Ekaristi Minggu Prapaskah I, 10 Maret 2019
Menghayati Ekaristi dalam Hidup
Manusia harus mengalami pelbagai cobaan, baik batiniah, maupun lahiriah. Dan ia takkan mencapai tujuannya atau bertahan dalam panggilannya, bila tidak percaya akan tujuan akhirnya, akan cita-cita pilihannya sendiri, yang mau dicapainya dengan segala daya upaya dan pengurbanan.
Antifon Pembukaan –bdk. Mazmur 91:15-16
Ia akan memanggil-Ku dan Aku akan mendengarkan dia. Aku akan meluputkan dan memuliakannya. Dengan umur panjang akan Kupenuhi dia.
Pengantar
Masa Prapaskah adalah masa mawas diri, masa pengendapan dan pertobatan, masa untuk menjadi lebih manusiawi, untuk memperkembangkan iman, yaitu semakin menyadari bahwa Tuhan memperhatikan kita dan bahwa kita harus menanggapi hal itu dengan membuka diri, memberi kesempatan hidup kepada sesama kita.
Seruan Tobat
Tuhan Yesus Kristus, di padang gurun Engkau digoda setan untuk mengubah batu menjadi roti. Tetapi Engkau menjawab bahwa bukan hanya dari roti saja, melainkan dari setiap Sabda Allah manusia hidup.
Tuhan, kasihanilah kami.
Di padang gurun, Engkau digoda setan akan diberi semua kerajaan dunia, asal mau menyembah dia. Tetapi, Engkau menjawab bahwa orang hanya boleh menyembah Tuhan Allah dan berbakti kepada-Nya saja.
Kristus, kasihanilah kami.
Di padang gurun, Engkau dicobai oleh setan agar terjun ke bawah dari bubungan Bait Suci sebab para malaikat akan menatang Engkau. Tetapi, Engkau menjawab, “Jangan mencobai Tuhan Allahmu”.
Tuhan, kasihanilah kami.
Doa Pembukaan
Marilah bedoa:
Allah Bapa Yang Mahakuasa, ajarlah kami untuk menghayati panggilan kami sebagai pengikut Kristus yang sejati. Semoga kami tidak hanya hidup karena makanan jasmani saja, tetapi juga karena Sabda yang Kauberikan kepada kami, melalui Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa.
Amin
Bacaan Pertama – Ulangan 26:4-10
Musa memberi petunjuk kepada umat Israel bagaimana mengasihi Tuhan dengan sepenuh hati, jiwa, dan kekuatan. Umat Israel harus mengimani Allah Penyelenggara hidup mereka. Umat Israel harus menyembah Tuhan saja dan hanya beribadat kepada Dia. Maka, kepada Tuhan harus dipersembahkan persembahan-persembahan yang unggul hasil pertama panenan dipersembahkan sebagai ucapan syukur atas berkat tanah yang subur dan kemerdekaan yang diberikan kepadanya sebagai bangsa terpilih.
“Pengakuan iman bangsa terpilih.”
Pembacaan dari Kitab Ulangan:
Pada waktu itu, Musa berkata kepada bangsanya tentang hal-ikhwal persembahan katanya, “imam harus menerima bakul itu dari tanganmu dan meletakkannya di depan mezbah TUHAN, Allahmu.
Kemudian engkau harus menyatakan di hadapan TUHAN, Allahmu, demikian: Bapaku dahulu seorang Aram, seorang pengembara. Ia pergi ke Mesir dengan sedikit orang saja dan tinggal di sana sebagai orang asing, tetapi di sana ia menjadi suatu bangsa yang besar, kuat dan banyak jumlahnya.
Ketika orang Mesir menganiaya dan menindas kami dan menyuruh kami melakukan pekerjaan yang berat, maka kami berseru kepada TUHAN, Allah nenek moyang kami, lalu TUHAN mendengar suara kami dan melihat kesengsaraan dan kesukaran kami dan penindasan terhadap kami.
Lalu TUHAN membawa kami keluar dari Mesir dengan tangan yang kuat dan lengan yang teracung, dengan kedahsyatan yang besar dan dengan tanda-tanda serta mujizat-mujizat.
Ia membawa kami ke tempat ini, dan memberikan kepada kami negeri ini, suatu negeri yang berlimpah-limpah susu dan madunya.
Oleh sebab itu, di sini aku membawa hasil pertama dari bumi yang telah Kauberikan kepadaku, ya TUHAN.”
Demikianlah sabda Tuhan.
Syukur kepada Allah.
Tanggapan – Mazmur 91:1-2.10-11.12-13.14-15; Ul: lit 10
Ref. Ya Tuhan, lindungi kami di dalam kesesakan.
