Rabu, 9 Agustus 2017
Antifon Pembukaan – Mazmur 106:4
Ingatlah akan daku, ya Tuhan, demi kemurahan hati-Mu.
perhatikanlah aku demi keselamatan karya tangan-Mu.
Pengantar
Setiap orang bertemu dengan kepercayaan lain ataupun agama lain. Hal itu jangan sampai lalu punya anggapan setiap keyakinan itu baik, atau sebaliknya secara fanatik berpegang teguh pada pendirian kita. Di ambang pintu masuk tanah perjanjian, Israel takut menghadapi risiko pilihannya. Sedangkan beberapa murid Yesus secara fanatik berpegang teguh pada pendiriannya.
Doa Pembukaan
Marilah bedoa:
Allah Bapa, sumber belas kasih,
ampunilah kiranya kami,
bila kami sampai menempuh jalan yang sesat
dan semoga kami menengadah kepada Dia,
yang sabda-Nya menjadi rezeki kehidupan kami,
ialah Yesus Putra-Mu terkasih, belas kasih-Mu yang nyata
bagi setia orang sepanjang zaman.
Sebab Dialah Putra-Mu, Tuhan dan pengantara kami, yang ….
Bacaan Pertama – Bilangan 13:1-2a.25-14:1.26-29.34-35
Ketika sudah sampai di perbatasan, umat membangkang lagi, tidak berani menghadapi risiko. Tetapi kini giliran Tuhan yang memegang teguh omongan mereka. Mereka harus menunggu selama satu keturunan sebelum dapat masuk. Setelah keturunan baru kelak yang diperkenankan masuk.
Israel mengolah tanah yang diidamkan.
Pembacaan dari Kitab Bilangan:
Ketika bangsa Israel dalam perjalanannya sampai di gurun Paran, bersabdalah Tuhan kepada Musa, “Suruhlah beberapa orang mengintai tanah Kanaan, yang akan Kuberikan kepada orang Israel. Dari setiap suku hendaknya kauutus seorang dari antara pemimpin mereka.”
Sesudah lewat empat puluh hari pulanglah para pengintai itu, setelah menjelajahi seluruh negeri itu. Mereka langsung menghadap Musa dan Harun serta segenap umat Israel di Kadesh, di padang gurun Paran. Mereka melapor kepada keduanya dan kepada segenap umat dan memperlihatkan hasil negeri itu. Mereka bercerita, “Kami sudah masuk ke negeri Kanaan yang harus kami selidiki itu. Memang benar negeri itu berlimpah-limpah susu dan madunya, dan inilah hasilnya. Hanya saja bangsa yang diam di negeri itu kuat-kuat dan kota-kotanya berkubu serta sangat besar. Juga keturunan Enak telah kami lihat di sana. Orang Amalek diam di Tanah Negeb, orang Het, orang Yebus dan orang Amori diam di pegunungan, sedangkan orang Kanaan diam sepanjang laut dan sepanjang Sungai Yordan.”
Kemudian Kaleb mencoba menenteramkan hati bangsa itu di hadapan Musa. Ia berkata, “Biar! Kita akan maju dan menduduki negeri itu, sebab pasti kita akan mengalahkannya.”
Tetapi para pengintai lainnya membantah, “Tidak! Kita tidak dapat maju menyerang bangsa itu, karena mereka lebih kuat daripada kita.”
Mereka juga menyampaikan kepada orang Israel kabar busuk tentang negeri yang diintai mereka itu, katanya, “Negeri yang telah kami lalui untuk diintai itu memakan penduduknya dan semua orang yang kami lihat di sana tinggi perawakannya. Kami lihat juga di sana raksasa-raksasa, orang Enak keturunan para raksasa, sehingga kami sendiri merasa seperti belalang saja dihadapan mereka, dan mereka pun menganggap kami demikian.” Lalu segenap umat itu berteriak-teriak dan menangis semalam-malaman.
Maka bersabdalah Tuhan kepada Musa dan Harun, “Masih berapa lama lagi umat yang jahat ini akan bersungut-sungut terhadap-Ku? Segala gerutu orang Israel telah Kudengar. Katakanlah kepada mereka, ‘Demi Aku yang hidup,’ demikianlah sabda Tuhan, ‘Aku akan memperlakukan kalian sesuai dengan kata-katamu sendiri. Di padang gurun ini bangkai-bangkaimu akan berserakan, yakni semua orang di antaramu yang sudah terdaftar, semua tanpa kecuali yang berumur dua puluh tahun ke atas, karena kalian telah bersungut-sungut terhadap-Ku. Sungguh, kalian tidak akan masuk ke negeri yang dengan sumpah telah Kujanjikan akan Kuberikan kepadamu, kecuali Kaleb bin Yefune dan Yosua bin Nun! Kalian telah mengintai negeri itu selama empat puluh hari. Sesuai dengan jumlah itu, satu hari dihitung satu tahun, jadi empat puluh tahun lamanya kalian harus menanggung akibat kesalahanmu, supaya kalian tahu bagaimana rasanya, jika Aku berbalik daripadamu. Aku, Tuhan, yang berkata demikian. Sesungguhnya Aku akan melakukan semuanya itu terhadap segenap umat yang jahat ini yang telah bersepakat melawan Daku. Di padang gurun ini mereka akan habis dan di sinilah mereka akan mati.”
