“PASRAH PADA KEHENDAK TUHAN” (Sabtu, 23 Juni 2017- HR. KELAHIRAN YOHANES PEMBAPTIS)
Sabtu, 23 Juni 2017- HR. KELAHIRAN YOHANES PEMBAPTIS
Bce: Yes 49:1-6; Kis 13:22-26; Luk 1:57-66.80
Warna liturgi Putih
PASRAH PADA KEHENDAK TUHAN
“Menjadi apakah anak ini nanti?…” (ay 66)
Saudara-saudari terkasih, peristiwa kelahiran Yohanes Pembaptis tidak membawa kebahagiaan bagi orang-orang di sekitarnya, tetapi mengakhiri kebisuan Zakaria, yang pada awalnya mengalami keragu-raguan terhadap kehebatan penyelenggaraan Ilahi. Ketika Yohanes lahir, mulut Zakaria pun terbuka, dan ia melantunkan kidung pujian kepada Tuhan, dan kidun tersebut menjadi suatu doa terindah yang diucapkan Gereja setiap hari dalam doa-doa Gereja sampai saat ini.
Kelahiran Yohanes Pembaptis telah membuka jalan bagi kedatangan Yesus, sang putera Allah. Terhadap peristiwa kelahiran ini, orang banyak bertanya-tanya dan bahkan ragu akan menjadi apakah anak ini nanti? Akan tetapi orangtua Yohanes Pembaptis (Elisabet dan Zakaria) tidak ragu. Melalui kata-kata malaikat yang menampakkan diri kepada Zakaria, Tuhan memiliki maksud tertentu bagi Yohanes, sehingga berkat asuhan kedua orangtua Yohanes pembaptis, Yohanes menjadi pribadi yang kuat. Dengan pribadi yang kuat tersebut ia dapat bertahan hidup dalam kegersangan padang gurun. Ia dipenuhi oleh Roh Kudus yang memampukan dia berkata-kata tentang kebenaran, pertobatan, dan warta Kerajaan Allah.
Menjadi permenungan bagi kita ialah, peristiwa kelahiran Yohanes pembaptis hendaknya menjadi bukti bagi kita bahwa Tuhan senantiasa mendengarkan doa dan harapan setiap orang yang percaya akan kasih dan penyelenggaraan-Nya. Kesetiaan Zakaria dan Elisabet dalam membesarkan Yohanes Pembaptis menjadi contoh bahwa berkat Tuhan mesti disertai dengan tanggungjawab dari manusia untuk memelihara dan menghasilkan buah berlimpah dalam hidup harian kita. Dengan begitu kita dapat menjalankannya dengan penuh sukacita. Semoga. (By: Fr. John Mezer Manullang)