupun lebih-lebih di tengah masyarakat yang lebih luas. Yesus berkata bahwa para murid-Nya adalah orang yang saling menaruh cinta kasih di tengah budaya kekerasan, mengusahakan damai di tengah budaya permusuhan. Gereja adalah komunitas cinta.
Seruan Tobat
Tuhan Yesus Kristus,
Engkau telah datang untuk memperbarui langit dan bumi dengan cinta kasih ilahi.
Tuhan, kasihanilah kami.
Engkaulah telah mewujudkan cinta kasih Allah kepada kami dengan sengsara, wafat dan kebangkitan-Mu.
Kristus, kasihanilah kami.
Engkaulah menghendaki agar murid-murid-Mu saling menaruh cinta kasih sebagaimana Engkau menaruh cinta kasih kepada kami.
Tuhan, kasihanilah kami.
Doa Pembukaan
Marilah bedoa:
Allah Bapa kami yang mahabaik, Engkau telah membukakan pintu gerbang iman bagi semua bangsa segala jaman. Kami mohon, berilah kami pada jaman sekarang ini orang-orang yang membaktikan diri dalam doa dan pelayanan sabda. Tambahkanlah jumlah para murid yang percaya penuh akan sabda Putera-Mu dan yang saling menaruh cinta kasih tanpa pamrih sebagaimana diperintahkan kepada kami. Demi Yesus Kristus, Putera-Mu, Tuhan dan pengantara kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah sepanjang segala masa.
Amin.
Bacaan Pertama – Kisah Para Rasul 14:21b-27
Lukas meringkaskan perjalanan pertama Paulus dan Barnabas. Keduanya mendorong umat agar dalam penganiayaan pun mereka tetap teguh menjalankan hidup Kristen. Sebab perkembangan Gereja akan disertai penganiayaan. Setelah mengangkat pejabat-pejabat local, mereka kembali ke gereja yang mengutus mereka dan menyampaikan laporan mengenai segala sesuatu yang dikerjakan Allah melalui mereka.
Mereka menceritakan segala sesuatu yang dilakukan Allah dengan pengantaraan mereka.
Pembacaan dari Kisah Para Rasul:
Sekali peristiwa kembalilah Paulus dan Barnabas ke Listra, Ikonium dan Antiokhia. Di tempat itu mereka menguatkan hati murid-murid dan menasihati mereka supaya bertekun di dalam iman. Mereka pun mengatakan bahwa untuk masuk ke dalam Kerajaan Allah kita harus mengalami banyak sengsara. Di tiap-tiap jemaat rasul-rasul itu menetapkan penatua-penatua bagi jemaat setempat, dan setelah berdoa dan berpuasa, mereka menyerahkan penatua-penatua itu kepada Tuhan, yang adalah sumber kepercayaan mereka.
Paulus dan Barnabas lalu menjelajah seluruh Pisidia dan tiba di Pamfilia. Di situ mereka memberitakan firman di Perga, lalu pergi ke Atalia di pantai. Dari situ berlayarlah mereka ke Antiokhia. Di tempat inilah mereka dahulu diserahkan kepada kasih karunia Allah untuk memulai pekerjaan yang kini telah mereka selesaikan. Setibanya di situ mereka memanggil jemaat berkumpul, lalu menceritakan segala sesuatu yang dilakukan Allah dengan perantaraan mereka, dan bahwa Allah telah membuka pintu iman bagi bangsa-bangsa lain.
Demikianlah sabda Tuhan.
Syukur kepada Allah.
Tanggapan – Mazmur 145:8-9.10-11.12-13ab; ul: 1
Ref. Segala bangsa bertepuk tanganlah berpekiklah untuk Allah Raja Semesta.
Mazmur:
Tuhan itu pengasih dan penyayang, panjang sabar dan besar kasih setia-Nya. Tuhan itu baik kepada semua orang, penuh rahmat terhadap segala yang dijadikan-Nya.
Segala yang Kaujadikan akan bersyukur kepada-Mu, ya Tuhan, dan orang-orang yang Kaukasihi akan memuji Engkau. Mereka akan mengumumkan kemuliaan Kerajaan-Mu, dan akan membicarakan keperkasaan-Mu.
Mereka memberitahukan keperkasaan-Mu kepada anak-anak manusia, dan memaklumkan Kerajaan-Mu yang semarak mulia. Kerajaan-Mu ialah Kerajaan Abadi, pemerintahan-Mu lestari melalui segala keturunan.
Bacaan Kedua – Wahyu 21:1-5a
Penglihatan terakhir Kitab Wahyu memperlihatkan Yerusalem yang hidup. Cinta kasih Allah kepada umat-Nya berkembang karena kehadiran-Nya yang tetap. Suatu ciptaan baru dimulai. Kesesakan dan kecemasan hidup karena ditinggalkan takkan dialami lagi.
“Allah akan menghapus segala air mata dari mata mereka”
Pembacaan dari Kitab Wahyu:
Aku, Yohanes, melihat langit yang baru dan bumi yang baru, sebab langit yang pertama dan bumi yang pertama telah berlalu, dan laut pun tidak ada lagi. Dan aku melihat kota yang kudus, Yerusalem yang baru, turun dari surga, dari Allah, berhias bagaikan pengantin perempuan yang berdandan untuk suaminya.
Lalu aku mendengar suara yang dari takhta, “Lihatlah, kemah Allah ada di tengah-tengah manusia, dan Ia akan tinggal bersama-sama mereka. Mereka akan menjadi umat-Nya, dan Ia akan menjadi Allah mereka. Allah akan menghapus segala air mata dari mata mereka, dan maut tidak akan ada lagi; tidak akan ada lagi perkabungan, ratap tangis atau dukacita, sebab segala sesuatu yang lama telah berlalu.” Ia yang duduk di atas takhta itu berkata, “Lihatlah, Aku menjadikan segala sesuatu baru!”
