Ekaristi Kamis, 18 Oktober 2018: PESTA Santo Lukas Pengarang Injil
Menurut tradisi, Lukas adalah seorang dokter kafir. Ia seorang yang lembut serta baik hati, yang mengenal Kristus melalui pewartaan Rasul St. Paulus. Setelah menjadi seorang Kristen, ia pergi menyertai Paulus ke berbagai tempat. Lukas merupakan seorang penolong yang banyak membantu Rasul Paulus dalam mewartakan iman. Kitab Suci menyebut Lukas sebagai “tabib Lukas yang kekasih.”
St. Lukas adalah penulis dua buah kitab dalam Kitab Suci, yaitu Injil Lukas dan Kisah Para Rasul. Meskipun Lukas tidak pernah bertemu dengan Yesus semasa Ia hidup di dunia, Lukas ingin menulis tentang Dia bagi umat Kristiani yang baru bertobat. Jadi, ia berbicara dengan mereka-mereka yang mengenal Yesus. Ia mencatat semua perbuatan Yesus yang mereka lihat dan Sabda Yesus yang mereka dengar. Menurut tradisi, Lukas memperoleh sebagian informasi penting dari Santa Perawan Maria sendiri. Bunda Maria merupakan orang yang tepat yang dapat menggambarkan secara jelas kedatangan Malaikat Gabriel kepadanya untuk menyampaikan Kabar Gembira. Bunda Maria-lah yang paling dapat menceritakan secara rinci kisah kelahiran Yesus di Betlehem serta pengungsian Keluarga Kudus ke Mesir.
Lukas juga menuliskan kisah tentang bagaimana para rasul mulai mewartakan Sabda Yesus setelah Ia kembali ke surga. Dalam kitab tulisan Lukas, Kisah Para Rasul, kita mengetahui bagaimana Gereja mulai tumbuh dan berkembang.
St. Lukas adalah santo pelindung para dokter. Kita tidak tahu pasti bilamana atau di mana Lukas wafat. Ia merupakan salah seorang dari keempat penulis Injil.
Dari Injil Lukas kita mengenal cinta serta belas kasih Yesus. Luangkan sedikit waktu hari ini untuk membaca dengan khidmat sebagian dari Injil yang ia tulis.
Antifon Pembukaan
Betapa menyenangkan mendengar derap kaki orang yang turun berlari dari gunung dan memaklumkan, “damai!” yang membawa kabar suka cita dan mewartakan, “Kita selamat”.
Pengantar
Lukas seorang dokter dan sahabat Paulus, adalah seorang pribadi yang saleh. Ia menulis Injil yang ketiga dan Kisah para Rasul. Hanya karena disebut-sebut oleh Paulus ia membuat sejarah sebagai pengarang Injil. Dalam Injilnya itu terdapat suatu garis bagus: dari kemiskinan di Betlehem menuju Paska di Yerusalem; dari umat kecil di Yerusalem menjadi Gereja dunia yang berkembang. Mungkin karena jabatannya, tetapi jelas karena imannya, ia lebih memperhatikan orang-orang kecil yang menderita di dalam catatan-catatannya.
Kemuliaan
Doa Pembukaan
Marilah berdoa
Allah Bapa kami yang maharami,
Engkau telah memilihi Santo Lukas untuk mewartakan dengan lisan maupun tulisan rahasia cinta kasih-Mu terhadap kaum akir miskin.
Semoga kami semua bermegah atas nama-Mu dan bertekun sehati dan sejiwa, supaya semua bangsa melihat keselamtan-Mu.
Demi Yesus Kristus,…
Bacaan Pertama –2 Timotius 4:10-17a
Dalam suratnya yang kedua kepada Timotius, yang ditulisnya dari tempat tahanannya, disebutkan oleh Paulus bahwa hanya Lukas sajalah yang masih tinggal dengannya. Sekalipun terasa adanya kekhawatiran, namun Paulus masih penuh semangat untuk mewartakan Injil.
“Hanya Lukas yang tinggal dengan aku.”
Pembacaan dari Surat Kedua Rasul Paulus kepada Timotius:
Saudaraku terkasih, Demas telah mencintai dunia ini dan meninggalkan aku. Ia telah berangkat ke Tesalonika. Kreskes telah pergi ke Galatia, sedang Titus ke Dalmatia. Hanya Lukas yang tinggal dengan aku. Jemputlah Markus dan bawalah ia kemari, karena pelayanannya penting bagiku. Tikhikus telah kukirim ke Efesus. Jika engkau kemari, bawalah juga jubah yang kutinggalkan di Troas di rumah Karpus dan juga kitab-kitabku, terutama perkamen itu. Aleksander, tukang tembaga itu, telah banyak berbuat kejahatan terhadap aku. Tuhan akan membalasnya menurut perbuatannya. Hendaklah engkau juga waspada terhadap dia, karena dia sangat menentang ajaran kita. Pada waktu pembelaanku yang pertama tidak seorang pun yang membantu aku; semuanya meninggalkan aku. — Kiranya hal itu jangan ditanggungkan atas mereka. — Tetapi Tuhan telah mendampingi aku dan menguatkan aku, supaya dengan perantaraanku Injil diberitakan dengan sepenuhnya, dan semua orang bukan Yahudi mendengarkannya.
