Ekaristi Minggu, 31 mei 2020: HARI RAYA PENTAKOSTA
Menghayati Ekaristi dalam Hidup & Mengahayati Hidup dalam Ekaristi
Melalui sukses dan kegagalan sepanjang sejarahnya setiap bangsa menjadi sadar akan persatuannya. Lambat laun diperolehnya pandangan sendiri. Melalui perkembangan kebudayaan internasional semua bangsa menjadi sadar pula akan persatuan fundamental umat manusia. Dengan ambil bagian dalam lembaga-lembaga internasional mereka berusaha menciptakan struktur universal, yang diperlukan untuk memajukan semangat persatuan itu.
Sejak permulaan sejarah keselamatan Tuhan hanya memiliki satu tujuan: membekali semua orang dalam iman. Pelaksanaan rencana itu, yang ditujukan kepada semua orang, dipercayakan kepada satu bangsa, yang dipersatukan dengan perjanjian di Sinai. Pentekosta baru mengambil alih tuntutan panggilan itu seutuhnya. Benih-benih keselamatan harus ditumbuhkan oleh Roh sampai saat panenan. Tuhan telah melaksanakan, kini tiba giliran manusia. Manusia harus ikut serta mengerjakan rencana Allah di dalam Gereja. Berkat usaha kerasulan umat, yang dijiwai oleh Roh Kudus, lambat laun Tuhan membawa manusia kepada kesatuan kerajaan-Nya. Di situlah Tuhan menjadi segala-galanya bagi semuanya.
Antifon Pembukaan –bdk.Rm. 5:5; bdj 8:11
Cinta kasih Allah dicurahkan ke dalam hati kita berkat Roh-Nya yang tinggal dalam diri kita, Alleluya.
Pengantar
Lima puluh hari sesudah Paskah, Gereja merayakan hari Pentakosta, turunnya Roh Kudus di atas para Rasul. Perayaan ini sekaligus mengakhiri lingkaran Paskah dalam liturgi Gereja. Peristiwa turunnya Roh Kudus diceritakan dengan jelas dalam Kisah Para Rasul. Roh itu turun di atas para rasul dan memberi daya yang istimeewa bagi mereka. Kita sekarang merayakannya sebagai anugerah Roh Kudus kepada Gereja. Roh yang diutus oleh Kristus dari Bapa, akan mengingatkan kita tentang segala sesuatu yang diajarkan Kristus kepada kita. Roh itu akan menjiwai kita, agar kita mengenal dari dalam apa yang diajarkan dari luar mengenai iman kita. Maka kita lalu dapat memberi kesaksian atas Kristus yang telah bangkit, dan dapat berdoa bersama para Rasul: “Datanglah ya Roh Kudus, penuhilah hati umat-Mu dan nyalakanlah di dalamnya api cinta-Mu dan baharuilah seluruh muka bumi”
Seruan Tobat
Tuhan Yesus Kristus,
Engkaulah yang mengutus Roh Kudus, pemberi hidup, untuk menghidupkan dan menghidupi Gereja-Mu.
Tuhan, kasihanilah kami.
Engkaulah yang mengutus Roh Kudus, untuk memberikan kuasa mengampuni dosa kepada Gereja-Mu.
Kristus, kasihanilah kami.
Engkaulah yang mengutus Roh Kudus, Roh Kebenaran, untuk memberikan kesaksian tentang diri-Mu.
Tuhan, kasihanilah kami.
Doa Pembukaan
Marilah bedoa:
Ya Allah,
dengan perayaan meriah hari ini
Engkau menguduskan seluruh Gereja-Mu di setiap suku dan bangsa.
Curahkanlah karunia-karunia Roh Kudus atas seluruh muka bumi, dan perbaruilah kini melalui hati kaum beriman, karya-karya agung yang telah Engkau kerjakan pada awal pemberitaan Injil. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putera-Mu, Tuhan dan pengantara kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah sepanjang segala masa.
Amin.
Bacaan Pertama – Kisah Para Rasul 2:1-11
Para murid berkumpul di suatu tempat menantikan paripurnanya misteri Paskah. Pentekosta Perjanjian Lama, lima puluh hari sesudah Paskah, adalah peringatan akan pengundangan Hukum Taurat. Hal itu merupakan peneguhan pembebasan umat dari Mesir. Cerita dalam Kisah mengutip beberapa garis mengenai wahyu di Sinai. Di sini Roh Allah mendorong umat muda seperti yang terjadi pada penjelmaan Allah Putera. Semua dipenuhi oleh Roh Kudus dan dengan bahasa yang bermacam-macam mewartakan janji-janji penyelamatan. Meski mula-mula terbatas pada orang-orang Yahudi diaspora, tetapi kemudian karya Roh Kudus mengungkapkan rencana Allah yang mau menerima semua manusia dari segala peradaban di dalam Gereja Yesus Kristus.
“Mereka penuh dengan Roh Kudus dan mulai berbicara.”
