Rosario

ROSARIO

rosarioPada bulan-bulan tertentu setiap tahun, Gereja Katolik di Indo­nesia memiliki kegiatan khu­sus. Bulan Mei dan Oktober dide­­dikasikan untuk meningkatkan devosi kepada Bunda Maria melalui ane­ka kegiatan seperti doa Rosario dan ber­ziarah.

Doa Rosario termasuk salah satu ulah kesalehan (devosi) khas Katolik, dan amat diminati oleh sebagian besar umat. Bukan saja karena doa ini cukup seder­hana dan mudah, melainkan karena da­ya-dampaknya yang nyata sering dirasa­kan dan dialami oleh umat.

Rosario adalah suatu rangkaian doa beserta renungan peristiwa Alkitab, yang dilakukan dengan bantuan se­rang­kaian biji-biji (tasbih). Biji-biji tersebut mem­bentuk karangan (untaian) doa bagaikan karangan bunga mawar (rosa=Latin) dan karena itu karang­an (untaian) doa ini disebut rosarium.
Rosario mulai muncul tahun 1409, ketika Santo Dominikus dari Prusia (wafat 1460) rahib Ordo Kartusian, menam­bah­kan meditasi macam-macam peris­tiwa pada setiap sepuluh Salam Maria. Sekitar tahun 1475 pater-pater Domi­nikan di Koeln (Jerman) mene­tapkan 15 peristiwa, yang kemudian dipuji oleh Paus.

Doa Rosario terdiri dari 15 peristiwa sejarah penyelamatan yang terdapat dalam Injil, yang kemudian oleh Paus Yohanes Paulus II ditambahkan 5 pe­ristiwa Terang, sehingga dalam bentuk yang paling terkini seluruhnya ber­jumlah 20 peristiwa. Peristiwa itu adalah 5 peristiwa dari masa kanak-kanak Yesus (Gembira), 5 peristiwa dalam karya-Nya di depan umum (Terang), 5 peristiwa di sekitar kesengsaraan-Nya (Sedih), dan 5 peristiwa dari kehidupan Yesus dan Maria sesudah dimuliakan (Mulia).

Maka Rosario bercorak kristologis, karena berusaha ikut merasakan apa yang dirasakan Bunda Maria dalam peristiwa-peristiwa yang menyangkut Puteranya, Yesus Kristus. Selama mere­nungkan satu peristiwa, sepuluh Salam Maria didoakan. Setiap peristiwa dida­hului dengan Bapa Kami sebagai doa permohonan kepada Allah Bapa dan diakhiri dengan doa Kemuliaan. Pada permulaan Rosario didoakan Syahadat para rasul dan tiga Salam Maria untuk memohonkan keutamaan-keutamaan kristiani: iman, harapan, dan cinta kasih.

Rosario bersamaRosario sebenarnya doa renungan yang mudah dan dianjurkan oleh para paus agar sering didoakan dalam keluar­ga Katolik, khususnya selama bulan Mei dan Oktober. Anjuran para paus itu didasarkan pada kenyataan bahwa doa Rosario amat berguna bagi kita semua: pertobatan untuk para pendosa, kesem­buhan dari pelbagai penyakit, pembe­basan dari kuasa kegelapan, keselamatan dari bahaya, perdamaian dunia, dan keselamatan kekal bagi yang sudah me­ninggal. Dalam praktik di paroki-paroki, bulan Mei dan Oktober dilaku­kan doa Rosario secara bergilir dari rumah ke rumah. Umumnya kegiatan ini dinanti dan disambut dengan antusias oleh umat. Meskipun di beberapa ra­yon/lingkungan/kring yang menyam­but secara antusias terbatas pada anak-anak dan ibu-ibu. Kelompok remaja, OMK dan Bapak-bapak dirasakan minim kehadiran dan keterlibatannya dalam kegiatan doa Rosario. Selain itu, masih ada hari yang kosong karena ada keluarga yang tidak bersedia rumahnya ditempati untuk berdoa secara bergilir tersebut. Ada aneka kesulitan yang disampaikan, antara lain: ada kesibukan yang tidak bisa ditinggalkan, rumah masih mengontrak dan dilarang oleh pemiliknya, rumah sempit, dan seba­gainya.

Terhadap pelbagai kesulitan terse­but, dalam semangat Tahun Kerahiman dan Persekutuan, marilah kita sambut bulan Mei ini dengan niat terlibat aktif dalam doa Rosario entah di dalam ke­luar­­ga masing-masing, dalam komu­ni­tas-komunitas, maupun di ra­yon/ling­kungan/kring. Semoga kita diper­kenan­kan Tuhan untuk mengalami secara nyata buah-buah rohani dari doa Rosario yang kita panjatkan. ***

Tinggalkan Balasan