Demikianlah sabda Tuhan.
Syukur kepada Allah.
MAZMUR Tanggapan
Ref: Para kudus-Mu, ya Tuhan, memaklumkan Kerajaan-Mu yang semarak mulia.
Mazmur 145:10-13ab.17-18
1. Segala yang Kaujadikan akan bersyukur kepada-Mu, ya Tuhan, dan orang-orang yang Kaukasihi akan memuji Engkau. Mereka akan mengumumkan kemuliaan kerajaan-Mu, dan akan membicarakan keperkasaan-Mu.
2. Mereka memberitahukan keperkasaan-Mu kepada anak-anak manusia, dan memaklumkan kerajaan-Mu yang semarak mulia. Kerajaan-Mu ialah kerajaan abadi, pemerintahan-Mu lestari melalui segala keturunan.
3. Tuhan itu adil dalam segala jalan-Nya dan penuh kasih setia dalam segala perbuatan-Nya. Tuhan dekat pada setiap orang yang berseru kepada-Nya, pada setiap orang yang berseru kepada-Nya dalam kesetiaan.
BAIT PENGANTAR INJIL Yoh 15:16
S: Alleluya. U: Alleluya.
S: Bukan kamu yang memilih Aku, tetapi Akulah yang memilih kamu. Aku telah menetapkan kamu supaya pergi dan menghasilkan buah, dan buahmu itu tetap.
U: Alleluya.
Bacaan Injil –Lukas 10:1-9
Sabda yang ditujukan kepada dua belas orang murid, menurut Lukas ditujukan kepada tujuh dua orang murid. Doa dan nasihat ini tertuju kepada para rasul segala zaman. Yang ditaburkan oleh Kristus harus dituai dengan cekatan, sebab Ia akan segera datang lagi memberikan pengadilan. Barangsiapa menerima Dia, akan hidup damai, tetapi yang menolak Dia, akan terkutuk.
“Tuaian memang banyak, tetapi sedikitlah pekerjanya.”
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas:
Pada suatu hari Tuhan menunjuk tujuh puluh murid, lalu mengutus mereka berdua-dua mendahului-Nya ke setiap kota dan tempat yang hendak dikunjungi-Nya. Kata-Nya kepada mereka, “Tuaian memang banyak, tetapi sedikitlah pekerjanya. Karena itu mintalah kepada Tuan yang empunya tuaian itu, supaya Ia mengirimkan pekerja-pekerja untuk tuaian itu. Pergilah! Camkanlah, Aku mengutus kamu seperti anak domba ke tengah-tengah serigala. Janganlah membawa pundi-pundi atau bekal atau kasut, dan janganlah memberi salam kepada siapa pun selama dalam perjalanan. Kalu kamu memasuki suatu rumah, katakanlah lebih dahulu, ‘Damai sejahtera bagi rumah ini.’ Dan jika di situ ada orang yang layak menerima damai sejahtera, maka salammu itu akan tinggal padanya. Tetapi jika tidak, salammu itu akan kembali kepadamu. Tinggallah dalam rumah itu, makan dan minumlah apa yang diberikan orang kepadamu, sebab seorang pekerja patut mendapat upahnya. Janganlah berpindah-pindah rumah. Jika kamu masuk ke dalam sebuah kota dan kamu diterima di situ, makanlah apa yang dihidangkan kepadamu, dan sembuhkanlah orang-orang sakit yang ada di situ, dan katakanlah kepada mereka, ‘Kerajaan Allah sudah dekat padamu’.”
Demikianlah Injil Tuhan.
Terpujilah Kristus
Doa Persembahan
Allah Bapa, pemberi karunia,
semoga kami mengabdi-Mu dengan rela hati karena anugera surgawi.
Kuatkanlah kiranya umat-Mu yang lemah ini dan berilah kami kemuliaan abadi berkat persembahan yang kami unjukkan pada pesta Santo Lukas.
Demi Kristus, …
Prefasi para Rasul II
Antifon Komuni –lih. Lukas 10:1.9
Tuhan mengutus murid-murid untuk mewartakan di segala kota, ‘Kerajaan Allah sudah dekat padamu!”
