“Kasih Allah Menyelamatkanku” (Renungan 11 Juni 2017)

 

Kasih Allah Menyelamatkanku

Dalam injil hari ini ingin mengatakan bahwa orang Kristen itu mempunyai suatu kepercayaan atau keyakinan yang sangat besar kepada kasih yang datang dari Allah melalui Yesus Kristur Putera-Nya. Sebab kasih yang datang dari Allah itu merupakan prinsip yang angat utama atau prinsip dinamis bagi keselamatan dunia. Allah itu digerakkan oleh kasih yang sedemikian besar kepada umat-Nya, sehingga Ia memberikan Anak-Nya sendiri kepada dunia. Kedatangan Yesus itu tidak untuk menghakimi, melainkan kedatangan-Nya itu ke dunia ini untuk menyelamat umat-Nya dari dosa.

Injil Yohanes sengaja memakai kata dunia tersebut. Sebab kata dunia itu kata yang bersifat netral. Karena di dalam dunia inilah terdapat ciptaab Allah dan ciptaan Allah yang paling utama ialah manusia. Sebab manusia itu menjadi objek yang paling utama dalam menyampaikan kasih yand datang dari Allah untuk menyelamatkan manusia dari dosa. Namun dunia juga menjadi lambang bagi orang-orang yang menolak untuk percaya kepada Allah atas kedatangan Yesus ke dunia sebagi penyelamat. Hal itu tampak pada ayat 18. Meski pun Yesus datang untuk menyelamatkan dan tidak untuk menghakimi, tetapi yang menjadi peran utama ialah manusia. Sebab tindakan manusia memainkan peran dalam menentukan kesalamatan atau penghakiman. Keselamatan berarti percaya kepada Yesus sebagai penyelamat, yang diiringi oleh tindakan yang dijalankan dalam Allah. Penghakiman adalah suatu proses dari dalam, risiko bagi orang yang berpendirian dengan prinsip hidupnya itu, mengakibatkannya tidak percaya kepada terang ialah Yesus dan tindakan jahat yang dikerjakan dalam kegelapan. Sebab ia yakin bhawa ia mampu berjalan sendiri tanpa tuntunan dar Allah sebagai penyelamat dan pemberian segala kehidupan bagi kita. Oleh sebab itu, aku ingin mengajak kita semua bahwa kita itu harus percaya kepada Yesus sebagai penyelamat, walaupun iman kita sering di uji oleh orang yang tidak percaya kepa-Nya. Hal itu bisa kita lihat dari dalam diri sosok yang tidak asing di dalam negara kita ini ialah Ahok. Semoga kita tetap percaya akan semua rencana Allah dalam hidup kita di dunai ini. (Fr. Dede Eko Pratama Tumanggor)

Tinggalkan Balasan