Mazmur:
Orang yang duduk dalam lindungan Yang Mahatinggi dan bermalam dalam naungan Yang Mahakuasa akan berkata kepada Tuhan, “Tuhanlah tempat perlindungan dan kubu pertahananku, Allahku yang kupercayai.
Malapetaka tidak akan menimpa kamu, dan tulah tidak akan mendekat kepada kemahmu; sebab malaikat-malaikat akan diperintahkan-Nya untuk menjaga engkau di segala jalanmu.
Mereka akan menatang engkau di atas tangannya supaya kakimu jangan terantuk pada batu. Singa dan ular tedung akan kaulangkahi, anak singa dan naga akan kauinjak.
Sungguh, hatinya melekat kepada-Ku, maka Aku akan meluputkannya. Aku akan membentenginya sebab ia mengenal nama-Ku. Bila ia berseru kepada-Ku, Aku akan menjawab, Aku akan menyertai dia dalam kesesakan, Aku akan meluputkan dia dan memuliakannya.
Bacaan Kedua – Roma 10:8-13
Pengakuan iman akan wafat dan kebangkitan Kristus tidak cukup hanya diakui dengan hati dan lidah. Namun, kepercayaan itu harus sungguh-sungguh diresapkan dalam tindakan konkret dalam hidup sehari-hari. Setiap orang, dari hari ke hari, diajak menyesuaikan hati, pikiran, dan budi pada Sabda keselamatan.
“Pengakuan iman orang yang percaya kepada Kristus”
Pembacaan dari Surat Rasul Paulus kepada Jemaat di Roma:
Saudara-saudara, inilah yang dikatakan Kitab Suci, “Firman itu dekat kepadamu, yakni di dalam mulutmu dan di dalam hatimu.” Itulah firman iman, yang kami beritakan.
Sebab jika kamu mengaku dengan mulutmu, bahwa Yesus adalah Tuhan, dan percaya dalam hatimu, bahwa Allah telah membangkitkan Dia dari antara orang mati, maka kamu akan diselamatkan.
Karena dengan hati orang percaya dan dibenarkan, dan dengan mulut orang mengaku dan diselamatkan.
Karena Kitab Suci berkata: “Barangsiapa yang percaya kepada Dia, tidak akan dipermalukan.”
Sebab tidak ada perbedaan antara orang Yahudi dan orang Yunani. Karena, Allah yang satu itu adalah Tuhan dari semua orang, kaya bagi semua orang yang berseru kepada-Nya.
Sebab, barangsiapa yang berseru kepada nama Tuhan, akan diselamatkan.
Demikianlah Sabda Tuhan.
Syukur kepada Allah.
BAIT PENGANTAR INJIL Matius 4:4b
S: Terpujilah Kristus Tuhan, Raja Mulia dan kekal.
U: Terpujilah Kristus Tuhan, Raja Mulia dan kekal.
S: Manusia hidup bukan dari roti saja, tetapi dari setiap Firman yang keluar dari mulut Allah.
U: Terpujilah Kristus Tuhan, Raja Mulia dan kekal.
Bacaan Injil – Lukas 4:1-13
Jati diri Yesus sering disalah mengerti. Yesus sering dipahami hanya sebagai seorang manusia Ilahi yang tidak dapat merasakan keterbatasan menusiawi. Yesus adalah juga sungguh manusia yang turut serta merasakan kelemahan manusia. Ia mengenal lapar, haus dan rasa sakit. Dalam jati diri-Nya sebagai Yang Ilahi dan manusiawi, Yesus mengalami godaan yang ingin mengaburkan misi-Nya: memperjuangkan Kerajaan Allah. Namun, Ia tetap setia, taat, dan berbakti kepada Bapa. Umat-Nya yang sering mengalami godaan diberi jalan bagaimana mengatasinya. Jalan itu tiada lain adalah berpegang teguh pada Sabda Bapa dan tekun menyembah-Nya.
“Yesus dibawa oleh Roh Kudus ke padang gurun dan di situ Ia dicobai”
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas:
Sekali peristiwa, Yesus, yang penuh dengan Roh Kudus, kembali dari sungai Yordan, lalu dibawa oleh Roh Kudus ke padang gurun.
Di situ Ia tinggal empat puluh hari lamanya dan dicobai Iblis. Selama di situ Ia tidak makan apa-apa dan sesudah waktu itu Ia lapar.
Lalu berkatalah Iblis kepada-Nya: “Jika Engkau Anak Allah, suruhlah batu ini menjadi roti.”
Jawab Yesus kepadanya: “Ada tertulis: Manusia hidup bukan dari roti saja.”
Kemudian ia membawa Yesus ke suatu tempat yang tinggi dan dalam sekejap mata ia memperlihatkan kepada-Nya semua kerajaan dunia.