Doa Penutup
Marilah berdoa:
Allah Bapa yang mahakuasa dan kekal,
kuduskanlah kiranya kami dengan kurnia-Mu yang kami terima dari altar-Mu yang suci.
Kuatkanlah iman kepercayaan kami terhadap Injil yang diwartakan Santo Lukas.
Demi Kristus, …
RENUNGAN
“KERJA”
Hari ini kita merayakan Pesta Santo Lukas, Pengarang Injil. Menurut informasi sejarah, Santo Lukas adalah seorang dokter dan ahli bedah yang berasal dari Antiokhia. Ia kemudian menjadi teman seperjalanan Rasul Paulus dan Barnabas dalam pewartaan Injil di beberapa tempat. Ia disebut dalam Fil 24, Kol 4:14, dan 2Tim 4:11. Ia diyakini menuliskan Injil Lukas dan Kisah Para Rasul kira-kira sekitar tahun 80 M. Santo Lukas diperkirakan wafat sekitar tahun 84 M di Thiva, Yunani.
Saudara-saudari terkasih, bacaan-bacaan hari ini mengajak kita untuk merenungkan arti perutusan kita di dunia ini (Bac. I) yang terungkap dalam usaha dan kerja untuk mewartakan Kerajaan Allah (Bac. Injil). Bacaan I yang kita dengar hari ini adalah bagian penutup dari Surat Kedua Rasul Paulus kepada Timotius. Dalam surat ini, Paulus menyebut orang-orang yang pernah mendampingi perjalanannya. Ada orang yang setia dan berbelaskasih terhadapnya, tetapi ada pula orang yang bertindak jahat terhadap. Meskipun demikian, namun Paulus berpegang teguh pada keyakinan bahwa Tuhanlah yang menjadi pendamping dan pemberi kekuatan dalam pewartaan Injil. Tuhanlah yang meneguhkan kepercayaannya bahwa pewartaannya akan berhasil. Sementara itu, Bacaan Injil hari ini mengisahkan tentang tugas perutusan tujuh puluh murid Yesus Kristus. Dalam perincian tugas perutusan tersebut, Yesus Kristus menyebut 10 kata kerja, yaitu ‘mintalah’ (10:2), ‘pergilah’ (10:3), ‘janganlah membawa’, ‘janganlah memberi salam kepada siapapun’ (10:4), ‘katakanlah’ (10:5, 9), ‘tinggallah’, ‘makan dan minumlah apa yang diberikan’, ‘jangan berpindah-pindah’ (10:6), dan ‘sembuhkanlah’ (10:9).
Saudara-saudari terkasih, sebagai umat beriman Kristiani, panggilan dan perutusan kita di dunia ini adalah memberikan kesaksian tentang pengalaman kita akan Yesus Kristus, yang terwujud dalam hidup dan pekerjaan kita. Seorang beriman Kristiani pertama-tama dipanggil untuk menghadirkan Kerajaan Allah. Pekerjaan-pekerjaan yang kita lakukan adalah bagian dari usaha untuk membangun Kerajaan Allah di dunia, menampakkan wajah belas kasih Allah di dunia. Sekian banyak kosa kata kerja yang ditampilkan dalam bacaan Injil yang kita renungkan hari ini merupakan suatu bentuk ajakan untuk aktif menghadirkan Kerajaan Allah dalam pekerjaan kita. Kita didorong untuk aktif mengupayakan kebaikan, bukan hanya sekedar menonton kisah-kisah inspiratif saja. Dalam hal ini, ada gerakan yang mendorong kita untuk melakukan tugas tersebut. Gerakan tersebut adalah keyakinan bahwa Tuhan Allahlah yang mendampingi dan memberikan kekuatan kepada kita untuk memberikan kesaksian indah sebagai murid-murid Yesus Kristus dalam mengupayakan kebaikan di dunia ini.
Saudara-saudari terkasih, dalam terang Tahun Martyria yang kita rayakan di keuskupan kita, marilah kita bersama-sama aktif membangun Kerajaan Allah di dunia dengan mengupayakan kebaikan-kebaikan bagi Gereja dan masyarakat di sekitar kita. Percayalah, walaupun kita adalah kelompok minoritas di lingkungan masyarakat kita, asalkan kita memiliki keyakinan teguh akan Tuhan yang setia mendampingi perjalanan hidup kita, hidup dan pekerjaan kita adalah sebuah kesaksian yang mendatangkan buah-buah baik bagi setiap orang. (FR. Benediktus Bagus Hanggoro K – PRAUNIO PADANG)