Pembacaan dari Kisah Para Rasul:
Ketika tiba hari Pentakosta, semua orang yang percaya akan Yesus berkumpul di satu tempat. Tiba-tiba turunlah dari langit suatu bunyi seperti tiupan angin keras yang memenuhi seluruh rumah di mana mereka duduk. Lalu tampaklah kepada mereka lidah-lidah seperti nyala api bertebaran dan hinggap pada mereka masing-masing. Maka penuhlah mereka dengan Roh Kudus. Lalu mereka mulai berkata-kata dalam bahasa-bahasa lain, seperti yang diilhamkan oleh Roh itu kepada mereka untuk dikatakan. Waktu itu di Yerusalem berkumpul orang-orang Yahudi yang saleh dari segala bangsa di bawah kolong langit. Ketika turun bunyi itu, berkerumunlah orang banyak. Mereka bingung karena masing-masing mendengar rasul-rasul itu berbicara dalam bahasa mereka. Mereka semua tercengang-cengang dan heran, lalu berkata, “Bukankah semua yang berbicara itu orang Galilea? Bagaimana mungkin kita masing-masing mendengar mereka berbicara dalam bahasa kita sendiri, yaitu bahasa yang kita pakai di negeri asal kita? Kita orang Partia, Media, Elam, kita penduduk Mesopotamia, Yudea dan Kapadokia, Pontus dan Asia, Frigia dan Pamfilia, Mesir dan daerah-daerah Libia yang berdekatan dengan Kirene, pendatang-pendatang dari Roma, baik orang Yahudi maupun penganut agama Yahudi, orang Kreta dan orang Arab; kita semua mendengar mereka berbicara dalam bahasa kita sendiri tentang perbuatan-perbuatan besar yang dilakukan oleh Allah.
Demikianlah sabda Tuhan.
Syukur kepada Allah.
Tanggapan – Mazmur
Ref. Utuslah Roh-Mu, ya Tuhan dan jadi baru seluruh muka bumi.
Mazmur:
Allahku, nama-Mu hendak kupuji, Engkau amat agung berdandan sinar kebesaran.
Ya Tuhan, berselubungkan cahaya, bagai jubah raja, langit kaupasang bagai kemah.
Firman-Mu disampaikan oleh angin, api yang berkobar tunduk pada-Mu, bagai hamba.
Bacaan Kedua – 1Korintus 12:3b-7.12-13
Anugerah bermacam-macam yang diberikan oleh Roh Kudus dimaksudkan untuk kerukunan dan kesejahteraan umat. Paulus mengutarakannya dari sudur pandangan Tritunggal. Anugerah-anugerah Roh disebutnya pelayanan-pelayanan yang memberi bentuk kepada Gereja Kristus dan yang merupakan ungkapan kekuatan Bapa. Roh meneguhkan hubungan-hubungan antara mereka yang dibaptis satu sama lain, yang semuanya terpanggil untuk membentuk satu tubuh dalam Kristus.
“Kita semua telah dibaptis dalam Roh Kudus menjadi satu tubuh”
Pembacaan dari Surat Pertama Rasul Paulus kepada Jemaat di Korintus:
Saudara-saudara, tidak seorang pun dapat mengaku, “Yesus adalah Tuhan”’ selain oleh Roh Kudus. Ada rupa-rupa karunia, tetapi hanya ada satu Roh. Ada rupa-rupa pelayanan, tetapi hanya ada satu Tuhan. Dan ada berbagai-bagai perbuatan ajaib, tetapi Allah adalah satu; Dialah yang mengerjakan semuanya dalam semua orang. Tetapi kepada tiap-tiap orang dikaruniakan pernyataan Roh untuk kepentingan bersama. Karena sama seperti tubuh itu satu dan anggota-anggotanya banyak, dan segala anggota itu, sekalipun banyak, merupakan satu tubuh, demikian pula Kristus. Sebab kita semua, baik Yahudi maupun Yunani, baik budak maupun orang merdeka, telah dibaptis dalam satu Roh menjadi satu tubuh, dan kita semua diberi minum dari satu Roh.
Demikianlah Sabda Tuhan.
Syukur kepada Allah.
Madah Pentekosta (Sekuensia)
(Veni Sancte Spiritus)
1. Ya Roh Kudus, datanglah dari surga sinarkan pancaran cahaya-Mu.
2. Suluh hati, datanglah, Bapa kaum yang lemah, pemberi anugerah.
3. Kau penghibur ulungku, ‘Kau sahabat jiwaku, penyejukku yang lembut.
4. Kausegarkan yang lelah, Kautenangkan yang resah; Kau melipur yang sendu.
5. O Cahaya yang cerah, datang dan penuhilah hati kaum beriman.
6. Tanpa kekuasaan-Mu, hampa daya umat-Mu; hanya noda adanya.
7. Yang cemar bersihkanlah, yang kersang siramilah, yang terluka pulihkanlah.
8. Yang keras lunakkanlah, yang beku cairkanlah, yang sesat arahkanlah.
9. Limpahilah umat-Mu yang percaya pada-Mu: sapta karunia-Mu.
10. Dan curahilah anugrah: akhir hidup bahagia, sukacita tak henti.
BAIT PENGANTAR INJIL –
S: Alleluya. U: Alleluya.
