“Menghargai Dan Menghormati Perbedaan” (Renungan Selasa, 6 Juni 2017)

Menghargai Dan Menghormati Perbedaan

            Salah satu kecenderungan jahat yang bisa menyakiti orang lain dan bahkan bisa memecah belah persaudaraan adalah suka membanding-bandingkan dengan yang lain. Hal yang demikian banyak terjadi di berbagi tempat seperti keluarga, di perkantoran, organisasi maupun di sebuah kelompok besar atau kecil yang lebih dekat dengan kita adalah membandingkan pastor satu dengan pastor yang lain. Memang terkadang ada yang membandingkan dengan yang lain demi kebaikan agar orang melakukan yang baik, bisa berubah dan meniru yang baik itu. berbagai alasan dan motivasi melatarbelakangi dan mendorong orang untuk melakukan itu.

            Hal yang sama juga sudah terjadi di zaman Yesus yang dilakukan oleh orang-orang Farisi dan Herodian. Mereka mau menjebak Yesus denga cara menanyakan mana yang harus diutamakan, membayar pajak kepada kaisar atau tidak? Jika membayar pajak berarti memihak kaisar dan itu artinya menghianati Israel, jika tidak membayar pajak berarti menentang kaisar. Namun Yesus mengetahui maksud mereka, dan Yesus memberikan jawaban yang mengarahkan pikiran mereka pada sikap menghargai dan menghormati setiap kuasa dan semestinya.

            Bukan berarti Tuhan melarang untuk membayar pajak kepada kaisar, namun bagaimana orang diajak untuk mengahargai satu dengan yang lain dan tidak memihak dengan satu pihak saja. Dalam kehidupan ini kita harus mampu menghargai sesama, kita tidak boleh menjadi batu sandungan bagi orang lain. Sebagai orang yang beriman kepada Kristus, kita harus  berbuat seperti yang dilakukan Yesus yaitu mengarahkan pikiran kita kepada hal yang membawa orang kepada kebaikan dan saling menghargai. Dengan saling menghargai saya yakin kehidupan yang harmonis akan tercipta, namun ketika kita hidup dalam permusuhan kehidupan yang hancurlah yang akan tercipata.

Hal seperti ini juga membutuhkan toleransi dan solidaritas dengan yang lain. Sebagai contoh yang terjadi sekarang ini dinegara kita. Karena tidak menghargai dan menganggap diri paling benar maka yang seperti sekarang ini yang terjadi unjuk rasa dan unjuk kekuatan karena hal yang kecil kemudian dibesar-besarkan. Semoga kita tidak ikut dalam hal yang seperti itu. (Fr. Bonar Sinabariba)

SELASA PEKAN BIASA IX, 6 JUNI 2017

Tinggalkan Balasan