Demikianlah sabda Tuhan.
Syukur kepada Allah.
Tanggapan – Mazmur 106:6-7a.13-14.21-22.23
Ref. Ingatlah akan daku, ya Tuhan, demi kemurahan-Mu terhadap umat.
Atau: Alleluya.
Mazmur:
Kami dan nenek moyang kami telah berbuat dosa,
kami telah bersalah, kami telah berbuat fasik.
Nenek moyang kami di Mesir
tidak memahami perbuatan-perbuatan-Mu yang ajaib.
Tetapi segera mereka melupakan karya-karya-Nya,
dan tidak peduli akan nasihat-Nya;
Mereka dirangsang nafsu di padang gurun,
dan mencobai Allah di padang belantara.
Mereka melupakan Allah yang telah menyelamatkan mereka,
yang telah melakukan hal-hal besar di Mesir;
yang melakukan karya-karya ajaib di tanah Ham,
dan perbuatan-perbuatan dahsyat di tepi Laut Teberau.
Maka Ia mengatakan hendak memusnahkan mereka,
kalau Musa, orang pilihan-Nya,
tidak mengetengahi di hadapan-Nya,
untuk menyurutkan amarah-Nya,
sehingga Ia tidak memusnahkan mereka.
BAIT PENGANTAR INJIL Luk 7:16
S: Alleluya. U: Alleluya.
S: Seorang nabi besar telah muncul di tengah kita,
dan Allah mengunjungi umat-Nya.
U: Alleluya.
Bacaan Injil – Matius 15:21-28
Yesus memperluas lapangan karya-Nya. Di wilayah asing Ia malahan lebih dipercaya daripada di Israel sendiri. Doa wanita Kanaan yang rendah hati dan penuh iman sudah cukup. Para murid pertama, yang semuanya berbangsa Yahudi, sudah mendapat jawaban bagaimana seharusnya menanggapi orang-orang yang bahkan sebangsa.
Hai Ibu, sungguh besar imanmu!
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius:
Pada suatu hari Yesus menyingkir ke daerah Tirus dan Sidon. Maka datanglah seorang wanita Kanaan dari daerah itu dan berseru, “Kasihanilah aku, ya Tuhan, Anak Daud. Anakku perempuan kerasukan setan dan sangat menderita.” Tetapi Yesus sama sekali tidak menjawab.
Lalu para murid Yesus datang dan meminta kepada-Nya, “Suruhlah wanita itu pergi, sebab ia mengikuti kita sambil berteriak-teriak.” Jawab Yesus, “Aku diutus hanya kepada domba-domba umat Israel yang hilang.”
Tetapi wanita itu mendekat dan menyembah Dia sambil berkata, “Tuhan, tolonglah aku!” Yesus menjawab, “Tidak patut mengambil roti yang disediakan bagi anak-anak dan melemparkannya kepada anjing.”
Kata wanita itu lagi, “Benar Tuhan, tetapi anjing-anjing pun makan remah-remah yang jatuh dari meja tuannya.” Bersabdalah Yesus kepadanya, “Hai ibu, sungguh besar imanmu! Terjadilah bagimu seperti yang kaukehendaki.” Dan seketika itu juga anaknya sembuh.
Demikianlah Injil Tuhan.
Terpujilah Kristus
Doa Persembahan
Allah Bapa maharahim,
berkenanlah mengampuni kesalahan kami
berkat rezeki ini, lambang Yesus Putra-Mu
yang telah sudi merasakan menjadi manusia papa
dan kini menjadi perantara kami di hadapan-Mu
sepanjang masa.
Antifon Komuni – Matius 15:28
Yesus bersabda, “Sungguh besar imanmu!
Terjadilah bagimu seperti yang Kaukehendaki.”
Doa Sesudah Komuni
Marilah berdoa:
Allah Bapa maharahim,
kami bersyukur karena Engkau telah menunjukkan
belas kasih-Mu kepada kami
dalam diri Yesus Mesias.
Semoga sabda-Nya menghilangkan lapar kami akan keadilan dan
semoga hidup kami dapat membawa kedamaian.
Demi Kristus, Tuhan dan pengantara kami.