S: Datanglah, hai Roh Kudus, penuhilah hati kaum beriman dan nyalakanlah api cinta-Mu di dalam hati mereka.
U: Alleluya.
Bacaan Injil – Yohanes 20:19-23
Lukas mengisahkan anugerah Ro Kudus itu dilimpahkan pada hati Pentekosta. Tetapi Yohanes melihatnya pada Paskah malam. Suatu ciptaan baru dimulai. Sebagaimana Tuhan menghembuskan nafas kehidupan kepada manusia pertama, demikian pula Kristus setelah bangkit menghembuskan kehidupan-Nya kepada kelanjutan perutusan Kristus oleh Bapa-Nya. Perutusan itu terjadi oleh Roh Kudus. Pada-Nya pelayanan sakramental Gereja akan memperolehkan pengampunan dosa.
“Seperti Bapa telah mengutus Aku, kini Aku mengutus kamu. Terimalah Roh Kudus”
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes:
Setelah Yesus disalibkan, pada malam pertama sesudah hari Sabat, berkumpullah murid-murid Yesus di suatu tempat dengan pintu-pintu yang terkunci karena mereka takut kepada orang-orang Yahudi. Pada waktu itu datanglah Yesus, berdiri di tengah-tengah mereka dan berkata, “Damai sejahtera bagi kamu!” Dan sesudah berkata demikian, Yesus menunjukkan tangan dan lambung-Nya kepada mereka. Murid-murid itu bersukacita ketika mereka melihat Tuhan. Maka kata Yesus sekali lagi, “Damai sejahtera bagi kamu! Sama seperti Bapa mengutus Aku, demikian juga sekarang Aku mengutus kamu.” Dan sesudah berkata demikian, Yesus menghembusi mereka dan berkata, “Terimalah Roh Kudus. Jikalau kamu mengampuni dosa orang, dosanya diampuni, dan jikalau kamu menyatakan dosa orang tetap ada, dosanya tetap ada.”
Demikianlah Injil Tuhan.
Terpujilah Kristus
Doa Umat
Allah Bapa Yang Mahabaik, bersama dengan Putra-Nya telah berkenan mengutus Roh Kudus kepada seluruh Gereja. Maka, marilah kita bersyukur kepada Bapa dan berdoa:
Dan jadilah baru seluruh muka bumi.
Bagi Umat Allah.
Ya Bapa, hiburlah dan gembirakanlah hati umat-Mu dengan Roh Kudus, Sang Penghibur.
Utuslah Roh-Mu, ya Tuhan…
Dan jadilah baru seluruh muka bumi.
Bagi para pemimpin bangsa-bangsa.
Ya Bapa, doronglah para pemimpin bangsa-bangsa, agar mengusahakan dan membina damai sejahtera serta kerukunan.
Utuslah Roh-Mu, ya Tuhan…
Dan jadilah baru seluruh muka bumi.
Bagi mereka yang lemah.
Ya Bapa, kuatkanlah mereka yang lemah, cairkanlah hati mereka yang beku, dan baruilah mereka berkat kedatangan Roh-Mu.
Utuslah Roh-Mu, ya Tuhan…
Dan jadilah baru seluruh muka bumi.
Bagi kita sendiri.
Ya Bapa, curahkanlah kembali kepada kami semangat yang telah kami terima dalam pembaptisan dan penguatan, dan semoga kami semakin mendalami serta menghayati iman kami.
Utuslah Roh-Mu, ya Tuhan…
Dan jadilah baru seluruh muka bumi.
Allah Bapa Yang Mahakudus, berkat Roh Kudus yang ada dalam diri kami, kami berseru kepada-Mu: ‘Ya Bapa”. Maka, kabulkanlah permohonan kami dan utuslah Roh Kudus-Mu untuk menuntun langkah kami demi Kristus, Tuhan dan Pengantara kami.
Amin
Doa Persembahan
Ya Allah,
utuslah Roh Kudus yang dijanjikan oleh Putra-Mu.
Semoga Roh itu mengungkapkan sepenuhnya rahasia kurban ini kepada kami dan berkenan membuka seluruh kebenaran bagi kami.
Dengan pengantaraan Kristus Tuhan, Tuhan kami.
Amin
Antifon Komuni __Kis 2:4,11
Mereka semua dipenuhi Roh Kudus, dan memaklumkan karya-karya agung Allah, alleluya.
Doa Sesudah Komuni
Marilah berdoa:
Ya Allah,
Engkau telah melimpahkan karunia surgawi kepada Gereja-Mu.
Jagalah rahmat yang telah Engkau berikan, agar anugerah Roh Kudus selalu tumbuh subur dan santapan rohani ini menguatkan kami untuk hidup kekal.
Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami.
(Hari ini berakhirlah Masa Paskah. setelah misa Lilin Paskah dipindahkan ke kapel pembaptisan dan digunakan dalam setiap upacara Pembaptisan dan dalam Misa Arwah kalau jenazah disemayamkan di gereja)
“KARYA ROH KUDUS MEMPERSATUKAN” (Renungan Minggu, 04 Juni 2017)