Kata Iblis kepada-Nya: “Segala kuasa itu serta kemuliaannya akan kuberikan kepada-Mu, sebab semuanya itu telah diserahkan kepadaku dan aku memberikannya kepada siapa saja yang kukehendaki.
Jadi jikalau Engkau menyembah aku, seluruhnya itu akan menjadi milik-Mu.”
Tetapi Yesus berkata kepadanya: “Ada tertulis: Engkau harus menyembah Tuhan, Allahmu, dan hanya kepada Dia sajalah engkau berbakti!”
Kemudian ia membawa Yesus ke Yerusalem dan menempatkan Dia di bubungan Bait Allah, lalu berkata kepada-Nya: “Jika Engkau Anak Allah, jatuhkanlah diri-Mu dari sini ke bawah, sebab ada tertulis: Mengenai Engkau, Ia akan memerintahkan malaikat-malaikat-Nya untuk melindungi Engkau, dan mereka akan menatang Engkau di atas tangannya, supaya kaki-Mu jangan terantuk kepada batu.”
Yesus menjawabnya, kata-Nya: “Ada firman: Jangan engkau mencobai Tuhan, Allahmu!”
Sesudah Iblis mengakhiri semua pencobaan itu, ia mundur dari pada-Nya dan menunggu waktu yang baik.
Demikianlah Injil Tuhan.
Terpujilah Kristus
Doa Umat
Kristus telah memberi teladan bagi kita untuk selalu setia kepada Allah yang penuh belas kasih. Maka, pada masa prihatin dan tobat ini, marilah kita panjatkan doa kepada Allah Bapa di surga.
Bagi Sri Paus, dan para Uskupa
Ya Bapa, semoga setiap kata, perbuatan, dan teladan hidup Sri Paus dan Para Uskup mendorong kami untuk lebih memperdalam dan memperkembangkan iman kami.
Marilah kita mohon,…
Kabulkanlah doa kami ya Tuhan.
Bagi para bangsa
Ya Bapa, curahkanlah berkat-Mu kepada para bangsa, sehingga semakin giat dalam mengusahakan kerukunan, keadilan dan damai sejahtera bagi rakyat.
Marilah kita mohon,…
Kabulkanlah doa kami ya Tuhan.
Bagi dunia yang menderita kelaparan
Ya Bapa, bukalah hati kami untuk bersedia membantu saudara-saudara yang terbelenggu oleh situasi kelapan dan kemiskinan. Semoga kami membantu mereka tidak hanya dengan memberikan hal-hal material saja, tetapi juga dengan memberikan kasih dan ketulusan hati kami.
Marilah kita mohon,…
Kabulkanlah doa kami ya Tuhan.
Bagi kita semua yang hadir di sini
Ya Bapa, sadarkanlah kami bahwa pertobatan sejati memperbarui hubungan kami yang jujur dengan Tuhan dan sesama.
Marilah kita mohon,…
Kabulkanlah doa kami ya Tuhan.
Allah Bapa Yang Mahabaik, doa-doa ini adalah ungkapan maksud baik kami untuk mengarahkan hidup kami kepada-Mu dan kepada sesama kami selama Masa Prapaskah empat puluh hari ini, seturut teladan Yesus Kristus, Tuhan dan pengantara kami.
Amin
Doa Persembahan
Ya Tuhan, berkat kemurahan-Mu, kami telah menerima hasil bumi yang kini kami persembahkan kembali kepada-Mu. Semoga roti dan anggur ini menjadi rezeki kehidupan bagi kami, yaitu Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan dan Pengantara kami.
Amin
Antifon Komuni – Mazmur 91:4
Dalam naungan sayap-Nya, Tuhan melindungi engkau dan di bawah kepak-Nya engkau akan bernaung.
Doa Sesudah Komuni
Marilah berdoa:
Allah Bapa sumber kehidupan, kami bersyukur atas rezeki surgawi yang telah kami santap. Kami mohon, jadikanlah kami putra-putri-Mu, yang hidup berkat Sabda dan Roh Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan dan Pengantara kami.
Amin
Menghayati Ekaristi dalam hidup
Kristus sendiri telah mengajar kita berdoa kepada Bapa agar jangan sampai jatuh ke dalam godaan (Luk 11:4; 22:40.46). tetapi bukankah kita setiap kali harus memperhitungkan itu? Hanya keyakinan akan tujuan akhir kita yang akan memberi kekuatan untuk mengatasinya. Diperkuat oleh Sabda Allah serta iman akan Kristus, yang mengungguli penguasa dunia ini, maka kita akan hidup dengan dukungan Roh pembaptisan kita.