Demikianlah Sabda Tuhan.
Syukur kepada Allah.
BAIT PENGANTAR INJIL – Yohanes 13:34
S: Alleluya. U: Alleluya.
S: Perintah baru Kuberikan kepada kamu, Sabda Tuhan, yaitu supaya kamu saling mengasihi, sebagaimana Aku telah mengasihi kamu.
U: Alleluya.
Bacaan Injil – Yohanes 13:31-33a.34-35
Sabda perpisahan ini dibuka dengan kabar kemenangan. Saat Yesus ditinggikan di salib adalah saatnya pula Ia dipermuliakan. Maka kesepian yang berat akan dialami oleh para murid. Tetapi dengan menaruh cinta kasih kepada sesame berdasarkan cinta kasih Kristus, mereka akan mengungkapkan hidup baru, yang mendasari kelompok mereka, yaitu Gereja. Dalam menanti kedatangan kembali Kristus, Gereja tiada mempunyai garis hidup lain kecuali cinta kasih.
“Aku memberikan perintah baru kepadamu, yaitu supaya kamu saling mengasihi”
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes:
Dalam perjamuan malam terakhir, sesudah Yudas meninggalkan ruang perjamuan, berkatalah Yesus kepada para murid yang lain, “Sekarang Anak Manusia dipermuliakan, dan Allah dipermuliakan di dalam Dia. Jikalau Allah dipermuliakan di dalam Dia, Allah akan mempermuliakan Dia juga di dalam diri-Nya, dan akan mempermuliakan Dia dengan segera. Hai anak-anak-Ku, tinggal sesaat lagi Aku ada bersama kamu. Aku memberikan perintah baru kepadamu, yaitu supaya kamu saling mengasihi; sama seperti Aku telah mengasihi kamu, demikian pula kamu harus saling mengasihi. Dengan demikian semua orang akan tahu, bahwa kamu adalah murid-murid-Ku, yaitu jikalau kamu saling mengasihi.”
Demikianlah Injil Tuhan.
Terpujilah Kristus
Doa Umat
Hari ini, Yesus memperingatkan bahwa cinta kasih adalah hokum dasar dari keyakinan kristiani kita. Marilah kita berdoa kepada Allah, Bapa kita, semoga di antara kita cinta kasih bukanlah kata kosong belaka. Marilah kita berdoa kepada-Nya.
Bagi Gereja, Umat Allah.
Semoga Gereja menjadi suara dan kekuatan yang menegakkan keadilan dan cinta kasih dalam masyarakat kita dan di antara bangsa-bangsa.
Marilah kita mohon,…
Kabulkanlah doa kami ya Tuhan.
Bagi pelbagai Gereja yang mencari-cari kesatuan.
Semoga pada suatu hari Gereja-gereja dapat bersama-sama menyantap satu perjamuan yang dihidangkan oleh satu Tuhan.
Marilah kita mohon,…
Kabulkanlah doa kami ya Tuhan.
Bagi para ilmuwan dan ahli ekonomi.
Semoga berkat penemuan-penemuan dan usaha para ahli, mutu kehidupan dan kemerdekaan, serta martabat manusia semakin ditingkatkan dan dinikmati oleh semua orang.
Marilah kita mohon,…
Kabulkanlah doa kami ya Tuhan.
Bagi kita semua yang berhimpun di sini.
Semoga kita dapat mewujudkan suatu jemaat yang memberi pelayanan, cinta kasih, dan harapan, serta terbuka bagi semua kebutuhan dan aspirasi yang mulia.
Marilah kita mohon,…
Kabulkanlah doa kami ya Tuhan.
Ya Allah, sumber segala harapan, pada-Mulah kami percaya. Perbaharuilah diri kami, hidup kami dengan pengantaraan Dia yang merupakan kehadiran-Mu di tengah-tengah kami, ialah Yesus Kristus, Tuhan Tuhan dan Pengantara kami.
Amin
Doa Persembahan
Ya Allah, terimalah persembahan kami ini dan teguhkanlah perjanjian-Mu dengan kami senantiasa berkumpul dan bersatu sebagai umat kesayangan-Mu. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami.
Amin
Antifon Komuni – Yoh. 15:1,5
Akulah pokok anggur yang benar dan kamulah ranting-rantingnya, Sabda Tuhan; siapa saja yang tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia, ia berbuah banyak, Alleluya.
Doa Sesudah Komuni
Marilah berdoa:
Ya Allah, kami bersyukur atas cinta kasih-Mu yang kami alami dalam diri Yesus Kristus, Putra-Mu. Semoga, cinta kasih itu menjadi sumber bagi pikiran, perkataan, dan perbuatan kami sehingga sirnalah segala kebencian dan perselisihan dari muka bumi ini sampai kami mengalami kebahagiaan abadi di surga. Dengan Pengantaraan Kristus, Tuhan kami.
Amin
Menghayati Ekaristi dalam hidup
Gereja pada hakikatnya berdasarkan kehadiran Kristus yang telah bangkit. Kehadiran itu tidak tampak, rohani dan umum, tetapi mesra bagi semua orang. Tanda-tanda yang menyatakan hal itu. Dengan tanda-tanda itu ia berkarya dan memancarkan sinarnya. Cinta kasih antara mereka adalah ciri khas orang Kristen. Pada sesamanya diketemukan cinta kasih Kristus, yang meresapi dunia dengan hidup baru. Melalui mereka Kristus lambat laun mengubah dunia sampai Allah, cinta kasih sejati, mejadi segalanya bagi semua.