PERCAYAKAN HIDUP (Renungan Minggu Prapaskah V-a, 2 April 2017)
PERCAYAKAN HIDUP
Hari Minggu Prapaskah V (2 April 2017)
Yeh 37:12-14; Rm 8:8-11;
Yoh 11:1-45
WALAUPUN hari ini Hari Minggu Prapaskah, bacaan-bacaan hari ini bernuansa kegembiraan. Hal ini wajar, sebab kita telah berada di ujung masa Prapaskah dan segera memasuki Minggu Pasakah. Ini berarti kita semakin mendekati misteri kebangkitan Yesus. Bacaan pertama menampilkan situasi atau keadaan tulang-tulang terserak. Namun keselamatan dari Allah mampu mengatasi dan membangunkan mereka yang berada dalam kuasa maut. Penglihatan ini menunjukkan harapan bahwa Yahwe pasti menyelamatkan umat-Nya. Dari pembuangan Babel, nabi memberikan dorongan dan semangat kuat bagi bangsanya, dengan penuh keyakinan bahwa Allah mampu dan mau membangun kembali bangsanya yang sudah runtuh.
Kutipan dari Surat Kepada Jemaat Roma menjelaskan arti penyelamatan Yesus Kristus. Penyelamatan itu adalah hidup di dalam Roh Allah. Dalam Roh Allah itulah manusia yang masih hidup dalam daging mempunyai pegangan bagi hidup Illahi. “Jika Roh Dia yang telah membangkitkan Yesus dari antara orang mati diam di dalam kamu, maka Ia juga akan menghidupkan tubuhmu yang fana itu oleh Roh-Nya yang diam di dalam kamu”.
Bacaan Injil mengisahkan pembangkitan Lazarus. Dalam kisah ini ditegaskan pengakuan Yohanes bahwa Yesus Kristus adalah kebangkitan dan hidup; siapa yang percaya kepada-Nya akan sampai pada kehidupan (Yoh 11:23-26). Melalui bacaan ini, penginjil mengajak untuk merenungkan Kristus yang penuh kuasa dan kemuliaan, sekaligus juga manusiawi, yang menjalin hubungan akrab dengan keluarga Lazarus. Melihat keluarga itu bersedih karena kematian Lazarus, Yesus juga sedih. Gambaran Yohanes tentang Yesus Kristus memang penuh renungan yang memancarkan kemuliaan Illahi, justru diperlihatkan di dalam hidup manusiawi yang utuh. Hidup yang sungguh manusiawi, memang mampu menampakkan yang Illahi.
Kemuliaan Allah seperti tampak dalam diri Yesus Kristus harus menjadi nyata. “Penyakit itu tidak akan membawa kematian, tetapi akan menyatakan kemuliaan Allah; karena penyakit itu Anak Allah akan dimuliakan.” Karya Yesus membangkitkan Lazarus adalah karya yang direstui Bapa-Nya. Dengan melaksanakan peristiwa itu, menjelaskan persatuan-Nya dengan Bapa. Yesus adalah yang diutus Allah untuk menyatakan rencana dan kehendak-Nya. Dengan menampilkan bacaan Injil ini persiapan Paskah diarahkan pada nilai misteri pribadi Yesus Kristus yang adalah pernyataan kasih Allah bagi manusia. Misteri sapaan Allah bagi manusia secara pribadi sejak awal Injil Yohanes sudah ditegaskan. Apakah misteri pribadi Yesus Kristus itu kita biarkan, karena lebih banyak berkutat pada diri kita sendiri? Bagi mereka yang percaya akan Yesus Kristus, akan memperoleh kasih Allah akan memperoleh kehidupan abadi.
Ekaristi Hari ini: Minggu Prapaskah V-a, 2 April 2017… Klik disini!!